BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat tidak
padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau
sediaan suspense ester in aktif dalam usus dihidrolisis oleh tannin lipase
dan menghasilkan basa aktif kembali. Stabil pada suhu ruangan dan suhu
pelindung.
diperlukan jumlah kecil, tidak toksis dan tidak iritasi misalnya fenil
bahan pensuspensi dari alam atau yang sering disebut dengan gom dapat
derivate selulosa golongan ini tidak diabsorbsi oleh usus halus dan tidak
bereaksi asam, sedikit larut dalam air, tidak beracun dan tidak mengiritasi
pensuspensi.
B. Tujuan Praktikum
mengalir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SUSPENSI
1. Definisi suspensi
Menurut FI edisi V, suspensi adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat tidak melarut
terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa zat
2. Komponen suspensi
3. Penggolongan Suspensi
dalam bentuk halus yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan
luar.
serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak boleh menyumbat
a. Keuntungan
karena obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam
larutan. Tapi stabil bila disuspensi. Dalam hal seperti ini suspensi oral
Untuk banyak pasian bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat
(tablet) atau kapsul dari obat yang sama karena mudahnya menelan
mudah serta lebih mudah dalam pemberiaan dosis yang relatif sangat
b. Kerugiaan
akan tidak terasa bila diberikan sebagai partikel yang tidak larut dalam
suspensi.
B. JURNAL
a. Suspensi Chloramphenicol
Cloramphenicol 125 mg
Na- Cmc 50 mg
Polysorbat- 80 25 mg
Propylenglikol 1 g
Sirupus Simplex 1,5 g
Aquadest 5 ml
b. Bahan Tambahan
1. Na CMC ( Natrium Karboksimetil selulosa ) larut dalam air
parental,oral .
memiliki bau yang khas dan hangat agak rasa pahit stabil bila
yaitu 10-25 %.
kelarutan.
Bismuth Subnitrat 2g
Tragakan 0,65 g
Alkohol 4g
Sodium Citrat 0,01 g
Aquadest ad 60 ml
b. Bahan tambahan
memiliki pH 5-6.
aktif.
sebagai pelarut.
BAB III
METODE KERJA
B. Perhitungan
1. Perhitungan Bahan
a. Perhitungan Suspensi choloramphenicol
125 𝑚𝑔
1) Chloramphenicol = × 100𝑚𝑙
5 𝑚𝑙
2500
= 1000 = 2,5 𝑔
50 𝑚𝑔
2) Na CMC = × 100 𝑚𝑙
5 𝑚𝑙
1000
= 1000 = 1 g
C. Prosedur Kerja
1. Prosedur Pembuatan Sirupus Simplex
a. Suspensi Chloramphenicol.
3) Ditimbang bahan :
kedalam lumpang.
aquadest panas.
(d Alkohol 2 ml atau 2 g .
dengan 50 ml aquadest.
hingga homogen.
3. Prosedur Evaluasi
a. Uji pH
kertas pH.
b. Uji organoleptik .
warna,bau,rasa.
c. Uji homogenitas
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
b. Uji pH
No Formula PH sediaan
1. Kelompok I 6
2. Kelompok II 6
Kelompok II 6
3. Kelompok III 6
4. Kelompok IV 6
5. Kelompok VI 6
c. Uji homogenitas
d. Uji kekentalan
b. Uji pH
No. Formula pH sediaan
1. Kelompok I 7
2. Kelompok II 7
Kelompok II 7
3. Kelompok III 6
4. Kelompok IV 6
5. Kelompok VI 6
c. Uji homogenitas
d. Uji kekentalan
BAB V
PEMBAHASAN
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat yang
terdispersi dalam fase cair. Sediaan suspensi memiliki keuntungan dan kerugian,
keuntungan sediaan suspensi yaitu memiliki homogenitas yang cukup tinggi, baik
untuk digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil, kapsul,
terutama untuk anak-anak lebih mudah diabsorbsi dari pada tablet. Karena luas
permukaan kontak dengan permukaan saluran cerna tinggi, dapat mengurangi rasa
tidak enak/pahit dari obat, dapat mengurangi zat aktif yang tidak stabil dalam air.
menjadi buruk, aliran yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk
sebagai zat aktif. Pada formula kloramphenocol dibuat sediaan suspensi tapi pada
subnitrat sebagai bahan aktif. Pada formula bismuth subnitrat dibuat sediaan
suspensi. Namun pada pembuatan sediaan ini tidak berhasil dikarenakan pada
proses pembuatan kurang baik. Hal ini perlu diperhatikan pada bab sebelumnya
bab tersebut menjelaskan bahwa uji organoleptik bismuth subnitrat tidak berasa,
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
B. Saran
Dalam melakukan praktikum dilaboratorim para asisten sangat
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Anggota IKAPI Universitas
Gadjah Mada.
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.