Anda di halaman 1dari 15

BIOLOGI SEL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

GRASELA MERYAHTA BR KARO 4223151015

JESISKA F.R SIBARANI 4223351022

NOVITRI YOLANDA SAGALA 4223351012

RISKA GRESELIA MANULLANG 4223151027

SIFRA H.R LUMBANTORUAN 4223151026

DOSEN PENGAMPU : Dr. MELVA SILITONGA, M.S.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan banyak
hikmat dan kebaikan-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini secara ringkas
dan jelas tentang Sel Prokariotik dan Eukariotik dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel. Disusun secara baik dengan
bantuan, dukungan dan referensi yang kami dapat dari buku pendukung.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada , Dr.Melva Silitonga, M.S.,
selaku dosen pengampu Mata kuliah Biologi Sel penjelasan bagaimana menyelesaikan
dan apa isi dari makalah singkat yang akan kami buat. Dalam penyusunan makalah ini,
kami sebagai penyusun menyadari bahwa hasil dari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan pembelajaran, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca, baik itu dari dosen pengampu kami, teman
sekalian, dengan senang hati kami akan menampung apresiasi dan bentuk kritik apapun
itu yang membangun semua pihak dan untuk pembelajaran pada hari-hari berikutnya.

Akhir kata dari kami semoga apa yang telah kami kerjakan dan kami bahas yang
telah ditampung kedalam makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami
serta teman-teman sekalian yang akan membaca makalah ini, sehingga kami lebih
mengetahui tentang pentingnya profesional dalam menjalankan sebuah Profesi dalam
dunia kependidikan.

Medan, 15 Februari 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….......2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...4
A. Latar Belakang………………………………………………………..………4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………6
A. Sel Prokariotik………………………………………………………..………6
B. Sel eukariotik……………………………………………………..………….10
BAB III PENUTUP……………………………………………………….………….14
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..15

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional bagi semuaorganisme
hidup. Sel memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawiyang mampu
menyimpan informasi, menerjemahkan informasi, mensintesismolekul sel, serta
menggunakan sumber energi untuk melakukankegiatan. Sel-sel mampu bergerak
dan mengkompensasikan fluktuasilingkungan melalui reaksi-reaksi biokimiawi
alternatif di bagian dalamnya.Sel dapat menduplikasi, melangsungkan informasi turun-
temurun seperti jugasistem utama biokimiawi dan molekulernya, sebagai bagian
reproduksi sel.Semua kegiatan ini dikemas dalam suatu unit struktural yang pokok
dalambentuk kecil.Sel prokariotik dan sel eukariotik merupakan sebuah ruang
berukurankecil dengan dinding membran yang berisi cairan kimia pekat dalam
pelarutair.
Sel-sel tersebut merupakan bagian dari semua makhluk hidup.
Seleukariotik terdapat pada makroorganisme seperti tumbuhan dan
hewan,sedangkan sel prokariotik terdapat pada mikroorganisme sel tunggal
sepertibakteri.Meskipun keduanya merupakan golongan sel makhluk hidup,
selprokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan mendasar
antarkeduanya. Perbedaan paling umum dari sel eukariotik lebij kompleks danlebih
besar daripada sel prokariotik. Selain itu terdapat beberapa perbedaanlainnya, untuk
lebih jelasnya berikut ini kita akan membahas tentangperbedaan sel prokariotik
dan sel eukariotik lengkap dengan penjelasannya.Sel terbagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu sel prokariotik dansel eukariotik. Kedua jenis sel tersebut sama-
sama mempunyai perintangselektif atau membran plasma dan sitoplasma.
Membran plasma inimenyelebungi sitosol, tempat organel sel berada.
Semua sel mengandungkromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA
dan ribosom yangmembuat protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik
terdapatpada nukleus yang diselubungi membran ganda. Sedangkan pada
prokariot,DNA tidak terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-
organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariottidak.
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinyasebelum
dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”.Bagian dalam se

4
prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan
intinya masih tersebar di dalam sitpolasma danbelum di selubungi oleh membran
inti. Materi genetiknya (DNA)terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut
nukleotid, tetapi tidak adamembran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel
lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Apa saja struktur sel prokariotik dan sel eukariotik?
3. Apa saja fungsi sel prokariotik dan sel eukariotik?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEL PROKARIOTIK
1. ASAL-USUL SEL PROKAROTIK
Menurut istilah bahasa Yunani sel prokariotik berasal dari kata prokaryote, pro
artinya kuno dan karyote artinya inti. Sel prokariotik dari segi bahasa Greek yang artinya
"sebelum nukleus". Sehingga sel prokariotik dapat didefinisikan sebagai organisme
uniseluler tanpa adanya nukleus. Sedangkan ilmuwan lainnya mendefinisikan sel
prokariotik sebagai bentuk kehidupan yang terkecil tetapi memiliki metabolisme sel
yang kompleks untuk menghasilkan energi.
Bentuk dan ukuran sel prokariotik berkisar antara 1um 10 μm. Kebanyakan
prokariotik adalah uniseluler yang terdiri dari tiga komponen dasar antara lain membran
sel, ribosom, dan nukleoid.. Sel prokariotik juga dapat mengabsorbsi bahan organik
untuk pertumbuhannya.

Jika dibandingkan dengan sel eukariotik, sel prokariotik memiliki struktur sel
yang masih sangat sederhana. DNA pada sel prokariotik terdiri dari kromosom sebagai
substansi materi genetik tetapi tidak dilapisi oleh membran.. Sel prokariotik tidak
memiliki organel-organel sel yang komplek karena tidak adanya sistem endomembran,
seperti kompleks golgi dan reticulum endoplasma. Selain itu sel prokariotik juga tidak
memiliki mitokondria dan kloroplast, tetapi memiliki organel lain yang memiliki
struktur yang fungsinya sama yaitu mesosom dan kromatofor Untuk menghasilkan
energi aktivitas metabolsime sel terlaksana di dalam sitoplasma dan membran sel.

Secara taksonomi yang tergolong kelompok sel prokariotik adalah golongan


Archaebacteria dan Eubacteria Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang memiliki
sifat mampu beradaptasi pada suhu tinggi yaitu sekitar 1000C, di lingkungan dengan
salinitas yang tinggi atau pada lingkungan dengan kadar asam tinggi. Selain itu,
organisme prokariotik bersifat anaerob dan aerob yaitu kelompok Eubacteria yang dapat
beradaptasi pada lingkungan yang tidak tergantung pada ada tidaknya oksigen, memiliki
peptidoglikan sebagai bahan penyusun dinding sel, terdapat pigmen bakterioklrofil
untuk fotosintetik, dapat menghasilkan ATP secara lebih efisien karena adanya DNA
melalui mekanisme sistem transport elektronnya

2. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKAROTIK

6
a. Membran

Pada sel prokariotik terdapat dua lapis membran yaitu membran sel atau membran
plasma dan dinding sel yang memiliki fungsi untuk sebagai pelindung dan pembungkus
sel, serta mengontrol keluar masuknya zat dari luar ke dalam sel.

 Membran sel atau membran plasma Membran plasma


Merupakan struktur pelindung pertama yang memiliki fungsi sebagai pemisah
antara bagian luar sel (ekstraseluler) dan bagian dalam sel (intraseluler). Membran
plasma juga melakukan fungsi pengontrolan terhadap keluar masuknya ion-ion dan
molekul-molekul kecil yang berperan dalam penting dalam pembentukan kondisi
internal sel. Lipid tersusun atas fosfolipid dan sterol. Fofolipid terdiri atas dua bagian
yaitu bagian kepala polar yang bersifat mudah larut dalam air (hidrofilik) dan bagian
ekor yang non polar besifat sukar larut dalam air (hidrofobik). Sedangkan sterol
merupakan bagian yang bersifat sukar larut dalam air (hidrofobik) atau biasa dinamakan
ujung nonpolar. Molekul lipid pada membran plasma terdiri dari dua lapis, dimana pada
bagian tengahnya terdapat membran. Pada bagian tepi luar membran sel terdapat lapisan
protein ekstrinsik atau protein perifer dan fosfolipid yang bersifat hidrofilik, sehingga
air dengan mudah melekat pada membran.
Pada permukaan luar membran plasma terdapat lapisan mukopolisakarida yang
menyebabkan reaktivitas kimia permukaan dalam sel berbeda dengan permukaan
luarnya karena tergangan permukaan luar membran berbeda dengan permukaan dalam
membran sel. Sedangkan pada permukaan membran plasma terdapat protein yang
masuk ke lapisan lemak disebut protein intrinsik atau protein integral yang tidak dapat
ditembus oleh zat-zat yang tidak larut dalam lipid karena bersifat hidrofobik.
Membran plasma memiliki fungsi yaitu:
• Sebagai membran pembatas sel dan pengontrol keluar masuknya zat ke dalam maupun
ke luar sel.
• Sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya dan mengontrol
melintasnya ion-ion dan molekul dari dalam sel sekaligus.
• Sebagai media selektif (selektif permeable) dengan melakukan seleksi terhadap zat
yang boleh keluar dan masuk dari dalam atau luar sel.

 Dinding sel

7
Dinding sel pada sel prokariotik merupakan sistem yang kompleks dengan
struktur yang kaku dan kuat sehingga dapat berfungsi sebagai pelindung kedua bagian
luar membran plasma Bahan dasar penyusun dinding sel adalah kombinasi antara
protein dan karbohidrat (peptidoglikan), dan dilengkapi adanya lipid. Fungsi dinding sel
adalah sebagai pelindung struktural dengan memberikan perlindungan terhadap infeksi
dan stress mekanik sekaligus pemberi bentuk tetap pada sel.

b. Sitoplasma

Sebagian besar sitoplasma berupa cairan yang jernih dinamakan sitosol yang
mengandung protein yang terlarut, elektolit, glukosa, dan dalam jumlah sedikit
fospolipid, kolesterol dan asam lemak teresterifikasi, organel kecil, partikel dan mineral
serta enzim-enzim. Sedangkan enzim digunakan oleh sitoplasma sebagai bahan dasar
proses metabolisme sel, membantu proses pencernaan makanan secara ekstraseluler
sehingga memproduksi energi sel.

c. Kapsul

Kapsul merupakan bagian paling terluar dari sel prokariotik berupa cairan lendir
yang memiliki fungsi untuk melindungi bagian intraseluler sel dari invasi patogen atau
dari kondisi lingkungan yang cukup ekstrim bagi sel antara lain kekurangan nutrient,
kekeringan dan panas.

d. Nukleus

Nukleus (inti sel) mempunyai kontrol terhadap seluruh kegiatan sel yang dibatasi
oleh membran inti atau selaput inti. Nukleus pada sel prokariotik berfungsi untuk
regenerasi sel mekanisme pembelahan sel dan pertumbuhan, serta diperlukan untuk
mengontrol reaksi-reaksi kimia. Nukleus mengandung kromosom yang membawa gen
dalam bentuk DNA yang membawa informasi genentik. Berikut struktur nukleus:

 Membran nuklues

Membran terdiri dari mebran luar dan membran dalam.

 Nukleoplasma

8
Nukleoplasma tersusun atas protein, air ion enzim dan asam inti. Didalamnya terdapat
benang-benang kromatin tersusun atas protein dan DNA.

 Nukleolus

Nukleolus (anak inti) terbentuk saat terjadi proses transkripsi di dalam nukleus. Fungsi
nukleus:

- Mengatur dan mengontrol seluruh aktifitas sel


- Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
- Mengontrol mekanismen pembelahan sel
- Menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA.
-

e. Ribosom

Ribosom adalah organel kecil dan padat dengan diameternya 20-25 nm, tidak
bermembran namun memiliki peranan sebagai tempat sintesis protein. Ribosom di
dalam sel tersebar dalam jumlah banyak di sitoplasma dan melekat di retikulum
endoplasma kasar (RE kasar). Ribosom terdiri dari tiga jenis (pada bakteri) dan empat
jenis (pada eukariot), yaitu molekul RNAr yang berbeda dan terdapat sekitar 83 jenis
protein, yang tergabung dalam sub unit besar dan sub unit kecil. Sub unit ribosom dan
molekul RNAr tersusun dalam unit Svedberg (S), yang merupakan ukuran sedimentasi
atau pengendapan suspensi partikel melalui proses sentrifugasi di bawah kondisi
standart.

f. Mesosom

Mesosom terletak dekat pada dinding sel setelah terjadinya pembelahan biner pada
sel bakteri. Mesosom memiliki membran yang dilengkapi dengan enzim-enzim
pernapasan untuk menghasilkan energi melalui reaksi-reaksi oksidasi Mesosom juga
berfungsi sebagai penghasil energi melalui proses respirasi sel yang akan digunakan
untuk aktivitas di dalam sel.

g. Flagellum

Pada sel prokariotik flagellum berupa filament yang memanjang ke arah luar sel dan
berfungsi sebagi alat pergerakan. Pada struktur flagellum bagian pusat terdapat sepasang
mikrotubul (fibril) yang jumlahnya 2 fibril dan dikelilingi oleh 9 mikrotubul ganda.

9
Mekanisme pergerakan flagellum bergantung pada letaknya sel, baik dengan cara
memutar searah atau berlawanan arah dari jarum jam.

h. Pili atau Fimbria (Bulu Rambut)

Pili atau fimbria sebagai alat pelekatan sel bakteri pada suatu permukaan substrat
dan untuk transfer material genetik. Pili memiliki yang struktur menyerupai rambut pada
permukaan sel dan tersusun sebagian besar atas protein 11.

B. SEL EUKARIOTIK
1. ASAL-USUL SEL EUKARIOTIK
Evolusi biologi telah mengantarkan organisme prokariotik berubah menjadi
organisme eukarioti, diduga muncul kurang lebih 1,5 milyar tahun yang lalu. Membrane
inti sel eukariotik disebut nukleoplasma yang mengalami pelekukan ke dalam sehingga
mengelilingi DNA. Maka dari itu akan terlihat bahwa membran bagian dalam bersatu
membentuk membran inti sel bagian dalam, sedangkan pelekukan membran bagian luar
menjadi membran inti sel luar. Sehingga dapat dikatakan bahwa membran inti sel
merupakan membrane rangkap atau ganda. Berkat kencanggihan mikroskop electron
sehingga terlihat jelas bahwa membrane inti bagian luar bersinggungan dengan
reticulum endoplasma (RE). Adanya membran inti yang terdapat pada organisme
eukariotik, sehingga inti sel disebut nucleus.
Berbagai macam organel yang berbeda struktur dan fungsinya dimiliki oleh
Organisme eukariotik. Mitokondria adalah salah satu organel sel yang memegang
peranan sangat penting selain inti sel. Pada tahun 1984 Thorpe mengatakan terdapat
persamaan antara mitokondria pada organisme eukariotik dengan sel bakteri aerob.
Keadaan itu disebabkan pada mitokondria dan bakteri aerob mempunyai DNA dan
ribosom. Seperti halnya DNA pada bakteri, DNA pada mitokondria mempunyai bentuk
sirkuler.
Ditemukannya persamaan-persamaan sifat pada mitokondria ataupun sel bakteri
itulah yang menyebabkan munculnya dugaan asal usul mitokondria pada organisme
eukariotik. Pendapat yang diyakini dan banyak diterima oleh para ahli adalah hipotesis
endosymbiosis, yaitu : pendapat yang mengatakan bahwa mitokondria pada organisme
eukariotik berasal dari sel prokariotik yang aerob.

10
Di sisi lain organisme eukariotik ada yang hidupnya tidak membutuhkan oksigen,
yaitu eukariotik anaerob. Eukariotik anaerob ini diprediksi merupakan pengembangan
dari sel sel anaerob yang mampu bertahan hidup ketika oksigen semakin banyak.
Makhluk hidup eukariotik anaerob inilah yang memakan sel prokariotik aerob, dan
menghasilkan mitokondria. Dari sekian banyak contoh hipotesis endosymbiosis salah
satunya adalah organisme eukariotik bersel tunggal yang tidak mempunyai mitokondria
di dalam usus hewan dan dapat hidup dengan kondisi minim oksigen. Organisme
eukariotik bersel tunggal yang dimaksud adalah Pelomyxa palustris, yakni sejenis
Amoeba walaupun tidak mempunyai mitokondria tetapi dapat melakukan proses
pernapasan.

2. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL EUKARIOTIK


Pengamatan dengan menggunakan mikroskop electron dapat terlihat jelas
struktur selubung inti (membrane nuklearis) yang disebut nukleo plasma yaitu tampak
dipenuhi butir-butir benang kromatin yang menempel pada permukaannya. Hal ini
memberikan gambaran garis tipis membran. Selubung inti pun tampak jelas terdiri dari
dua lapisan membran yang masing-masing memiliki struktur menyerupai membrane
plasma. Celah yang memisahkan dua lapisan membran plasma yaitu bagian luar dan
bagian dalam adalah spatium perinuclearis yang berukuran antara 20 30 nm. Kepadatan
yang dimiliki lapisan dalam membran plasma dan lapisan luar tidak sama besar, yaitu
lapisan luar kurang padat dan ditempeli oleh ribosom dengan diameter 115 nm.

Organel bermembran dibentuk pada saat fase awal pembelahan sel mitosis, lapisan
luar nukleoplasma berhubungan dengan sistem membrane. Lipid adalah penyusun
lapisan yang menyelubungi organel sel tertentu. Spatium perinuklearis disusun oleh
bahan yang bersifat amorf. Nukleoplasma Lapisan dalam lebih rata daripada lapisan
luarnya dikarenakan banyaknya butir kromatin yang menempel pada lapisan tersebut.
Fungsi Lapisan luar nukleoplasma adalah untuk mempertahankan bentuk inti dan pori
inti sementara lapisan dalamnya berfungsi memegang bagian-bagian kromosom saat
fase interfase.
Sel hewan dan sel tumbuhan adalah merupakan sel eukariotik, hal ini
dikarenakan susunan organelnya sudah tersusun dengan teratur, Meskipun demikian, sel
ini tidak semuanya terdapat pada masing-masing sel dikarenakan ada bagian yang
berbeda satu dengan yang lainnya, juga memiliki bentuk, ukuran, dan fungsi fisiologis

11
yang berbeda. Walaupun terdapat "bagian sel yang sama diantaranya yaitu membran
plasma, organel (seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, lisosam, mitokondria),
sitoplasma dan inti sel.

3. MORFOLOGI DAN ANATOMI SEL EUKARIOTIK


1. Morfologi Sel Eukariotik
Pada umumnya sel mahluk hidup yang eukariotik mempunyai satu nukleus tetapi
banyak sel tumbuhan maupun hewan yang memiliki lebih dari satu nukleus berdasarkan
jumlah nukleus di dalam sel makhluk "hidup, sel di kelompokan:
a. Mononucleate Cell (Sel yang mempunyai satu nucleus).
b. Dinucleate Cell (Sel yang mempunyai inti dua. Misalnya sel paramecium
mengandung makro nukleus dan mikro nucleus).
c. Polynucleote Cell (Sel yang mempunyai inti banyak, contohnya sel otot lurik pada
hewan dan ganggang hijau vaucheria pada tumbuhan).
Pada umumnya bentuk nukleus dalam sel tidak teratur. Sel yang bentuknya bulat,
kubus,dan isodiametrik bentuk nukleusnya bulat. Sedangkan sel yang berbentuk
silindris prima nukleusnya berbentuk lonjong,sel yang berbentuk sisik (squamous)
nukleusnya berbentuk diskoidal.

2. Anatomi Sel Hewan Dan Tumbuhan


Struktur sel pada sel prokariotik dan sel eukariokit berbeda, pada sel eukariotik
sendiri yakni sel hewan, sel tumbuhan dan sel fungi juga memiliki perbedaan.
1. Nukleus (Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Inti Sel (Nukleus) adalah organel sel yang memiliki peran sangat penting dalam
pengontrolan seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, maka sering disebut juga
sebagai pusat kendali. Di dalamnya terdapat materi genetik yang memiliki fungsi
sebagai pembawa sifat keturunan yaitu DNA (deoksiribonukleat acid) dan Kromosom.
Kromosom adalah tempat penyimpanan DNA yang terdapat dalam nukleus terbungkus
membran nucleus. Inti Sel (Nukleus) tersusun atas.
- Anak Inti (Nukleolus) adalah bagian daerah yang nampak pada gambar berwarna gelap
yang memiliki fungsi dalam pembentukan protein dari RNA (ribonukleat acid) dan
berperan ikut dalam produksi ribosom.

12
-Kromatin tersusun atas protein dan DNA yang tampak sebagai kromosom ketika sel
mengalami pembelahan.
-Membran nuklir yaitu selubung berpori yang berfungsi sebagai tempat masuknya zat
dan sekaligus pelindung dari inti sel itu sendiri, serta menjadi ciri khas dari sel hewan
dan bersambung dengan Retikulum Endoplasma (RE).
-Nukleoplasma adalah cairan berbentuk padat terbuat dari protein yang ada di dalam
nucleus serta mengandung kromatin dan ketika memadat terbentuk kromosom sekaligus
gen yang membawa informasi genetik.

2. System endomembran
System endomembran adalah ragam struktur yang dibatasi oleh membrane.
Fungsi System endomembran yaitu membentuk membrane sebagai pembatas sel dan
membrane plasma.

13
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel eukariotik memiliki inti sel, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki inti dan
membran inti sel. Dilansir dari Live Science, sel prokariotik menyimpan DNA nya
didalam nukeloid dan mengambang bebas didalam sel. Sedangkan DNA sel eukariotik
tersimpan secara rapi di dalam inti sel.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sel, A. (2021). Sel Prokariotik Dasar-dasar Mikrobiologi dan Penerapannya, 145.

15

Anda mungkin juga menyukai