Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BOTANI FARMASI
“Jaringan meristem, permanent, jaringan
dermal,fundamental,vaskuler”

DI SUSUN OLEH:
1. Abi Alfizar
2. Cindy Adentia
3. Detri Dwita
4. Elsa Ria Dwi Kirana
5. Kinta Putri Rahayu

PRODI: S1 Farmasi (A)


DOSEN PEMBIMBIN: Muhammad fauzi,S.farm, Apt

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada allah SWT kami

panjatkan atas segala limpahan ramat. Dan terima kasih pada bapak pauzi atas

perkuliahan tetang bab ini. Penulisan makalah botani yang berjudul “ jaringan

tumbuhan “ dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada wktunya. Walaupun

dalam proses selanjutnya masih banyak kekurangan-kekurangannya yang harus di

perbaiki.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat tidaklah

sempurna, karena sebagai manusia kami banyak kekurangan. Namun kami telah

berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.

Oleh karnanya kami sebagai penulis makalah ini memohon kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak agar kekurangan tersebuat dapat segera di

perbaiki.

Semoga makalah yang kami selesaikan dapat bermanfaat bagi pembaca

dan allah selalu menunjukkan kepada kami yang benar dan yang salah sesuai

keadaan yang sesungguhnya.

Palembang, 20 maret 2019

Abi alfizar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
PEMBAHASAN ..............................................................................................
JARINGAN MERISTEM ................................................................................
JARINGAN PERMANENT ............................................................................
1.1 JARINGAN EPIDERMIS........................................................
1.2 JARINGAN PARENKIM ........................................................
1.3 JARINGAN PENYOKONG ....................................................
1.4 JARINGAN PENGANGKUT .................................................
1.5 JARINGAN GABUS ...............................................................
JARINGAN DERMAL ....................................................................................
KATA PENUTUP ............................................................................................
a. Kesimpulan ............................................................................
b. Saran .......................................................................................
Daftar Pustaka ..................................................................................................
PEMBAHASAN

A. Jaringan meristem pada tumbuhan,jenis,fungsi, dan ciri- cici

Organ pada tumbuhan terdiri atas banyak sekali sel. Sel-sel yang jumlah

sangat banyak tersebut terbagi kedalam beberapa jaringan. Jaringan adalah

kumpulan sesuatu sel dengan bentuk dan fungsi yang sama dan terikat dengan

bahan anatar sel tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan. Kata meristem

merupakan serapan dari bahasa yunani’’ meristes’’ yang memiliki makna’’

membelah’’.

Fungsi jaringan meristem

Jaringan meristem adalah suatu jaringan pada tumbuhan yang berisi

sekumpulan sel yang belum berdiferensiasi dan aktif beraktifitas dalam

melakukan pembelahan sel.

Pembelahan sel adalah aktivitas pembelahan yang membagi suatu sel

induk menjadi dua sel anak atau lebih. Pembelahan sel pada jaringan ini terus

berlangsung sehingga terus menambah jumlah sel pada tumbuhan.

Jaringan meritem memiliki peran yang sangant penting dalam tumbuhan dan

perkembangan tanaman. Pertumbuhan jaringan meristematik dapat dirangsang

atau diinduksi dengan jalan melukai bagian tubuh tumbuhan ataupun lewat kultur

jaringan.

Sel-sel dalam kalus akan terus membelah secara in vitro.


Ciri-ciri jaringan meristemati:

1. Selnya berbentuk prismatic, kubus atau membulat

2. Tersusun dari sel-sel yang aktif membelah

3. Antara sel satu dengan yang lain taidak terdapat ruang atau rongga,

sehingga struktur jaringanya menjadi padat.

4. Pada sel terdapat protoplasma dalam jumlah yang banyak

5. Sel mudanya masih belum berdiferensiasi, sehingga dapat tumbuh menjadi

jaringan apa saja.

6. Tiap sel memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.

7. Bagian dalam selnya tidak memiliki kandungan zat makanan hal ini

disebebkan karna plasida dalam jaringan meristem belum matang. Plastid

adalah organel yang dinamis dan mampu membelah serta memiliki

kegunaan sebagai tempat pembuatan atau penyimpanan suatu senyawa

kimia penting.

8. Vakola pada sel berukuran kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Vakola

adalah organel dalam sel. Vakola berisi cairan yang banyak mengandung

molekul organic.

Dengan adanya jaringan meristem, tumbuhan dapat melakukan

pertumbuhan primer dan skunder. Pertumbuhan primer dapat terjadi di karnakan

adanya aktifitas pembelahan sel pada jaringan meristem primer. Sedangkan

pertumbuhan skunder dapat terjadi akibat adanya aktifitas pembelahan sel pada

jaringan meristem sekunder.


Berikut penjelasanya

B.Jenis Jaringan meristem bardasarkan asal terbentuknya.

1. Jaringan meristem primer

Adalah jaringan yang terbentuk dari sel embrional. Jaringan ini

terdapat pada bagian ujung batang dan bagian batas tumbuhan.

Pembelahan sel yang terjadi pada jaringan meristem adalah alasa dpat

terjadi pertmbuhan primer pada tmbuhan.

Pertumbuhan primer yaitu pertummbuhan semakin tinggi suatu

tanaman.Pertumbuhan primer meliputi akar yang semkin panjang, dan

batang yang semakin tinggi.

2. Jaringan meristem sekunder

Jaringan meristem yang sudah dewasa dan tidak dapat berkembang

lagi menjadi asal terbentuknya jaringan meristem ini. Jaringan seperti ini

dapat ditemui pada tanaman dikotil dan tanaman berbiji terbuka

(gymnospermae).Cambium gabus dan cambium pembuluh tergolong

dalam sebagian jringan meristem sekunder. Adapun fungsi dari jaringan

ini adalah menyebabkan tumbuhan dapat berkembang besar dan lebar pad

bagian batang dan cabangnya. Sifat pertumbuhan seperti ini tidak terdapat

pada tumbuhan monokotil.

Aktifitas yang dilakukan oleh jaringan merietem sekunder adalah:

 Menambah diameter tanaman dan membentuk lingkaran tahun pada

penampang batang tanaman.

 Membentuk jaringan berkas angkut sekunder.


 Membentuk jaringan-jaringan empelur.

3. Jaringan promeristem

Sudah ada sejak tumbuhan masih berbentuk sebagai embrio. Jaringan

promeristem adalah pembentuk bagi jaringan meristem primer. Berdasarkan

teori Harbelendt,

Jaringan promeristem akan berkembang menjadi tiga system,

1. Jaringan protoderm, yaitu jaringan yang akan segera berkembang

menjadi epidermis. Epidermis adalah jaringan paling luar pada

tumbuhan. Lapisan epidermis hanya tersusun atas satu lapisan sel saja.

Didalam sel epidermis terdapat vakuola yang berukuran besar dan

tidak terdapat plastida.

2. Jaringan meristem dasar, yaitu kemudai berkembang menjadi jaringan

dasar atau jaringan parenkim. Jaringan parenkim terletak di sebelah

dalam jaringan epidermis. Berbeda dengan jaringan meristem yang

padat, jaringan parenkim cendrung berongga karna terdapat ruang

antara sel satu dengan yang lainnya.

3. Prokambium, yaitu jaringan yang akan berkembang menjadi silider

pusat pada batang tumbuhan.

C. JENIS JARINGAN MERISTEM BERDASARKAN LETAKNYA

1. Jaringan meristem lateral

Merupakan jaringan yang berada pada cambium gabus dan

cambium pembuluh( vascular cambium). Cambium gabus adalah bagian

dari korteks yang berfungsi dalam pembentukan lapisan kulit


bergambus(phelloderm), sedangkan kambius pembuluh adalah apa yang

sering kita sebut sebagai cambium saja. Pertumbuhan cambium ke arah

dalam akan membentuk kayu sedanka cambium ke rah luar akan

membentuk kulit batang. Baik cambium gambuns maupun cambium

pembuluh terbentuk dari jaringan meristem yang sudah ada pada akar dan

batang.

2. Jaringan meristem interkalar

Jaringan yang berperan dalam pembentukan bunga dan

mempercepat pertumbuhan diameter batang. Jaringan meristem ini terletak

diantara jaringan meristem sekundr dan primer.

3. Jaringan meristem apical

Disebut juga meristem ujung karena keberadaan jaringan yang

terletak pada bagian ujun akar, ujung batang utama, dan ujung batang

lateral. Semua jaringan meristem yangterbentuk dari jaringna apical

disebut dengn jringan meristem primer yang mendorong terjadinya

pertumbuhan primer.karena berada di bagian ujung, meristem apkal

mengasilkan sel baru yang membuat tanaman semakin panjang. Proses

pertumbuhan pada jaringan ini juga menghaslkan daun Bunga dan tunas

apical.
Menurut Schmidt dalam teori tunika, terdapat dua daerah pada jaringan

meristem apical yaitu tunika dan corpus.

a. Tunika adalah bagian paling terluar pada titik tumbuhan dan terdiri

atas beberapa lapisan sel yang tersusun dan kumpulan sel dengan

ukuran yang relative kecil. Tunika mengalmi pembelahan kearah

lateral dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.

b. Korpus, adalah bagian pusat titik tumbuhan. Araea kurpus luas dan

tersusun dari kumpulan sel yang relative besar. Korpus membelah

dengan tidak beraturan ke segala arah dan akan berdiferensasi

membentuk jaringan-jaringan yang bukan jaringan epidermis.

JARINGAN PERMANEN

Merupakan hasil pembelahan sel primer dan sekunder yang sudah

berdiferensiasi, biasa juga disebut dengan jaringan dewasa.

Jaringan dewasa dibagi menjadi beberapa macam:

1. Jaringan epidermis

a. Jaringan yang letaknya paling luar

b. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis

yang berderet rapat tanpa ruang antar sel

c. Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan

bryophyte dan pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup

stomata.

d. Bentuk sel epidermis seperti balok


e. Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel sesuai dengan

fungsinya

f. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar

dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis

Fungsi jaringan epidermis antara lain:

1. Pelindung jaringan di dalamnya

2. Tidak dapat di tembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bias

kemasukan air karna osmosis

3. Peresapan air dan mineral pada akar muda

4. Oleh karna itu akar-akar yang muda epidermisnya di perluas dengan

tonjolan-tonjolan yang di sebut bulu akar

5. Untuk penguapan air yang berlebihan. Bias melalui ovaporasi atau gutasi

tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang

permukaannya bergabus.

Modifikasi epidermis, dermis bias membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan

peranya di organ tempat keberadaan epidermis

1. Stomata

2. Trachoma

3. Bulu-bulu akar
1. Stomata( mulut daun )

a. Stomata adalah lubang pada lapisan epidermis daun

b. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup

c. Stomata berfungsi sebagai tempat memasukan CO2 dan keluarnya O2

sewaktu berfotosintesis

d. Selain itu stomata juga berfungsi untuk pengapan air

e. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis

mengandung stomata paling banyak pada daun

f. Stomata terdiri atas bagian yaitu sel penutup, sel tetangga, dan ruangan

udara dalam

g. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotic yang menyebabkan

gerakan sel

h. penutup yang mengatur lebar celah.

2. Trachoma

i. Rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis

daun dan bantang

j. Terdiri atas sel tunggal dan banyak sel

k. Struktur yang menyerupai trikhoma, tetapi tidak besar dan

terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah disebut

emergensia

l. Sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina

Peran tikoma pada bagian tumbuhan, antara lain:


m. Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk

mengurangi penguapan

n. Menyerap air serta garam-garam mineral

o. Mengurangi gangguan hewan

3. Bulu-bulu akar

Yaitu rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi

oleh larutan garam-garam tanah.

2. Jaringan parenkim

 Jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi

 Kebanyakan karbohidrat non structural dan air di simpan pada

jaringan ini.

 Biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (

isodiametriks ) dan protoplas yang aktif di bungkus oleh

dinding sel primer dan selulose yang tipis. Ruang umum

intraseluler biasanya terdapat pada parenkim.

 Nama lainya jaringan dasar

 Jaringan ini di jumpai pada kulit batang, kulit akar, daging

daun, daging buah dan endorperm.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim di bedakan menjadi berapa

macam:

1. Parenkim asimilasi(klorenkim)
2. Parenkim penimbun

3. Parenkim air

4. Parenkim penyimpanan udara( aerenkim)

Parenkim asimilasi ( klorenkim )

Adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis

Parenkim penimbun

Sel ini dapat menyimpan cadangan makanan yangberbeda sebagai larutan di

dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cair di dalam sitoplasma.

Parenkim air

Yang mampu menympan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di

daerah kering(xerofil) tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen

Parenkim udara(aerenkim)

Yang mampu menyimpan udara karna mempunyai ruangan antar sel yang besar.

Banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit

3.Jaringan penguat/ penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

p. Jaringan kolenkim

q. Jaringan sklerenkim

1. Jaringan kolenkim
 Terdiri dari sel-sel tapi dengan penebalan pada dinding sel primer

di sudut-sudut sel tidak menyeluruh.

 Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa

bagian daun

 Dinding sel yang plastic dan fleksibel pada kolenkim memberi

dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangga

 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa

selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau

bagian yang lunak

2. Jaringan sklerenkim

 Jaringan pendukung/penguat pada tanaman

 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan skunder dan

dinding menjadi sangat tebal

 Hanya sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika

dewasa

 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan ini mengandung

senyawa lignin, sehingga sel-sel nya menjadi kuat dan keras

4.Jaringan pengangkut

 Jaringan ini disebut juga vascular

 Karna sasran trasportasi atau pengangkut berupa pembuluh

 Pebuluh itu untuk membawa air dan larut ke sluruh tanaman


 Pembuluh meliputi xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk

membawa air sedangkan floem pembuluh kulit kayu membawa

hasil fotosintesis berupa larutan organic

Xylem

Berkas pengangkut yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan

merupakan mengangkut air, pada penampang melintang berkas pengangkut

tampak besar dan bulat pada jaringan xylem. Jadi fungsi xylem adalah sebagai

tempat pengaktan air dan zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xylem ini

merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas beberapa

bentuk sel. Selain itu, sel-sel ternyata ada yang telah mati da nada pula yang

hidup, tetatpi sel penyusun xylem telah mati dengan dinding selnya yang tebal dan

mengandung lignin sehingga fungsi xylem juga sebgai jaringan pengangkut.

Floem

Mengankut dan menyebarkan zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari

bagian lain yang ada di bawah. Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya

demikian kimpleks, sel penyusun floem antara lain sel pengiring, pembuluh tapis,

serabut, parenkim kulit kayu.

5..jaringan gabus

Jaringan yang tersusun atas sel gabus dan berfungsi untuk jaringan lain yang

berada di bawanya tidak kehilangan air.


Jaringan gabus biasanya terletak pada tanaman dikotil. Jaringan gabus ini

dibentuk oleh cambium gabus dan felogen yang terletak di bawah epidermis

JARINGAN DERMAL

Sifat dan Fungsi Jaringan Dermal

Jaringan Dermal adalah : suatu lapisan tunggal sel-sel yangterbungkus rapat yang

menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhantersebut.

Sifat Jaringan Dermal

Pada jaringan dermal terdiri atas epidermis dan periderm. Jaringan dermal

mempunyai sifat yang khusus, antara lain : dindingnya berisi zat lilin, kitin, dan

siberin yang ada hubungannya dengan letak bagian diluar tubuh. Namun, sifat-

sifat tersebut tidak bisa mewakili sifat jaringan di bawahnya seperti epidermis dan

periderm. Berikut sifat epidermis dan periderm.

Sifat epidermis :

 Terdiri dari selapis sel yang terbentuk pipih dan tersusun rapat.

 Tidak terdapat ruang antar sel.

 Epidermis pada daun tidak berklorofil, kecuali pada sel penjaga (sel

penutup) stomata.

 Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun

atas zat kutin (turunan senyawa lemak) yang disebut dengan kutikula.

 Ada bagian yang dapat membentuk lapisan lilin untuk melindungi dari air.
 Ada pula yang membentuk bulu-bulu halus di permukaan bawah sebagai

alat perlindungan.

 Epidermis dapat membentuk stomata atau mulut daun.

 Terjadi pertukaran gas melalui mulut daun.

 Pada epidermis batang dapat mengalami modifikasi membentuk lapisan

tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu sebagai alat

perlindungan. Dinding sel epidermis terbentuk tipis sehingga mudah di

tembus air.

 Epidermis akar tidak memiliki kutikula.

 Epidermis akar yang menggantung dapat berkembang menjadi velamen,

yaitu jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel.

Rambut akar pada epidermis berfungsi untuk memperluas bidang

penyerapan.

Epidermis batang dapat membentuk derivat, anatara lain menjadi silika

dan sel gabus.

Gambar jaringan epidermis terluar

Sifat periderm:

 Pada struktur periderm terdiri dari felogen (kambium gabus) yang

akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah

dalam.

 Sel-sel felogen pada periderm berbentuk segi empat atau segi

banyak.
 Felogen pada periderm ini bersifat meristematis.

 sel periderm dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding

selnya berlapis Sel suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak.

Sel-sel feroderma menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak, dan

hidup.

 Periderm terdiridari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan

phellogen (kambium gabus).

 Periderm berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis

berlapis tunggal.

Fungsi Jaringan Dermal

- Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air yangberlebihan.

- Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis.

- Menjaga dan mengatur suhu tumbuhan.

- Jaringan Dermal terdiri dari epidermis dan periderm.

Meskipun jaringan dermal secara umum mempunyai fungsi seperti diatas,

jaringan dermal menaungi lapisan yang ada dibawahnya yang memiliki fungsi-

fungsi tersendiri. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini akan membahas fungsi

epidermis dan periderm tersebut.

Epidermis merupakan bagian dari jaringan dermal terluar tumbuhan yang

menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, dan daun. Epedermis

umumnya satu lapisan sel berdekatan. Epidermis dapat dianggap sebagai tanaman
“kulit.” Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal

dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman

yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman

menahan air.

Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang

disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman

dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukan stomata.

Epidermis pada akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat.

Epidermis akar memiliki rambut akar hasil aktivitas sel-sel di belakang titik

tumbuh.

Epidermis pada daun terdapat di permukaan atas maupun bawah,

umumnya terdiri dari satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari

kitin (kutikula) atau lignin. Tumbuhan Ficus, Nerium,dan Piper memiliki

epidermis ganda yang tersusun atas beberapa lapis sel. Pada epidermis terdapat

celah yang diapit oleh dua sel penutup, celah ini disebut stomata .Stomata terdapat

pada permukaan daun. Akan tetapi, ada pula yang hanya memiliki stomata pada

permukaan bawah. Pada tumbuhan yang daunnya terapung, misalnya teratai,

stomata hanya terdapat di permukaan atas.

Fungsi Epidermis :

a) Sebagai pelindung jaringan di dalamnya.

b) Sebagai tempat pertukaran zat.

c) Peresap air dan mineral pada akar yang muda.


d) Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan

tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.

e) Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau

gutasi.

f) Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi.

g) Sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis.

h) Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa

kemasukan air karena osmosis

i) Rambut akar pada epidermis berfungsi untuk memperluas bidang

penyerapan.

Periderm atau jaringan gabus adalah jaringan pelindung yang dibentuk

untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat

pertembuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelass pada tumbuhan dikotil dan

Gymnospermae.

Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen (kambium gabus) yang akan

membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen

dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima dibaewah epedermis, kolenkima,

perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya.Sel gabus

adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi

dan memberikan isolasi untuk tanaman.

Fungsi Periderm :
Sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air.

Melindungi tumbuhan dari pengaruh suhu yang extreme mengurangi

kehilangan air.

Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.

2.2 Proses fisiologi pada Jaringan Dermal

Jaringan Dermal terdiri atas epidermis dan periderm , namun yang

paling berperan dalam proses fisologi yaitu epidermis , karena di dalam epidermis

terdapat stomata yang berfungsi sebagai :Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara

pada proses fotosintesis Reaksi fisika CO2/ reaksi gelap/reaksi Blackman,

yaitu reaksi yang terjadi dalam kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Prosesnya

berupa siklus yang disebut Siklus Calvin.

Sebagai jalan penguapan (transpirasi)

Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui

stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Mekanisme transpirasi pada

tumbuhan :

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar,

sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam

pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu

dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas.

Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan

kemudian ke atas melalui arus transportasi.


Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya,

suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini

mempengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh

perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium

(K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun

dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju

transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Transpirasi pada tumbuhan yang

sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat

merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.

Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui

kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat

tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara

untuk berfotosintesis. Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke

udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan

tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah. Transpirasi

menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari

akar ke daun melalui xilem.

-Sebagai jalan pernafasan (respirasi) Jaringan dermal merupakan jaringan terluar,

sehingga jaringan ini ter4masuk tempat pertukaran udara dan jalan masuknya

CO2 untuk proses fotosintesis.

-Faktor yang Mempengaruhi Jaringan Dermal

Jaringan Dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Dalam proses

mekanismenya jaringan ini dipengaruhi oleh :


Lapisan kutikula ,karena lapisan ini pada epidermis berfungsi membatasi

penguapan.

Stomata , didalam jaringan dermal terdapat stomata yang berfungsi untuk

transpirasi

FUNDENMENTAL

Jaringan fundamental di temukan pada bagian interior tumbuhan. Yang

paling banyak ditemukan adalah parenkim, sel-sel berdinding tipis yang aktif

dalam fotosintesis dan tersusun secara sangat menebal.

KATA PENUTUP

A.kesimpulan
Jaringan merupakan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai

kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya

jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang mampu membelah, memanjang dan

deferensiasikan tak terbatas sehingga dari kemampuan jaringannya, organisme

tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan vegetative dapat meningkatkan

kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan terdiri dari sel-sel. Tersebut akan

berkumpul membentuk jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan

pada tumbuhan antara lain: jaringan meristem,

parenkim,permanent,epidermis,klorenkim,kolenkim,sklerenkim,xylem,dan floem.

B.saran

Demikian yang dapat kami paparakan mengenai materi yang menjadi

pokok pembahasan dalam makalah ini, tentu masih banyak kekrangan dan

kelemahan, kami berharap pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran

yang membangun kami semoga makalah ini berguna bagi kami dak khususnya ke

pada para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai