(3) Ronny,Syam D,. Studi Kondisi Sanitasi Dengan Kualitas Bakteriologis Depot
Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, Higiene
Penelitian Volume 2 No 2 Hal 81-90. 2016.
(6) Khoeriyah A, Anies. Aspek Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) di Kabupaten Bandung Barat. MKB, Volume 47 No. 3,
September 2015, 137-143. 2015.
(7) Rosita N, Analisis Kualitas Iar Minum Isi Ulang Beberapa Depot Air Minum
Ulang (DAMIU) di Tangerang Selatan. Jurnal Kimia Valensi Vol. 4 No. 2,
November 2014 (134-141). 2014.
(8) Sual,GF, Gambaran Mikrobilogi Air Minum Dari Depot Isi Ulang Kecamatan
Ranoyapo. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik Volume IV Nomor 1
Februari 2016. 2016.
(9) Dinas Kesehatan Kota Binjai. Profil Kesehatan Kota Binjai Tahun 2017.
Binjai : Dinas Kesehatan Kota Binjai; 2017.
46
47
(11) Muzajannah, Rustam Y, Rahmati R., Deteksi Bakteri Escherichia Coli Dalam
Air Minum Isi Ulang Yang Disterilisasi Ultraviolet Di Wilayah Kecamatan
Jagakarsa, Bioma 12 (1), 2016, 73-78.2016.
(12) Wandrivel, R., N. Suharti & Y. Lestari. Kualitas Air Minum Yang Diproduksi
Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan
Persyaratan Mikrobiologi. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(3). http://
jurnal.fk.unad.ac.id. 19 Juni 2013. 2012.
(13) Taib DA. Aspek kualitas dan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang
(DAMIU) di kecamatan kota utara kota Gorontalo. Public Health Journal.
1(1):93-104.2012.
(14) Boekoesoe L. 2010. Tingkat kualitas bakteriologis air bersih di desa sosial
kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. INOVAS 7(4):240-251 ISSN
1693-9034.
(15) Olianovi N. Menghitung Escherichia coli Fekal dari Air Cucian Selada di
Pasar Wilayah Kecamatan Grogol. J. Kedokt Meditek Volume 23, No. 61
Jan-Maret 2017.
(16) Natalia, L. A,. Kajian Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di
Kabupaten Blora Melalui Metode Most Probable Number.
(Skripsi).Semarang : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.2014.
(17) Irianto, Koes. Bakteriologi, Mikologi, Virologi Panduan Medis dan Klinis.
Bandung : Cv. Alfabeta.2014.
(18) Dima, L.R.H, Lusi., dkk. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor
(Moringa oleifera L.)terhadap BakteriEscherichia coli danStaphylococcus
aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi. Universitas Sam Ratulangi Manado.
(19) Tantri, U.N.B. 2016. Identifikasi Bakteri Escherichia coli, Shigella sp, dan
Salmonella sp pada Air Sumur di Wilayah Pembuangan Limbah Tahu dan
Limbah Ikan Kota Bandar Lampung. Universitas Lampung Bandar
Lampung.
48
(24) Rosyid A, Danang E, Setya N. Studi Persebaran Depot Air Minum Isi Ulang
Dan Kualitas Air Minum Isi Ulang Secara Mikrobiologis Di Kecamatan
Jebres Kota Surakarta [jurnal]. [FKIP]. [UNS Surakarta]. 2014.
(25) Farida N. Uji MPN coliform dan fecal coli dalam sampel air limbah, air
bersih dan air minum. Yogyakarta:SMTI. 2009.
(26) Desi et al. 2013. Kualitas Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pada
Pelanggan PDAM Di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Raya Kota
Makassar Tahun 2012. Jurnal Sulolipu Nomor 25 Tahun XX Vol. 1, Januari
– Juni 2013, halaman 21 -30.
(27) Mukaromah AH, Yusrin. Pengaruh lama waktu simpan pada suhu ruang (27-29 oC)
terhadap kadar zat organik pada air minum isi ulang. Prosiding Seminar Nasional
Unimus; 2010: 50.
(28) Tombeng RB, Polii B, Sinolungan S. Analisis kualitatif kandungan Eschericia Coli
dan Coliform pada 3 depot air minum isi ulang di Kota Manado. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Agustus 2013;1(7).
(29) Mirza, M. N. 2014. Hygiene Sanitasi dan Jumlah Coliform Air Minum.
Jurnal Kesehatan Masyarakat 9(2): 167-173.
49
(33) Harmita dan Radji M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.