Anda di halaman 1dari 9

Tahapan Kegiatan Pertambangan

Proses kegiatan dalam usaha pertambangan, yaitu:


1. Penyelidikan Umum (Propecting),
2. Penyelidikan Lanjutan (Exploration),
3. Evaluasi (Feasibility Study),
4. Perencanaan Tambang (Mine Planning),
5. Persiapan Penambangan (Mine Development),
6. Penambangan (Explotation),
7. Pengolahan (Mineral Dressing),
8. Pemurnian (Extractive Metallurgy),
9. Pemasaran (marketing),
10. Reklamasi (Mine Closer)
1. Penyelidikan umum
Penyelidikan umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk
mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.
Penyelidikan umum merupakan tahapan awal untuk mengetahui adanya bahan
galian uatu daerah tertentu. Prospeksi merupakan kegiatan penyelidikan,
pencarian, atau penemuan endapan mineral berharga yang bertujuan untuk
menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan galian yang memberikan
harapan untuk diselidiki lebih lanjut.
Metode prospeksi antara lain; tracing float, dan pemetaan geologi dan bahan
galian. Metode tracing float digunakan terutama pada anak sungai, yang lebih
mudah dilakukan pada musim kemarau. Metode ini dilakukan untuk mencari atau
menemukan float bahan galian yang diinginkan, yang berasal dari lapukan zone
mineralisasi yang melewati lereng buki! atau terpotong anak sungai dan
terhanyutkan oleh aliran sungai.  Dengan melakukan tracing float dari hilir ke
hulu sungai, diharapkan ditemukan zone mineralisasi yang tersingkap pada arah
hulu sungai. Pada metode ini litologi setempat sebagian besar sudah diketahui.
Metode pemetaan geologi dan bahan galian dilakukan apabila litologi setempat
pada umumnya tidak diketahui, atau diperlukan data yang rinci lagi.

2. Eksplorasi
Ini adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,
kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Dalam penyelidikan umum dan
ekplorasi, dapat pula dilakukan beberapa tahap kegiatan, diantaranya:
a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tahapan dan metode yang benar;
b. Memanfaatkan seoptimal mungkin informasi yang telah tersedia;
c. Mengoptimalkan pengambilan dan penggunaan data lapangan untuk
keperluan eksplorasi, maupun persiapan pertambangan (geoteknik,
geohidrologi dan informasi air asam tambang);
d. Perhitungan nilai cadangan bahan galian dengan memperhatikan seluruh
nilai mineral dan ikutan yang mugkin juga akan tertambang.
Setelah diketahui terdapat bahan galian di suatu daerah dalam kegiatan
prospeksi, maka dilakukanlah eksplorasi dengan metode atau cara antara Iain
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyebaran secara lateral dan vertikal dapat dilakukan
dengan cara membuat parit uji, sumur uji, pembuatan adit dam pemboran
inti.
2. Untuk mengetahui kualitas bahan galian, diambil contoh bahan galian
yang berasal dari litik percontohan dan dianalisis di laboratorium.
3. Pada beberapa jenis bahan galian juga dapat dilakukan beberapa
penyelidikan geofisik seperti seismic, SP, IP dan resistivity.
4. Setelah titik percontohan yang dibuat dianggap cukup memadai untuk
mengetahui penyebaran lateral dan vertikal bahan galian, maka dibuat peta
penyebaran cadangan bahan galian dan dilakukan perhitungan cadangan
bahan galian.
5. Selain dari itu, kadang-kadang diperlukan analisis contoh batuan yang
berada di lapisan atas atau bawah bahan galian untuk mengetahui sifat-sifat
fisik dan keteknikannya.
6. Tahapan Eksplorasi

3. Evaluasi
Studi kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkiatan untuk menetukan
kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai
dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
Tahapan ini untuk memperhitungkan nilai-nilai ekonominya dengan
mempertimpakan aspek-aspek teknis pertambangan lingkungan, K-3, nilai
tambah, konservasi bahan galian. Untuk aspek pengembangan wilayah dan
masyarakat serta perencanaan awal penutupan pasca tambang. Intinya studi untuk
menyakinkan bahwa usaha pertambangan batubara akan layak buat.
4. Perencanaan
Perencanaan tambang akan  dilakukan apabila sudah ditemukan cadangan
bahan galian yang sudah layak untuk ditambang, dengan tingkat cadangan
terukur. Seperti kita ketahui bahwa cadangan itu diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu:
 Pertama, cadangan terukur merupakan cadangan dengan tingkat kesalahan
maksimal 20% dan pada cadangan terukur ini telah dilakukan pengeboran
untuk pengambilan sampel.
 Kedua, cadangan terindikasi, merupakan cadangan dengan bahan galian
dengan tingkat kesalahan 40% dan belum ada dilakukan pengeboran.
 Ketiga, cadangan tereka, merupakan cadangan dengan tingkat kesalahan
80% dan belum dilakukan pengeboran. Apabila tahap telah sampai pada
tahap perencanaan tambang. Berarti cadangan bahan galiannya telah sampai
pada tingkat cadangan terukur.
Perencanaan tambang dilakukan untuk merencanakan secara teknis,
ekonomi dan lingkungan kegiatan penambangan, agar dalam pelaksanaan
kegiatannya dapat dilakukan dengan baik, aman terhadap lingkungan.

5. Persiapan Penambangan
Kontruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan
pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi. Termasuk di dalamnya adalah
pengendalian dampak lingkungan. dalam tahapan ini kegiatan meliputi
penyedian/penyiapan sarana dan prasarana dalam permulaan pertambangan
batubara. Tahapan yang dapat dilakukan adalah:
a. Pembebasan lahan;
b. Kontruksi jalan tambang, pelabuhan, kantor, gedung, bengkel, base camp,
areal pengelolaan, stocyard, initial dumping area, saluran irigasi, settling
pond, dan pengupasan lapisan penutup;
c. Pengadaan dan pemasangan peralatan komunikasi, penambangan,
pengelolaaan, pengangkutan, lingkungan dan K3; dan
d. Pengadaan tenaga kerja, baik untuk kegiatan kontruksi maupun untuk
kegiatan produksi nantinya.
6. Eksploitasi/produksi;
Eksploitasi/produksi dalam hal ini, adalah tahapan untuk mulai operasi
terhadap bahan batubara. Untuk operasi produksi, tahapan yang dilakukan
meliputi konstruksi, penambangan, pengelolaan, pemurnian, dan termasuk
pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai
dengan hasil studi kelayakan.
a. Metode tambang terbuka
Pengertian tambang terbuka secara umum adalah kegiatan penambangan
bahan galian yang berhubungan langsung dengan udara luar. Terdapat tahapan
umum dalam kegiatan penambangan terbuka yaitu pembersihan lahan,
pengupasan tanah pucuk dan menyimpannya di tempat tertentu, pembongkaran
dan penggalian tanah penutup (overburden) dengan menggunakan bahan peledak
atau pun tanpa bahan peledak dan memindahkannya ke disposal area, penggalian
bahan galian atau eksploitasi, dan membawanya ke stockpile untuk diolah dan
dipasarkan serta melakukan reklamasi lahan bekas penambangan.
b. Tambang Bawah Tanah
Pengertian tambang bawah tanah secara umum adalah tambang yang tidak
berhubungan langsung dengan udara luar. Terdapat beberapa tahapan dalam
tambang bawah tanah yaitu, pembuatan jalan utama (main road), pemasangan
penyangga (supported), pembuatan lubang maju untuk produksi, ventilasi,
drainase, dan fasilitas tambang bawah tanah lainnya. Setelah itu melakukan
operasional penambangan bawah tanah dengan atau tanpa bahan peledak dan
kemudian membawa bahan galian ke stockpile untuk diolah dan dipasarkan.
c. Tambang bawah air
Pengertian tambang bawah air adalah metode penambangan di bawah air
yang dilakukan untuk endapan bahan galian alluvial, marine dangkal dan marine
dalam. Peralatan utama penambangan bawah air ini ialah kapal keruk.

7. Pengolahan
Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah
terlebih dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh
tercampurnya pengotor bersama bahan galian, perlunya spesifikasi tertentu untuk
dipasarkan serta kalau tidak diolah maka harga jualnya relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan yang sudah diolah. Selain itu, bahan galian perlu diolah agar
dapat mengurangi volume dan ongkos angkut, meningkatkan nilai tambah bahan
galian, dan untuk mereduksi senyawa kimia yang tidak dikehendaki pabrik
peleburan.
Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi alas
pengolahan secara fisika, secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, dan
pengolahan secara fisika dan kimia dengan ekstraksi metal. Pengolahan bahan
galian secara fisika ialah pengolahan bahan galian dengan cara memberikan
perlakuan fisika seperti peremukan, penggerusan, pencucian, pengeringan, dan
pembakaran dengan suhu rendah. Contoh yang tergolong pengolahan ini seperti
pencucian batu bara. Pengolahan secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal,
yaitu pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa adanya proses konsentrasi
dan ekstraksi metal. Contohnya, pengolahan batu bara skala rendah menggunakan
reagen kimia. Pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia dengan ekstraksi
metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar.

8. Ekstraksi Metalurgi
Proses untuk mendapatkan logam murni (ekstratif metalurgi) dapat
dilakukan melalui tahapan berikut :
a. Separation (pemisahan) merupakan proses pembuangan unsur, campuran
atau material yang tidak diinginkan dari bijih (sumber metal = source of
metal),
b. Pembentukan campuran merupakan cara memproduksi material yang secara
struktur dan sifat-sifat kimianya berbeda dari bijihnya (sumbernya),
c. Pengambilan atau produksi metal atau logam (metal production) merupakan
cara-cara untuk memperoleh metal yang belum murni,
d. Pemurnian metal (metal purification) adalah pembersihan metal yang belum
murni (membuang unsur-unsur pengotor dari metal yang belum murni),
sehingga diperoleh metal murni atau logam murni.

9. Pemasaran
Pemasaran merupakan aktivitas penting dalam pengusahaan bahan galian,
karena agar tambang dapat beroperasi secara berhasil, maka harus dapat
memasarkan hasil produksinya secara kompetitif dan menguntungkan. Salah satu
syarat agar pemasaran produk dapat berhasil adalah terdapat jumlah permintaan
pasar pasar yang cukup untuk menyerap produk tersebut. Bahan galian sudah
selesai diolah maka dipasarkan ke tempat konsumen, antara perusahaan
pertambangan dan konsumen dapat terjalin ikatan jual beli kontrak jangka panjang
atau spot (penjualan sesaat).

10. Reklamasi
Reklamasi merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan
yang rusak akibat penambangan. Reklamasi dilakukan dengan cara penanaman
kembali atau penghijauan suatu kawasan. Reklamasi perlu dilakukan karena
Penambangan dapat mengubah lingkungan fisik, kimia dan biologi seperti bentuk
lahan dan kondisi tanah, kualitas dan aliran air, debu, getaran, pola vegetasi dan
habitat fauna, dan sebagainya. Perubahan ini harus dikelola untuk menghindari
dampak lingkungan yang merugikan seperti erosi, sedimentasi, drainase yang
buruk, masuknya gulma / hama / penyakit tanaman, pencemaran air permukaan /
air tanah oleh bahan beracun dan lain-lain. Reklamasi terdiri dari dua kegiatan
yaitu; pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu
ekologinya, dan mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki
ekologinya untuk pemanfaatan lebih lanjut.
Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan
mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan
secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang
diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi. Studi
kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus dipenuhi
dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya apabila
dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang
berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan
investor atau perbankan.
Tahap – tahap dari Study Kelayakan antara lain
1. Tahap perencanaan tambang
2. Tolak ukur tata lingkungan
3. Tolak ukur keekonomian
4. Rancangan tolak ukur ultimate (penggalian, penimbunan)
5. Rancangan Tambang Sektoral
6. Rencana Investasi
7. Rencana Pemasaran
Sumber:
Aulia, Mardhatillah. 2012. Makalah Studi Kelayakan Tambang.
https://www.academia.edu/11576356/MAKALAH_PERATURAN_TENTA
N G_STUDY_KELAYAKAN_TAMBANG. (Diakses Pada Tanggal 5
Oktober 2020).
Literasi Publik. 2018. Tahapan Kegiatan Penambangan. (Online).
https://www.literasipublik.com/tahapan-kegiatan-pertambangan. (Diakses
Pada Tanggal 5 Oktober 2020).

Anda mungkin juga menyukai