Anda di halaman 1dari 28

TRANSFUSI DARAH

STIKES KHARISMA
PELAYANAN DARAH
Bagian dari sistem pelayanan kesehatan
Kemungkinan timbul situasi membahayakan akibat transfusi :
- Reaksi transfusi
- Penularan penyakit infeksi

PEMAHAMAN PENGGUNAAN DARAH


DALAM PRAKTIS KLINIK
TRANSFUSI DARAH
-Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor
-Memelihara keadaan biologis darah atau komponen- komponennya
agar tetap bermanfaat
-Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada
peredaran darah
-Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah
-Meningkatkan oksigenasi jaringan
-Memperbaiki fungsi hemostasis
-Tindakan terapi kasus tertentu
PROSEDUR PERSIAPAN TRANSFUSI DARAH
PROSEDUR PERMINTAAN DARAH ( SPO )

Penentuan golongan darah ABO dan Rh ( donor dan resipient )


Pemeriksaan untuk donor :
-Penapisan terhadap antibodi dalam serum donor
-Tes serologis untuk Hepatitis ( B, C ), HIV, Sifilis (VDRL) dan CMV
Pemeriksaan untuk resipien :
- Mayor side cross match
- Minor side cross match
Pemeriksaan klerikal ( identifikasi ) : mencocokkan label darah donor dengan data
resipien
PROSEDUR PERSIAPAN TRANSFUSI
DARAH
PROSEDUR PEMBERIAN DARAH
-Kecepatan transfusi
-Pengawasan/ monitoring ketat proses transfusi,
15 menit pertama setiap 5 menit,
30 menit pertama setiap 15 menit, dan
1 jam pertama setiap 30 menit dari setiap pemberian komponen
darah
REAKSI TRANSFUSI
Komplikasi / efek samping/ respon yang tidak diinginkan dari pasien akibat
pemberian darah

KLASIFIKASI
1.IMMUNOLOGI
Produksi antibodi terhadap Aloantigen pada eritrosit, leukosit, trombosit,
protein plasma darah
2.NON IMMUNOLOGI
Adanya kerusakan fisik atau kimia dari sel2 darah, Circulatory overload,

Citrat toxicity, kontaminasi bakteri/ virus/ jamur


REAKSI TRANSFUSI AKUT
Terjadi selama transfusi/ dalam 24 jam setelah transfusi

REAKSI AKUT RINGAN


muncul beberapa menit setelah transfusi, gejala: pruritus, urtikaria, rash

REAKSI AKUT SEDANG


muncul 30-60 menit setelah transfusi,
gejala : gelisah, lemah, pruritus, palpitasi, dispneu ringan, nyeri kepala.
Pada fisik terlihat warna kemerahan pada kulit, urtikaria, demam, kaku otot (
reaksi non hemolitik )
REAKSI TRANSFUSI AKUT
REAKSI AKUT BERAT
membahayakan nyawa : gelisah, nyeri dada, nyeri ditempat masuknya infus, nyeri pungung, nyeri kepala
dan dispnea, kaku otot, demam , lemah, hipotensi, takikardi, hemoglobulinemia, perdarahan / DIC
( reaksi hemolitik)
1.Hemolitik intravaskular akut
terbanyak karena inkompatibilitas sel darah merah (ABO), muncul setelah beberapa menit pemberian
transfusi / darah transfusi yang masuk < 50 ml.
- kesalahan dalam permintaan darah
- pengambilan contoh darah, kesalahan pemberian label
- ketidak telitian memeriksa identitas pasien
- suhu penyimpanan terlalu rendah / tinggi
2.Kelebihan cairan
3.Reaksi anafilaktik : berhubungan dengan kecepatan transfusi, Defisiensi IgA
4.Cedera paru akut akibat transfusi ( Transfusion associated acute lung injury / TRALI )
REAKSI TRANSFUSI
REAKSI TRANSFUSI LAMBAT, dibedakan 2 kategori :
1. Transfusion Transmitted infections
2. Reaksi lain :
a. Reaksi Hemolitik lambat
b. Purpura pasca transfusi
c. Penyakit Graft-versus-host
d. Kelebihan besi
e. Supresi Imun
f. Keracunan citrat
g. Hipotensi, hiperkalemia...dll
REAKSI TRANSFUSI
NAMA WAKTU TERJADI DERAJAT
Hemolitik akut, Anafilaktik 0 – 1 jam Ringan sampai berat

Demam 1 – 6 jam Ringan


Hipotensi 1 – 3 jam Ringan sampai sedang
Septik 0 – 6 jam Ringan sampai berat
Urtikaria / alergi 0 – 6 jam Ringan sampai sedang
TACO 1 – 4 jam Ringan sampai berat
TRALI 0 – 6 jam Ringan sampai berat
REAKSI terhadap eritrosit donor yang tidak cocok
Eritrosit donor + Antibodi resipient

Aktifasi komplemen

Hemolisis C3a, C5a Aktivasi koagulasi

dan fibrinolitik
Hemoglobin Vasodilatasi
Deposit Deplesi

Fibrin faktor koagulasi


Hipotensi dan trombosit

Hemoglobulinuria Gagal ginjal perdarahan


mikrosirkulasi
PENYEBAB TERSERING REAKSI
TRANSFUSI

◦ Mis identifikasi pasien


◦ Kesalahan sampel
◦ Kesalahan pengeluaran darah
◦ Kesalahan distribusi darah
◦ Kesalahan administrasi
◦ Kesalahan teknik dan penyimpanan
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
KATEGORI 1 : RINGAN

◦ Pelankan transfusi
◦ Berikan antihistamin i.m
(Chlorpheniramin 0,1mg/kg BB)
◦ Bila dalam 30 menit tidak ada perbaikan atau
keadaan memburuk tangani sebagai katagori 2
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
KATEGORI 2 : SEDANG

◦ Hentikan transfusi, pertahankan i.v line dengan memberikan NaCl


fisiologis dengan infuse set baru
◦ Segera beritahu dokter penanggung jawab pasien dan bank darah/
laboratorium
◦ Kirimkan sisa unit darah dengan infuse set yang dipakai ke
laboratorium
◦ Kirimkan urin ( baru ) dan sampel darah pasien dalam 2 tabung
( 1 tanpa antikoagulan, 1 dengan antikoagulan EDTA ) ke
laboratorium. Darah vena diambil dari lengan yang berlawanan dari
tempat transfusi
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
KATEGORI 2 : SEDANG

◦ Berikan antihistamin dan antipiretik. Hindari pemberian aspirin pada pasien


trombositopenia
◦ Bila ada gambaran reaksi anafilaktik ( Bronkospasme, stridor ) berikan
kortikosteroid ( i.v ) dan bronkodilator
◦ Kumpulkan urin 24 jam kemudian kirim ke laboratorium untuk mengetahui
ada /tidaknya hemoglobinuria
◦ Bila keadaan membaik, ulangi transfusi secara perlahan-lahan dengan unit
baru
◦ Bila dalam 15 menit tidak ada perbaikan, atau keadaan pasien memburuk
tangani sebagai kategori 3
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
KATEGORI 3 : BERAT

◦ Hentikan transfusi, pertahankan i.v line dengan memberikan


NaCL fisiologis dengan infuse set baru
◦ Untuk mempertahankan tekanan darah sistolik , berikan NaCL
fisiologis dengan dosis awal 20 – 30 ml/kb BB. Bila hipotensi
berikan selama 5 menit, posisikan kaki pasien lebih tinggi
◦ Pertahankan jalan nafas terbuka, berikan oksigen
◦ Segera lapor DPJP
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
Kategori 3 : BERAT
◦ Berikan adrenalin lar. 1 : 1000 dengan dosis 0,01 mg/kg BB i.m perlahan –lahan
◦ Bila ada gejala anafilaktik (bronkospasme, stridor) berikan kostikosterosid dan
bronkodilator
◦ Berikan diuretik, mis. Furosemide 1 mg/Kg BB I.V
◦ Kirimkan sisa unit darah dengan infus set ke laboratorium
◦ Kirimkan urin baru, dan sampel darah pasien dalam 2 tabung ( 1 pakai
antikoagulan, 1 tidak pakai ) ke laboratorium. Darah vena diambil dari lengan yang
berlawanan dengan tempat transfusi.
◦ Kumpulkan urin 24 jam ke laboratorium untuk mengtahu ada/ tidaknya
hemoglobinuria.
PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI
KATEGORI 3 : BERAT
◦ Perhatikan ada tidaknya perdarahan dari tempat infus atau yang lain Bila
secara klinik dan laboratorium ada DIC, berikan trombosit (dewasa 5-6 unit) dan
cryoprecipitate (dewasa 2 unit) atau FFP (dewasa 3 unit)
◦ Bila masih hipotensi lanjutkan NaCl 20-30ml/kgBB serta obat inotropik
◦ Jika urin output menurun atau secara laboratorium ada tanda2 gagal ginjal akut
(peningkatan kalium, ureum dan kreatinin) :
-Perhitungan/pertahankan keseimbangan cairan secara akurat
-Berikan furosemide
-Berikan penurun tekanan darah
Hubungi bagian Hemodialisa, kemungkinan pasien memerlukan
Bila diduga ada bakteriemia berikan AB broadspektrum Intra Vena
PENCEGAHAN
❖Simpan eritrosit dalam pendingan yang di monitor
❖Jangan menghangatkan darah untuk transfusi sampai diatas 37 C
❖Jangan menstransfusikan bila identitas tidak jelas
❖Jangan mengeluarkan darah berdasarkan nama pasien
❖Jangan menambahkan obat-obatan ke dalam darah donor
❖Ikuti SPO pengeluaran darah
❖Ikuti SPO pengambilan darah resipient, pelabelan, pemeriksaan
laboratorium
❖Ikuti kebijakan SPO pelaksanaan transfusi
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TRANSFUSI
DARAH
Transfusikan darah setelah labu darah tiba di ruangan
Cek identitas, golongan darah, no labu darah
Komponen darah di transfusikan melalui set transfusi dengan
filter, gunakan infusion pumps yang sudah di sertifikasi sebagai
alat untuk transfusi darah
Alat pemanas darah yang dilengkapi termometer dan alarm
dapat digunakan untuk komponen darah, jangan
menghangatkan komponen darah pakai air panas, microwave,
radiator
LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN
TRANSFUSI DARAH
Jangan mencampur darah dengan obat
Transfusi PRC harus selesai dalam waktu 4 jam setelah di keluarkan
dari kulkas
Ganti set transfusi setiap 12 jam untuk melanjutkan transfusi
Buang labu darah kosong sesuai aturan PPI
MONITORING TRANSFUSI

Setiap pasien yang di transfusi harus di monitor selama proses transfusi


Pastikan pasien ditempatkan pada tempat yang dekat petugas dan
mudah di observasi
Di amati secara terus menerus, dan lakukan tindakan bila terlihat tanda2
terjadi reaksi tranfusi
Pasien di amati : selama 15 menit pertama tiap 5 menit,
selama 30 menit pertama setiap 15 menit,
selama 60 menit pertama tiap 30 menit
MONITORING TRANSFUSI

Monitor suhu, respirasi, nadi, catat di buku rekam medik


Atur tetesan sesuai jumlah transfusi yang benar
Catat waktu mulai dan akhir transfusi setiap komponen darah
Catat jenis komponen, jumlah dan tanggal diberikan transfusi
pada buku pasien
PEMERIKSAAN KANTONG
DARAH
Pada saat sampai di laboratorium
Sebelum dikeluarkan dari laboratorium
Saat sampai di ruangan
Sebelum di transfusikan
PEMERIKSAAN KANTONG
DARAH

Darah tidak boleh ditransfusikan apabila :


1. Labu darah telah berada di luar lemari pendingin lebih
dari 30 menit
2. Terdapat tanda2 kebocoran atau kantong darah pernah
di buka
3. Adanya bekuan
4. Plasma berwarna merah jambu
5. Eritrosit berwarna ungu atau hitam
TANGGUNG JAWAB PETUGAS DALAM PROSES TRANSFUSI

STAF MEDIK / DOKTER DPJP bertanggung jawab penuh :


◦ Keputusan dilaksanakannya transfusi darah
◦ Dokumen yang komplit dalam medrek, termasuk informed concent
◦ Permintaan darah dan komponen darah. Dalam situasi emergensi
dokter DPJP dapat mendelegasikan permintaan darah pada perawat
tetapi tetap merupakan tanggung jawab dokter untuk memastikan
bahwa perawat yang diberi delegasi tugas telah diberi informasi
yang dibutuhkan, termasuk nama dokter dan telpon
TANGGUNGJAWAB PETUGAS DALAM PROSES
TRANSFUSI
PERAWAT
Mengambil darah untuk uji cocok serasi
Meminta darah dan komponen darah dalam situasi emergensi dimana dokter
mendelegasikannya
Menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien tujuan, resiko transfusi darah
Melaksanakan prosedur transfusi darah
Memonitor tanda2 vital pasien( menjaga pasien dalam 5 menit pertama dan setiap
15 menit ) selama transfusi dan melaksanakan penanganan pada saat kejadian
yang tidak di harapkan
Melaporkan dan mencatat reaksi transfusi atau kejadian lain yang berhubungan
dengan transfusi
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT........

Anda mungkin juga menyukai