SECARA TRANSDERMAL
1
SISTEM PENGHANTARAN SECARA TRANSDERMAL
3. Pengaruh hormonal
6. Penggunaan plester
Faktor penting :
Transdermal
1. Emolien
Stratum Partisi/difusi 2. Keratosis
korneum stratum korneum
Transappendagel
dermal 1. Antipersipiran
Appendages Unit pilosebaseus 2. Eksfolien
Kel.ekrin
3. Antibiotika/fungi
4. Depilatori
Epidermis
Partisi/difusi 1. Antiinflamasi
dalam epidermis dalam 2. Anestetik
3. Antipruritik
Partisi/difusi 4. Antihistamin
Dermis dermis
1. Sistem Transdermal
Ekskresi melalui
Sirkulasi sirkulasi
2. Nitrogliserin
7
Sistem penghantaran obat secara transdermal
Obat
Stratum korneum
Epidermis
Permeasi
Dermis
Subkutan
Sirkulasi darah
8
Diagram pelepasan dan absorpsi melalui jaringan
kulit utk kerja lokal atau sistemik
9
Penampang melintang patch obat
10
Pengembangan penghantaran obat secara transdermal
Klasifikasi berdasarkan
teknologi :
a. Sistem polimer
membran kontrol permeasi
b. Sistem dispersi polimer
adhesiv
c. Sistem dispersi polimer
non adhesiv
1.Sistem transderm Nitro(a),2. Sistem d. Sistem kontrol disolusi
catapress (a),3. Sistem transderm- mikroreservoar
Scop(a),4. Tape Frandol(b), Sistem
deponit (b), 6. Sistem Nitro-Dur(c), 7. 12
Sistem polimer membran kontrol permeasi
Obat lepas
melalui membran
yang mengontrol
laju pelepasan
Obat lepas
dari matriks
polimer
Untuk obat
nitrogliserin
Prinsip dasar permeasi kulit
Urutan permeasi obat
transdermal untuk
efek sistemik
15
Stratum korneum sebagai barier
16
dQ/dt : jumlah obat/waktu, Ps (Koefeisien permeabilitas), Cd (konsentrasi donor), Cr (Konsentrasi Reseptor),
Ks/d (ketetapan koefisien partisi dari molekul transderma), Difusi stedy state, ketebalan jaringan kulit,
Hubungan antara kecepatan
permeasi kulit (Rp),
kecepatan penghantaran
obat dari TDD(Rd) dan
kecepatan absorpsi (Ra)
18
Skema proses kinetika dalam pemberian obat secara transdermal
ko = konstanta kecepatan
penetrasi obat melalui kulit
ka = konstanta kecepatan
pelepasan obat dari
pembawa
kr = konstanta yang disebabkan
efek formulasi
k1 = konstanta kecepatan difusi
obat melalui stratum
komeum
k2 = konstanta difusi tahap ke dua
melewati jaringan
k3 = konstanta proses partisi
yang terjadi antara stratum
korneum 19dg.lapisan
Sistem penentuan difusi melalui kulit secara in vitro
20
Pengembangan teknologi sistem penghantaran transdermal
A. Sistem kontrol
permeasi melalui
membran polimer
Penampang melintang
sistem kontrol permeasi
obat melalui membran
polimer
Km/r dan Ka/m = koef.partisi
utk partisi interfasial obat
dari reservoar ke
membran dan dari
membran ke adhesiv
21
B. Sistem kontrol difusi matrik polimer
Penampang melintang
Sistem kontrol difusi
matrik polimer
23
B1. Sistem penghantaran dispersi adhesiv
24
C. Sistem kontrol obat pelepasan gradient dari resevoar
26
B. Sistem kontrol mikroreservoar disolusi
Pendekatan kimia :
1. Sintesis lipofilik
2. Delipidasi stratum korneum
3. Coadministrasi peningkat penetrasi
Pendekatan biokimia :
1. Sintesis obat biokonversi
Perbandingan keadaan 2. Coadministrasi ihibitor
setimbang konsentrasi metabolisme kulit
dlm plasma TDD dg
salep,sublingual, Infus 28
Biokonversi pro drug
29
Iontoforesis
30
Peningkat penetrasi
31
Coadministrasi peningkat penetrasi
Prinsip peningkatan
penetrasi
Satu atau lebih
peningkat penetrasi
akan modifikasi
permeabilitas SC
sebelum pelepasan dari
bahan aktif terkontrol
32