Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi Tuberkulosis

TB adalah singkatan dari Tubercle Bacillus atau tuberculosis , dulu disingkat TBC. Penyakit TB disebabkan
oleh infeksi bakteri mycobacteria, pada manusia terutama oleh Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri
Tuberculosis biasanya menyerang paru-paru (sebagai TB paru) tetapi TB bisa juga menyerang system
syaraf pusat. Penyakit TB adalah penyakit yang umum dan sering kali mematikan. TB menular melalui
udara, ketika orang-orang yang memiliki penyakit TB batuk, bersin, atau meludah. Penyakit TBC
merupakan jenis penyakit infeksi yang mampu menginfeksi secara laten maupun progresif. Penyakit ini
disebut tuberkulosis karena terbentuknya nodul yang khas yaitu tubercle. Penyebab utama penyakit TB
adalah Mycobacterium tuberculosis, yaitu sejenis basil aerobik kecil yang non-motil.

Berbagai karakter klinis unik patogen ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak/lipid yang
dimilikinya. Sel-selnya membelah setiap 16 20 jam. M. tuberculosis berbentuk batang lurus tidak
berspora dan juga tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 0,6 mm dan panjang 1 4 mm. Dinding
M. tuberculosis sangat kompleks dan terdiri dari lapisan lemak yang cukup tinggi (60%). Penyusun utama
dinding sel M. tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks (complex-waxes), trehalosa dimikolat yang
disebut cord factor dan mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi. Asam mikolat
merupakan asam lemak berantai panjang (C60 C90) yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh
ikatan glikolipid dan dengan peptidoglikan oleh jembatan fosfodiester. Unsur lain yang terdapat pada
dinding sel bakteri tersebut adalah polisakarida seperti arabinogalaktan dan arabinomanan. Struktur
dinding sel yang kompleks tersebut menyebabkan bakteri M. tuberculosis bersifat tahan asam, yaitu
apabila sekali diwarnai akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan zat warna tersebut dengan
larutan asam-alkohol. Komponen antigen ditemukan di dinding sel dan sitoplasma yaitu komponen lipid,
polisakarida dan protein. Karakteristik antigen M. tuberculosis dapat diidentifikasi dengan menggunakan
antibodi monoklonal.

B. Patofisiologi TB

Infeksi primer diinisiasi oleh implantasi organisme di alveolar melalui droplet nuclei yang sangat kecil (1-
5 mm) untuk menghindari sel epithelial siliari dari saluran pernapasan atas. Bila terimplatasi M.
tuberculosis melalui saluran napas, mikroorganisme akan membelah diri dan dicerna oleh magrofag
pulmoner, dimana pembelahan diri akan terus berlangsung, walaupun lebih pelan. Nekrosis jaringan dan
kalsifikasi pada daerah yang terinfeksi dan nodus limfe regional dapat terjadi, menghasilkan
pembentukan radionse area menjadi kompleks Ghon.

Magrofag yang teraktivasi dalam jumlah besar akan mengelilingi daerah yang ditumbuhi M. tubercolisis
yang padat seperti keju (daerah nekrotik) sebagai bagian dari imunitas yang dimediasi oleh sel.
Hipersensitivitas tipe tertunda juga berkembang melalui aktivasi dan perbanyakan limfosit T. Magrofag
membentuk granuloma yang mengandung organisme.

Keberhasilan dalam menghambat pertumbuhan M. tuberculosis membuuhkan aktivasi dari limfosit CD4
subset, yang dikenal sebagai sel Th-1, yang mengaktivasi magrofag melalui sekresi dari interferon.
Sekitar 90% pasien pernah menderita penyakit primer tidak memiliki manefestasi klinis lain selain uji
kulit yang positif dengan atau tanpa kombinasi dengan adanya granuloma stabil yang diperoleh dari
hasil radiografi

Sekitar 5% pasien (biasanya anak-anak, orang tua, atau penurunan system imun) mengalami penyakit
primer yang berkembang pada daerah infeksi primer (biasanya lobus paling bawah) dan lebih sering
dengan diseminasi, menyebabkan terjadinya infeksi meningitis dan biasanya juga melibatkan lobus paru-
paru paling atas

Sekitar 10% dari pasien mengalami reaktivasi, terjadi penyebaran organisme melalui darah

Biasanya penyebaran organisme melalui darah ini menyebabkan pertumbuhan cepat, penyebaran
penyakit secara luas dan pembentukan granuloma yang dikenal sebagai tuberculosis miliari.

C. Gejala TB

1. Gejala sistemik/umum

-Penurunan nafsu makan dan berat badan.

-Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

-Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.

2. Gejala khusus

-Bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar
getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai
sesak.

-Jika ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.

Anda mungkin juga menyukai