Anda di halaman 1dari 31

FARMAKOGNOSI

PENDAHULUAN

Abd. Karim, S.Farm., M.Si.


http://arimjie.blogspot.com
Pengertian Farmakognosi dan Ruang
Lingkupnya
• C.A Sedler (1815) mencetuskan pertama kali
istilah farmakognosi dalam disertasinya Analecta
Pharmakocognostica
Dari bahasa Yunani Pharmakon
Gnosi
• J.A Schmidt (1811) dalam bukunya Lehrburch der
Meteria Medica
Pharma (“obat”) dan Cognitif (pengenalan)

http://arimjie.blogspot.com
• Menurut Fluckiger Seni dan pengetahuan
pengobatan dari alam yang meliputi tanaman,
hewan, mikroorganisme dan mineral
• Mempelajari tentang bahan-bahan obat yang
berasal dari bahan alam, meliputi dimana
terdapatnya di alam, biosintesisnya, identifikasi
dan penentuan kadar, juga isolasinya,
strukturnya sifat fisika kimianya, juga
penggunaan dan cara kerjanya. Termasuk juga
cara penanaman, seleksi pengumpulan,
produksi, pengawetan, penyimpanan bahan obat
dari alam
http://arimjie.blogspot.com
• Dalam arti luas farmakognosi menyangkut beberapa
bidang ilmu-ilmu lain, untuk dibedakan
1. Farmako-botani
2. Farmatografi
cara pemeriksaan simplisia, u/ mengetahui adanya
pemalsuan
3. Farmakokimia
4. Farmakogalenika
soal-soal yang timbul Karena menggunakan
tumbuhan sebagai obat

http://arimjie.blogspot.com
Peranan Tumbuhan dlm bidang farmasi
• Tersdianya obat-obat yang tidak mungkin
diproduksi dengan cara sintetik
• Mengandung komponen dasar yang mudah
dimodifikasi menjadi bahan yang efektif atau
bahan yang aktif dan tidak toksik
• Mengandung molekul2 yang dapat diubah
menjadi molekul aktif secara semisintetik
• Sbg prototipe

http://arimjie.blogspot.com
Obat Gubal
• Crude drug atau raw material
• Masih bercampur dengan bahan-bahan lainnya
• Obat nabati atau hewani yang terdiri dari
bahan-bahan alami tanpa proses lain, kecuali
sekedar pengumpulan dan pengeringan.

http://arimjie.blogspot.com
Simplisia

• Simplisia simpleks (satu a/ sederhana)


Menurut Farmakope Indonesia Edisi III adalah bahan
alam yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan
lain berupa bahan yang telah dikeringkan.

• Dibagi menjadi 3
1. Simplisia nabati
2. Simplisia Hewani
3. Simplisia pelikan atau mineral
http://arimjie.blogspot.com
Tata nama Simplisia
• Secara umum pemberian nama atau
penyebutan simplisia didasarkan atas
gabungan nama spesies diikuti dengan nama
bagian tanaman.
• Contoh : Piperis albi Fructus

http://arimjie.blogspot.com
Perlu juga diketahui bahwa banyak buku-buku teks yang tidak
menganut sistem penyebutan simplisia yang telah disebutkan
seperti contoh berikut ini:
• Calami Rhizoma: menunjukkan penyebutan nama berdasarkan
nama belakang dari spesies Acorus calamus (dringo) yang
diikuti dengan nama bagian yangdigunakan
• (Rhizoma = rimpang).
• Brugmansia folia: nama genus dari Brugmansia candida
diikuti folia = daun
• Oleum Arachidis: minyak kacang (Arachis hypogea) tanpa nama
bagian tanaman
• Lycopodium: nama spora, hanya ditulis Lycopodium saja
• Chinae Cortex: menggunakan nama daerah, dari
tanaman Cinchona succirubra. Nama daerahnya chinae (kina)

http://arimjie.blogspot.com
Nama Latin Bagian Tanaman
Semen Biji
Radix Akar
Rhizoma Rimpang
Bulbus Umbi lapis
Tubera Ubi
Flos Bunga
Fructus Buah
Lignum Kayu
Cortex Kulit kayu
Caulis Batang
Folia Daun
Herba Seluruh bagian tanaman
Amylum Pati
Thallus Bagian dari tanaman rendah

http://arimjie.blogspot.com
Mutu dan Kualitas Simplisia
• Kualitas simplisia dipengaruhi oleh faktor bahan
baku dan proses pembuatannya
• Bahan baku simplisia, diperoleh dari tumbuhan
liar atau dari tanaman yang dibudidayakan.
• Tanaman budidaya > keseragaman umur, masa
panen dan galur tanaman dapat dipantau
• Tumbuhan liar > variabilitas tidak bisa
dikendalikan (asal tanaman, umur, dan tempat
tumbuh)

http://arimjie.blogspot.com
Proses Pembuatan Simplisia
Simplisia yang bermutu baik dan berkualitas, tentunya dibuat
dengan menggunakan cara pembuatan yang baik dan benar
pula. Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan
maupun kegunaannya, maka simplisia harus memenuhi
persyaratan minimal, dan untuk dapat memenuhi syarat
minimal itu, ada beberapa faktor yang berpengaruh, antara
lain adalah:
• Bahan baku simplisia
• Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan
bahan baku simplisia
• Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia

http://arimjie.blogspot.com
Simplisia yang aman dan berkhasiat adalah
simplisia yang tidak mengandung bahaya kimia,
mikrobiologis, dan bahaya fisik, serta
mengandung zat aktif yang berkhasiat. Ciri
simplisia yang baik adalah dalam kondisi kering
(kadar air < 10%)

http://arimjie.blogspot.com
Tahapan Pembuatan simplisia
• Pengumpulan bahan baku
• Sortasi Basah
• Pencucian
• Pengubahan Bentuk/Perajangan
• Pengeringan
• Sortasi Kering
• Pengemasandan & penyimpanan
http://arimjie.blogspot.com
1. Pengumpulan Bahan Baku
Kadar Bahan Aktif dalam simplisia
bergantung pada
- Bagian tanaman yang digunakan
- Usia tanaman
- Waktu panen
- Lingkungan tumbuh

http://arimjie.blogspot.com
Pedoman Panen

• Biji
Pemanenan biji dilakukan pada saat biji telah
masak fisiologis. Fase ini ditandai dengan
sudah maksimalnya pertumbuhan buah atau
polong dan biji yang di dalamnya telah
terbentuk dengan sempurna.

http://arimjie.blogspot.com
• Buah
sering dihubungkan dgn tingkat kemasakan
- perubahan tingkat kekerasan
(mis. Labu Merah)
- Perubahan Warna
(mis. Asam)
- Perubahan Kadar Air buah
(mis. Belimbing wuluh)
- Perubahan bentuk buah
(mis. Mentimun)

http://arimjie.blogspot.com
- yang telah tua ( mis. Kedawung)
ditandai dengan mengeringnya buah
- sebelum kering benar (mis. jarak)
sebelum buah pecah secara alami

http://arimjie.blogspot.com
http://arimjie.blogspot.com
• Daun atau
dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh
maksimal (fotosintesis maksimal) saat tanaman
mulai berbunga atau buah mulai masak.
- Pucuk Daun
(mis. Tum. Kumis kucing) dianjurkan dipanen
pada saat warna pucuk daun berubah menjadi
tua.
- Yang telah tua
(mis. Tum. Sembung)

http://arimjie.blogspot.com
• Bunga
Panen bunga tergantung dari tujuan pemanfaatan
zat aktifnya. Panen dapat dilakukan pada saat
menjelang penyerbukan, sari bunga masih
kuncup atau pada saat bunga sudah mekar.

http://arimjie.blogspot.com
• Kulit batang
Dilakukan pada saat tanaman sudah cukup umur.
Saat panen yang paling baik awal musim
kemarau.

http://arimjie.blogspot.com
• Rimpang (rhizome), di awal musim kemarau
• Akar, umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus),
dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya
berhenti atau tanaman sudah cukup umur.
Panen yang dilakukan terhadap akar umumnya
akan mematikan tanaman yang bersangkutan.

http://arimjie.blogspot.com
2. Sortasi Basah
Pemilahan hasil panen ketika tanaman masih
segar. Sortasi dilakukan terhadap:
- Tanah dan kerikil
- Rumput- rumputan
- Bahan lain atau bagian tanaman yang tidak
digunakan
- Bagian tanaman yang rusak

http://arimjie.blogspot.com
3. Pencucian
• Membersihkan kotoran yang melekat,
terutama bahan-bahan yang berasal dri tanah
dan juga bahan-bahan yang tercemar pestisida.
Dapat dilakukan dengan menggunakan air
yang berasal dari sumber:
- Mata air
- Sumur
- PDAM

http://arimjie.blogspot.com
4. Pengubahan bentuk
• Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk
simplisia untuk memperluas permukaan bahan
baku > cepat kering
- perjangan untuk rimpang, daun dan herba
- Pengupasan untuk buah, kayu, kulit kayu, dan
biji2an berukuran besar
- Pemotongan untuk akar, batang, kayu, kulit
kayu,d an ranting
- Penyerutan untuk kayu

http://arimjie.blogspot.com
5. Pengeringan
• Menurunkan kadar airsehingga bahan tidak
mudah ditumbuhi kapang dan bakteri
• Menghilangkan aktifitas enzim yang bisa
mengurai lebih lanjut kandungan zat aktif
• Memudahkan dalam penolahan lebih lanjut

http://arimjie.blogspot.com
Hal yang mempengaruhi pengeringan.
- Waktu pengeringan
- Suhu pengeringan
- Kelembapan udara sekitar
- Ketebalan bahan yang dikeringkan
- Sirkulasi udara
- Luar permukaan bahan

http://arimjie.blogspot.com
• Suhu pengeringan tergantung kepada bahan simplisia dan
cara pengeringannya. Bahan simplisia dapat dikeringkan
pada suhu 30 °C sampai 90°C, tetapi suhu yang terbaik
adalah tidak melebihi 60°C.
• Bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yang
tidak tahan panas atau mudah menguap harus dikeringkan
pada suhu serendah mungkin, misalnya 30 °C sampai 45
°C, atau dengan cara pengeringan vakum yaitu dengan
mengurangi tekanan udara di dalam ruang atau lemari
pengeringan, sehingga tekanan kira-kira 5 mm Hg.

http://arimjie.blogspot.com
• Pengeringan Alamiah. Dibawah matahari
langsung dan tidak langsung
• Pengeringan Buatan >> Oven 60 °C

http://arimjie.blogspot.com
Sortasi kering
• Pemilahan bahan setelah proses pengeringan.
pemilihan dilakukan terhadap bahan yang
gosong, rusak, terkena kotoran

http://arimjie.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai