NIM : B1A119401
I. PENDAHULUAN
penjamu dan lingkungan. Proses interaksiini dapat terjadi kepada individu atau
kelompok. Penyakit ini memiliki berbagai efek dan bervariasi mulai dari
infeksi, kondisi tubuh terlihat normal (terlihat tanpa ada tanda-tanda atau
Agen adalah faktor penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati
yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang. Agen antara lain dapat
fisik (tekanan atau benturan, unsur pokok kehidupan (udara dan air)),dan gizi
keadaan yang tepat dari berbagai infeksi yaitu menegaskan bahwa penyakit
menular itu hanya suatu keadaan hasil interaksi antara hospes dan mikroba
II. TUJUAN
berkembang biak paling tidak sampat taraf tertentu. Karena itu tidaklah
terjadi luka iris, abrasi atau maserasi (seperti pada lipatan tubuh
dirinya sendiri.
kuman yang.
2. Saluran Pencernaan
jumlah jasad renik dalam usus halus akan meningkat dan akan
3. Saluran pernapasan
pertahanan lain.
Jika agen yang menular berhail menembus salahs satu barier tubuh
dimiliki makrofag.
penyebaran terjadi secara pasif bila dipandang dari kerja mikroba, dan
itu. Jika organisme yang menular itu dapat mencapai selaput otak
pada keadaan radang akut. Sayangnya hal ini berarti bahwa agen-agen
dengan cepat difagositosis oleh makrofag pada keadaan ini maka cairan
D. Pertahanan terakhir
atau jika agen tersebut langsung memasuki vena pada saat pertama kali,
maka dapat terjadi infeksi pada aliran darah ledakan bakteri dalam aliran
biasanya didatangi secara cepat dan efektif oleh makrofag dari sistem
sangat besar dan jika organisme tersebut vukup resisten, maka sistem
ini dinamakan seftikenia atau sepsis, atau sering juga disebut “keracunan
1. Daya transmisi
dari satu tempat ke tempat lainnya atau dapat pula bekerja secara
2. Daya Invasi
berbagai agen menular agar dapat hidup pada atau dalam tubuh
sangat cepat.
dapat dibawah oleh darah dan menimbulkan efek yang tersebar luas
dengan pasti, tetapi tidak diragukan lagi bahwa semua ini berkaitan
masih sedikit dan baru sekarang ini mulai berkembang. Yang paling
banyak dimengerti adalah keadaan bahwa agen menular sebenarnya
dengan baik.
oleh sel) dan nekrosis kaseosa yang khas terjadi pada peyakit ini
bila ada akibat informasi genetik baru yang diwujudkan pada fungsi
itu adalah replikasi virus menular, yang dapat disertai oleh lisis sel-
sel yang terkena. Sel dapat juga berubah tanpa menjadi nekrotik.
pada kasus tumor yang diinduksi oleh virus. Virus juga dapat
pada keadaan ini bagian dari virus tersebut atau sel yang terinfeksi
merusak hospes.
suplai makanan dan mati. Segi lainnya adalah jika spesies hospes
alamiah jelas akan menguntungkan hospes yang lebih kuat. Oleh karena
itu, dalam perjalanan evolusi, hospes yang lebih resisten dan agen yang
pihak. Jika hubungan antara hospes dan agen menular tidak saling
merupakan hasil interaksi infeksi dialam yang paling sering terjadi dan
menular adalah ringan atau bahkan sebagian besar infeksi tidak sampai
pathogen mikroba pada atau didalam hospes tidak berarti atau tidak
pengecualian dari keadaan yang normal. Jadi untuk setiap individu yang
orang disekitarnya yang telah terinfeksi tetapi tidak menjadi sakit sama
lain dapat ditemukan dengan mudah pada individu yang sangat sehat
dalam populasi.
Spesies manusia tidak mengalami evolusi dengan virus ini, tetapi secara
Terjadi hal yang sama pada banyak penyakit hewan lain yang dapat
pada spesies hewan tertentu yang sudah beradaptasi untuk infeksi ini.
oleh individu dari dunia luar atau apabila penduduk pulau terkena agen
yang biasa kita temukan misalnya campak maka laju serangan dan laju
kematian dapat terlihat menyolok. Prinsip evolusi yang sama ini juga
dan jasad renik yang mengubah infeksi biasa yang tidak berbahaya atau
G. Infeksi oportunistik
yang dalam beberapa hal memiliki efek antiradang dan merupakan agen
yang kritis sehingga anggota lain dari flora tersebut dapat muncul dan