Anda di halaman 1dari 44

Warming Up

• Sebutkan klasifikasi pengobatan tradisional!


• Mengapa pengobatan dg ramuan tradisional
masih eksis dan banyak diminati masyarakat?
• Sebutkan salah satu jenis ramuan obat
tradisional yg pernah Anda konsumsi, untuk
apa tujuan terapinya, dan bagaimana efeknya
menurut Anda?
Sejarah dan Perkembangan OT

Pertemuan II
SEJARAH OBAT TRADISIONAL
INDONESIA

Zaman kerajaan
• Naskah kuno terkait pengobatan tradisional
ditemukan di Bali yang ditulis pada daun lontar
kering (Borassus flabellifer L.).

Naskah ditulis dalam bahasa Sansakerta (Sanskrit)
• atau bahasa Jawa kuno
Dalam setiap lontar tersebut terdapat kata
• ‘usada’ atau ‘usadi’ yang berarti obat
Sedangkan naskah kuno terkait tanaman obat di
Jawa terdapat pada serat, seperti Serat Kawruh
bab Jampi-jampi (terbit tahun 1831) dan Serat
Centini
Zaman pra Jepang
• Publikasi tertua tentang tanaman obat dari
Indonesia di tulis oleh J.Bontius tahun 1685
dengan judul De Indiae Untrisquere Nuturali et
Medica.
• Kemudian Rumph (1741) menerbitkan Herbarium
Amboinense dan Linnaeus Flora Zaylanica.
• Pameran ”Jamu Asli Indonesia” beserta bahan-
bahannya oleh perkumpulan ”Taman Ibu”
Yogyakarta dalam kongres kedua VIG (Ikatan
Dokter Indonesia) tahun 1940
Zaman Jepang
• Tanggal 5 juni 1944 didirikan suatu panitia
bernama ”Yakusho Katyo I-Inkai” atau ”Panitia
Jamu Asli Indonesia” di pimpin oleh Prof. Dr Sato,
kepala jawatan kesehatan pemerintah. Ketika itu
ketua Perhimpunan Dokter Indonesia (Djawa Izi
Hookoo kai) adala Dr A.Rasjid dan diberi tugas
untuk memberi petunjuk dan menjaga kelancaran
usaha kerja sama dengan para penghasil jamu.
Badan ini kemudian di kenal sebagai ”Badan
Penghimpoen Ramoean Djamoe”.
Zaman Kemerdekaan
• Tahun 1947 didirikan Lab Kimia dan Lab
Farmakoterapi di Klaten, serta Hortus Medicus di
Tawangmangu, Karanganyar, Surakarta
• Tahun 1950 didirikan Werkgroep voor medicinale
planten di Bogor dan komisi Farmakoterapi
KemKes
• Tahun 1951 dibentuk ”Komisi Interdepartemental
pharmacoterapie” untuk mendapatkan obat yang
berguna bagi rakyat serta Kementrian Pertanian
membentuk pula ”Balai Tanaman Obat-obatan”
Zaman Kebangkitan
• Tahun 1963 Kementrian Kesehatan membentuk
Badan Perancana Penggunaan Obat Asli.
• Di Jakarta tahun 1977 Herman Soesilo selaku
pejabat tinggi kesehatan mengadakan uji-coba
Jamu masuk Puskesmas.
• Pada tahun 1980 Ditjen POM memperkenalkan
ide ”Apotik Hijau” yang kemudian di ganti
menjadi proyek ”Taman Obat Keluarga” atau
”Toga”.
JAMU SEBAGAI WARISAN BUDAYA
INDONESIA
• Pencanangan Jamu sbg Brand Indonesia oleh mantan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 27
Mei 2008 merupakan momentum kebangkitan Jamu
Indonesia
• Tahun 2010, dimulainya pelaksanaan program
penelitian Saintifikasi Jamu oleh Kementerian
• Kesehatan
Tahun 2011, Jamu mulai digunakan di 12 rumah sakit
sebagai bagian dari penelitian berbasis pelayanan
• kesehatan
Kini telah eksis 4.000 industri jamu, dari yg berskala
kecil, menengah, sampai besar.
• Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010
menunjukkan bahwa 59,29% penduduk Indonesia
menggunakan Jamu, baik untuk menjaga
kesehatan maupun untuk pengobatan.
• Sebanyak 93,76% menyatakan bahwa Jamu
memberikan manfaat bagi tubuh
• Hasil Riset dari Kementerian Kesehatan tahun
2010 menyatakan bahwa 49,53% penduduk
Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengonsumsi
Jamu. Dari jumlah itu, 4,36% minum jamu setiap
hari, dan selebihnya mengonsumsi sesekali saja.
Filosofi Jamu
• Obat Tradisional Cina (Traditional Chinese
Medicine) mempunyai filosofi keseimbangan
Yin-Yang
• Ayurvedha berdasarkan kekuatan 5 unsur
alam yaitu air, api, tanah, udara dan eter
• JAMU memiliki filosofi pendekatan holistik,
baik yang bersifat khusus untuk formula
ramuan maupun yang bersifat umum dengan
pengertian lebih luas
PENDEKATAN HOLISTIK UMUM
Riwayat Kesehatan,
Diet, & Pengobatan
Kondisi
LINGKUNGAN Kondisi
/EKONOMI KEJIWAAN

KEBERHASILAN
PENGOBATAN

Kondisi MENTAL
Kondisi SOSIAL
KEMANDIRIAN
BUDAYA
Kondisi SPIRITUAL
PENDEKATAN HOLISTIK FORMULA RAMUAN

Penyebab Gejala penyakit Penyakit


penyakit /Symptom penyerta

Pereda RAMUAN Penyegar


Rasa Nyeri JAMU badan

Pelancar Peningkat
Pencernaan Hepatoprotektor Daya tahan tbh
SIRUP Obat Batuk

R/ Ekstrak Timi (Thymus vulgaris) 10 g


Gula 500 g
Madu 100 g
Esens jeruk secukupnya
Air 400 ml
Bahan-bahan dicampur homogen, dipanaskan dalam panci
stainless steel tertutup, dengan pemanasan lemah.
Dosis 3 kali sehari, setiap kali 1 sendok bubur
Kegunaan sebagai obat batuk
Tujuan Penggunaan Jamu :
• Promotif, untuk tujuan kesehatan dan
menjaga kebugaran tubuh
• Preventif, untuk pencegahan penyakit
• Kuratif, sebagai upaya pengobatan penyakit,
serta menggantikan atau mendampingi
penggunaan obat modern
• Rehabilitasi, untuk tujuan pemulihan
kesehatan.
Legalisasi obat tradisional di
berbagai negara :
• Sistem integratif, mengakui obat tradisional dan
terintegrasi dengan obat-obatan modern
• Sistem inklusif, obat tradisional hanya digunakan
pada bagian tertentu di dalam sistem pengobatan
• Sistem toleran, menempatkan obat tradisional
sebagai obat yg tidak dilarang, tetapi belum
dianjurkan

Sistem eksklusif, secara tegas melarang obat
tradisional untuk berperan di dalam sistem
kesehatan di dalam suatu negara, yg diatur dalam
perundang-undangan negara tersebut.
MENGANUT SISTEM MANAKAH UNTUK
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI
INDONESIA?
PERKEMBANGAN PRODUK HERBAL
Penggunaan Obat Herbal di Pasifik Barat
• Berdasarkan Survei Global WHO 1994,
beberapa hal yang menjadi tantangan dalam
pengembangan pemanfaatan obat tradisional
:
1. Kurangnya data penelitian
2. Mekanisme kontrol yang tepat
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Keahlian
Strategi WHO dalam hal obat tradisional mencakup empat
tujuan utama yaitu (WHO, 2002) :

1) Mengintegrasikan secara tepat obat tradisional dalam


sistem pelayanan kesehatan nasional dengan
mengembangkan dan melaksanakan kebijakan nasional
2) obat tradisional dengan berbagai programnya.
Meningkatkan keamanan (safety), khasiat dan mutu
dengan memperkuat knowledge-base obat tradisional dan
regulasi dan standar jaminan mutu (quality assurance
3)
standard).
4) Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan obat
tradisional terutama untuk masyarakat yang tidak mampu.
Mempromosikan penggunaan obat tradisional secara tepat
oleh tenaga profesional medik maupun oleh konsumen.
MENGHADAPI TREN YANG SEDANG DAN
AKAN TERJADI DI SEKITAR TANAMAN OBAT
OBAT TRADISIONAL : TREN SAAT INI DAN YANG
AKAN DATANG

• SAINTIFIKASI JAMU
• HARMONISASI ASEAN
• MEMBANJIRNYA TCM DAN PRODUK MLM
AMERIKA
• KEWAJIBAN PUBLIKASI ILMIAH BAGI
MAHASISWA S1, S2 dan S3
SAINTIFIKASI JAMU
• Program Kemenkes untuk meningkatkan
penggunaan jamu di kalangan medis
• Membangun jejaring di kalangan dokter untuk
mengenal, mempelajari aspek terapi,
melakukan penelitian dan melakukan terapi
dengan jamu
• Membuat evidence based jamu dan tanaman
obat Indonesia
MEMBANGUN JEJARING DOKTER DENGAN
KOMPETENSI PELAYANAN JAMU

• Sebanyak 120 Dokter Puskesmas dan Poliklinik


telah mengikuti Program Pelatihan Saintifikasi
Jamu
• Pengenalan Jamu : Filosofi, Farmakodinamik,
Evidence based
• Program Penelitian Observasi Klinis terhadap
pasien yang minum ramuan SJ
• Program Pelayanan Jamu
MEMBANGUN EVIDENCE BASED JAMU ATAU
TANAMAN OBAT INDONESIA
• Banyak obat suplemen dari luar negeri:
• R/ Ginkgo biloba ekstr. 40 mg sebagai ginkgo
flavone glycoside 9,6 mg  Memacu daya
ingat
• R/ Silybi marianae Fructus, Cynarae Folium 
Untuk hati/hepatoprotektor
•  Centella, Curcuma, Andrographis,
Orthosiphon  Buat evidence based
Cont...
• Mengawal tren positif penerimaan kalangan medis
terhadap program SJ :
- Formal melalui Peraturan Undang-Undang,
Kebijakan Instansi Kemenkes dan IDI
- Informal dengan bermunculannya Poli Herbal di
berbagai Rumah Sakit
• Kebutuhan pengadaan bahan baku SJ melalui
perluasan program budidaya dengan dukungan awal
dari instansi Kementan dan Kementrian Peranan
Wanita untuk program TOGA
Dasar hukum:
Peraturan Menteri Kesehatan No.
003/Menkes/Per/I/2010 tentang
Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian
Berbasis Pelayanan Kesehatan.

SK Menkes No 1134/2010 tentang


Komnas Saintifikasi Jamu
MENINGKATKAN PENGGUNAAN OT DI
KALANGAN MEDIS
OBAT TRADISIONAL :
• OBAT KELOMPOK FITOTERAPI 1985
• FITOFARMAKA 1992
• OBAT TRADISIONAL UPKF 1995
• OBAT ASLI INDONESIA 2000

• OBAT BAHAN ALAM INDONESIA : 2004


JAMU, HERBAL TERSTANDAR, FITOFARMAKA

 PRODUK YANG TERDAFTAR DI BADAN POM :


> 19.300 JAMU
±38 OHT
6 FITOFARMAKA
KRITERIA OBAT BAHAN ALAM
SK KEPALA BADAN POM RI No. HK.00.05.4.2411
JAMU /OT OBAT HERBAL FITOFARMAKA
EMPIRIS TERSTANDAR

Khasiat Khasiat berdasarkan uji Khasiat berdasar uji


berdasarkan farmakologi dan uji farmakologi dan uji
empiris, tradisional, toksisitas pada hewan toks pd hewan, serta uji
turun temurun klinis pd manusia

Standardisasi Standardisasi Standardisasi


kandungan kimia kandungan kimia bahan kandungan kimia
belum baku penyusun formula bahan baku dan
dipersyaratkan sediaan
LAMBATNYA PENAMBAHAN PRODUK OBAT
HERBAL TERSTANDAR YANG TERDAFTAR
• Terdaftar lebih dari 19.300 produk jamu di
Badan POM
• Baru 38 Obat Herbal Terstandar yang terdaftar
• Hanya ada 6 produk Fitofarmaka yang
terdaftar dan tidak semuanya diresepkan oleh
dokter
• Efek ekstrak kasar sebagai bahan baku OHT
dan Fitofarmaka relatif lemah karena kadar
kandungan aktifnya rendah
DATA FARMAKOPE HERBAL INDONESIA

• Diantara 52 ekstrak, hanya 6 yang


mengandung lebih dari 10% kandungan aktif
/marker, ada 19 yang lebih dari 5%
• Klorofil, resin, lipida, protein dan polisakarida
masih sangat dominan ada di dalam ekstrak
• Perlu pengembangan ekstrak terpurifikasi
untuk menghilangkan zat ballast dan
meninggikan kadar kandungan aktif
KOMPLEKSITAS EKSTRAK ETANOL

• Daun kemuning tunggal


memiliki minimal 10 bercak
pada KLT
• Serbuk Jamu dapat tersusun
oleh lebih dari 10 simplisia
• Perlu penyarian secara
bertingkat untuk kemudian
dibuat profil masing-masing
ekstrak
HARMONISASI ASEAN

• JAMU telah dikenal sebagai trademark Indonesia


• Sosialisasi kebijakan pemerintah (Kemenkes dan
Badan POM)
• Advokasi untuk industri OT yang mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan butir-butir harmonisasi seperti
CPOTB, studi stabilitas dan kontrol kualitas produk
untuk Registrasi
MEMBANJIRNYA TCM DAN MLM AMERIKA

• Semua produk yang dibuat dengan bahan baku yang


berasal dari Indonesia disebut JAMU, perbedaannya
pada tingkat klaimnya; Produk Impor tidak boleh
menyebut dirinya JAMU
• Badan POM akan membuat daftar tanaman yang
boleh digunakan sebagai penyusun ramuan JAMU
• Perlu Riset dan Inventarisasi bahan penyusun
ramuan yang digunakan oleh berbagai suku di
Indonesia
KEWAJIBAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA S1,
S2 dan S3

• Masalah ketersediaan Jurnal Ilmiah yang


sesuai dengan jenjang pendidikan
• Penerbitan kembali Warta Tumbuhan Obat
Indonesia atau membesarkan Majalah
terbitan B2P2TOOT
• Perlu sumbangan makalah agar bisa rutin dan
terakreditasi A

Anda mungkin juga menyukai