Anda di halaman 1dari 40

Apt. Heni Setyoningsih, M.Farm.

PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG


PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk


memperbaiki keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai
(High-Alert) dengan memberikan informasi dan kebijakan
pada tenaga kesehatan yang terlibat dalam penyimpanan,
pencampuran dan pendistribusian obat – obat golongan
tersebut.
MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH ALLERT MEDICATIONS)
DAN LASA/SALAD (LOOK ALIKE SAUND ALIKE)

USA “Medication errors” 1.3 million pasien /thn (FDA, 2006)


> dari 33.000 nama / merek dagang
> dari 9000 nama generik obat (ASHP,2005)
> dari 3000 pasang obat yang mirip  LASA (USP, 2008)
>>> Kesalahan high alert drug
Perawat bertugas 24 jam kewaspadaan
MEDICATION ERROR
HIGH-ALERT MEDICATIONS (HAM)
(ASHP,2005)

Adalah obat-obat yang beresiko tinggi


mengakibatkan kerugian/ bahaya/ cidera
yang fatal apabila terjadi kesalahan/
kelalaian dalam penatalaksanaan obat
KENAPA “ HIGH ALERT
MEDICATION”???
Kelompok obat yang sering digunakan dan
sering menyebabkan KTD atau kejadian
sentinel
Berdasarkan penelitian, kelompok obat ini
paling sering menyebabkan adverse event
Kurangnya prosedur yang standard dan
pengawasan untuk mencegah/ mengurangi
kejadian bahaya
Peran pasien/ keluarga yang belum optimal

Sumber: Institute for Health Care Improvement


DAFTAR GOLONGAN OBAT HIGH-ALERT MEDICATION
(KAISER PERMANENTE NORTHERN CALIFORNIA, NOV 07)

1. Continuous IV heparin infusions


2. Continuous IV insulin infusions
3. Neuromuscular blocking agents
4. IV cytotoxic chemotherapy infusions
5. Sodium chloride infusion >0.9%
6. Potassium injection (chloride, acetate, and
phosphate) >0.4 mEq/mL
7. Magnesium sulfate infusions >100 mL
8. Alteplase (t-PA, Activase) infusions
9. Tenecteplase (TNKase) injections
10. Vinca alkaloids (VinCRIStine, VinBLAStine,
Vinorelbine)
11. Narcotic/opioid infusions
12. Epinephrine, norepinephrine, isoproterenol drip
13. Seluruh obat2 yang diberikan via intrathecal
14. Seluruh obat2 yang diberikan via epidural
15. NICU: All doses of IV and oral medications (except
for oral vitamins or iron)
16. Pediatrics (Ages 0-13): seluruh daftar obat diatas;
seluruh dosis obat IV di ICU/ICCU/IGD; seluruh
obat2 sedation (except when administered by
anesthesia provider); digoxin (all routes); and
chloral hydrate (all routes)
OBAT HIGH ALERT: KATEGORI OBAT
1. ADRENERGIC AGONIS IV (Contoh: adrenalin)
2. ADRENERGIC ANTAGONIS IV (Contoh: Propanolol)
3. ANESTETIC AGENT GENERAL, INHALED dan IV (Misal:
Propofol)
4. CARDIOPLEGIC SOLUTION
5. CHEMOTERAPIC AGENTS PARENTERAL DAN ORAL
6. DEXTROSE HIPERTONIC 20% ATAU LEBIH
7. DIALISIS SOLUTION (PERITONEAL, HEMODIALISIS)
OBAT HIGH ALERT: KATEGORI OBAT

8. OBAT EPIDURAL DAN INTRATHECAL


9. GLICOPROTEIN INHIBITOR II B/III A (Misal:
Ephbatide)
10. HIPOGLIKEMIK ORAL
11. OBAT OBAT INOTROPIK IV (Misal: Digoxin,
milrinone)
12. LIPOSOMAL FORM OF DRUGS (Liposomal
Ampheterisine B)
13. MODERATE SEDATION AGENTS IV (Contoh :
Midazolame)
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT
14. MODERATE SEDATION AGENTS ORAL FOR
CHILDREN (Contoh Chloralhydrate)
15. ANESTETIC/OPIATE IV DAN ORAL ( Termasuk
cairan konsentrat, immediate and sustained released
Formulation)
16. NEUROMUSCULAR BLOCKING AGENT (Contoh:
Succynil Choline)
17. RADIO CONTRAS AGENT IV
18 .THROMBOLITIC/ FIBRINOLITIC IV (Contoh:
Tenecteplace)
19. TOTAL PARENTERAL SOLUTION HIGH ALERT
11 OBAT TERSERING  SALAH
(US PHARMACOPE, JAN 2008)

1. Insulin
2. Morphine
3. Hydromorphine
4. Warfarin
5. Fentanyl
6. Potassium Cloride
7. Vancomycin
8. Enoxaparin
9. Diltiazem
10. Heparin
11. Obat2 Kemoterapi
HIGH ALERT MEDICATION ERRORS 2006-2008)
PENYEBAB KESALAHAN (ASHP)
Instruksi tidak jelas
Tulisan tidak terbaca
Lingkungan kerja serba cepat
Kurangnya klarifikasi
Banyaknya jenis obat
 Diperkirakan 10% kesalahan
obat >> jenis obat
> 25% kesalahan SA nama
obat
> 33% kesalahan 
LAkemasan obat
Kurangnya pengawasan
KONTRIBUSI INJECTION IN MEDICATION
ERRORS
MIRIP BUNYI (SOUND A LIKE)
Morphine>< Hydromorphine
Oxycodone>< Oxycontin
Alprazolam><Lorazepam
Cerebyx><Celebrex
CloNIDine><CloZAPine
MS Contin>< Oxycontin
DOBUTamine>< DOPamine
Morphine><Meperidine
Epinephrine><NORepinephrine
ProPRANolol><BISOprolol
OBAT HIGH ALERT HARUS
DITEMPELKAN LABEL

High alert
MIRIP KEMASAN (LOOK ALIKE)

LAS
A
MIRIP KEMASAN (LOOK ALIKE)

LASA
MIRIP KEMASAN (LOOK ALIKE)
MIRIP KEMASAN

LASA

Look-alike packages for eye medications


include those for three different types of
antibiotics and an antiviral drug for the
herpes virus.
CONTOH LASA

LAS
LAS A
A

LAS
LAS
A
A
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. natrium/sodium klorida > 0.9%
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat

!
High
alert
ELEKTROLIT KONSENTRAT
• Cairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel event bila tak
disiapkan dan dikelola dengan baik
• Terpenting :
– Ketersediaan
– Akses
– Resep
– Pemesanan
– Persiapan
– Distribusi
– Label
– Verifikasi
– Administrasi dan pemantauan
SINGKATAN YG SERING MENGAKIBATKAN
KESALAHAN OBAT
Abbreviation Intended Meaning Misinterpretation
Singkatan Arti sesungguhnya Kesalahan persepsi

Bt BID (twice daily) Bedtime


10mg Ten milligrams zero, risking 100-fold
IJ Injection Intravenous(IV), atau
intrajugular
IU International unit IV atau 10 Mistaken as
OJ Orange juice Oculus dextra (OD)

Qhs Nightly at bedtime qhr or every hour

Sliding scale
SSI insulin strong solution of iodine
SOLUSI MENGURANGI KESALAHAN HAM
Pada kondisi yang diperlukan dapat ditempatkan obat2
golongan elektrolit di ruangan harus ada kontrol dan
peringatan2 untuk mencegah /mengurangi kesalahan
Pastikan dalam kondisi emergency obat HAM harus
sudah siap dalam kondisi dilarutkan atau kalau
diperlukan yg tidak dilarutkan tempatkan pada area
khusus (calsium chloride, calsium glukonas, magnesium
sulfat)
Pemberian obat multiple konsentrasi pada anak
perhatian khusus
 Pada formulir permintaan obat :
 Penulisan dosis harus jelas dalam mg (bukan
volume)
 Perhitugan dosis dengan data yg mendukung TB,
BB, dosis/kg BB, kecepatan pemberian tetesan infus
PRINSIP UTAMA MENGURANGI
KEMUNGKINAN KESALAHAN HAM

1. Kurangi penggunaan obat2 formula


2. Mengurangi jumlah konsentrasi dan volume.
3. Pindahkan obat2 beresiko (High Alert) dari area kritis (ICU,
ICCU, IGD, OK)
4. Pengecekan obat / alat dilakukan dua orang untuk
memastikan itu benar, terutama ketika menerima obat dalam
jumlah besar. (Double cek)
(Kemasan dan pelabelan obat dapat menyesatkan / terlihat
mirip dengan obat lainnya.)
KEAMANAN PROSEDUR OBAT
 Permintaan/ peresepan
Tidak diperbolehkan permintaan obat secara
lisan
Penulisan resep obat HAM harus terstandar 
dapat diprint out E-prescription)
Penyimpanan, Penyiapan & Dispensing
Seluruh area penyimpanan harus diberi lebel
yang jelas dan terpisah dari reguler stok Serta
Double Key.
KEAMANAN…..
Jika obat ditempatkan diarea perawatan , laci
penyimpanan diberikan pembedaan label tanda
kewaspadaan pada area penyimpanan yg mudah terlihat
Pemberian obat:
 Terapkan prinsip
“pemberian obat yang rasional”
Drug Prescription Drug Preparation Drug Adminstration
Clear and Correct 1. Drug Preparation based on 1. Drug Hand Over to the Patient
Hand Writing Doctor Prescription by Nurse
Tidak disingkat 2. Correct and Clear Labeling 2. Drug Counseling by nurses
Electrinik 3. & Pharmacist

FIVE CORRECTNESS
Correct Patient
Correct Drug
Correct Dose
Correct Time
Correct Method
Warning Side Effect
Drug Hand Over and Counseling
STRATEGI KOMUNIKASI MENCEGAH
KESALAHAN OBAT2 LASA

Instruksi tertulis :
Tuliskan nama dagang & nama generik obat pada
penulisan resep
Penulisan resep jelas huruf balok
Hindari menggunakan singkatan2
Penulisan R/ disertai dosis
Petunjuk penggunaan jelas
Tambahkan tujuan pemberian obat pada instruksi
Gunakan electronic prescribing
INSTRUKSI LISAN

Batasi pemberian instruksi secara lisan


kondisi emergensi
Hindari instruksi perteleponemergensi
Lakukan tehnik “read back”
Sebutkan tujuan pemberian obat
Lakukan “teach back” terhadap pasien /
keluarga
KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI
FARMASI

1. Menetapkan daftar obat yang bentuk/kemasannya


mirip dan nama kedengaran mirip (LASA), review
minimal setiap tahun.
2. Menetapkan tindakan pencegahan akibat kesalahan
karena tertukar/ salah penempatan obat LASA
3. Elektrolit konsentrat tidak distok/ disimpan di ruang-
ruang rawat, kecuali untuk kebutuhan klinik boleh di
stok dalam jumlah terbatas di area-area tertentu
misalnya kamar operasi, Dialysis unit, IGD,
ICU/ICCU, penyimpanan dan pemberian harus sesuai
dengan persyaratan.
KEBIJAKAN……….

4. Tempelkan stiker high alert pada setiap dus obat yang


high alert
5. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert
yang akan diserahkan kepada perawat
6. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam
kontainer khusus
7. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari
terkunci double, setiap pengeluaran harus diketahui
oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti
sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap
dengan jumlahnya dan di tanda tangani
KEBIJAKAN……….

8. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek


kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah
pasien dan salah dosis (double check)
9. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan
ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat
pada botol infus. Dan diisi dengan catatan sesuai
ketentuan HIGH ALERT
10. Dalam 1 ruangan terdapat pasien lebih dari 20 orang
pasien harus ada 1 apoteker.
KEBIJAKAN…..

10. Untuk memenuhi kebutuhan penggunaan elektrolit


konsentrat di ruang rawat lainnya khususnya
potassium chloride, disiapkan langsung oleh staf
bagian Farmasi dalam bentuk sediaan yang sudah
di dilusi.
11. Obat dan cairan lainnya yang ditempatkan dalam
kontainer harus diberi label termasuk bila hanya
ada 1 jenis obat yang sedang digunakan.
12. LABEL SUDAH TERCETAK NAMA OBAT, DOSIS
OBAT, JUMLAH, TANGGAL KADALUARSA ( BILA TIDAK
DIGUNAKAN DALAM 24 JAM, DAN WAKTU
KADALUARSA BILA KADALUARSA TERJADI DALAM
WAKTU < 24 JAM )

                                
 

STERILE LABEL FOR


CONTAINER
KEBIJAKAN………
13. Buang obat atau cairan segera bila ditemukan tidak
berlabel.
14. Vial/ ampul / wadah obat atau cairan dibuang setelah
prosedur atau tindakan selesai, terutama di kamar
operasi atau ruang prosedur
15. Label pada kontainer steril harus dibuang pada setiap
selesai suatu prosedur/tindakan
CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH
LISAN/ LISAN LEWAT TELEPON
• Penerima perintah menulis lengkap perintahnya membaca
ulang dan melakukan konfirmasi
• Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi
perintah, nama penerima perintah dan tanda tangan,
nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada
kesempatan berikutnya)
• Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama
obat LASA, maka nama obat lasa harus dieja satu
persatu hurufnya
• Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike
sound alike, look alike, dan sound alike
CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH
LISAN/ LISAN LEWAT TELEPON
• Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat
setelah pemberi perintah mendengar pembacaan dan
memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara
lisan misal “ya sudah benar” . Konfirmasi tertulis
dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus
diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya .
• Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-
hal yang perlu dicatat, misal pemberi perintah tak mau
tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai