Anda di halaman 1dari 66

1

EKSIPIEN SEDIAAN FARMASI

Apt. Nurfitriyana, M.Farm

Institut Sains & Teknologi Al-Kamal


Genap 2020/2021
2

Pertemuan 2
Eksipien dalam Sediaan Padat
3

KONTRAK KULIAH
• Kehadiran: maksimal alfa/izin 2 kali selama 13
pertemuan
• PENILAIAN
A. Kehadiran : 10%
B. Tugas : 20%
C. UTS: 35%
D. UAS: 35%

ACC : 02 OKTOBER 2020


Definisi Eksipiens
• Dalam buku Handbook of Pharmaceutical Excipients,
eksipien atau bahan penolong didefinisikan sebagai zat
tambahan yang digunakan untuk merubah zat aktif menjadi
bentuk sediaan farmasi yang sesuai untuk digunakan pada
pasien.

The International Pharmaceutical Excipients


Council (IPEC) mendefinisikan Pharmaceutical
excipients sebagai substansi selain obat atau
prodrug yang telah dievaluasi keamanannya dan
dimaksudkan untuk sistem penghantaran obat
....perkenalan dan tujuan...

•KENALI sifat fisika dan


kimia zat aktif yang akan
dibuat tablet.

•TENTUKAN kadar zat aktif


yang disesuaikan dengan
terapi dan teknologinya.

•SIFAT....absorpsinya
dilambung atau di usus.

•Zat tambahan (eksipien)


yang akan dicampur
(digunakan).
...dan dimulailah pendekatan...
Identifikasi tempat optimal
untuk pelepasan zat aktif
khusus untuk saluran cerna

• Absorpsi baik di lambung


maupun di usus Zat aktif basa absorpsinya
• Dapat mengetahui stabilitas di lambung
kimia zat aktif di Zat aktif asam absorpsinya
lingkungan absorpsi di usus  
...rencanakan segalanya...
Membuat formulasi percobaan • Menetapkan  bobot tablet
untuk evaluasi invitro (perc.
Diluar tubuh). • Menetapkan metode
Caranya: Membuat tablet dengan pembuatan:
jumlah kecil, dengan tujuan: • Menetapkan eksipien
• Menetapkan zat aktif tiap
pertablet
tablet • Kemudian melakukan
• Menetapkan bentuk zat aktif percobaan invitro apakah
yang sesuai
memenuhi FI dll atau tidak.
8
PERTIMBANGAN DALAM
PEMILIHAN EKSIPIEN
UNTUK TABLET
Baru melakukan percobaan
invivo (perc. dalam tubuh)
Uji Bioavailabillitas dan Uji Bioekivalen pada Manusia
Where is the difference??
What Purpose??
EKSIPIEN
1. Pembuatan tablet harus mudah dengan adanya
eksipien.
2. Harus dipilih eksipien yang membuat mutu
Digunakan untuk tablet lebih baik yang mendukung pemenuhan
membawa obat pada syarat.
bentuk paling cocok 3. Harus dapat melepaskan zat aktif.
4. Tidak boleh mempersulit penetapan kadar zat
Penggunaannya adalah aktif.
untuk hal-hal seperti 5. Harus mendukung stabilitas fisik dan kimia zat
ini : aktif.
6. Harus dapat menghasilkan  granul yang
mempunyai sifat aliran dan kompresibiltas yang
dikehendaki.
Hal Penting perlu diketahui dari Raw
Material :

BERLAKU UNTUK ZAT AKTIF DAN EKSIPIEN


• CAKUPAN :
- UKURAN PARTIKEL , DISTRIBUSI PARTIKEL
- BENTUK PARTIKEL / KRISTAL
- POLIMORFI , HIDRAT, SOLVAT
- TITIK LEBUR , KELARUTAN
- KOEFISIEN PARTISI, DISOLUSI
- FLUIDITAS (SIFAT ALIR), KOMPAKTIBILITAS
- PEMBASAHAN

- PRODUKSI /FABRIKASI
- KETERSEDIAAN FARMASETIK / HAYATI
IPEC (The International Pharmaceutical
Excipients Council)

~pengikat, penghancur, pengisi, lubrikan, glidan,


pembantu pengempaan, pewarna, pemanis,
pengawet, zat pensuspensi/pendispersi, material
penyalut, pemberi rasa, dan tinta untuk printing~
IPEC (The International Pharmaceutical
Excipients Council)
eksipien untuk berbagai tujuan berikut :
• Untuk membantu selama proses pembuatan
• Melindungi, mendukung dan meningkatkan
stabilitas dan bioavailabilitas
• Membantu dalam identifikasi produk
• Meningkatkan keamanan dan efektifitas produk
selama distribusi dan penggunaan”
Kriterial umum yang esensial untuk eksipien
• Netral secara fisiologis,
• Stabil secara fisika dan kimia,
• Tidak mempengaruhi bioavailabilitas obat,
• Bebas dari mikroba patogen
• Tersedia dalam jumlah yang cukup dan murah.
Mengapa Harus Ada
Eksipien???

tidak ada satupun zat aktif yang dapat


langsung dikempa menjadi tablet tanpa
membutuhkan eksipien

Bagaimana dengan
sediaan Kapsul??
Pembagian Eksipien
1. eksipien yang berperan dalam membantu
proses pengempaan (berpengaruh pada
fluiditas dan kompaktibilitas) massa yaitu:
bahan pengisi-pengencer, pengikat,
glidan dan lubrikan
2. eksipien yang membantu memperbaiki karakter
sifat fisik tablet, yaitu bahan: penghancur,
pewarna, serta pembasah dan surface-
active agents
Berdasarkan Peranannya
FILLERS/DILUENTS/BAHAN
PENGISI
• membuat bulk (menambah bobot sehingga
memiliki bobot yang sesuai untuk dikempa),
• memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir
bahan aktif yang sulit dikempa
• memperbaiki daya kohesi sehingga dapat
dikempa langsung
Aplikasinya??????
Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan
bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet

*note : Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet


(campuran massa yang akan ditablet) secara keseluruhan
ditentukan oleh sifat bahan pengisi.
Macam Bahan Pengisi
Tidak Larut Air Larut Air
Kalsium sulfat Laktosa
Kalsium fosfat, Sukrosa
dibasic dan tribasik Dektrosa
Kalsium karbonat Mannitol
Amilum Sorbitol
Modifikasi amilum
Microcrystallin
selulosa
Amylum

Kalsium Fosfat
(dibasic)

Microcristalline
Cellulose
filler-binders

bahan pengisi yang sekaligus memiliki


kemampuan meningkatkan daya alir dan
kompaktibilitas massa tablet

digunakan dalam kempa langsung

• mempunyai fluiditas dan kompaktibilitas yang baik.


• ukuran partikel yang relatif besar (bukan fines) dengan
bentuk yang sferis
Co-processed diluents
merupakan material
hasil modifikasi dan
kombinasi 2 atau
lebih material dengan
CO Processed Diluents
proses yang sesuai.

Material co-processed
diluents lebih baik
untuk kempa
langsung
dibandingkan hasil
modifikasi 1
macam diluents saja.
Macam-macam filler- binder hasil modifikasi
tunggal dan co-processed
Filler- binder Deskripsi
Modifikasi tunggal Modifikasi dari mikrokristalinselulosa/MCC
Avicel Hasil spray laktosa
Spray dried lactose Modifikasi dikalsium fosfat dihidrat
Ditab Hasil spray campuran α-lactose kristalin monohidrat
Co-processed dan laktosa amorp.
Fast Flo lactose® 75% laktosa dan 25% MCC (Microkristalin selulosa).
Microcellac® 93% α-laktosa monohidra, 3,5% PVP dan 3,5%
Ludipress® crospovidone.
Nu-Tab® Sukrosa 95-97%, gula invert 3-4% dan magnesium
Di-Pac® stearat 0,5%.
Sugartab® Sukrosa 97% dan dextrin modifikasi 3%
Emdex® Sukrosa 90-93% dan gula invert 7-10%.
Cal-Tab® Dextrosa 93-99% dan maltosa 1-7%
Cal-Carb® Kalsium sulfat 93% da gom alam 7%
Calcium 90® Kalsium karbonat 95% dan maltodektrin5%
StarLac Kalsium karbonat (minimum) 90% da Amilum, NF
(maksimum) 9%
Laktosa 80% dan Amilum Jagung 20%
microcry
Avicel (r)
BINDERS (PENGIKAT)
“Binders atau bahan pengikat berfungsi memberi
daya adhesi pada massa serbuk pada granulasi dan
kempa langsung serta untuk menambah daya
kohesi yang telah ada pada bahan pengisi”

bentuk kering bentuk larutan

1.pengikat dari alam


2.polimer sintetik/semisintetik
3.gula.
27

• Bahan pengikat dapat ditambahkan dalam


bentuk kering dan bentuk larutan (lebih efektif).
Bahan pengikat secara umum dapat dibedakan
menjadi: pengikat dari alam, polimer
sintetik/semisintetik dan gula.

Pada granulasi basah, bahan pengikat biasanya


ditambahkan dalam bentuk larutan (dibuat
solution, musilago atau suspensi), namun dapat
juga ditambahkan dalam bentuk kering, setelah
dicampur dengan massa yang akan digranul baru
ditambahkan pelarut.
Pengikat yang biasanya digunakan dalam granulasi basah

Nama Konsentrasi Pelarut


(% dari formula)
Selulosa mikrokristalin 10-50 Air
Polimer (turunan 1-5 Air
selulosa) 2-7 Alcohol
CMC Na 2-5 Alkohol, air
HPC 1-3 Air
HPMC 1-5 Air
MC 2-5 Air (pasta)
HEC 10-25 Air
EC 2-20 Air
PVP 5-10
Gelatin 5-10
Gom Alam
Banyaknya larutan pengikat yang dibutuhkan untuk menggranul 3000 g pengisi

Pengisi
Larutan bahan pengikat
Sukrosa Lactosa Dektrosa Mannito
l
Gelatin 10% 200 290 500 560
Glukosa 50% 300 325 500 585
Metilselulosa 2 % (400 cps) 290 400 835 570
Air 300 400 660 750
Akasia 10% 220 400 685 675
Musilagoamili 10% 285 460 660 810
Alkohol 50% 460 700 1000 1000
PVP dalam air 10% 260 340 470 525
PVP dalam alcohol 10% 780 650 825 900
Sorbitol dalam air 10% 280 440 750 655
jembatan cair (liquid bridges)
Diingat-ingat lagi yaa...
Banyaknya larutan pengikat yang dibutuhkan
dalam proses granulasi bervariasi tergantung
pada:

• jumlah bahan,
• ukuran partikel,
• kompresibilitas,
• luas permukaan,
• porositas,
• hidrofobisitas,
• kelarutan dalam larutan
pengikat,
• cara/metode penggranulan
Bahan pengikat KEMPA LANGSUNG
Bahan Pengikat Kelas
Avicel (PH 101) Mikrokristalin selulosa
SMCC (50) Silicified Mikrokristalins elulosa
UNI-PURE(DW) Amilum pregelatin partial
UNI-PURE (LD) Amilum densitas rendah
DC Lactose DC laktosa anhydrous
DI TAB DC-Calsium fosfat dihidrat
dibasa
Karakteristik bahan pengikat untuk kempa
langsung (DC/Direct compression)

Sifat alir DI TAB > SMCC(50) > DC


Lactose , UNI PURE(DW) >
Avicel (PH 101) > UNI
PURE(LD)
Compresibilitas UNI PURE(LD) > SMCC(50) ,
Avicel (PH 101) > UNI
PURE(DW) , DC Lactose > DI
TAB
Crushing Strength UNI PURE(LD) > SMCC(50) >
UNI PURE(DW) > Avicel
34

Pertemuan 3
Eksipien dalam Sediaan Padat
Desintegrants dan superdesintegrants

Bioavailabilitas  absorpsi obat

kelarutan obat
sifat fisika-kimia dalam cairan
obat, kecepatan gastrointestinal
disintegrasi
dan disolusi

permeabilitas obat
melintasi membran
disintegran/bahan penghancur
tablet

granul

serbuk

partikel partikel
penyusun
Aplikasi desintegran
• ditambahkan langsung
• intragranular
• ekstragranular
• kombinasi intra-ekstra pada granulasi
38

Mekanisme bahan penghancur


Mekanisme bahan penghancur

• Pengambilan air oleh partikel dalam


tablet melalui pori-pori.
• Meningkatkan aksi dari gaya kapiler
dalam memproduksi penyerapan air
yang cepat.
• Bahan ini harus dapat
mempertahankan struktur berpori
dari tablet selama pengempaan dan
menurunkan tegangan antarmuka
terhadap air.
• Contoh : Pati, Avicel,
Mekanisme bahan penghancur

• Mengalami
pengembangan
• Bahan ini bekerja dengan cara
mengembang pada saat
menyerap air, sehingga
menyebabkan tablet menjadi
pecah.

• Masalah  dapat menghasilkan massa yang lengket dan


berbentuk gel yang dapat menahan tablet untuk pecah.
• Contoh bahan ini adalah selulosa, clays, dan alginate
Mekanisme bahan penghancur

• Menghasilkan gas.
• Bahan ini biasanya digunakan
bila diinginkan penghacuran
dan kelarutan yang cepat dari
tablet.
• Bahan ini bekerja dengan cara
menghasilkan gas pada saat
berkontak dengan air, sehingga
merusak atau emecah tablet.

• Tablet ini biasanya disebut tablet


effervescent. Bahan ini sangat peka terhadap
perubahan kelembaban. Contoh bahannnya
Natrium bikarbonat.
Mekanisme bahan penghancur

• Enzim. Bahan ini bekerja dengan


prinsip Heat of Wetting.
• Heat of wetting adalah panas yang
dihasilkan akibat pembasahan.
• Matsumaru meneliti bahwasanya pati akan
sedikit bersifat exothermic pada saat
dibasahkan dan melaporkan bahwa hal ini
disebabkan karena penekanan udara oleh
air dalam kapiler atau pori-pori tablet.
Contoh Bahan-bahan Penghancur

1. Kanji (amylum)
Merupakan jenis bahan penghancur yang paling umum digunakan,
harganya juga paling murah. Konsentrasi 5 – 20 % dari berat tablet
Amyl jagung (maize starch), Amyl kentang (corn starch), Amyl beras,
Amyl gandum, dll
Modifikasi Amylum (Sta – Rx 1500) dpt digunakan sebagai Bhn
pengikat, bahan penghancur, bahan pelincin (lubricant)

2. Microcrystalin Cellulose
Contoh : Avicel PH 101 dan PH 102
Digunakan dalam keadaan kering (untuk granulasi kering atau cetak
langsung)
paling baik biladigunakan dibawah konsentrasi 10%
Contoh Bahan-bahan Penghancur
3. Explotab (Sodium Starch Glycolate/SSG)
merupakan cross-linked starch yang sangat baik
digunakan untuk obat-obat yang tidak larut,
misalnya antasida, dicalcium phosphat,
dexamethasone, dll
4. Kombinasi asam
Asam sitrat, asam tartrat maupun asam fumarat,
bersama-sama dengan sodium bicarbonate,
apabila kontak dengan air menghasilkan gas CO2
yang dapat menyebabkan tablet hancur  tablet
effervescent
Contoh Bahan-bahan Penghancur
5. Alginat adalah bahan koloidal hidrofilik, dipasaran
tersedia dalam bentuk asam alginate atau natrium
alginate. Alginat memiliki afinitas yang besar terhadap
air, bahkan lebih dari pati jagung. Asam alginate
digunakan dalam konsentrasi 1-5%, sedangkan
natrium alginate dalam konsentrasi 2.5 dan 10%.
6. GUM
Gum dapat digunakan sebagai penghancur karena
kemampuannya mengembang dalam air. Gum yang
biasanya digunakan sebagai penghancur adalah agar,
guar gum, pectin, tragakan.
Contoh Bahan-bahan Penghancur

• SODIUM STARCH GLYCOLATE


Bahan ini adalah bahan hasil modifikasi pati yang
dipasaran tersedia dengan nama Primogel dan Explotab.
Waktu hancur tablet yang menggunakan bahan ini dapat
dimodifikasi tergantung pada kekuatan pengempaan.

• CLAYS
Clays seperti veegum dapat digunakan sebagai bahan
penghancur pada konsentrasi 2-10%. Tetapi penggunaanya
terbatas karena tablet yang berwarna putih akan berubah
warna bila menggunakan clays.
Tipe dan jumlah disintegran/bahan penghancur yang
umum ditambahkan
Disintegrant Konsentrasi (%)

Amilum 5-20
Amilum 1500 5-15
Avicel (mikrokristalin selulosa) 5-10
Solka floc 5-15
Asam alginat 5-10
Explotab (sodium starch glycolate) 2-8
Gom guar 2-8
Policlar AT (Crosslinked PVP) 0,5-5
Amberlite IPR 88 0,5-5
Metilselulosa, CMC, HPMC. 5-10
Bahan Pelincir (lubricants)
Bahan pelincir (lubricants) merupakan bahan atau campuran bahan yang
berfungsi untuk :
 Memudahkan tablet didorong keluar dari die
 Mencegah tablet melekat pada punch
 Mencegah gesekan antara punch dan die
 Memperbaiki kecepatan alir (flow rate) granul

Hal-hal yang harus diperhatikan pada penggunaan lubricant :


 Ukuran partikel lubricant (umumnya : 80 – 100 mesh)
 Lama waktu pencampuran, karena dapat menyebabkan kenaikan
waktu hancur dan menurunkan kadar dissolusi obat
(Max. 5 menit)
Contoh bahan – bahan pelincir :
Talk  kadar sampai dengan 5 %
Metalic (Mg, As, Ca) Stearat  Max 1%
PEG  jarang digunakan
48
Lubrikan bekerja berdasarkan atas dua
mekanisme yaitu :

Lubrikasi cairan,
disebabkan karena dua
permukaan yang begerak dan
Lubrikasi pembatas,
dilicinkan oleh cairan lubrikan, Lubrikasi ini mengakibatkan
Contohnya Minyak mineral, bagian polar dari molekul
tetapi bahan ini tidak dilindungi oleh karbon
digunakan dalam pembuatan berantai panjang dari logam
tablet karena dapat dari permukaan dinding die.
menimbulkan noda minyak
pada tablet.
klasifikasi berdasarkan kelarutannya dalam
air

Lubrikan larut air,


contohnya asam borat, natrium
benzoate, natrium klorida dsb
Lubrikan tidak larut air,
contohnya garam-garam stearat, asam stearat, talk dsb

tablet yang larut air dengan


sempurna sebelum diminum
efektif pada konsentrasi
yang rendah.
EFFERVESCENT
Macam-macam lubrikan yang biasa digunakan pada sediaan tablet
Jenis Lubricants Konsentrasi(%)
Water insoluble lubricants

Stearates(Magnesium Stearate, Calcium Stearate, 0,25-1


Sodium stearate)
Talc 1-2
Sterotex 0,25-1
Waxes 1-5
Stearowet 1-5
Glyceryl behapate(Compritol®888) 1-5
Liquid paraffin Sampai 5
Water soluble lubricants

Boric acid 1
Sodium benzoate, Sodium oleate, Sodium acetate 5
Sodium Lauryl sulfate (SLS) 1-5
Magnesium lauryl sulfate (MLS) 1-5
Pencampurannya??
Kedua lubrikan ini haruslah dicampurkan dalam
granulasi setelah dilewatkan pada ayakan no Mesh
200, karena fungsi lubrikan adalah melapisi
sehingga keefektifannya ditentukan oleh luas
permukaan
Antiadherent
bahan yang mencegah pelekatan
(STICKING) pada punch dan dinding die,
contohnya adalah talk. Magnesium
stearat, dan pati jagung merupakan
bahan antiadherent yang terbaik.
Antiadherent yang biasa digunakan

Jenis antiadherents Konsentrasi (% b/b)

Talk 1-5
Magnesium stearat <1
Amilum jagung 3-10
Colloidal silica 0,1-0,5
DL-Leucine 3-10
Natrium lauril sulfat <1
Glidant
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk
menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang akan
dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam
jumlah yang seragam.
bahan yang memperbaiki sifat alir dari tablet, tetapi
hampir semua glidan memiliki sifat lubrikan yang jelek.
Contohnya adalah talk,
pati jagung, Cab-O-
sil, syloid dan aerosol. Glidan dapat
mengurangi kecenderungan granul untuk pecah atau
memisah karena disebabkan getaran yang berlebih
Tipe dan jumlah Glidant yang biasanya digunakan

Glidants Konsentrasi (%)

Logam stearat <1


Asam stearat 1-5
Talk 1-5
Amilum 1-10
Natrium benzoat 2-5
Natrium klorida 5-20
Natrium dan magnesium 1-3
lauril sulfat 2-5
PEG 4000 dan 6000
NOTED:
Beberapa bahan dapat bertindak sebagai
lubrikan, antiadherent dan glidant. Tetapi
tidak ada bahan yang memiliki tiga sifat
tersebut dengan baik, sehingga ada
baiknya menggunakan dua jenis bahan
yang saling mendukung ketiga sifat
tersebut.
Pewarna (coloring agent)
Fungsi bahan pewarna :
 Sebagai bahan Estetik
 Untuk membedakan produk yang satu dengan yang lain selama
masa produksi
 Untuk identifikasi obat – obat tertentu

Pemakaian pewarna yang larut max. 0,05 % (sesuai dengan Undang Undang
atau peratuaran tentang penggunaan pewarna dalam sediaan obat)

Penambahan pewarna, biasanya diberikan pada saat proses granulasi basah.


Problem : migrasi warna pada saat pengeringan granul (warna tidak rata)
Cara pengatasan :
- Penambahan 5 – 10 % CMC
- Pemanasan granul pada temperatur rendah
- Pengadukan granul selama proses pengeringan (mesin FBD)

58
Pewarna berdasarkan kelarutannya di air

Pewarna yang larut dalam air (dyes), dimana pencampuran


dilakukan dengan melarutkan dalam larutan pengikat, hal ini
dimaksudkan agar diperoleh keseragaman warna.

Pewarna yang tidak larut air (lakes) dicampurkan dalam


keadaan kering , biasanya digunakan dalam kempa langsung.
Jenis pewarna (sintetik) yang biasa digunakan

Pewarna Nama umum


Red 3 Erythrosine
Red 40 Allura red AC
Yellow 5 Tartrazine
Yellow 6 Sunset Yellow
Blue 1 Brilliant Blue
Blue 2 Indigotine
Green 3 Fast Green
PENGAROMA DAN PEMANIS

• Pengaroma atau pemanis umumnya


digunakan untuk memperbaiki rasa dari
tablet kunyah.
• Pengaroma biasanya diperoleh dari bahan
alam ataupun secara sintetik.
• Pengaroma jika berupa padatan ditambahkan
dalam bentuk butiran spray atau minyak pada
saat lubrikasi karena sifat sensitive bahan ini
terhadap kelembaban dan kecenderungannya
menguap saat ada peningkatan suhu.
PENGAROMA DAN PEMANIS

• Pengaroma yang larut air jarang digunakan


karena cenderung tidak stabil saat
penyimpanan. Minyak pengaroma biasanya
ditambahkan dalam bahan lubrikan sebanyak
0,7% b/b tanpa mempengaruhi daya alir.

• Pemanis ditambahkan utamanya pada tablet


kunyah contohnya manitol, laktosa, sukrosa,
dan dekstrosa tetapi kurang menutupi rasa,
sehingganya biasanya ditambahkan lagi
dengan saccharin dan aspartame.
Beberapa pemanis yang biasa digunakan
dalam formulasi tablet

Pemanis alami Pemanis


sintesis/buatan
Mannitol Sakarin
Lactosa Siklamat
Sukrosa Aspartame
Dektrosa
64

Pemanis
• Sakarin 500 kali lebih manis dibandingkan
sukrosa, kekurangannya berasa pahit pada akhir
dan bersifat karsinogenik, sama seperti siklamat
yang juga karsinogenik. Aspartame 180 kali
lebih manis dibanding sukrosa, tetapi kurang
stabil pada kondisi lembab sehingga tidak dapat
digunakan dengan komponen yang higroskopis.
ADSORBENT
• Penyerap atau adsorbent seperti silicon dioksida
(Syloid, Cab-O-Sil, Aerosil) dapat menahan sejumlah
cairan tanpa menyebabkan basah. Hal ini mengijikan
banyak minyak, ekstrak cair, bahan yang eutektikum
dapat dicampurkan kedalam tablet. Silikon dioksida
selain sebagai adsorben juga dapat berfungsi sebagai
glidan.

• Bahan lain yang potensial sebagai adsorben yaitu


bentonit, kaolin, magnesium silikat, tricalcium fosfat,
magnesium karbonat, dan magnesium oksida. Bahan
cair yang akan ditambahkan dalam formula tablet
terlebih dahulu dicampurkan dengan adsorben.
66

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai