Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PENGHANTARAN OBAT

SECARA TRANSDERMAL

Arini Syarifah, M.Si., Apt

1
SISTEM PENGHANTARAN SECARA TRANSDERMAL

Penampang lintang kulit


manusia
2
Bagan pembentukan lapisan epdermis yang dibentuk
dari proses defferensial empat lapisan dibawahnya
3
Proses penggantian lapisan barier epidermal
melalui fenomena
1. Defisiensi asam lemak essential

2. Gangguan pada pembentukan kolesterol

3. Pengaruh hormonal

4. Kerusakan pada lapisan tanduk

5. Destruksi oleh bahan kimia pada lapisan lemak ( sebum)

6. Penggunaan plester
Faktor penting :

Total Water Epidermal Lost (TWEL)

kehilangan air lapisan transepidermal

penggantian lapisan barier atau perubahan


kemampuan hidrasi stratum korneum
5
Gambar sel keratinosit yang dijerat di dalam matriks lipida membentuk
struktur brick dan mortar. NMF (natural moisturing factor) dan lapisan
rangkap lipida mencegah dehidrasi epidermis. 6
Lapisan Rute penetrasi Zona penggunaan
interfasial Obat terlarut, 1. Proteksi
terdifusi,lepas dari 2. Penyamaran
Permukaan 3. Repelan serangga
pembawa
4. Anti mikroba/antifungi

Transdermal
1. Emolien
Stratum Partisi/difusi 2. Keratosis
korneum stratum korneum

Transappendagel
dermal 1. Antipersipiran
Appendages Unit pilosebaseus 2. Eksfolien
Kel.ekrin
3. Antibiotika/fungi
4. Depilatori

Epidermis
Partisi/difusi 1. Antiinflamasi
dalam epidermis dalam 2. Anestetik
3. Antipruritik
Partisi/difusi 4. Antihistamin
Dermis dermis

1. Sistem Transdermal
Ekskresi melalui
Sirkulasi sirkulasi
2. Nitrogliserin
7
Sistem penghantaran obat secara transdermal

Obat
Stratum korneum

Epidermis
Permeasi

Dermis

Subkutan
Sirkulasi darah

Diagram penghantaran obat secara transdermal


dan absorpsi perkutan (Chien,1987)

8
Diagram pelepasan dan absorpsi melalui jaringan
kulit utk kerja lokal atau sistemik
9
Penampang melintang patch obat

10
Pengembangan penghantaran obat secara transdermal
Klasifikasi berdasarkan
teknologi :
a. Sistem polimer
membran kontrol permeasi
b. Sistem dispersi polimer
adhesiv
c. Sistem dispersi polimer
non adhesiv
1.Sistem transderm Nitro(a),2. Sistem d. Sistem kontrol disolusi
catapress (a),3. Sistem transderm- mikroreservoar
Scop(a),4. Tape Frandol(b), Sistem
deponit (b), 6. Sistem Nitro-Dur(c), 7. 12
Sistem polimer membran kontrol permeasi

Obat lepas
melalui membran
yang mengontrol
laju pelepasan

Cocok untuk obat


hormon ex
prostaglandin
Sistem Polimer Adhesiv

Obat lepas
dari matriks
polimer

Untuk obat
nitrogliserin
Prinsip dasar permeasi kulit
Urutan permeasi obat
transdermal untuk
efek sistemik

1. sorpsi stratum korneum


2. Permeasi melalui viabel
epidermis
3. uptake oleh jaringan
kapiler dlm
dermoepidermal utk
sistemik

15
Stratum korneum sebagai barier

Proses hidrasi stratum


korneum terjadi pada
interseluler keratin sistem
dua fase makromolekul di
dlm jaringan lipida non polar

16
dQ/dt : jumlah obat/waktu, Ps (Koefeisien permeabilitas), Cd (konsentrasi donor), Cr (Konsentrasi Reseptor),
Ks/d (ketetapan koefisien partisi dari molekul transderma), Difusi stedy state, ketebalan jaringan kulit,
Hubungan antara kecepatan
permeasi kulit (Rp),
kecepatan penghantaran
obat dari TDD(Rd) dan
kecepatan absorpsi (Ra)

18
Skema proses kinetika dalam pemberian obat secara transdermal

ko = konstanta kecepatan
penetrasi obat melalui kulit
ka = konstanta kecepatan
pelepasan obat dari
pembawa
kr = konstanta yang disebabkan
efek formulasi
k1 = konstanta kecepatan difusi
obat melalui stratum
komeum
k2 = konstanta difusi tahap ke dua
melewati jaringan
k3 = konstanta proses partisi
yang terjadi antara stratum
korneum 19dg.lapisan
Sistem penentuan difusi melalui kulit secara in vitro
20
Pengembangan teknologi sistem penghantaran transdermal
A. Sistem kontrol
permeasi melalui
membran polimer
Penampang melintang
sistem kontrol permeasi
obat melalui membran
polimer
Km/r dan Ka/m = koef.partisi
utk partisi interfasial obat
dari reservoar ke
membran dan dari
membran ke adhesiv
21
B. Sistem kontrol difusi matrik polimer

Penampang melintang
Sistem kontrol difusi
matrik polimer

Ld = dosis obat yang


terdispersi dlm matrik polimer,
Cp dan Dp kelarutan dan
difusivitas obat dlm matrik
polimer, Cp = steady
Keadaan CR state
22
Skema proses dan
alat pembuatan
sistem Nitro Dur
(sistem kontrol
difusi matrik
polimer)

23
B1. Sistem penghantaran dispersi adhesiv

Skema proses dan


alat sistem
penghantaran
dispersi adhesiv

24
C. Sistem kontrol obat pelepasan gradient dari resevoar

Dibuat resevoar obat dalam


beberapa lapis adhesiv
multilaminasi (sistem
nitrogliserin TDD)
Ketebalan alur difusi
meningkat berdasarkan
25
D. Sistem kontrol pelepasan disolusi mikroreservoar

26
B. Sistem kontrol mikroreservoar disolusi

Skema proses pelepasan


mikroreservoir kontrol
disolusi )
27
Pengembangan penghantaran transdermal
Pendekatan fisik :
1. Stripping stratum korneum
2. Hidrasi stratum korneum
3. Iontoforesis
4. fonoforesis
5. energi termal

Pendekatan kimia :
1. Sintesis lipofilik
2. Delipidasi stratum korneum
3. Coadministrasi peningkat penetrasi

Pendekatan biokimia :
1. Sintesis obat biokonversi
Perbandingan keadaan 2. Coadministrasi ihibitor
setimbang konsentrasi metabolisme kulit
dlm plasma TDD dg
salep,sublingual, Infus 28
Biokonversi pro drug

29
Iontoforesis

30
Peningkat penetrasi

31
Coadministrasi peningkat penetrasi

Prinsip peningkatan
penetrasi
Satu atau lebih
peningkat penetrasi
akan modifikasi
permeabilitas SC
sebelum pelepasan dari
bahan aktif terkontrol

32

Anda mungkin juga menyukai