Pertemuan ke 8
SEJARAH SEDIAAN KAPSUL
Istilah “kapsul” --> bhs. Latin “Capsula” = kotak kecil
- 1833 : Mothes pertama kali memperkenalkan
kapsul lunak
- 1847 : Murdock memperkenalkan kapsul keras
PENGERTIAN SEDIAAN KAPSUL
F.I. Edisi IV :
- Kapsul adalah “sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut”.
- Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; bisa
juga dari pati atau bahan lain yang sesuai (HPMC).
PERSYARATAN SEDIAAN KAPSUL
F.I. Edisi IV :
Kapsul harus memenuhi syarat :
a. Keseragaman sediaan :
- keragaman bobot
- keseragaman kandungan
b. Disolusi
- A. Keragaman Bobot
- untuk kapsul lunak berisi cairan, atau
- untuk produk yang mengandung zat aktif > 50 mg yang
merupakan 50% atau lebih dari bobot per kapsul.
PERSYARATAN SEDIAAN KAPSUL
• B. Keseragaman Kandungan (baca FI Ed. IV)
• Disolusi
- Tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak, kecuali bila
dinyatakan dlm. msg2 monografi.
- Contoh :
Kapsul Amoksisilin : dalam waktu 90 menit
harus larut tidak kurang dari 80% Amoksisilin
dari jumlah yang tertera pada etiket
Tujuan Pemberian Bentuk Sediaan Kapsul
(KELEBIHANNYA)
- Bisa menutupi rasa & bau yang tidak enak
- Memudahkan penggunaan (dibandingkan sediaan serbuk)
- Mempercepat penyerapan (dibanding sedian pil dan tablet)
- Kapsul gelatin keras cocok untuk peracikan dosis &
kombinasi obat mudah divariasi sesuai kebutuhan pasien
- Dapat dibuat sediaan cair dengan konsentrasi tertentu.
- Dapat digunakan untukdepot capsule danenteric coated
capsule
Kerugian Sediaan Kapsul
- Tidak sesuai untuk bahan obat yang sangat mudah larut (KCl,
CaCl2, KBr, NH4Br) bila kapsul yang pecah kontak dengan
dinding lambung larutan pekat iritasi & penegangan
lambung.
- Tidak dapat digunakan untuk bahan2 yang sangat
efloresen atau delikuesen.
* bahan efloresen kapsul jadi lunak
* bahan delikuesen kapsul jadi rapuh & mudah pecah.
MACAM SEDIAAN KAPSUL
• 1. Berdasarkan Konsistensi :
- kapsul keras
- kapsul lunak
4 0,21
3 0,30
2 0,37
1 0,50
0 0,67
00 0,95
000 1,36
Untuk Hewan 10 30
11 15
12 7,5
A.2. Kapsul Lunak
b. Bahan tambahan :
- pengawet
- pewarna
- pemburam
- flavor
- penyalut enterik *)
BENTUK-BENTUK CANGKANG KAPSUL LUNAK
FORMULA UMUM SEDIAAN KAPSUL
A. Formula Umum
R/ Bahan Obat
Bahan Pembantu
B. Cara Pembuatan :
--> 5 tahap : - pengecilan uk. partikel
- pencampuran
- pemilihan ukuran kapsul
- pengisian kapsul
- membersihkan kapsul
B.1. Pengecilan ukuran partikel
Prinsip = pada pengerjaan serbuk ada 2 cara :
a. Cara penggerusan/trituration
b. Carapulverization by intervention
* Metode Punching :
Serbuk di atas kertas dibentuk datar dengan tinggi 1/4 inci
induk kapsul diisi serbuk dengan menekan ujung yang terbuka
berulang2 pada serbuk.
B.4. Pengisian Kapsul
a.2. Dengan alat
Pengisian Kapsul
a.3. Tanpa alat
b. Bahan Obat cair
- Induk kapsul kosong ditara
- Teteskan campuran Bahan Obat cair (penetes
tegak lurus) ke dalam induk kapsul sambil dihitung
jumlah tetesan ad bobot yang diminta (n tetes)
- Kapsul ditutup rapat olesi musilago gom Arab
ditutup sambil diputar
B.5. Membersihkan Kapsul
a. Dengan kain kasa/tissue kering
b. Dengan kain kasa/tissue dibasahi alkohol
c. Dengan NaCl granuler
Tujuan membersihkan :
1. Agar penampilan bagus
2. Menghilangkan sisa bahan obat di luar dinding
kapsul
untuk mencegah :
- rasa & bau yang kurang enak
- rusaknya dinding kapsul
2.6 Pembuatan Kapsul dg. Bahan
Bersifat Khusus
• A. B.O. Higroskopis & Delikuesen
Bahan obat disekat dengan MgCO3 atau MgO ( + 1
grain/kapsul)
gunakan wadah tertutup rapat
F.I. Edisi IV :
- simpan dlm. wadah tertutup rapat
- tidak tembus cahaya
- pada suhu kamar terkendali
2.9. ETIKET & LABEL SEDIAAN KAPSUL
• * Etiket :
- putih : Obat dengan penggunaan oral
- biru : Obat non oral
- ukuran : sesuai dg. wadahnya
* Label :
--> N.I. : seyogyanya diletakkan di bawah
etiket
2.10. LATIHAN
25 kapsul :
1. R/ Vitamin C 25 mg 625 mg
Thiamin HCl 2 mg 50 mg
Nicotinic acid 25 mg 625 mg
m.f.l.a.pulv.da in caps. d.t.d. No. XXV
s 1 dd.caps.I
Tahap peracikan :
1. Timb. Thiamin HCl 50 mg + karmin q.s. gerus
ad halus dan homogen.
2. Timb. Vit. C 625 mg gerus ad halus
3. (1) + (2) aduk ad homogen
4. Timb. Nicot. acid 625 mg gerus ad halus
5. (3) + (4) aduk ad homogen
6. Timb. Laktosa 2750 mg gerus ad halus.
7. (5) + (6) aduk ad homogen
9. Timb. seluruh serbuk timb. utk. 5 kapsul (1/5
bag) --> bagi 5 scr. visual --> masuk kapsul.
10. Sisa (9) bagi 2 dg. timb. --> msg2 bagi 2 dg. timb.
--> msg2 bagi 5 scr. visual --> masuk kapsul.
11. Bersihkan kapsul --> masuk wadah, beri etiket.
2. R/ Luminal-Na 0,015
Potassium Iodide 0,100
Aminophylline 0,200
m.f.l.a. caps. d.t.d. No. XXX
s. 3 dd. caps. I
Masalah : Luminal-Na higroskopis dan Pot. Iodide
deliquescent pd. udara yg. lembab --> kelembaban yg.
diabsorpsi menyeb. Aminophylline menjadi lengket &
rusak.
--> camp. dpt. distabilkan dg. cara :
* Menggerus KI dlm. mortir hangat
* Selanjutnya mencampurnya ber-turut2 dg.
- 100 mg MgO atau MgCO3
- Luminal-Na
- Aminophylline dg. penggerusan lemah
* Masukkan kapsul dlm. wadah tertutup rapat.
3. R/ Aminophylline 1
Ephedrin sulfat 0,250
Phenobarbital 0,300
Chlortrimeton 0,030
m.f. pulv. da in caps. No. X
s. 3-4 dd. caps. I
Pro : Dania (12 th)
Pertanyaan :
Jika tersedia kapsul No. 0,1,2,3; msg2 dg. kapasitas +
8,5,4,3 gr. , maka :
1. Kapsul dg. ukuran berapakah yg. akan Sdr. gunakan
untuk meracik resep di atas ?
2. Bagaimanakah cara meracik resep di atas ?
3. Bagaimanakah perhitungan %T.M. p.k. dan p.e. nya ?
4. R/ Codein 15 mg
Polaramin 1 mg
Parasetamol 250 mg
m.f. da in caps. d.t.d. No. XV
s.q.d.d. I