Anda di halaman 1dari 38

OBAT TRADISIONAL

Pendahuluan
Berbagai istilah terkait dengan penggunaan
tanaman sebagai obat, pencegahan
penyakit, dan pemeliharaan kesehatan :
Obat Bahan Alam (natural product medicines)
Fitomedisin (Phytomedicines)
Fitoterapi (Phytotherapy)
Etnofarmakologi (Ethnopharmacology)
Obat tradisional (Traditional medicines)
Jamu
Fitomedisin: penggunaan tanaman, bagian tanaman, isolated
phytochemicals untuk mencegah dan mengobati penyakit
(Freedictionary)

Ethnobotany: Studi sistematis tentang interaksi antara kultur


(etnik) dengan tanaman di lingkungannya, terutama
pengetahuan tentang penggunaan tanaman tersebut

Etnofarmakologi: Studi sistematis tentang penggunaan


tanaman obat oleh kelompok masyarakat dengan etnik
(kultur tertentu)

Fitoterapi: studi penggunaan ekstrak dari bahan alam sebagai


obat atau agen untuk meningkatkan kesehatan (Wiki)
History of Pharmacy (=history
of herbal medicines)
• Since humanity’s earliest past, pharmacy has
been a part of everyday life
• Irak , ditemukan 8 tanaman obat dalam
kuburan berumur 60.000 tahun (Ephedra
sinica)
• Babilonia (2100 BC) catatan paling tua di
atas tanah liat tentang penggunaan
tumbuhan untuk obat
• Mesir (1550 BC) Papyrus Ebers Catatan
penggunaan tumbuhan dan hewan untuk
pengobatan
• Dioscorides (78 AD) menulis Materia Medica
tentang penggunaan 600 tumbuhan obat
seperti Aloe, Belladonna, Ergot, Opium
Sejarah obat tradisional di
Indonesia
Jamu (Jawa):
obat hasil ramuan tumbuh-tumbuhan asli dari
alam yang tidak menggunakan bahan kimia sebagai
aditif
Kerajaan Majapahit
Acaraki : tukang meracik jamu
Telah ada buku-buku tentang jamu
Usada (buku pengobatan)
Serat Kwruh bab Jampi-jampi
Serat Centini (1742)
Abad pertama Masehi, Jamu berkembang dari Jawa-
Bali
Sejarah obat tradisional di
Indonesia
Pengaruh dari Obat tradisional Cina, India
dan Arab ???
Pengetahuannya diturunkan secara turun
temurun dari generasi ke generasi
Awalnya hanya dalam bentuk decoction
yang dijual oleh seorang wanita dengan
menggendong di belakang (jamu gendong)
Pengembangan jamu abad 20
Juni 1940 : Kongres ke 2 Ikadan Dokter
Indonesia di Surakarta
Expo Pengobatan tradisional Indonesia
Tahun 1944 : pembentukan komite
pengobatan tradisional Indonesia :
bimbingan Prof. Dr. Sato
Jamu berkembang dari produksi rumah
tangga menjadi industri obat trdisionalk
370 etnik : sumber indigenous knowledge dari
penggunaan obat tradisional
Kenapa Obat Herbal ???
- Beberapa dekade terakhir, ketertarikan masyarakat pada obat herbal
mengalami peningkatan bukan hanya dinegara berkembang, tetapi
juga di negara maju
- Peningkatan nilai perdagangan internasional yang membuat daya
tarik tersendiri bagi industri Farmasi termasuk perusahaan
multinasional
- Beberapa tahun yang lalu hanya perusahaan kecil yang tertarik untuk
memproduksi dan memasarkan obat herbal, sekarang hampir semua
perusahaan besar juga tertarik dengan komersialisasi obat herbal
- Diperkirakan pasar Eropa saja mencapai $7 milyar pada tahun1997.
Pasar Jerman setengahnya ($3.5 milyar). Pasar ini diikuti oleh
Prancis $1.8 milyar; Italy, $700 juta; UK, $400 juta; Spanyol, $300
juta; Belanda $100 juta.
- Obat herbal di Eropa terdistribusi pada jenis terapi terttentu
diantaranya cardiovascular, 27.0%; respiratory, 15.3%; digestive,
14.4%; tonic, 14.4%; hypnotic/sedative, 9.3%; topical, 7.4%; others,
12.0%.
BAHAN ALAM INDONESIA
Negara nr. 2 terbesar dengan keanekaragaman
hayati (Biodiversity) setelah Brazil

Kalau ditambah dengan tumbuhan laut


(marine) dan mikroba, Indonesia adalah nr.
1 di dunia
Nowadays more than 10.000 items of herbal medicines
has been registered, included about 1,100 items of
imported product.
Beside the registered products, Jamu Gendong (Jamu
Paddlers) and fresh compounded jamu are not
compulsory to register.
OBAT MODERN OBAT OBAT TRADISIONAL

1. Zat aktif tunggal khasiat drastis - Preventif 48,98 %


2. Obat dari bahan alam khasiat lebih - Promotif 22,47 %
lengkap
3. Efek samping obat bahan alam kecil
- Kuratif 21,78 %
- Rehabilitatif ?

1. Penelitian dan Pengembangan O.T / simplisia


2. Penetapan spesifikasi dan standardisasi simplisia
3. Penilaian dan Pengujian khasiat O.T / simplisia
4. Pembudidayaan dan Pelestarian sumber bahan
Alam untuk obat
5. Penilaian mutu O.T / simplisia sebelum diedarkan
6. Pembinaan produsen O.T / simplisia
BEBERAPA PENGERTIAN

• 1. PENGOBATAN TRADISIONAL
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
TENTANG KESEHATAN
Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan
cara, obat dan pengobatannya yang mengacu
pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat
• 2. OBAT ASLI INDONESIA
Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1963
Tentang FARMASI

Adalah obat-obat jang didapat langsung dari


bahan-bahan alamiah di Indonesia, terolah
setjara sederhana atas dasar pengalaman dan
dipergunakan dalam pengobatan tradisionil
- bahan-bahan alamiah
- sederhana
- pengalaman
• 3. OBAT TRADISIONAL
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 179/Men.Kes/Per/VII/1976
Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisionil
Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan,
mineral dan atau sediaan galeniknya atau
campuran bahan-bahan tersebut yang belum
mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam
usaha pengobatan berdasarkan pengalaman
- bahan alam
- bedasarkan pengalaman
PENGOBATAN TRADISIONAL
• Lebih mengandalkan pada sifat turun temurun
• Dasar keilmuan dari yang rasional sampai
dengan yang tidak rasional
• Mekanisme kerja tidak selalu jelas, sehingga
sulit membuktikan keberulangan hasil terapi
• Belum semua jenis pengobatan tradisional
memiliki bukti atas mutu, keamanan,
kemanfaatan, dan keberulangan hasil terapi
• Pendekatan lebih holistik
• 4. OBAT TRADISIONAL
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 246/Men.Kes/Per/V/1990
Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.T
dan
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
TENTANG KESEHATAN
Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan
tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman
UU NO.36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
• PASAL 1 ayat (16)  Pelayanan Kesehatan
Tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pengalaman dan ketrampilan turun
temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai
norma yang berlaku di masyarakat.
Legalisasi obat
Herbal/tradisional
• BERDASARKAN PENGGUNAAN DAN
PENGAKUAN OBAT TRADISIONAL PADA
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN,
MENURUT WHO ADA 3 SISTEM YANG
DIANUT OLEH NEGARA-NEGARA DI DUNIA:

• SISTEM INTEGRATIF
• SISTEM INCLUSIVE
• SISTEM TOLERAN
• Sistem integratif dimaksudkan bahwa pengobatan
tradisional secara resmi telah diakui dan telah
digabungkan secara utuh ke dalam sistem kesehatan
masyarakat, mencakup kebijakan nasional, regulasi,
penerapan pada semua tingkat pelayanan kesehatan,
asuransi kesehatan, pendidikan dan penelitian.

• Sistem inklusif yaitu pengobatan tradisional hanya


diakui sebagian secara formal dan dimanfaatkan pada
bagian-bagian tertentu saja dalam sistem kesehatan
masyarakat.

• Sistem toleran adalah bahwa sistem kesehatan


masyarakat berdasarkan pada kedokteran modern
tetapi praktek pengobatan tradisional tidak dilarang
oleh undang-undang
SEJARAH
• Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan yang
tumbuh berkembang, terpeliharah pada
sekelompok / golongan masyarakat, yang pada
akhirnya melahirkan satu budaya
• Kebiasaan lahir dari pengalaman
• Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, a.l
- mencoba-coba
- signatura
• Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di
Indonensia dengan dibentuknya DIREKTORAT
PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, PADA
DIREKTORAT PENGAWAN OBAT DAN MAKANAN,
DEPARTEMEN KESEHATAN
• Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang
dikenal dengan paket deregulasi, yaitu Peraturan
Menteri Kesehatan R.I :
1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan
Distribusi Obat TradisionL
2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar
Obat Tradisional
3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan dan
Penandaan Obat Tradisional
Pengobat Tradisional
• Ketrampilan
• Ramuan
• Pendekatan Agama
• Supranatural
Pengobat Tradisional
Ketrampilan
• Pengobat tradisional pijat urut, patah tulang,
sunat, dukun bayi, refleksi, akupresuris,
akupunkturis, chiropractor dan pengobat
tradisional lainnya yang metodanya sejenis.

• Pengobat tradisional ramuan terdiri dari


pengobat tradisional Indonesia (jamu), gurah,
tabib, shinshe, homoephaty, aromatherapist
dan pengobat tradisional lainnya yang
metodenya sejenis.
• Pengobat tradisional pendekatan agama terdiri
dari pengobat tradisional dengan pendekatan
agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

• Pengobat tradisional supranatural terdiri dari


pengobat tradisional tenaga dalam (prana),
paranormal, reiky master, qigong, dukun
kebatinan dan pengobat tradisional lainnya yang
metodenya sejenis.
Kriteria/Persyaratan
Pengobatan Tradisional
Tidak membahayakan jiwa atau
melanggar susila dan kaidah
agama

Aman dan bermanfaat bagi


kesehatan

Tidak bertentangan dengan upaya


peningkatan derajat kesehatan
masyarakat

Tidak bertentangan dengan norma


dan nilai yang hidup dalam
masyarakat
Obat Tradisional (WHO)
Obat tradisional adalah
obat asli di suatu negara
yang digunakan secara
turun temurun di negara
lain ataupun di negara
asalnya.

Obat asli adalah suatu obat


bahan alam yang
ramuannya, cara
pembuatan, pembuktian
khasiat dan keamanan serta
cara penggunaannya
berdasarkan pengetahuan
tradisional penduduk asli
setempat
• Obat Bahan Alam (OBA) adalah semua
obat yang dibuat dari bahan alam yang
dalam proses pembuatannya belum
sampai pada isolat murni maupun hasil
pengembangan dari isolat tersebut. Obat
bahan alam dapat merupakan hasil
penemuan baru sama sekali, obat asli dan
obat tradisional serta hasil pengembangan
dari obat asli/obat tradisional tersebut.
MASA DEPAN OBAT TRADISIONAL
• AMANAH GBHN TAHUN 1993
Pengobatan tradisional yang secara medis dapat
dipertanggungjawabkan, terus dibina dalam
rangka perluasan dan pemerataan kesehatan.
Pemeliharaan dan pengembangan obat
tradisional sebagai warisan budaya bangsa
terus ditingkatkan dan didorong pengembang-
an serta penemuan obat-obatan termasuk
budidaya obat tradisional yang secara medis
dapat dipertanggungjawabkan
Jamu, Obat Herbal Terstandar
dan Fitofarmaka
• Berdasarkan cara pembuatan serta jenis
klaim penggunaan dan tingkat pembuktian
khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia
dikelompokkan menjadi:
– Jamu
– Obat Herbal Terstandar
– Fitofarmaka
JAMU
• Jamu
– Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan
– Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data
empiris
– Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Obat Herbal Terstandar
• Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan
• Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/pra
klinik
• Telah dilakukan standarisasi terhadap
bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi
Fitofarmaka
• Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan
• Klaim khasiat harus dibuktikan
berdasarkan uji klinik
• Telah dilakukan standarisasi terhadap
bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai