Anda di halaman 1dari 35

HEMOSTASIS

PERDARAHAN,
KOAGULASI,TRANSFUSI
DARAH

KELOMPOK 11
LENI RUSLAINI
WIDYA MAULINA
MEYZA GINA FARIKA
DILLI MARAYUZAN A.P.
PERDARAHAN

• Perdarahan berarti keluarnya darah dari pembuluh darah


atau kehilangan darah.
• Perdarahan dapat terjadi secara ringan atau sangat deras
tergantung pada jenis tindakan yang dilakukan.
• Penatalaksanaan perdarahan tergantung pada kondisi pasien
apakah kondisi hematologisnya normal atau menderita
kelainan perdarahan atau pembekuan darah.
PERDARAHAN

• merupakan keluarnya darah dari pembuluh darah


• Kerusakan yang tejadi pada vaskuler mengarah pada
perdarahan
• Kehilangan darah (karna alasan apapun) jika melampaui
batas tertentu, berpotensi mengancam hidup dan mengarah
pada eksanguinasi
Klasifikasi Perdarahan berdasarkan
sumbernya

1. Perdarahan arteri
2. Perdarahan yang berasal dari vena
3. Keluarnya darah dari pembuluh kapiler
4. Perdarahan internal atau eksternal
5. Perdarahan Spontan
Klasifikasi Perdarahan Berdasarkan
Waktunya

1.Perdarahan primer
2.perdarahan sekunder
3.perdarahan intermediet
Klasifikasi Perdarahan Berdasarkan
Jumlah Volume Kehilangan Darah

1.Kelas I : kehilangan mencapai 15 % volume


darah
2.Kelas II : kehilangan mencapai 15-30%
3.Kelas III : kehilangan mencapai 30 hingga
40%
4.Kelas IV : kehilangan mencapai hingga
lebih dari 40% volume sirkulasi darah
Pemeriksaan laboratorium untuk
Kelainan Perdarahan

• Bleeding time
• Platelet count
• Prothrombin time
• Partial Prothrombin time (PTT)
Penatalaksanaan Perdarahan

• Lokal  Mekanis
 Termal
 Chemical
• Sistemik  Whole blood/darah lengkap
 Platelet rich plasma
 Fresh frozen plasma
 Cryoprecipitate
H I P O VO L E M I K S H O C K K A R E N A
PERDARAHAN

Klasifikasi Syok
• Syok hipovolemik
• Syok kardiogenik
• Syok septic
• Syok neurogenic
 
GEJALA KLINIS

• takikardia,
• perfusi kapiler rendah,
• menurunnya denyut nadi,
• hipotensi,
• takipnea,
• delirium.
HEMOSTASIS

Hemostasis adalah kemampuan alami untuk


menghentikan perdarahan dan berfungsi
menjaga keenceran darah sehingga darah
dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik,
serta membentuk thrombus sementara pada
dinding pembuluh darah yang mengalami
kerusakan
Ada 4 fase
1. Spasme pembuluh darah/vasokontriksi
2. Aktivasi platelet dan pembentukan platelet
plug
3. Koagulasi darah
4. Pembentukan fibrin dari cloth/bekuan darah
serta adanya retraksi bekuan
KOAGULASI DARAH

• Terbentuknya activator prothrombin akibat


rusaknya pembuluh darah
• Aktivator prothrombin mengkatalisir
prothrombin menjadi thrombin
• Trombin mengubah fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin
FAKTOR PEMBEKUAN
MEKANISME KOAGULASI

Protrombin ekstrinsik
Ca2+ prothrombin activator
intrinsic
Trombin

fibrinogen fibrin monomer

fibrin stabilizing factor Ca2+

benang fibrin
M E K A N I S M E K O A G U L A S I
INDIKASI TRANSFUSI DARAH
Tidak untuk transfusi profilaksis
Pertimbangkan resiko dan manfaat
Hb <7,0 atau 8,0 g/dl
DONASI DARAH
 Umur 18-61 tahun
 Berat badan minimal 50 kg
 Tidak menderita penyakit kronis
 Tidak sedang hamil, menyusui atau menstruasi
 Bagi donor tetap, maksimal 5 kali setahun
• Kulit lengan donor dalam keadaan sehat
• Tidak mendapat transfusi darah dan tidak sedang demam
• Tidak menderita penyakit HIV/AIDS
• Bukan pengguna alkohol atau narkoba
• Tidak mendapat imunisasi
• Tidak digigit binatang yang diduga menderita rabies
PENGAMBILAN DAN PENGUMPULAN DONOR

Informasi untuk donor


Informed consent resiko transfusi
Darah di uji terhadap penyakit hepatitis, HIV
Reaksi selama dan sesudah donasi
sinkop, rasa lemas, frekuensi nafas meningkat, pusing , pucat,
mual, kejang, kehilangan kesadaran, berkemih/ defekasi
involunter, masalah pd jantung
Uji terhadap darah donor
Penetapaan golongan darah berdasarkan ABO
Penetapaan golongan darah berdasarkan Rh
Uji terhadap Ab yg tdk di harapkan
Uji terhadap penyakit infeksi:
- HBs Ag
- Anti HCV
- tes serologi untuk sifilis
- tes Ab HIV
KOMPONEN DARAH UNTUK TERAPI
TRANSFUSI ERITROSIT
1. Anemia yang disertai gejala dengan volume darah normal
2. Perdarahan akut, kehilangan >15% volume darah
3. Pra-operasi Hb <9,0 g/dl, kemungkinan kehilangan darah
lebih dari 500 ml (>500 ml)
4. Hb <7,0 g/dl dengan sakit berat
5. Hb <8,0 g/dl dengan sindrom koroner akut
6. Hb <10,0 g/dl dengan uremia atau perdarahan karena
trombositopenia
7. Penyakit sel sabit
TRANSFUSI TROMBOSIT
Indikasi :
Pasien dg non-immune thrombocytopenia karena penyakit
sumsum tulang atau khemoterapi, atau setelah transplantasi sel
induk hematopoetik
Pasien perdarahan dg trombositopenia atau kelainan fungsi
trombosit
Penyakit koagulasi intravaskular diseminata (DIC)
Pasien non-immune thrombocytopenia jangka panjang yg tidak
ada perbaikan
Pasien dg idiopathic thrombocytopenia purpura (ITP)
DARAH LENGKAP/ WHOLE BLOOD
ISI: sel darah merah, trombosit, lekosit dan plasma
Indikasi: meningkatkan jumlah sel darah dan volume plasma
dlm waktu yg bersamaan perdarahan aktif ( kehilangan darah
25-30 % volum darah total)
Kontra indikasi:
- anemia kronik yg normo volemik
Dosis dan cara pemberian
Dewasa : 1 unit menaikkan HB 1 g/dl
Anak: 8 mL/kgbb
Pemberian sebaiknya I unit 4 jam
SEL DARAH MERAH PEKAT / PACK RED CELL
Isi: eritrosit, trombosit, lekosit, sedikit plasma
Indikasi : pada pasien yg hanya perlu sel darah merah
Kontra indikasi : pemberian jumlah banyak dlm
waktu singkat  hipervolemia
Dosis : I unit  Hb meningkat I g/dl
SEL DARAH MERAH PEKAT CUCI / PACK RED CELL WASH
Sel darah merah yg di cuci dgn normal salin
Indikasi: mencegah reaksi alergi berat / berulang
Sering ada kontaminasi bakteri
SEL DARAH MERAH PEKAT BEKU YG DI CUCI /
PACK RED BLOOD CELL FROZEN /PACKED RED
BLOOD CELL DEGLYSEROLID
Darah yg usianya kurang 6 hari + gliserol
Indikasi : menyimpan darah langka
Resiko kontaminasi
TROMBOSIT PEKAT / CONCENTRATE PLATELET
Isi: trombosit, lekosit, sel darah merah, plasma.
1 kantong 450 ml
Indikasi
- trombositopenia ( < 50.000/uL)
- operasi/ prosedur invasif ( trombosit <
50.000/uL)
- profilaksis ( trombosit 5-10 000 uL)
Kontra indikasi : - sepsis
- hipersplenisme
Dosis : 1 unit/ 10 kg BB
Efek samping : menggigil, panas dan reaksi alergi
TROMBOSIT DGN SEDIKIT LEKOSIT / PLATELET
LEKOSIT REDUCED
Isi: Lekosit 8,3 X 10 5 / unit
Indikasi: pencegahan alloimunisasi HLA
Kontra indikasi: febris
PLASMA SEGAR BEKU / FRESH FROZEN
PLASMA (FFP)
Isi: plasma, semua faktor pembekuaan stabil dan labil
Indikasi: gangguaan proses pembekuaan
Dosis : 10-20 ml/kg (4-6 unit untuk orang dewasa)
meningkatkan faktor koagulasi 20-30 %
KRIOPRESIPITAT FAKTOR ANTI HEMOFILIK
(CRYOPRECIPITATED / AHF)
Isi: kriopresipitat AHF berisi fktr VIII 80-120 unit
Indikasi: pasien dgn kekurangan F VIII daan F IX
Dosis 10 kantong pd dws dgn BB 70 kg
Anak: 1 kantong/ 10 kg
KONSENTRAT FKT VIII ( FC VIII
CONCENTRATE)
Indikasi: pecegahan perdarahan pada hemofilia A dgn
defisiensi F VIII sedang sampai berat (titer F VIII 5-
10 u/ml)
ES: malaise, panas, muaal, menggigil
Dosis : Plasma volume (PV mL) = 40 ml/kg x BB
(kg)
IMUNOGLOBULIN / IMUN GLOBULIN
Isi: Ig G dgn sedikit Ig A dan Ig M
Indikasi : profilaksis Ab secara pasif
Kontra indikasi : riwayat defisiensi Ig A (dgn anti Ig A)
Dosis:
- ITP / peny. Imun IV 400 mg/kg/hr selama 2-5 hr atau 0,8 –

1,0 g / kg/hr selama 1-2 hr


- Def. Imunoglobulin kongenitaal :
 IM: 0,7 mL/kg/bln
 IV : 200 – 800 mg/kg/bln
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai