Oleh:
Bima subasa putra ikhtiar
Pembimbing :
Tety subarniyanti S.km
Transfusi darah adalah proses pemindahan darah atau komponen
darah dari donor ke sistem sirkulasi penerima melalui pembuluh
darah vena.
Darah
• albumin,
• berbagai fraksi globu-
lin
• protein
Sebagai organ transportasi
mengaktifkan kom-
plemen,
mengakibatkan
hemolisis intravasku-
lar.
ABO Rh
Crossmatching
(Reaksi Silang)
Tujuan tes ini adalah untuk mendeteksi dalam serum adanya antibodi yang
biasanya dihubungkan dengan reaksi hemolitik non-ABO
mencampur serum pasien dengan sel darah merah dari antigen yang dikenal;
jika ada antibodi spesifik, membran sel darah merah dilapisi, dan penambahan
dari suatu antibodi antiglobulin menghasilkan aglutinasi sel darah
Transfusi
Darah
Tujuan Indikasi
Manajemen :
•Jika dicurigai suatu reaksi hemolisis, transfusi harus dihentikan dengan segera.
•Darah harus di cek ulang dengan slip darah dan identitas pasien.
•Kateter urin dipasang , dan urin harus dicek adanya hemoglobin.
•Osmotic diuresis harus diaktifkan dengan mannitol dan cairan kedalam pembuluh
darah.
•Jika ada perdarahan akut, indikasi pemberian platelets dan FFP
REAKSI HEMOLITIK
Manajemen: perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, blood film, LDH, direct
antiglobulin test, renal profile, serum bilirubin, haptoglobin, dan urinalysis.
Fungsi ginjal harus dimonitoring ketat. Terapi spesisfik sangat jarang dibu-
tuhkan, hanya saja pada transfusi selanjutnya perlu berhati-hati dengan
melakukan screening golongan darah dan antibodi
Transfusi darah massif
Perdarahan massif ialah perdarahan lebih dari sepertiga volum darah
dalam waktu <30 menit.
Definisi tentang transfusi darah massif masih tak jelas dan banyak versi,
misalnya:
• Transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2 kali volum darah dalam waktu
lebih dari 24 jam.
• Transfusi darah lebih besar dari 50% volum darah dalam waktu singkat
(misalnya, 5 unit dalam 1 jam untuk berat 70 kg).
Respon tubuh terhadap perdarahan bergantung pada volume, kecepatan dan
lama perdarahan. Pada orang dewasa sehat perdarahan 10% jumlah volume
darah tidak menyebabkan perubahan tanda-tanda fisiknya.
Oleh :
Bima subasa putra ikhtiar
Pembimbing :
Tety subarniyanti S.km
Uji Silang Serasi
1.Mayor Crossmatch
-Sel darah donor dicampur dengan serum resipien
-Bila dalam serum resipien terdapat Ab terhadap sel donor
maka terjadi destruksi sel donor
2.Minor Crossmatch
-Serum donor dicampur dengan sel darah resipien
-Bila dalam serum donor terdapat Ab terhadap sel resipien,
maka terjadi destruksi sel resipien
APLIKASI KLINIS UJI SILANG SERASI
A1 A1
Fase Suhu Kamar M M
P1
(20 – 25 °C ) I-H
P1
I-H
Lea Lea
D-E-e
Fase Inkubasi
( 37 °C) D-E-c E
Lea-Leb Lea
ZETA POTENSIAL
PERSIAPAN UJI SILANG SERASI
I (MAYOR) II (MINOR)
III AC
KOCOK-KOCOK
INKUBASI 37 ° C SELAMA 15 MENIT
CENTRIFUGASI 3000 rpm / 15” atau 1000 rpm / 1 menit
BACA REAKSI ------Bila tidak ada reaksi ----lanjut fase III
TEKNIK UJI SILANG SERASI
FASE III ( FASE ANTIGLOBULIN )
TABUNG I& II CUCI DENGAN SALINE 3 X
2 TTS COOMB’S SERUM
I (MAYOR) II (MINOR)
III AC
KOCOK KOCOK
CENTRIFUGASI 3000 rpm/15 “ atau 1000 rpm/ 1 menit
Bila tidak ada reaksi , hasil kompatibel
• Tambahkan 1 tetes CCC
1 tetes CCC
Agglutinasi ( CM POSITIP)
AGLUTINASI
IgG
COMPLEMENT
CCC CCC
CCC
CARA MEMBUAT CCC
Bahan ;
• Sel O Rhesus positip
• Anti D modified ( IgG) yang sudah diketahui
titernya
• Saline 0,9 %
CARA MEMBUAT CCC
Mengukur titer anti D slide test
• Siapkan suspensi sel O Rh pos 5 % dalam saline sesudah
dicuci 3X
• Sediakan 10 tabung untuk pengenceran anti D
• Isi masing2 tabung dengan 2 tetes saline
• Isi 2 tetes anti D kedalam tabung ke 1 yang sudah berisi
saline, selanjutnya buat enceran berganda kedalam
tabung2 berikutnya sampai tabung ke 10
• Teteskan suspensi sel O Rh pos 5% kedalam semua
tabung yang sudah berisi masing2 2 tetes enceran anti -
D
lanjutan
• Kocok2 semua tabung dan inkubasi 37 ºC / 30
menit
• Putar semua tabung 3000 rpm/ 15 “, baca dan catat
reaksinya.
• Pada semua tabung yang belum tampak reaksi
aglutinasi , selnya dicuci dengan saline ( 3 X )
• Tambahkan 2 tetes Coomb’s serum kepada sedi-
ment sel yang sudah dicuci
• Kocok2 dan centrifugasi 3000 rpm / 15 “
• Baca reaksinya
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 4 8 16 32 64 128 256 512 1024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
37ºC/30 ‘
2+ + (+) - - - - - - -
Coomb’s
Test
4+ 3+ 2+ 2+ + (+) -
Buang Su-
pernatant
Inkubasi 37ºC
30 ‘ Cuci sel dg
Buat
Suspensi
Saline 3X 5%
Putar
A1 A1
Fase Suhu Kamar M M
(20 – 25 °C ) P1 P1
I-H I-H
Lea Lea
D-E-e
Fase Inkubasi
D-E-c
( 37 °C) Lea-Leb E
Lea
NEGATIP PALSU
AGAR REAKSI SILANG TIDAK MEM-
BERIKAN HASIL NEGATIP PALSU
• ID Dispensor
• Autopipette 10, 25, 50 ul
• Pipette tips
• Test tubes
• Working table
• Incubator 37ºC
• ID-centrifuge
• Pen marker
Reagents
• LISS/Coombs card
• ID Diluent 2 (modi-
fied LISS)
Prinsip Teknologi Gel Test
Material gel dengan “Sephadex”
Aglutinasi yang berukuran besar akan berada
pada permukaan gel
Aglutinasi yang lebih kecil ukurannya dapat
lewat pori-pori gel, tergantung ukurannya
Sel yang tidak beraglutinasi akan langsung
mengendap di dasar
PRINSIP GEL TEST
PEMBUATAN SUSPENSI SEL 1%