Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa
cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit. Beberapa suspensi yang diberi etiket sebagai
"lotio" termasuk dalam kategori ini.
Suspensi tetes telinga adalah sediaan : cair mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan
untuk di teteskan telinga bagian luar.
Suspensi optalmik adalah sediaan cair steal yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi
dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata. Obat dalam suspensii harus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea. Suspensii obat mata tidak
boleh digunakan bila terjadi masses yang mengeras atau penggumpalan.
Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan
tidak disuntikkan secara intravena atau kedalam larutan spinal. Suspensi untuk injeksi terkonstitusi
adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang
memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang
sesuai.
Persyaratan
1. Menurut Farmakope Indonesia edisi III adalah :
a. Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap
b. Jika dikocok harus segera terdispersi kembali
c. Dapat mengandung zat dan bahan menjamin stabilitas suspensi
d. Kekentalan suspensi tidak bolah terlalu tinggi agar mudah dikocok atau
dituang
e. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel
dari Suspensi tetap agak konstan untuk jangka penyimpanan yang
lama
2. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV adalah :
f. Suspensi tidak boleh di injeksikan secara intravena dan intratekal
g. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan untuk cara tertentu harus
mengandung
h. anti mikroba, suspensi harus dikocok sebelum digunakan.
Penting diperhatikan
dalam pembuatan
suspensi :
• Memastikan bahwa partikel benar-benar
terdispersi dengan baik dalam cairan.
• Meminimalkan pengendapan dari partikel
yang terdispersi.
• Mencegah terjadinya “caking” dari partikel-
partikel ini ketika terjadi pengendapan
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
proses pembuatan suspensi
• Pembasahan
• Interaksi antar partikel
• Elektrokinetik
• Agregasi
• Laju sedimentasi
Pembasahan
• Teknologi formulasi yang sering digunakan untuk memodifikasi
karakteristik pembasahan antara lain adalah dengan penambahan
surfaktan. Penambahan bahan ini bertujuan untuk mengurangi
tegangan muka padat-cair sehingga zat tersebut bisa dibasahi oleh
air. Contoh surfaktan yang sering digunakan di industri farmasi
antara lain polisorbat dan poloxamer.
• Bahan lain yang dapat digunakan untuk membantu dispersi zat
padat hidrofbik adalah polimer-polimer hidrofilik, misalnya natrium
hidroksil metil sellulose (NaHPMC), bentonik, aluminium-
magnesium silikat, silika koloid, baik digunakan secara sendiri-
sendiri, maupun dalam bentuk kombinasi
Laju sedimentasi
• Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi, antara lain adalah:
ukuran partikel, sedikit banyaknya pergerakan partikel, tolak menolak antar
partikel karena adanya muatan lisrik pada partikel dan konsentrasi
suspenoid.
• Jika muatan partikel diabaikan, maka faktor yang mempengaruhi stabilitas
suspensi, dapat dilihat dari hukum stokes sbb :
Cek IPC
Pencampuran akhir -ukuran partikel
Cek IPC
Cek IPC
Pengisian dan penutupan botol -Organoleptis
-Penampilan
(filling & cropping) -Kadar zat aktif
-Kelengkapan
-pH
-Penandaan
-BJ
-Viskositas
Cek IPC Labeling
-Penampilan
-Kelengkapan
-Penandaan Pengemasan sekunder Cek IPC
-Penampilan
-Kelengkapan
-Penandaan
Gudang obat jadi