Transfusi darah adalah proses pemindahan darah atau komponen darah dari donor ke sistem sirkulasi penerima melalui pembuluh darah vena.
Darah
darah
System ABO
System Rh
Sebagian besar System Rh+ (85%) dan sisanya System Rh- (15%)
Golongan Darah
Sistem ABO
Sistem Rh
Rh+: memiliki faktor Rh pada permukaan SDM Rh-: tidak memiliki faktor Rh pada permukaan SDM
Tes Kompatibilitas
Tes ABO-Rh
Screening Antibodi
Tes ABO-Rh
Antibodi yang didapat secara alami dapat bereaksi melawan antigen dari transfusi (asing)
mengaktifkan komplemen,
Pemeriksaan serologis untuk menetapkan sesuai/tidak sesuainya darah donor dengan darah resipien. Dilakukan sebelum *transfusi darah dan bila terjadi reaksi transfusi darah.
1.
mencampur eritrosit donor (aglutinongen donor) dengan serum resipien (aglutinin resipien); crossmatch mayor;
2.
mencampur eritrosit resipien (aglutinongen resipien) dengan serum donor (aglutinin donor); crossmatch minor.
Cara menilai hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut: a) bila kedua pemeriksaan (crossmatch mayor dan minor tidak mengakibatkan aglutinasi eritrosit, maka diartikan bahwa darah donor sesuai dengan darah resipien sehingga transfusi darah boleh dilakukan; b) bila crossmatch mayor menghasilkan aglutinasi, tanpa memperhatikan hasil crossmatch minor, diartikan bahwa darah donor tidak sesuai dengan darah resipien sehingga transfusi darah tidak dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor itu; c) bila crossmatch mayor tidak menghasilkan aglutinasi, sedangkan dengan crossmatch minor terjadi aglutinasi, maka crossmatch minor harus diulangi dengan menggunakan serum donor yang diencerkan. Bila pemeriksaan terakhir ini ternyata tidak menghasilkan aglutinasi, maka transfusi darah masih dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor tersebut, hal ini disesuaikan dengan keadaan pada waktu transfusi. Bila pemeriksaan dengan serum donor yang diencerkan menghasilkan aglutinasi, maka darah donor itu tidak dapat ditransfusikan..
Screening Antibodi
Tujuan tes ini adalah untuk mendeteksi dalam serum adanya antibodi yang biasanya dihubungkan dengan reaksi hemolitik non-ABO
mencampur serum pasien dengan sel darah merah dari antigen yang dikenal; jika ada antibodi spesifik, membran sel darah merah dilapisi, dan penambahan dari suatu antibodi antiglobulin menghasilkan aglutinasi sel darah
Transfusi Darah
Tujuan
Indikasi
Perdarahan akut sampai Hb < 8 gr% atau Ht < 30%. Bedah mayor kehilangan darah >20% volum darah. Pada bayi anak yang kehilangan darah >15%, Pada orang dewasa yang kehilangan darah sebanyak 20%, dengan kadar Hb normal
dan adenine membantu resintesis adenosintrifosfat dan menjaga supaya 2,3 BPG tidak cepat rusak
2,3 DPG
K+
Zat Pembeku
Darah Segar
Heparin 24 jam
Indikasi
..cont
Pada saat kehilangan darah akut, secepat mungkin yang masih dapat ditoleransi. Pada kondisi lain, diberikan dalam 2 4 jam. 10 ml/KgBB akan meningkatkan Ht 5% dan mendukung volume.
Diskripsi
Indikasi
Sejauh dapat ditoleransi pasien dalam 2 4 jam. Dosis 3 ml/Kg akan meningkatkan Ht 3%. Jika status kardiovaskuler stabil, berikan 10 ml/KgBB dalam 2 4 jam. Jika tidak stabil, gunakan volume yang lebih kecil.
Indikasi
cont
Dosis dan Pemberian
satu unit konsentrat platelet biasanya akan menaikkan jumlah platelet sebesar 9.000-11.000 /m3 luas badan Sehingga untuk keadaan trombositopenia yang berat dibutuhkan sampai 8-10 unit
Indikasi
Perdarahan aktif atau resiko perdarahan akibat kekurangan beberapa faktor koagulasi Perdarahan hebat akibat terapi warfarin Masif transfusi dengan perdarahan coagulopati Trombotik trombositopeniapurpura
cont
Dosis dan Pemberian
Secepat yang dapat ditoleransi pasien, tidak boleh >4 jam. Dosis 1015 ml/Kg meningkatkan kadar faktor pembekuan 1015%
Cryoprecipitated AHF
Diskripsi
Mengandung faktor VIII > 80 Iu/pak, XIII, fibrinogen 100 350/pak, dan fibronectin pada konsentrasi > dari plasma
Indikasi
cont
Dosis dan Pemberian
Dapat diberikan sebagai infus cepat. Dosis pak/Kg BB akan meningkatkan kadar faktor VIII 80 100% dan fibrinogen 200 250 mg/dL
Granulosit
Diskripsi
Indikasi
Pada psien sepsis dengan neutropenia dengan infeksi bakteri yang tidak respon dengan antibiotik
Belum ada kesepakatan mengenai dosis dan lamanya transfusi ini, namun paling sedikit 4 hr pemberian baru menmberikan hasil
Untuk mengetahui jumlah volume darah seseorang biasanya digunakan patokan berat badan
Makin aktif secara fisik seseorang, makin besar pula volume darahnya untuk setiap kilogram berat badannya
Tabel volume darah
Kebutuhan transfusi
Reaksi transfusi hemolitik ( intravaskuler dan ekstravaskuler ) Infeksi : virus bakteri parasit Lain lain seperti demam,urtikaria, anafilatik, edema paru non kardial, purpura, Overload Cairan, Iron Overload
REAKSI
HEMOLITIK
Reaksi Hemolisis pada umumnya melibatkan destruksi spesifik dari sel darah merah yang ditransfusikan oleh antibodi resipien
Pasien sadar, gejala : rasa dingin, demam, nausea, dan sakit dada
pasien yang dianestesi : suhu meningkat, tachycardia tak dapat dijelaskan, hypotensi, hemoglobinuria,DIC.
Manajemen : Jika dicurigai suatu reaksi hemolisis, transfusi harus dihentikan dengan segera. Darah harus di cek ulang dengan slip darah dan identitas pasien. Kateter urin dipasang , dan urin harus dicek adanya hemoglobin. Osmotic diuresis harus diaktifkan dengan mannitol dan cairan kedalam pembuluh darah. Jika ada perdarahan akut, indikasi pemberian platelets dan FFP
REAKSI
HEMOLITIK
gejala : malaise, jaundice, dan demam. Hematokrit pasien tidak meningkat setelah transfusi dan tidak adanya perdarahan. Serum bilirubin unconjugated meningkat sebagai hasil pemecahan hemoglobin.
Manajemen: perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, blood film, LDH, direct antiglobulin test, renal profile, serum bilirubin, haptoglobin, dan urinalysis. Fungsi ginjal harus dimonitoring ketat. Terapi spesisfik sangat jarang dibutuhkan, hanya saja pada transfusi selanjutnya perlu berhati-hati dengan melakukan screening golongan darah dan antibodi
Respon tubuh terhadap perdarahan bergantung pada volume, kecepatan dan lama perdarahan. Pada orang dewasa sehat perdarahan 10% jumlah volume darah tidak menyebabkan perubahan tanda-tanda fisiknya.
Bayi dan Anak Dengan kadar hemoglobin normal, kehilangan darah sebanyak 10-15% volum darah, cukup diberi cairan kristaloid atau koloid, sedangkan diatas 15% perlu transfusi darah, karena ada gangguan pengangkutan oksigen Orang dewasa Bila kehilangan darah > 20% harus di transfusi. Dalam pembedahan kehilangan darah <20% atau Ht >30% cairan pengganti kristaloid yang komposisinya sama dengan darah (RL, asering) untuk mengisi ruang intravaskuler
Untuk mengganti jumlah darah yang hilang diberikan Kristaloid = 1:3 Koloid = 1:1