Anda di halaman 1dari 45

Peran Teknisi Pelayanan Darah

Dalam Penanganan Reaksi


Transfusi Darah
Y
dr. SITI FATONAH,Sp.PK(K)

Unit Transfusi Darah


RSUD dr. Saiful Anwar
Outline

 Overview
 Terminologi
 Jenis-jenis Reaksi Transfusi
 Penatalaksanaan Reaksi Transfusi
 Pencegahan
 Pelaporan
 Kesimpulan
Transfusi Darah

Adalah tindakan medik yang bertujuan


mengganti komponen darah yang berkurang
Transfusi Darah

● Bagian yang sangat penting dalam perawatan pasien.


● Ketika dilaksanakan dengan benar, mampu
menyelamatkan nyawa
● Potensi timbulnya reaksi transfusi secara akut
maupun lambat
● Harus sesuai indikasi klinis, dan harus ada standar
transfusi
Terminologi

Reaksi Transfusi adalah

“immunologic reactions when there are interactions


between reaksi
“Semua the RECIPIENTS inherited
atau kejadian or acquired
yang berhubungan
antibodies with antigens that are associated with the
cellulardengan transfusi
or humoral komponen
components darah” blood
of the DONOR’s
products”

BCSH Guideline, 2012.


Reaksi Transfusi :
Klasifikasi

- Immunologi
(immune vs non-immune)
- Etiologi
(Error vs pathological)
- Infeksi
(Infection vs Non Infection)
- Waktu
(acute vs chronic)
- Severity
(mild, moderate, severe)
Annual SHOT Report, 2016
Reaksi Transfusi :
Klasifikasi

Akut Delayed Jangka Panjang


Saat transfusi, Antara 24 jam Terjadi sampai
tapi bisa terjadi sampai 2 minggu bertahun-tahun
sampai 4 Jam setelah transfusi setelah transfusi
Paska transfusi.

Annual SHOT Report, 2016


Reaksi Transfusi :
Klasifikasi

Immunologi Non-Immun Infeksi


Alloimmunization Volume Overload (TACO) Hepatitis B
Hemolytic Iron Overload Hepatitis C
Febrile Non-Immune Hemolysis HIV
Allergic HTLV, CMV, EBV Bacterial
Urticarial Syphilis
Purpura Parasites
Anaphylactic Rx
TRALI
GVHD
Annual SHOT Report, 2016
Risiko Infeksi

Agen Risiko

Hep B 1 : 1.000.000
Hep C 1 : 1,935,000
HIV 1 : 2,135,000
CMV < 1% of CMV
Gram + Bacteria 1 : 1000
Gram – Bacteria 1 : 10,000,000  fatal sepsis
Malaria (plasmodium spp.) 1 – 5 cases/year. 10% fatal
Komplikasi Non-Infeksius

Reaksi Risk

Fever without hemolysis 1 : 100 – 1 : 200


TRALI 1 : 5000 -1 : 7500

Acute Hemolysis 1 : 6000 (1 : 500,000 are fatal)

Alloimmunization; serologic, 1 : 1500


delayed hemolysis
Alloimmunization; clinically 1 : 4000
symptomatic, delayed hemolysis
Gejala & Tanda Reaksi Transfusi

 Gatal  Dyspnea / Tachypnea


 Demam (> 1 C )  Takikardia
 Menggigil  Hipotensi
 Nyeri dada & Punggung  Vascular collapse
 Batuk  Cyanosis
 Sakit Kepala  Acute Renal Failure
 Flushing  DIC
 Gelisah  Shock
 Nyeri Otot  Cardiac arrest
 Nyeri Punggung  KEMATIAN
 Rash, urtikaria
BCSH Guideline, 2012.
Reaksi Ringan

Urticaria dan gatal setelah transfusi. Merupakan reaksi hypersensitivity


berupa pelepasan histamin biasanya pada plasma donor

Penatalaksanaan
1- Pelankan Transfusi
2 –Berikan antihistamine IV atau IM.
3- Lanjutkan transfuse dengan kecepatan normal bila keluhan tidak berlanjut
setelah 30 menit.
4- Bila tidak ada perbaikan setelah 30 menit atau jika gejala memburuk
lakukan penatalaksanaan kategori sedang
Reaksi Sedang sampai Berat

1- Hentikan Transfusi. Ganti infusion set dan tetap pasang akses IV normal
saline.
2. Berikan antihistamine IV atau IM dan atau antipyretic (e.g. paracetamol 10
mg/kg: 500 mg – 1 g pada dewasa).
3- Berikan IV corticosteroids dan bronchodilators jika ada tanda-tanda reaksi
anaphylaksis features (e.g. broncospasm, stridor).
4- Tampung urine 24 jam untuk identifikasi hemolisis dan kirim ke
Laboratorium.
Reaksi yang Mengancam Jiwa

1. Hentikan Transfusi. Ganti infusion set dan tetap pasang akses IV normal
saline.
- Periksa label dan Identitas Resipien
2- Infus normal saline untuk mempertahankan Tekanan Darah Sistolik Normal
(tahap awal 20–30 ml/kg).
3- Maintain airway dan berikan high flow oxygen by mask.
4 –Berikan adrenalin 1:1000, dosis 0.01 mg/kg BB IM
5- Berikan Kortikosteroid IV (Pertimbangkan Hydrocortisone iv 4mg/kg (200-
400 mg ) dan bronchodilators jika ada tanda-tanda reaksi anaphylaksis
features (e.g. broncospasm, stridor).
6 -Berikan diuretic: e.g. furosemide 1 mg/kg IV
7- Pertimbangkan antihistamine, untuk gatal atau angioedema.

BCSH Guideline, 2012.


Kematian Terkait
2006 - 2012

73%
Komplikasi
Paru

Transfusion Transmitted Injuries


Surveillance System (TTISS)
TRALI versus TACO

TRALI TACO
Karakteristik pasien Sering pada pasien gangguan Paling sering pada usia >70
hematologi atau bedah tahun, tetapi dapat terjadi
pada semua usia.
Jenis komponen transfusi Biasanya plasma atau platelet Semua bisa
Onset Hingga 6 jam pasca transfusi Dalam 6 jam transfusi
(Biasanya dalam 2 jam)
Tekanan vena jugular Normal atau rendah Meningkat
Thoraks foto Perbercakan di perihiler bilateral, Pembesaran jantung dan
ukuran jantung normal edema paru
Fluid challenge Memperbaiki Memperburuk
Respons terhadap Memperburuk Memperbaiki
diuretik
Adaptasi BCSH Guideline, 2012.
a b

(a) Bilateral patchy alveolar infiltrate in TRALI (b) Complete resolution

Kriteria diagnosis TRALI


• Tidak ada injuri paru sebelum transfusi
• Injuri Paru Akut:
1. acute onset
2. tidak ada circulatory overload atau Tekanan PA <18mmHg,
3. Infiltrat paru bilateral
4. Hypoxemia:Pa02/FiO2 <300, atau sat <90%
• Onset dalam 6 jam setelah transfusi
• Tidak ada penyebab lain yang dicurigai sebagai penyebab injuri paru
Popovsky TP et al TRALI; definition and review. Crit care Med 2005
Febrile (non haemolytic) Transfusion
Reaction (FNHTR)

 Peningkatan suhu >1°C (berhubungan dengan transfusi )


 Reaksi yang diinduksi oleh sitokin
 1% Transfusi RBC dan 20% transfusi Trombosit
 Terkait dengan jumlah lekosit pada produk darah & Lama
penyimpanan.
 Terkait dengan sitokin pada produk darah & penyimpanan
 Pencegahan : - Antipyretics
- Leukoreduction / Leukofilter
- Turunkan storage time
Reaksi Transfusi Hemolitik
Akut (AHTR)

• Terjadi pada inkompatibilitas RBC (biasanya ABO atau Rh)


• Antibodies mengaktivasi sistem komplemen, menyebabkan
hemolysis intravascular
• Symptoms terjadi dalam waktu beberapa menit setelah
transfuse dimulai.
• Labeling error adalah penyebab tersering
• Bisa Sangat fatal
Iron overload:

• Setiap kantong PRC mengandung 200-250 mg iron.


• Setelah transfusi 100 units, iron overload akan
memberikan gangguan endokrin, hepatic, jantung.
• Iron chelation: ferritin > 1.000
• Pencegahan : Pemberian erythropoietin sebagai
alternatif transfusi PRC
Pencegahan
Reaksi
Transfusi?
Transfusi yang AMAN !!

Pengumpulan, processing dan testing


Serta Delivery pada patient

Apakah prosesnya
Aman?
Apakah
Pendonor
Aman?
Apakah Transfusi
Tepat?

Donor Recipient
characteristics characteristics

Annual SHOT Report, 2016


Faktor Human
Proses Transfusi Darah

Permintaan sampel darah dari ruangan:


• Pengambilan sampel darah
• Penulisan permintaan komponen darah
Donor Darah:
• Seleksi
pendonor • Pemeriksaan Pra Transfusi
• Pengambilan • Pemberian Komponen Darah yang
darah donor kompatibel
• Pemeriksaan
IMLTD
• Verifikasi Komponen Darah
• Transfusi Darah
Donor Darah

Seleksi Donor Darah:


• Kriteria seleksi umum
• Kondisi medis pendonor
• Imunisasi pencegahan
• Penyakit infeksi
• Pemeriksaan golongan darah
Donor Darah

Pengambilan Darah Donor:


• Sesuai prosedur SPO
• Penusukan vena harus aseptic
• Pelabelan sampel darah dan kantong darah
Donor Darah

Pemeriksaan kantong darah donor:


• Pemeriksaan konfirmasi golongan darah
• Pemeriksaan IMLTD
• Pelabelan
• Pengolahan komponen darah
Proses Transfusi Darah

PMK no 91 tahun 2015


UPAYA MENCEGAH REAKSI TRANSFUSI :
PRASTORAGE LEUCOREDUCTION

Proses leukoreduction menyisakan leukosit <5 X 106/unit

• Prosedur ini diwajibkan di beberapa negara Eropa dan Kanada


• Mengurangi penularan virus leukotropik (CMV, EBV),
kontaminasi bakteri, parasit
• Mengurangi aloimunisasi HLA
• Mengurangi resiko TRALI dan kelebihan cairan sirkulasi akut
akibat trasnfusi
• GVHD (Graft Versus Host Disease)  Jika kekebalan tubuh yang
lemah mendapat leukosit dari darah donor
Investigasi Reaksi Transfusi &
Pelaporan sangat Pentingis

 Mengapa Terjadi Reaksi


Transfusi?
 Apa yang dapat kita
pelajari dari kejadian
tersebut?
 Koreksi & Pencegahan
untuk memperkecil
risiko BERULANG.
Proses
PELAPORAN
HEMOVIGILAN
Contoh Form
Pelaporan
Reaksi Transfusi
KESIMPULAN

• Reaksi transfusi adalah semua reaksi atau


kejadian yang berhubungan dengan transfusi
komponen darah
• Peran TBD dalam pencegahan sejak kegiatan
donor darah, pemeriksaan IMLTD, pelabelan,
pemeriksaan pratransfusi, pelabelan
KESIMPULAN

• Peran TBD jika sudah terjadi reaksi transfusi:


• Melakukan pemeriksaan ulang golongan
darah pada pasien dan kantong darah
• Mengirimkan pemeriksaan urin untuk
pemeriksaan hemoglobinuria
• Melaporkan ke sistim hemovigilan
Referensi

• Norfolk D, Handbook of Transfusion Medicine, 5th edition, United Kingdom


Blood Services, 2014.
• World Health Organization, National Standards for Blood Transfusion Service,
Edition 1-2013.
• Burdett E, Blood transfusion: a practical guide. 2006. 67(4): M67-9.
• Sharma S, Sharma P, Tyler LN. Transfusion of Blood and Blood Products:
Indications and Complications. Am Fam Physician. 2011;83(6):719-24.
• Regan F, Taylor C. Blood transfusion medicine. BMJ. 2002, 325(7256):143-7.
• Tinegate H, Birchall J, Gray A, Haggas R, Massey E, Norfolk D, et al. Guideline
on the investigation and management of acute transfusion reactions Prepared
by the BCSH Blood Transfusion Task Force. Br J Haematol. 2012. 159: 143–53.
• PMK no. 95 tahun 2015
Y

Maturnuwun
Terimakasih
HEMOVIGILAN

• Hemovigilance secara umum didefinisikan sebagai “seperangkat


prosedur surveilans yang dilakukan sejak pengambilan darah donor
dan komponen darah sampai dengan pemantauan pasien dengan
tujuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang
efek samping yang terjadi karena penggunaan produk darah dan
mencegah kejadian tersebut”.
HEMOVIGILAN

• hemovigilance memungkinkan pengeluaran laporan rutin yang dapat


dijadikan umpan balik bagi rumah sakit atau unit donor darah.
• Pengembangan jejaring hemovigilance akan terbantu dengan
penggunaan LIS (Laboratory Information Systems).
• Laboratory Information Systems dapat menyajikan data terpercaya
atas penggunaan komponen darah kepada pasien di suatu rumah
sakit.
• Kesepakatan definisi secara internasional telah tersedia untuk
pendataan dan surveilans komplikasi donor darah dan efek samping
transfusi.

Anda mungkin juga menyukai