Anda di halaman 1dari 51

FARMSETIKA

DASAR
Pengenalan Sediaan Farmasi
APT. NURFITRIYANA , M.FARM
I N S T I T U T S A I N S DA N T E K N O L O G I A L K A M A L
TA H U N A JA R A N 2 0 2 0 / 2 0 2 1
Kontrak kuliah:
1. Kehadiran : MAKSIMAL 2 ALPA/IZIN DARI 14 PERTEMUAN
2. Nilai :
A. Kehadiran : 10%
B.Tugas :20%
C. UTS :35%
D. UAS :35%
Pokok Bahasan
Pendahuluan
Sejarah
Obat
Bentuk sediaan farmasi
Alasan pembuatan sediaan farmasi
Pendahuluan
Farmasi berasal dari kata Yunani: Farmakon yang artinya medika / obat.

Farmasi adl ilmu yg mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi,


mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis serta menstandarkan obat & pengobatan juga
sifat-sifat obat beserta pendistribusian & penggunaannya scr aman.

4
Pendahuluan
Farmasetika adalah ilmu yg mempelajari ttg cara penyediaan obat; meliputi
pengumpulan, pengenalan, pengawetan & pembakuan bhn obat-obatan; seni
peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi mjd btk ttt hingga siap
digunakan sbg obat; serta perkembangan obat yg meliputi ilmu dan teknologi
pembuatan obat dlm btk sediaan yg dpt digunakan & diberikan kepada
pasien

Teknologi farmasi mrp ilmu yg membahas ttg teknik & prosedur pembuatan
sediaan farmasi dlm skala industri farmasi termasuk prinsip krj serta
perawatan & pemeliharaan alat-alat produksi & penunjangnya serta
ketentuan CPOB.

5
Sejarah
Hippocrates (460-370 sebelum masehi), seorang dokter bangsa Yunani yang memperkenalkan
farmasi dan kedokteran secara ilmiah, rasional dan menyusun sistematika kedokteran serta
meletakkan praktik kedokteran pada bidang etika yang tinggi. Konsep dan pandangannya
tertuang dalam Sumpah Hippokratik yang terkenal tentang perilaku etis untuk profesi
kedokteran. Karena rintisan pekerjaannya di bidang ilmu kedokteran dan pengajarannya yang
inspiratif serta pandangan hidupnya yang maju tentang kemajuan pengobatan modern,
Hippocrates dihargai dan dinobatkan sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Sejarah
Pharmacon istilah yang muncul pada masa itu, diartikan sebagai suatu pengobatan yang
dilakukan hanya untuk kebaikan, menghapuskan konotasi terdahulu bahwa pengobatan berarti
suatu pesona atau obat untuk tujuan kebaikan atau kejahatan.
Sejarah
Dioscorides ( abad ke-1 SM ), seorang dokter dan ahli botani bangsa Yunani, merupakan
orang yang pertama kali mengembangkan botani sebagai suatu ilmu farmasi terapan,
sekarang dikenal dengan “farmakognosi” yaitu istilah yang diambil dari dua kata Yunani,
pharmacon (obat) dan gnosis (pengetahuan), beberapa obat yang dideskripsikan oleh
Dioscorides meliputi opium, ergot, hyoscyamus, sampai saat ini masih digunakan dalam
dunia kedokteran. de materia medica merupakan hasil karyanya, dipandang sebagai
suatu tonggak bersejarah dalam pengembangan botani farmasetika dan dalam studi
bahan obat yang berasal dari bahan alam.
Pada zaman ini sudah mulai membuat suatu deskripsi tentang cara identifikasi dan
mengumpulkan bahan alam, cara penyimpanan yang tepat, juga cara mendeteksi
pemalsuan atau kontaminasi.
Sejarah
Sepanjang akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Eropa, karena keahliannya, Pelletier dan
Serturner mempunyai kedudukan yang tinggi, mereka menerapkan seni dan ilmu farmasi untuk
pembuatan produk obat dengan standar kemurnian, keseragaman dan kemanjuran yang sangat
tinggi pda saat itu. Perkembangan ekstraksi dan isolasi sangat pesat dan mendorong
pengembangan bentuk sediaan yang memiliki keseragaman kekuatan yang mengandung bahana
terapeutik tunggal dari bahan alam.
Tahun 1797 berdiri sekolah farmasi yang pertama di Perancis dan buku farmasi mulai
diterbitkan. Sementara di USA sekolah farmasi pertama berdiri pada tahun 1821 di Philadelphia.
SEJARAH PERKEMBANGAN
KEFARMASIAN DI INDONESIA
Farmasi di Indonesian berkembang secara berarti setelah masa kemerdekaan,
jadi relative masih muda. Pada zaman penjajahan Hindia Belanda maupun
Jepang kefarmasian di Indonesia berkembang sangat lambat dan masyarakat
kurang mengenal profesi farmasi.
Pada masa setelah kemerdekaan tenaga farmasi di Indonesia pada umumnya
masih terdiri dari asisten apoteker dengan jumlah masih sedikit. Sementara
apoteker pada masa penjajahan umumnya berasal dari Denmark, Austria,
Jerman dan Belanda. Meskipun demikian pada masa peperangan di Klaten
didirikan Perguruan tinggi Farmasi tahun 1946 dan di Bandung tahun 1947
Sejarah kefarmasian Indonesia dapat
dilihat dalam beberapa periode, yaitu :
1. Periode Zaman Penjajahaan sampai Perang Kemerdekaan: tonggak sejarah kefarmasian diu
Indonesia pada umumnya diawaliu dengan pendidikan asisten apoteker semasa pemerintahan
Hindia Belanda
2. Periode Setelah Perang Kemerdekaan Sampai dengan Tahun 1958 : pada periode ini meskipun
untuk memproduksi obat telah banyak dirintis, namun industri farmasi masih banyak mengalami
hambatan dan tantangan yang berat, misalnya kekurangan devisa dan terjadinya sistem
penjatahan bahan baku obat sehingga yang dapat bertahan adalah industri yang mempunyai
relasi dengan luar negeri.
Sekitar tahun 1960-1965 Indonesia dalam kesulitan ekonomi yang cukup berat, sehingga industri
farmasi hanya dapat memproduksi obat sesuai dengan jatah bahan baku yang ada. Disamping itu
karena pengawasan belum dapat dilakukan dengan baik banyak terjadi kasus bahan baku dan
obat jadi yang tidak memenuhi persyaratan standar.
Pada Periode 1960-1965 Pemerintah menerbitkan beberapa perundang-undangan yang berkaitan
dengan kefarmasian, antara lain :
a. Undang-undang Nomor 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan
b. Undang –undang Nomor 10 tahun 1061 tentang barang
c. Undang-undang Nomor 7 tahun 1963 tentang tenaga kesehatan, dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotek.
Pada periode ini juga patut dicatat dalam sejarah kefarmasian di Indonesia bahwa diakhirinya apotek
dokter dan apotek darurat dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 33148/48/kab/176 tanggal
8 Juni 1962, antara lain ditetapkan 2 hal yaitu :
a. Tidak dikeluarkan lagi izin baru untuk pembentukan apotek-dokter, b. Semua izin apotek-dokter
dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 januari 1963.
Berakhirnya apotek darurat ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
770/Ph/63/b tanggal 29 Oktober 1963 yang isinya antara lain :
a. Tidak dikeluarkan lagi izin baru untuk pembentukan apotek darurat, b. Semua izin apotek
darurat Ibukota Daerah tingkat I sejak tanggal 1 Pebruari 1964,
c. Semua izin apotek darurat di Ibu kota Daerah Tinggkat II dan kota-kota lainnya dinyatakan
tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 Mei 1964.

Pada tahun 1963, sebagai realisasi Undang-undang Pokok Kesehatan telah dibentuk Lembaga
Farmasi Nasional. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 39521/lab/199 tanggal 11 Juli
1963)
Perkembangan ilmu farmasi
 Perkembangan farmasi di Indonesia sudah di mulai sejak zaman Belanda
sehingga buku pedoman maupun Undang – undang yang berlaku pada
waktu itu berkiblat ke Belanda.
 Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun Undang – undang yang
masih di rasa cocok tetap di pertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi
dihilangkan.
 Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku Farmakope yang
pertama , dan sejak itu Farmakope Belanda hanya dipakai sebagai Referensi.
SEDIAAN FARMASIediaan farmasi
Sediaan farmasi adalah Bentuk formulasi obat hingga
didapat suatu produk yang siap untuk diminum atau dipakai
oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan

Produk-produk tersebut digunakan untuk pengobatan, Pemeliharaan kesehatan dan atau


peningkatan kesehatan.
Perbedaan Farmasi dulu dan sekarang :

. Dulu : ilmu yang mempelajari penyediaan, peracikan dan


penyerahan obat untuk terapi.

. Sekarang : suatau sistem yang memberikan pelayanan kesehatan


dengan perhatian khusus pada pengetahuan tenteng obat
dan efek pada makhluk hidup.

Catatan : Farmasi bukan ilmu murni tetapi ilmu


terapan
OBAT
suatu bahan kimia tunggal atau
Pengertian Obat :
campuran yang dimaksudkan untuk digunakan
sebagai menetapkan diagnosa, mencegah,
mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit atau kelainan
badaniah/rohaniah serta memperindah badan atau
bagian tubuh manusia

17
Penggolongan obat
1. Menurut kegunaan obat
2. Menurut cara penggunaan obat
3. Menurut cara kerja obat
4. Menurut undang-undang
5. Menurut sumber obat
6. Menurut bentuk sediaan obat
7. Menurut proses fisiologis dan biokimia tubuh

18
1. Menurut kegunaan 2. Menurut cara
obat penggunaan obat 3. Menurut cara kerja
◦ Untuk ◦ Pemakaian dalam obat
• Lokal : bekerja
menyembukan melalui oral dijaringan setempat
(terapeutic) ◦ Pemakaian luar • Sistemik : obat
◦ Untuk mencegah didistribusikan
(prophylactic) kesuluruh tubuh
◦ Untuk diagnosa
(diagnostic)

19
Maksud dan tujuan Penggolongan obat ini adalah :
Untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan penggunaan serta
pengamanan distribusi obat

Penggolongan obatnya :
A. Obat Bebas
Adalah Obat yang dapat digunakan secara bebas tanpa perlu resep dokter
Tanda lingkaran hijau dengan garis tepi hitam
Ex : - Tablet Paracetamol
- Rivanol
- Bedak salicyl
B. Obat Bebas Terbatas
adalah Segolongan obat yang dalam jumlah tertentu, penggunaannya
aman, tetapi apabila terlalu banyak akan menimbulkan efek kurang enak.
- Pemakaian tidak perlu dibawah pengawasan dokter
- Dikatakan terbatas karena pemberiannya dalam jumlah atau dosis
dibatasi.
- Tanda “ lingkaran biru dengan garis tepi hitam “

Tanda peringatan pada obat bebas terbatas :


1. P No. 1 : Awas ! Obat Keras. Bacalah aturan, memakainya ditelan
2. P No. 2 : Awas ! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan ditelan
3. P No. 3 : Awas ! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan
4. P No. 4 : Awas ! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
5. P No. 5 : Awas ! Obat Keras. Tidak boleh ditelan
6. P No. 6 : Awas ! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan
C. Obat Keras
Adalah segolongan obat yang berbahaya, dimana pemakainya harus
dibawah pengawasan dokter
Hanya dapat diperoleh di apotek, puskesmas, balai pengobatan / poliklinik
Tanda lingkaran merak dengan huruf K yang berwarna hitam
Ex. : - Golongan antibiotik
- Golongan Psikotropika
K
D. Narkotika
Disebut obat daftar “O” artinya opiat
Pengertian Narkotika menurut UU no.22 tahun 1997 adalah
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
ex : - Tanaman Papaver somniferum - Heroin
- Tanaman koka, ganja
5. Menurut sumber obat 6. Menurut bentuk sediaan obat
◦ Tumbuhan : kina, digitalis ◦ Padat
◦ Hewan : minyak ikan, adeps lanae ◦ Setengah padat
◦ Mineral : sintetis : kamfer, vitamin C ◦ Cair
◦ Mikroba & fungi: penicillin ◦ Gas : aerosol

7. Menurut proses fisiologis dan biokimia tubuh


◦ Obat farmakodinamik, bekerja terhadap host dengan jalan mempercepat atau
memperlambat proses fisiologi atau fungsi biokimia didalam tubuh,
misal :hormon, diuretik
◦ Kemoterapeutik. Membunuh parasit dan kuman didalam tubuh inang
◦ Diagnostik, yaitu obat yang dapat membantu diagnosa

23
Pengertian Obat dalam Resep

- obat baku (bahan obat)


- obat jadi, adl obat dlm keadaan murni atau campuran
dlm btk serbuk, tablet, pil, kapsul, suppos, cairan, salep,
atau bbtl lainnya yg scr teknis sesuai FI atau buku
lainnya yg ditetapkan pemerintah.

- obat paten, yaitu obat jadi dg nama dagang yg


terdaftar atas nama pembuat yg diberi kuasa & dijual
dlm bungkus asli dari pabrik yg memproduksinya.

24
Lanjutan
- obat baru, yaitu obat2 yg berisi zat, baik yg berkhasiat
maupun yg tdk berkhasiat spt lapisan, pengisi, pelarut,
pembantu, atau komponen lain yg blm dikenal sehingga
tdk diketahui khasiat & kegunaannya.

- obat asli, yaitu obat yg didpt lsg dari bhn2 alamiah


indonesia, diolah scr sederhana berdsrkan pengalaman
& digunakan dlm pengobatan tradisional.

25
Lanjutan
-obat esensial, yaitu obat yg paling banyak dibutuhkan untuk
yankesmasyg tercantum dlm DOEN yg ditetapkan oleh
Menkes RI.

- obat generik, yaitu obat dg nama resmi yg ditetapkan dlm


FI untuk zat berkhasiat yg dikandungnya.

- campuran (komposisi dari dokter)

26
Pengadaan, pengeloaan & penyerahan obat
- Diperoleh dari Pabrik Farmasi – PBF - apotek lain/distributor
yang sah
- Memenuhi standar sesuai ketentuan Farmakope dan buku
resmi lainnya
- Pemesanan berdasrkan Surat Pesanan yang diketahui dan
ditanda tangan APA
- Penyimpanan dan penyaluran diatur secara administrasi

27
Penyimpanan Obat
Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas
Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah kerusakan
obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar
Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari terkunci;
narkotika
Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah
Penulisan Obat pada Resep :
- Nama resmi obat (sesuai Farmakope dan buku resmi lainnya;
Acidum acetylosalicylicum
- Nama generik obat, atau yang umum dipakai (INN/International
Non-propietory Name; Acetosal, Chloramphenicol
- Nama paten obat (sesuai nama dari industri); Aspirin (Bayer),
Kemicetin (Carlo Erba), dll

28
BENTUK SEDIAAN FARMASI
PADAT
SEMIPADAT
CAIR
Penggolongan obat menurut bentuk
sediaannya
Contoh sediaan liquid (cair)
LARUTAN
Sediaan cair yang mengandung
satu atau lebih bahan obat
terlarut 

Terdispersi secara molekuler 
dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling 
bercampur.Contoh : sirup (±60%
gula) 
SUSPENSI 

Adalah sediaan cair yang menga
ndung partikel padat tidak larut
yang terdispersi (tercampur) dalam
 fase cair.
EMULSI

Adalah sediaan cair sistem dua
 fase (minyak dan air)yang salah
satu cairannya terdispersi (terca
mpur) dalam cairan lain,dalam 
bentuk tetesan kecil. 
EAR DROPS (tetes telinga)

Bentuk sediaan : larutan, suspensi,
emulsi atau suspensi
digunakan melalui telinga dengan cara diteteskan.
EYE DROPS
( tetes mata )

Sediaan steril larutan atau suspensi 
mengandung satu atau lebih bahan obat
digunakan pada mata.
INJEKSI (Suntik)

Sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek 
Jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui 
Selaput lendir,
memberikan efek sistemik (langsung melalui pere
daran darah).
 
Contoh sediaan solid (padat)
KAPSUL 
 
Bahan kapsul terbuat dari gelatin
ditujukan untuk pemakaian oral.

Terdapat 2 tipe kapsul
     -Hard gelatin capsul
    - Soft gelatin capsul.
TABLET
  
Adalah Sediaan padat yang
merupakan kompresi dari bahan obat
dengan berbagai pembawa (bahan tambahan).
Ada beberapa obat yang bersifat sustained release
(lepas lambat)
KAPLET

Adalah Sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan
berbagai pembawa (bahan tambahan) pembuatanya dengan 
cara memberikan tekanan (kompresi)
massa seperti tablet tetapi bentuknya seperti kapsul.
PIL

Sediaan oral padat berbentuk bulat mengandung 
satu atau lebih bahan obat
yang terdispersi (tercampur) dalam pembawa.
SERBUK/PUYER

Adalah campuran homogen (merata) dua atau


lebih obat yang diserbukkan.
Pulvis : Untuk pemakaian luar (Herocyn)
Pulveres : Untuk pemakaian dalam (oral)
SUPPOSITORIA
 adalah sediaan padat dalam berbagai
ukuran, bobot,dan bentuk digunakan
dengan cara disisipkan di rektal, vagina,
atau uretra yang dapat memberikan efek
Contoh sediaan semi solid (setengah
padat)
SALEP 

Adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk


pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir
CREAM 

Adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu


atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai. 
GEL
Adalah merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi  yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik
yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. 
PASTA 

Adalah sediaan semi
padat yang mengandung lebih 
dari 80%bahan padat.
Contoh sediaan gas
AEROSOL

Adalah Bentuk sediaan spray
yang digunakan dengan cara
disemprotkan atau dihirup umumnya diguna
kan untukpengobatan sesak atau asma.
Adapun faktor-faktor pertimbangan terapeutik dalam merancang
bentuk sediaan
 Keadaan penyakit
Diberikan obat yang berefek local atau sistemik, yang bekerja
cepat, perlahan-lahan atau lambat.
 Pengguna obat
Obat dapat diminum sendiri oleh pasien atau harus dengan
bantuan tenaga medis
 Tempat absorpsi obat
Absorpsi di saluran pencernaan, dioto atau tempat lainnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai