Anda di halaman 1dari 33

FITOTERAPI

CAPAIAN PEMBELAJARAN

◼ Mampu menerapkan pengetahuan dan pemanfaatan obat bahan


alam yang aman, bermutu dan bermanfaat, untuk berbagai
gangguan kesehatan meliputi kandungan kimia, bioaktivitas,
rasionalitas penggunaan
PERTEMUAN 1

◼ Pendahuluan (kontrak perkuliahan, tujuan kuliah, materi,


penilaian)
◼ Arti dan sejarah fitoterapi
◼ Kondisi / keberadaan obat tradisional dan kearifan lokal bangsa
Indonesia
◼ Manfaat dan peran tumbuhan obat bagi manusia dan perkembangan obat
konvensional
◼ Ilmu lain yang terkait dengan fitoterapi
PERTEMUAN 2

◼ Manfat Bahan Alam dalam kefarmasian


◼ Tujuan pemakaian OT
◼ Jenis / macam dan perkembangan obat tradisional
◼ Persyaratan bahan alam untuk digunakan dalam bidang kesehatan,
makanan-minuman dan kosmetik
◼ Peran dan tantangan akademisi/pendidikan, pebisnis dan pemerintah
terhadap obat tradisional
PERTEMUAN 3

◼ Studi etnomedisin
1. Definisi etnomedisin & etnofarmakologi

2. Sistem pengobatan di beberapa negara

3. Konsep pengobatan tradisional di beberapa Negara

4. Arti obat tradisional dengan konvensional

5. Klasifikasi fitoterapi
PERTEMUAN 3 44

◼ Studi etnomedisin
1.Metode penelitian etnomedisin
2. Kelompok jenis tanaman obat
3. Kelompok jenis penyakit
4. Analisa data penelitian etnomedisin
PERTEMUAN 5

◼ Interaksi antara obat bahan alam dan obat sintetis


1. Karakter, khasiat dan keamanan obat herbal
2. Klasifikasi fitoterapi
3. Interaksi obat herbal dengan obat sintetis
PERTEMUAN 6

◼ Saintifikasi jamu
1. Definisi & perkembangan saintifikasi jamu
2. Alur saintifikasi jamu secara umum
3. Mekanisme studi etnofarmakologi
4. Mekanisme seleksi formula jamu
5. Mekanisme studi klinik jamu
6. Formula jamu saintifik yang sudah ada & sedang dalam proses saintifikasi
PERTEMUAN 7

◼ Bahan Alam Untuk Gangguan saluran pencernaan meliputi :


◼ 1. Organ, gangguan, penyebab dan gejala
◼ 2. Jenis simplisia dan kandungan kimianya yang digunakan untuk mengatasi gangguan
tersebut
◼ 3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia /senyawa aktif
PERTEMUAN 8

◼ UTS
PERTEMUAN 9

◼ Gangguan saluran pernafasan , meliputi :


◼ 1.Organ, gangguan , penyebab dan gejala
◼ 2. Jenis simplisia dan kandungan kimianya yang digunakan untuk mengatasi
gangguan tersebut
◼ 3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia /senyawa aktif
◼ 4. Rasionalisasi ramuan obat herbal
PERTEMUAN 10 -11

◼ Gangguan metabolisme:
◼ 1.Diabetes mellitus, arti, gangguan , penyebab dan gejala
◼ 2. Jenis simplisia dan kandungan kimianya yang digunakan untuk mengatasi gangguan
tersebut
◼ 3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia /senyawa aktif
◼ 4. Rasionalisasi ramuan obat herbal
PERTEMUAN 12

◼ Gangguan kanker, meliputi :


◼ 1. Penyebab terjadinya kanker
◼ 2. Jenis simplisia dan kandungan kimianya yang digunakan sebagai suportif
antikanker
◼ 3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia/senyawa aktif
◼ 4. Rasionalisasi ramuan obat herbal
PERTEMUAN 13

◼ Gangguan saraf pusat, meliputi :


◼ 1. Organ saraf pusat dan fungsinya
◼ 2. Jenis simplisia dan kandungan kimianya yang digunakan terhadap sistem
syaraf
◼ 3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia/senyawa aktif
◼ 4. Rasionalisasi ramuan obat herbal
PERTEMUAN 14

◼ Gangguan kesehatan wanita, meliputi :


◼ Keputihan, dismenorhae, selulit dan penyebab masing-masing
◼ 2. Jenis simplisia dan kandungan kimianya yang digunakan terhadap sistem
syaraf
◼ 3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia/senyawa aktif
◼ 4. Rasionalisasi ramuan obat herbal
PERTEMUAN 15

◼ Menentukan sumber literatur yang sesuai untuk dijadikan


rujukan dalam penyusunan ramuan obat herbal
◼1. Salah satu gangguan kesehatan
◼2. Simplisia tunggal dan atau campuran dan kandungan kimianya yang digunakan untuk
mengatasi gangguan tersebut
◼3. Mekanisme aksi (jika sudah diketahui) dari simplisia /senyawa aktif
◼ 4. Rasionalisasi campuran simplisia yang digunakan
PUSTAKA UTAMA
1. Badan POM RI, Acuan Sediaan Herbal vol 1 s/d vol 7, Badan POMakanan RI, Jkt
2. Dep Kesehatan RI, 2008. Farmakope Herbal Indonesia, Dep Kesehatan RI,JKT
3. Gupta, R. C. (Ed.). (2016). Nutraceuticals: Efficacy, Safety And Toxicity. Elsevier.
4. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, EM., 2005. Fundamentals of
Pharmacognosy and Phytotheraphy, Elsevier UK
5. Heinrich, M., & Jäger, A. K. (Eds.). (2015). Ethnopharmacology. John Wiley &
Sons Ltd.
6. Mills S, Bone K., 2000., Principles and Practice of Phytotherapy, Churchill
Livingstone, New York
7. Mun’im A, Hanani E, 2011. Fitoterapi Dasar, PT Dian Rakyat, Jakarta
8. Schulz V, Hansel R, Tyler VE., 2001. Rational Phytotherapy. Springer, Berlin, NY
9. Wiryowidagdo S, 2007. Kimia & Farmakologi Bahan Alam, EGC Jakarta
PUSTAKA PENDUKUNG

1. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat


Tradisional. (2015). Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal
Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas Di Indonesia.
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kem Kesehatan RI.

2. Dewi, E., Agustina, R., & Husna, M. (2019). Kearifan Lokal Masyarakat
Kemukiman Bambi Dalam Mengolah Tanaman Binahong (Anredera
cordifolia) Sebagai Tanaman Obat. Jurnal Agroristek (JAR), 2(1), 24–29.

3. Falzon, C. C., & Balabanova, A. (2017). Phytotherapy: An Introduction to


Herbal Medicine. In Primary Care - Clinics in Office Practice (Vol. 44, Issue 2,
pp. 217–227).
FITOTERAPI

◼ Penggunaan tanaman , bagian tanaman, sediaan yang terbuat dari


tanaman untuk pengobatan dan pencegahan penyakit
◼ Bagian penting dalam fitoterapi adalah mengatagorikan senyawa
hasil isolasi suatu tanaman digolongkan kedalam obat herbal yang
poten (forte), contoh hasil isolasi dari Digitalis lanata dan Digitalis
purpurea. Sintetisnya tidak dimasukkan kedalam obat herbal
(asetildigoksin maupun metildigoksin)
SEJARAH FITOTERAPI
◼ Henri Leclere ( 1870-1955), dokter Perancis menulis tentang banyak
tanaman dalam jurnal La Presse Medicale
◼ Pengobatan dengan herbal diantaranya :
1. Cina : TCM
2. India : Ayurveda
3. Jepang : Kampo
4. Tibet
5. Indonesia : Jamu, Bali :Usada
6. Afrika
7. Amerika selatan dan Amerika utara
SEJARAH….
◼ Perkembangan Fitoterapi di Jerman mengalami
kemajuan sejak ada Amandemen Arzeimittelgesets
(German Drug Act) tanggal 1 Januari 1978 dimana
ilmu pengobatan modern dan fitoterapi menjadi
bagian dalam sistem pengobatan
◼ Rudolf Fritz Weiss (1895-1992), kebangsaan Jerman
yang mempelopori penggunaan fitoterapi dari
pengobatan kuno ke arah pengobatan modern,
bukunya Lehrbuch der Phytotherapie
◼ Kemajuan Fitoterapi berkembang pesat dengan
dukungan pemerintah dan Universitas baik dari segi Prof. Dr. Rudolf Fritz Weiss, MD
farmasetika, farmakologi dan uji klinis
PERKEMBANGAN PENGOBATAN DENGAN HERBAL DI INDONESIA

◼ Ramuan/ racikan jamu yang berasal dari tumbuhan terdapat pada “serat Centini “ di Jawa Tengah dan “Lontar
Usada” di Bali. Dengan berdasarkan emperis dan kadang disertai dnegan doa dan mantra (mistik) untuk
memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
◼ Jaman pendudukan Jepang (1942-1945) mendapt perhatian dan berkembang karena kurangnnya obat-obatan
yang diimpor dari luar negri
◼ Tahun 1947 didirikan Laboratoirum Kimia dan Laboratorium Farmakoterapi di Klaten dan Hortus
Medicus di Tawangmangu, Karanganyar Surakarta.
◼ Werkgroep voor medicimale planten di Bogor
◼ Komisi Farmakoterapi kementrian kesehatan pada tahun 1950
◼ Komisi Inter Departemental Farmakoterapi tahun 1951
◼ Lembaga Farmakoterapi di Jakarta tahun 1954
◼ Badan Perencaan Penggunaan Obat-obat Asli yang dibentuk Kementrian Kesehatan pada tahun 1963
◼ Seminar Penggalian Sumber alam Indonesia untuk Farmasi tahun 1964 di Yogyakarta
KEARIFAN LOKAL DALAM PEMELIHARAAN
KESEHATAN
◼ 1. makan sirih
◼ 2. Makanan seperti gado-gado, rujak
◼ 3. Minum jamu
◼ 4. Kerokan : negara Asia lainnya kerokan di sebut sebagai
Guasha di negeri China, masyarakat Vietnam pun
melakukan terapi kerokan dengan sebutan Goh Kyol,
sedangkan negeri Gajah Putih menyebut kerokan sebagai
Cao Gio. Jaringan endotel yakni bagian terdalam dari
pembuluh darah, dimana produksi hormon di atur oleh
jaringan ini, sebuah tekanan yang di hasilkan dari gerakan
kerokan ternyata mampu mencapai jaringan sehingga
produksi beta endorfin dalam tubuh meningkat sehingga
menimbulkan rasa tenang.
MANFAAT TUMBUHAN OBAT BAGI MANUSIA

◼ Makanan minuman
◼ Rempah rempah
◼ Kosmetik
◼ Perkebunan/Industri
◼ Agroindustri tanaman obat
◼ Lingkungan
◼ Bidang Kesehatan (obat tradisional)
◼ Perekonomian
PERAN PENTING BAHAN ALAM DI DALAM
SISTEM PENGOBATAN MODERN

1. Berperan sebagai obat alami yang sangat efektif


2. Menyediakan senyawa-senyawa dasar yang menghasilkan
molekul-molekul obat yang tidak terlalu toksik dan aktivitasnya
lebih efektif
3. Eksplorasi prototipe aktif biologis ke arah obat sintetik yang
baru dan lebih baik atau efektif
4. Modifikasi bahan-bahan alam inaktif dengan metoda
biologis/kimia menjadi obat-obat poten (metoda QSAR).
SUMBER TANAMAN OBAT, BAHAN
OBAT YANG EFEKTIF
Contoh: sebagai serbuk atau ekstrak
Campuran ini sering tidak di isolasi karena:
◼ Senyawa aktif tidak diketahui
◼ Senyawa aktif tidak stabil
◼ Isolasi membutuhkan biaya yang tinggi
PENYEDIAAN SENYAWA DASAR SEBAGAI
SUMBER MOLEKUL OBAT

- Kebanyakan obat dapat disintesis


- Beberapa secara ekonomis masih menggunakan tanaman
- Papaver > morphin, codein (penghilang sakit yang kuat)
- Ergot > ergotamin (sakit kepala), ergometrin ( aksi
langsung pada otot uterin)
Sebagai Sumber molekul-molekul komplek yang dapat
dimodifikasi menjadi senyawa obat
(eksplorasi prototype)

Contoh :
Dioscorea : molekul > steroid
Soya : saponin > steroid
Sumber senyawa yang digunakan sebagai contoh
untuk desain obat-obat baru/modifikasi

Morphine:
No better painkiller. Once structure worked out
wanted to improve it.

Diacetylmorphine (heroin):
OH group O-O-diacetyl. Still addictive?

Codeine:
Methylate hydroxyl phenolic; O-Me. 1/5 analgesic capacity
of morphine, useful to suppress cough reflex
Dihydrocodeine:
More powerful than codeine,
less than morphine.

Dextromethorphan:
Good against cough reflex
ILMU LAIN YANG TERKAIT DENGAN FITOTERAPI

FITOKIMIA
FITOFARMAKO
LOGI

FITOTERA
PI

FARMAKOGNO
SI

FITOFARMA
SI
◼ 1. Fitokimia : Mempelajari senyawa-senyawa kimia yang terdapat di
dalam tumbuhan dengan tujuan untuk mengidentifikasi komponen kimia
baik secara umum maupun khusus dan mendiskripsikan efek utama
senyawa yang mungkin mempunyai efek farmakologi
◼ 2. Fitofarmasi ; berhubungan dengan sediaan bahan alam, meliputi bahan
awal yang baik dalam bentuk alami ( teh) maupun dalam bentuk sediaan
farmasetik (contoh tingtur)
◼ 3. Fitofarmakologi : Bagian dari pengobatan herbal. Ahli farmakologi
banyak yang yang terkait dengan senyawa kimia tetapi sedikit yang
meneliti tentang efek farmakokinetik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai