DEFINISI
• Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang
yang sakit (resipien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah
lengkap atau komponen darah
• Ketika darah yang disumbangkan diberikan kepada pasien secara
intravena, langsung ke dalam aliran darah. Biasanya, suatu komponen
darah yang diberikan.
TUJUAN
• Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor
• Memelihara keadaan biologis darah atau komponen-komponennya
agar tetap bermanfaat
• Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada
peredaran darah (stabilitas peredaran darah)
• Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah
• Meningkatkan oksigenasi jaringan
• Memperbaiki fungsi hemostatis
• Tindakan terapi kasus tertentu
Indikasi Transfusi Darah
• Anemia pada perdarahan akut
• Anemia pada penyakit kronik
• Gangguan pembekuan darah
• Plasma Loss
Jenis-jenis Tranfusi Darah
1. Darah Lengkap (Whole Blood)
• Darah yang diambil dari donor menggunakan container atau kantong darah
dengan antikoagulan yang steril dan bebas pyrogen.
• Komposisi : berisi eritrosit, plasma, leukosit dan trombosit
• Volume 450-500 ml/unit
• Pemberian 2-4 jam
• Ada 3 jenis WB (sangat segar <6 jam) (segar 6-24 jam) (simpan 24 jam –
batal simpan)
• Indikasi : perdarahan akut yang masif (>35-40%) dan prabedah
• Kontraindikasi : Anemia kronik yang normovolemik
• 1 unit ↑ 1 gr % HB
2. Packed Red Cell (PRC)
• Suatu konsentrat eritrosit yang berasal dari sentrifugasi whole blood,
disimpan selama 42 hari dalam larutan tambahan sebanyak 100 ml yang
berisi salin, adenin, glukosa, dengan atau tanpa manitol
untuk mengurangi hemolisis eritrosit
• Komposisi : eritrosit, leukosit, trombosit, sedikit plasma dan hematocrit 60-
70%
• Pemberian 2-4 jam
• Volume : 200-250ml
• Indikasi : anemia kronis, perdarahan aktif, kadar HB <7, kadar HB 7-10 bila
disertai hipoksemia berat
• Kontraindikasi : tidak boleh diberikan dalam jumlah banyak
• 4 unit ↑ 1 gr% HB
3. Trombosit Pekat (Platelet Concentrate)
• Komponen darah yang tidak berwarna yang berfungsi untuk pembekuan
darah.
• Komposisi : trombosit, beberapa leukosit, eritrosit dan plasma
• Pemberian cepat 20 menit
• Volume 25-40 ml
• Indikasi : untuk perdarahan trombositopenia ,trombositopati, profilaksis pre
operasi (bila < 50.000 uL) , demam berdarah dan PTT/APTT memanjang
• Kontraindikasi : Penyakit Destruktif trombosit :ITP, TTP, DIC (diberikan bila
perdarahan aktif)
• 1 unit ↑5000-10.000 uL atau 1 unit/10 kg BB
4. Plasma Beku Segar (Fresh Frozen Plasma)
• Plasma segar yang dibekukan dalam waktu 8 jam dan disimpan pada suhu
minimal -20°C dapat bertahan 1 tahun, yang berisi semua faktor koagulasi kecuali
trombosit.
• Komposisi : plasma, semua faktor pembekuan stabil dan labil, komplemen dari
protein plasma.
• Pemberian cepat
• Volume 200-250ml
• Indikasi : Perdarahan yg tidak dpt dihentikan dengan bedah, peningkatan PTT
atau APTT minimal 1,5 kali dari nilai normal, bukan karena Trombositopeni :
Hitung trombosit > 70.000/mm3 , sirosis hepatis terapi warfarin
• Kontraindikasi : tidak untuk mempertahankan volume sirkulasi karena resiko
infeksi dan aloantibodi
• 4-6 unit dapat meningkatkan faktor koagulasi 20-30%
5. Cryo-AHF (Cryoprecipitated Anti Haemolytic Factor)
• Bagian plasma darah yang sangat kaya dengan faktor pembekuan
seperti fibrinogen dan faktor VIII.
• Komposisi : sentriugasi plasma beku
• Pemberian segera dalam 4 jam
• Indikasi : perdarahan akibat hemophilia dan faktor pembekuan
lainnya
• 1 unit ↑ fibrinogen 5 mg/dl
Reaksi-reaksi Transfusi Darah
• Bila dilaksanakan pemeriksaan laboratorium pra-transfusi darah, mayoritas
transfuse darah tidak memberikan efek samping ke pasien
• Namun kadang-kadang timbul reaksi pada pasien, walaupun pemeriksaan
laboratorium pra-transfusi darah telah dilaksanakan dan hasilnya
‘COMPATIBLE” (cocok antara darah resipien dan donor)
• Reaksi : ringan (suhu meningkat, sakit kepala) s/d berat (reaksi hemolisis)
bahkan dapat meninggal
Komplikasi Transfusi Darah
1. Komplikasi Lokal
• Kegagalan memperoleh akses vena
• Fiksasi vena tidak baik
• Masalah ditempat tusukan
• Vena pecah saat ditusuk, dll
2. Komplikasi Umum
• Reaksi-reaksi transfusi
• Penularan/transmisi penyakit infeksi
• Sensitisasi imunologis
• hemokromatosis
Resiko Transfusi Darah
Dari yang alami reaksi transfusi :
1. Demam → 55%
2. Menggigil →14%
3. Alergi (urtikaria, gatal) →20%
4. Hepatitis serum positif →6%
5. Reaksi hemolitik →4%
6. Overload sirkulasi→ 1%
Reaksi-reaksi Transfusi Darah
1. Reaksi Febris
• Nyeri kepala→ menggigil dan gemetar tiba-tiba →suhu meningkat
• Reaksi jarang berat
• Berespon terhadap pengobatan
2. Reaksi Alergi
• Reaksi alergi berat (anafilaksis): jarang
• Urtikaria kulit, bronkospasme moderat, edema larings: respon cepat
terhadap pengobatan
3. Reaksi Hemolitik
• Reaksi yang paling berat
• Diawali oleh reaksi :
Antibodi dalam serum pasien ><antigen corresponding pada eritrosit donor
Antibodi dalam plasma donor ><antigen corresponding pada eritrosit pasien
• Reaksi hemolitik :
a. Intravaskuler
hemolisis dalam sirkulasi darah
Jaundice dan hemogolobinemia
Antibodi IgM
Paling bahaya anti-A dan anti-B spesifik dari system ABO
fatal→akibat perdarahan tidak terkontrol dan gagal ginjal
b. Ekstravaskuler
Jarang sehebat reaksi intravaskuler
Reaksi fatal jarang terjadi
Disebabkan antibody IgG→destruksi eritrosit via makrofag
Menimbulkan penurunan tiba-tiba kadar Hb s/d 10 hari pasca transfusi
Tatalaksana Reaksi Transfusi Hemolitik