Anda di halaman 1dari 43

FARMASETIKA DASAR

KAPSUL
Apt. Nurfitriyana, M.Farm
Institut Sains Dan Teknologi Al Kamal Jakarta
Tahun ajaran 2020/2021
Capsule
SEJARAH SEDIAAN KAPSUL

- Istilah “kapsul” --> bhs. Latin “Capsula” =


kotak kecil
- 1833 : Mothes pertama kali
memperkenalkan kapsul lunak
- 1847 : Murdock memperkenalkan kapsul
keras
PENGERTIAN SEDIAAN KAPSUL
- F.I. Edisi V :
Kapsul adalah “sediaan padat yg. t.d. obat dlm.
cangkang keras atau lunak yg. dpt. larut”.
Cangkang umumnya terbuat dr. gelatin; bisa
juga dr. pati atau bhn. lain yg. sesuai (HPMC).
PERSYARATAN SEDIAAN KAPSUL
- F.I. Edisi IV :
Kapsul hrs. memenuhi syarat :
a. Keseragaman sediaan :
- keragaman bobot
- keseragaman kandungan
b. Disolusi

- A. Keragaman Bobot
- utk. kapsul lunak berisi cairan, atau
- utk. produk yg. mgd. zat aktif > 50 mg yg.
mrpk. 50% atau lebih dr. bobot per kapsul.
PERSYARATAN SEDIAAN KAPSUL
B. Keseragaman Kandungan (baca FI Ed. IV)

C. Disolusi
- Tidak berlaku utk. kapsul gelatin lunak, ke-
cuali bila dinyatakan dlm. msg2 monografi.
- Contoh :
Kapsul Amoksisilin : dlm. waktu 90 menit
harus larut tdk kurang dr. 80% Amoksisilin
dr. jumlah yg. tertera pd. etiket.
Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
• Keuntungan :
• Bentuk menarik dan praktis
• Tidak terasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat
yang kurang enak
• Mudah ditelan dan cepat hancur/larut dalam perut,
sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) dalam
usus.
• Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari
bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang
berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien
• Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan
penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang
mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
Kerugian Bentuk sediaan Kapsul
• Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori
cangkang tidak menahan penguapan
• Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
• Tidak unutk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
Tdk. dapat digunakan utk. bahan2 yg. sgt.
efloresen atau delikuesen.
* bahan efloresen --> kapsul jadi lunak
* bahan delikuesen --> kapsul jadi rapuh &
mudah pecah.
• Tidak unutk Balita
• Tidak bisa Dibagi (misal ½ kapsul)
MACAM SEDIAAN KAPSUL
1. Berdasarkan Konsistensi :
- kapsul keras
- kapsul lunak

2. Berdasarkan Cara Pemakaian :


- per oral
- per rektal
- per vaginal
- topikal

3. Berdasarkan Tujuan Pemakaian :


- untuk manusia
- untuk hewan
Perbedaan Kapsul Keras & Lunak
Kapsul Keras Kapsul Lunak
Terdiri atas tubuh dan tutup Satu kesatuan

Tersedia dalam bentuk Selalu sudah terisi


kosong
Isi biasanya padat, dapat Isi biasnya cair, dapat juga
juga cair padat
Cara pakai oral Bisa oral, vaginal, rectal,
topikal
Bentuk hanya satu macam Bentuknya bermacam-
macam
Kapsul Keras
Bhn. Penyusun cangkang kapsul keras :
* Bahan dasar : - gelatin
- gula --> pengeras
- air (10-15%)
* Bhn. tambahan : - pewarna
- pengawet (mis. SO2)
- pemburam (mis. TiO2)
- flavoring agent

Ukuran & Kapasitas Cangkang Kapsul Keras


1. Ukuran :
- Untuk manusia : 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4, 5
- Untuk hewan : 10, 11, 12
KAPSUL KERAS UNTUK MANUSIA

KAPSUL KERAS UNTUK HEWAN KAPSUL UNTUK PER REKTAL


Tabel Kapasitas Kapsul Gelatin Keras
(dalam mg) Jika Diisi Bahan Obat yang
Berbeda*)
  Ukuran Kapsul
Bahan Bentuk Serbuk 5 4 3 2 1 0 00 000

Acetaminophen 130 180 240 310 420 540 750 1100


Aluminum hydroxide 180 270 360 470 640 820 1140 1710
Ascorbic acid 130 220 310 400 520 700 980 1420
Aspirin 65 130 195 260 325 490 650 975
Bismuth subnitrat 130 250 400 550 650 800 1200 1750
Calcium carbonate 120 200 280 350 460 600 790 1140
Calcium lactate 110 160 210 260 330 460 570 800
Cornstarch 130 200 270 340 440 580 800 1150
Lactose 140 210 280 350 460 600 850 1250
Quinine sulfate 65 97 130 195 227 325 390 650
Sodium bicarbonate 130 260 325 390 510 715 975 1430

*) Tergantung pada densitas serbuk.


Tabel Kapasitas Rata-rata Cangkang
Kapsul Keras (dalam mililiter)
Tujuan Pemakaian Nomor/ukuran Cangkang Kapasitas (ml)

Untuk Manusia 5 0,12

4 0,21

3 0,30

2 0,37

1 0,50

0 0,67

00 0,95

000 1,36

Untuk Hewan 10 30

11 15

12 7,5
Kapsul Lunak
Bahan Penyusun Cangkang Kapsul Lunak :
a. Bahan dasar :
- gelatin
- bahan pelunak (poly-ol)
- gula
- air : 6 - 13%

b. Bahan tambahan :
- pengawet
- pewarna
- pemburam
- flavor
- penyalut enterik *)
BENTUK-BENTUK CANGKANG
KAPSUL LUNAK
FORMULA UMUM SEDIAAN KAPSUL
. Formula Umum
R/ Bahan Obat
Bahan Pembantu

- Bahan Obat : - padat


- setengah padat
- cair

B. Cara Pembuatan :
--> 5 tahap : - pengecilan uk. partikel
- pencampuran
- pemilihan ukuran kapsul
- pengisian kapsul
- membersihkan kapsul
B.1. Pengecilan ukuran partikel
Prinsip = pada pengerjaan serbuk ---> ada 2
cara :
a. Cara penggerusan/trituration
b. Cara pulverization by intervention

B.2. Pencampuran Bahan


- B.O. (padat, 1/2 pdt., atau cair) dicampur ho-
mogen dg. bhn. pembantu dg. proses yg. sama
spt. pd. sediaan serbuk --> ada 4 cara :
a. Cara spatulasi
b. Cara penggerusan
c. Cara pengayakan
d. Cara penggulingan
Pemilihan Ukuran Kapsul
- Kapsul keras --> pd. umumnya utk. serbuk dg.
bobot 65 mg - 1 g.
- Bila bobot < --> + bahan inert ad ± 75% kapa-
sitas kapsul (minimal)
- Bila bobot > --> masukkan 2 atau > kapsul yg. <
--> sesuaikan aturan pakainya
mis. 3 dd caps. I --> 3 dd caps. II
- Ukuran kapsul --> sesuaikan dg. umur pasien

Menentukan ukuran cangkang kapsul :


 Metode RULE OF SEVEN
Metode RULE OF SEVEN:
1. Hitung bobot bahan obat per kapsul
2. Ubah bobot bahan obat menjadi satuan grain
Misalnya, bobot campuran bahan obat per
kapsul = 230 mg  230/65 grain = 3,5 grain
3. Bulatkan hasil perhitungan ke atas  3,5 ~ 4
4. Angka 7 dikurangi hasil pembulatan tsb 
hasilnya merupakan ukuran cangkang kapsul
terpilih.
Jadi 7 – 4 = 3  ukuran cangkang kapsul terpilih adalah 3.
The rule of seven
Grains – 7 Capsule size choosed
-3 000
-2 00
-1 or 0 0
+1 1
+2 2
+3 3
+4 4
+5 5
Pengisian Kapsul

B.O. bentuk padat


Tanpa alat :
* Cara Blocking and Dividing :
Sama spt. pd. pembuatan serbuk terbagi,
dilanjutkan dg. pengisian serbuk ke dlm.
kapsul dg. bantuan spatel/sudip.

* Metode Punching :
Serbuk di atas kertas dibentuk datar dg.
tinggi 1/4 inci --> induk kapsul diisi serbuk
dg. menekan ujung yg. terbuka ber-ulang2
pd. serbuk.
Pengisian Kapsul
Dengan alat
Lanjutan …
Lanjutan …

Mesin pengisi kapsul keras


Lanjutan …

Mesin pengisi
kapsul lunak
TZ-198 Semi-Automatic Capsule
Filling Machine
Table Top Semi-Automatic
Capsule Filling Machine
Pengisian Kapsul
Tanpa alat
B.O. cair
- Induk kapsul kosong ditara
- Teteskan campuran B.O. cair (penetes tegak
lurus) ke dlm. induk kapsul sambil dihitung
jumlah tetesan ad bobot yg. diminta (n tts)
- Kapsul yg. lain diisi a’ n tetes
- Kapsul ditutup rapat --> olesi musilago gom
Arab  ditutup sambil diputar
• Membersihkan Kapsul
a. Dg. kain kasa/tissue kering
b. Dg. kain kasa/tissue dibasahi alkohol
c. Dg. NaCl granuler

Tujuan membersihkan :
1. Agar penampilan bagus
2. Menghilangkan sisa b.o. di luar dinding kapsul
--> untuk mencegah :
- rasa & bau yg. kurang enak
- rusaknya dinding kapsul
Pembuatan Kapsul dg. Bahan Bersifat Khusus

A. B.O. Higroskopis & Delikuesen


--> B.O. disekat dg. MgCO3 atau MgO (+ 1
grain/kapsul)
--> gunakan wadah tertutup rapat

B. B.O. merupakan campuran eutektik


--> dicegah terjadinya eutektik dg. menyekat
masing2 b.o. dg. bhn. inert (MgCO3, MgO,
kaolin)
--> dibiarkan terjadi eutektik, kmd. dike-
ringkan dg. bahan inert
Pembuatan Kapsul dg. Bahan Bersifat Khusus

C. Bahan Obat dapat Merusak Cangkang Kapsul


* Cairan mgd. air & larutan yg. sgt. pekat (mis.
Ichtyol) --> dibuat massa pil --> masuk kapsul
* Cairan mgd. etanol < 90% :
--> dibuat massa pil --> masuk kapsul
* B.O. dg. kadar fenol tinggi (mis. Kreosot) :
1. dibuat massa pil --> masuk kapsul
2. diencerkan dg. miny. lemak ad kadar < 40%
--> masuk kapsul
2.7 Pembuatan Kapsul dg. Bahan Bersifat Khusus

D. B.O. Tak Tercampurkan :


1. Sekat dg. bahan inert
2. Buat pil dalam kapsul
3. Buat kapsul dalam kapsul

Pil dlm kapsul Kapsul dlm kapsul


2.8. Wadah dan Penyimpanan Sediaan Kapsul

Kapsul gelatin keras harus disimpan di tempat :


- dingin
- dg. kelembaban sedang
- dlm. wadah bermulut lebar & tertutup rapat

F.I. Edisi III :


- di tempat sejuk
- dlm. wadah tertutup rapat
- sebaiknya ditambah zat pengering

F.I. Edisi IV :
- simpan dlm. wadah tertutup rapat
- tidak tembus cahaya
- pada suhu kamar terkendali
2.9. ETIKET & LABEL SEDIAAN KAPSUL

* Etiket :
- putih : obat dalam
- biru : obat luar
- ukuran : sesuai dg. wadahnya

* Label :
--> N.I. : seyogyanya diletakkan di bawah
etiket
LATIHAN
25 kapsul :
1. R/ Vitamin C 25 mg 625 mg
Thiamin HCl 2 mg 50 mg
Nicotinic acid 25 mg 625 mg
m.f.l.a.pulv.da in caps. d.t.d. No. XXV
s 1 dd.caps.I

---> Berat b.o. per kapsul = 25 + 2 + 25 = 52 mg


Jika dimasukkan ke cangkang No. 4 (kapasitas
2,5 gr.) = 2,5 x 65 mg = 162,5 mg
---> perlu ditambah bhn. pengisi per kapsul =
162,5 - 52 = 110,5 mg ~ 110 mg
---> utk. 25 kapsul = 25 x 110 = 2750 mg
Tahap peracikan :
1. Timb. Thiamin HCl 50 mg + karmin q.s. --> gerus
ad halus dan homogen.
2. Timb. Vit. C 625 mg --> gerus ad halus
3. (1) + (2) --> aduk ad homogen scr geo. dil.
4. Timb. Nicot. acid 625 mg --> gerus ad halus.
5. (3) + (4) --> aduk ad homogen
6. Timb. Laktosa 2750 mg --> gerus ad halus.
7. (5) + (6) --> aduk ad homogen scr geo. dil.
9. Timb. seluruh serbuk --> timb. utk. 5 kapsul (1/5
bag) --> bagi 5 scr. visual --> masuk kapsul.
10. Sisa (9) bagi 2 dg. timb. --> msg2 bagi 2 dg. timb.
--> msg2 bagi 5 scr. visual --> masuk kapsul.
11. Bersihkan kapsul --> masuk wadah, beri etiket.
2. R/ Luminal-Na 0,015
Potassium Iodide 0,100
Aminophylline 0,200
m.f.l.a. caps. d.t.d. No. XXX
s. 3 dd. caps. I
Masalah : Luminal-Na higroskopis dan Pot. Iodide
deliquescent pd. udara yg. lembab --> kelembaban yg.
diabsorpsi menyeb. Aminophylline menjadi lengket &
rusak.
--> camp. dpt. distabilkan dg. cara :
* Menggerus KI dlm. mortir hangat
* Selanjutnya mencampurnya ber-turut2 dg.
- 100 mg MgO atau MgCO3
- Luminal-Na
- Aminophylline dg. penggerusan lemah
* Masukkan kapsul dlm. wadah tertutup rapat.
3. R/ Aminophylline 1
Ephedrin sulfat 0,250
Phenobarbital 0,300
Chlortrimeton 0,030
m.f. pulv. da in caps. No. X
s. 3-4 dd. caps. I
Pro : Dania (12 th)

Pertanyaan :
Jika tersedia kapsul No. 0,1,2,3; msg2 dg. kapasitas +
8,5,4,3 gr. , maka :
1. Kapsul dg. ukuran berapakah yg. akan Sdr. gunakan
untuk meracik resep di atas ?
2. Bagaimanakah cara meracik resep di atas ?
3. Bagaimanakah perhitungan %T.M. p.k. dan p.e. nya ?
4. R/ Codein 15 mg
Polaramin 1 mg
Parasetamol 250 mg
m.f. da in caps. d.t.d. No. XV
s.q.d.d. I

A. Hitunglah penimbangan bahan2nya apabila yg


tersedia tablet Codein 10mg (bobot 100mg/tab), 15

mg (bobot 120 mg/tab), 20 mg (bobot 150mg/tab)


dan tablet Polaramin 2 mg (bobot 100mg/tab).
B. Tentukan ukuran cangkang kapsul yg digunakan dgn
metode Rule of Seven, lalu tuliskan cara peracikan
resep tsb !
C. Buatlah etiket sediaan tsb apabila “q” adalah
singkatan dari “quattuor”!
5. Iter 5x Sby, 7-5-2012
R/ Spironolakton 50 mg
Furosemid 1/2 tab
m.f. caps. d.t.d. No. X
s.1.d.d. cap. I

A. Hitunglah penimbangan bahan2nya apabila yg


tersedia tablet Spironolakton 25mg (bobot
100mg/tab), dan 100mg (bobot 250 mg/tab), tablet

Furosemid 40 mg (bobot 120mg/tab)


B. Tentukan ukuran cangkang kapsul yg digunakan dgn
metode Rule of Seven, lalu tuliskan cara peracikan
resep tsb !
C. Buatlah salinan resepnya bila pasien menghendaki:
a). ½ R/, b). sejumlah obat sebelum iter,
c). setelah iter 2x, d). setelah iter 4x
Daftar Buku Acuan

Allen, L.V., 1998. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical


Compounding, Washington, D.C.: American Pharmaceutical
Association, pp. 157-165.
Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics the Science of Dosage Form esign
2nd edition, Edinburgh: Churchill Livingstone, pp. 534-543.
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia edisi III,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
King, R.E., 1984. Dispensing of Medication 9th edition, Easton
Pennsylvania: Mack Publishing Company, pp. 100-108.
Thompson, J.E., 2004. A practical guide to contemporary pharmacy
practice 2nd edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai