Anda di halaman 1dari 51

TRANFUSI DARAH

Transfusi Darah
Definisi
Pemindahan darah atau komponen darah dari donor ke
dalam peredaran darah resipiens atau dapat pula disebut
transplantasi jaringan walaupun berupa jaringan cair.
Tujuan

1. Memperbaiki kadar hemoglobin untuk


meningkatkan oxygen carrying capacity
2. Memperbaiki mekanisme pembekuan darah
3. Memperbaiki volume cairan dalam sirkuit
Indikasi transfusi darah
 Transfusi darah umumnya >50% diberikan pada saat
perioperatif dengan tujuan untuk menaikkan kapasitas
pengangkutan oksigen dan volume intravaskular.
 Untuk menaikkan volume intravaskular saja cukup
dengan koloid atau kristaloid.
Indikasi transfusi darah
 Perdarahan akut sampai Hb <8 gr % atau Ht < 30%
 Pada orang tua, kelainan paru, kelainan jantung Hb < 10g/ dl.
 Bedah mayor kehilangan darah > 20% volume darah
Tabel Volume darah
USIA Volume darah (ml/kgBB)

Prematur 95

Cukup bulan 85

Anak 75-80
 
Dewasa
75
Laki-laki
65
Wanita
Class I II III IV

Blood loss <750 750-1500 1500-2000 >2000


(ml)

Blood loss <15% 15-30% 30-40% >40%


(EBV%)

Pulse <100 >100 >120


(HR/mnt)
Blood Normal Normal/    
pressure
Respiratory 14-20 20-30 30-40 >40
rate

Mental status Normal/ Restless/ Somnolence Somnolece/


restless anxiety coma

Capillary Normal + + +
refill
Diuresis >30 20-30 10-20 <10
(ml/hr)

Fluid therapy Crystalloid/ Crystalloid/ Crystalloid + Crystalloid +


RL 2,5L atau RL + Colloid blood/ RL 1 Blood /RL 1
colloid 1L 1L L + colloid L + colloid 1
0,5 L + blood L + blood 2 L
1-1,5L / PRC / PRC 1 L +
0,5-0,75L colloid 1 L
Rumus
 Volume darah total = 70 cc x BB dalam kg atau 75 cc x BB dalam kg
(dengan anemia kronis)
 Volume transfusi = [Volume darah total x (Ht yang diinginkan- Ht
pretransfusi)]/ Ht unit donor
 Rata-rata Ht unit donor whole blood = 35%
 Rata-rata Ht unit donor PRC =70%
 Contoh: BB= 50kg, Ht pretransfusi= 23%. Ht yang
diinginkan 30%. Rata-rata Ht unit donor PRC=70%
[(75cc/ kg) (50kg) (0,3-0,23)]/ 0,7= 375 cc (7,5 cc/kg)
  Berdasarkan Hb
(Final Hb-measured Hb) x mass (kg) x 6 = ml whole blood
(Final Hb-measured Hb) x mass (kg) x 4 = ml packed cells
Bahan Pengawet
 Sitrat Fosfat Dekstrose(CPD) dengan saline adenine
glucose manitol ditambahkan pada PRC. Darah dapat
bertahan 42 hari.
 Larutan Sitrat Dekstrose-Fosfat Adenin(CPDA). Untuk
pengawet darah lengkap atau sel darah merah pada suhu
40 0C dan dapat bertahan sampai 35 hari. Sekitar 70% sel
darah yang ditransfusikan akan bertahan sekitar 24 jam
setelah transfusi.
 Sitrat fosfat dekstrose(CPD) dan antikoagulan Sitrat
dekstrose. Larutan ini lebih baik bila darah akan disimpan
lama di bank darah
Golongan Darah
Sistem ABO
Gol. darah Antibodi dalam serum Insidensi

A Anti B 45 %
B Anti A 8%
AB - 4%
O Anti A, Anti B 43%
Sistem Rh
 Akibat transfusi dari Rh darah yang incompatible :
- kedinginan(mengigil)
- demam
- hemoglobinemia
- muka merah
- distensi vena-vena di leher
- hipotensi
- depresi vaskuler.
Cross Match
Gol.darah Sel darah merah di test dengan Serum penderita di test dengan

Gol Anti A Anti B Eri A Eri B


A + - - +
B - + + -
AB + + - -
O - - + +

+ = Agglutinasi - =Tidak ada agglutinasi


WHOLE BLOOD (DARAH
LENGKAP)
Ada 2 macam yaitu :
1. Darah segar
2. Darah baru
DARAH SEGAR (FRESH BLOOD)
 Masa simpan : 4-6 jam
 Keuntungan : faktor pembekuan lengkap,fungsi sel darah
merah relatif masih baik
 Kerugian :Pengadaan sulit diperoleh dalam waktu yang
tepat, bisa menimbulkan penularan penyakit sifilis,CMV.
DARAH BARU (NEW BLOOD)
 Masa simpan 3 – 4 hari.
 Keuntungan :
Pengadaan tidak terlalu sulit,biasanya tersedia di bank
darah. Bahaya penularan sifilis dan CMV tidak ada.
 Kerugian :
Faktor-faktor pembekuan banyak berkurang (terutama V
dan VII), kemampuan pengangkutan oksigen kurang
(afinitas Hb terhadap O2 tinggi), kadar K+,ammonia dan
asam laktat meningkat.
INDIKASI DARAH LENGKAP
(WHOLE BLOOD)
 Mengatasi syok hipovolemik akibat kehilangan darah akut
(hebat)atau untuk pengantian kehilangan darah akibat
pembedahan yang melebihi 1500 ml.
 Penyulit yang mungkin timbul adalah faktor V dan VII bisa
menurun demikian jumlah trombosit akibat pengenceran.
Untuk mengatasi penyulit ini sebaiknya diberikan juga
trombosit atau fresh frozen plasma.
SEL DARAH MERAH (SDM)
Keuntungan :
 Sebagian besar plasma tidak ikut diberikan sehingga
beban sirkulasi pada penderita berkurang. Hal ini
sangat menguntungkan pada usia lanjut,kelainan
jantung dan payah ginjal.
 Hematokrit dapat diatur
 Mengurangi penularan penyakit ,seperti hepatitis.
 Bermanfaat pada penderita gangguan ginjal dimana
diperlukan pembatasan protein.
 Mengurangi reaksi alergi terhadap protein plasma
 Mengurangi kemungkinan pembekuan badan-badan
penangkis ( anti leukosit,anti trombosit)
 Bebas dari zat anti pembekuan.
SEL DARAH MERAH (SDM)
Kerugian
 Bahaya infeksi sekunder dapat terjadi saat pembuatan
 Masa simpan pendek, 4 – 6 jam untuk Washed red
cells dan 12 jam untuk Packed red cells pada
temperatur 2 – 6o C.
Jenis Sel Darah Merah
1. Packed Red Cell (PRC)
2. Washed Red Cell
Packed Red Cell (PRC)
 Didapat dari darah lengkap yang diambil/dipisahkan
sebagian plasmanya melalui metoda pemutaran atau
sedimentasi/pengendapan.
 PRC yang dibuat khusus jauh lebih baik dan relatif tahan
lama dalam penyimpanan daripada yang dibuat dengan
cara sedimentasi.
 1 Unit PRC berisi 240-340 ml dengan Ht 75-80% dan Hb 24
gr/dl. Untuk menaikkan Hb 1 gram/dl diperlukan PRC 4
ml/KgBB atau 1 unit dapat menaikkan kadar Ht 3-5%.
Packed Red Cell (PRC)
 Dengan PRC ini kita mendapatkan :
- hematokrit : 70 – 80 %
- Volume plasma : 15 – 25 ml
- Volune antikoagulan : 10 – 15 ml
 Pemberian transfusi dengan PRC bertujuan untuk
meningkatkan dan memperbaiki oksigenasi jaringan dan
keadaan itu tercapai bila kadar Hb lebih besar 8 gr%.
 Indikasi : Anemia kronik,Thallasemia
Packed Red Cell (PRC)
 Keuntungan PRC :
 Kemungkinan ”overload circulation” berkurang.
 Reaksi transfusi akibat plasma komponen menjadi
minimal
 Akibat samping karena volume antikoagulan yang
berlebihan menjadi minimal.
 Meningkatkan daya guna dari pemakaian darah karena
sisa plasma dapat dibuat komponen-komponen yang
lain.
Washed Red Cell
 Komponen ini didapat dengan mencuci PRC sebanyak 3
kali dengan larutan garam fisiologis sama banyak.
Sehingga akhirya didapat PRC yang bersih dari plasma,
tetapi masih mengandung sedikit leukosit dan trombosit.
 Komponen ini harus segera ditransfusikan selambat-
lambatnya tidak lebih dari 6 jam setelah pembuatan karena
komponen ini tidak mengandung plasma
 Indikasi : Keadaan anemia, penderita yang
sebelumnya ada reaksi transfusi non hemolitik, penderita
yang membutuhkan transfusi berulang-ulang, transfusi
pada transplantasi ginjal.
Washed red Cell
 Keuntungan :
 Pembentukan antibodi terhadap lekosit maupun
trombosit dapat dicegah.
 Reaksi Ig A dari plasma donor terhadap anti IgA dari
plasma penderita tidak terjadi.
 Semua allo antibodi anti A, anti B dan komplement tidak
ada.
 Kemungkinan penularan hepatitis pasca transfusi
minimal.
 Hasilnya cukup baik untuk penderita yang sebelumnya
ada reaksi transfusi non hemolitik atau penderita yang
membutuhkan transfusi berulang-ulang.
Washed Red Cell
 Kerugian :
Karena pembuatan komponen ini memakai proses
terbuka maka kemungkinan kontaminasi bakteri
cukup besar.
Red Cell Suspension
 Terdiri dari :
1. Plasma
2. Fresh Frozen Plasma (FFP)
3. Trombosit
4. Leukosit Concentrate
PLASMA
 Komponen ini didapat dari pemisahan PRC dari darah
lengkap melalui metode pemutaran atau sedimentasi. 1
unit plasma berisi 200 ml diperoleh dari mengendapkan
darah lengkap selama 72 jam. Semua faktor pembekuan
ada kecuali faktor V dan VIII. Pada plasma segar beku,
faktor V dan VIII tetap aktif.
PLASMA
 Indikasi :
- Untuk mengatasi keadaan syok
- Memperbaiki volume intravaskuler
- Mengganti protein plasma yang hilang
- Mengganti dan menambah jumlah faktor- faktor
tertentu yang hilang, misalnya fibrinogen atau
albumin.
PLASMA
 Dosis pemberian tergantung keadaan klinis, umumnya 10
– 15 ml/kg/hari. Hati-hati pada orang tua karena
kemungkinan terjadinya payah jantung atau kelebihan
volume.
 Kerugian :
- Resiko hepatitis pasca transfusi besar.
- Reaksi transfusi seperti urtikaria, mengigil dan febris
dapat timbul.
 Keuntungan :
Tersedia dengan cepat dan dapat diberikan test
kompatibilitas.
FRESH FROZEN PLASMA
 Didapat dari pemisahan darah segar ( darah donor
kurang dari 6 jam ) dengan pemutaran, kemudian
dibekukan dan disimpan pada temperatur -30 o C.
 Indikasi :
- Penderita yang mengalami perdarahan dengan
defisiensi faktor- faktor pembekuan misalnya penyakit
hati dengan hematemesis melena.
- Haemophilia.
- Defisiensi protrombin komplex
- Defisiensi faktor V
FRESH FROZEN PLASMA
 Efek samping :
- Reaksi alergi
- Menggigil dan demam.
- Resiko Penularan hepatitis.
Cryorecipitate = AHF
Concentrate
 Komponen ini didapat dengan cara pemisahan plasma
segar atau fresh frozen plasma yang dicairkan pada
temperatur 4 oC melalui metoda pemutaran dengan waktu
dan kecepatan pemutaran tertentu.
 Indikasi :
- Haemophilia A
- von Willebrand’s disease
- Hipofibrinogenemia
- Defisiensi faktor XIII.
TROMBOSIT
 Transfusi Trombosit diberikan pada penderita dengan
kekurangan trombosit baik karena primer ataupun
sekunder akibat perdarahan.
 Pemberian trombosit yang berulang-ulang dapat
menyebabkan terbentuknya antibodi trombosit pada
penderita.
 Jenis-jenisnya :
a. Platelet Rich Plasma
b. Platelet Concentrate
Leukosit Concentrate
 Komponen ini dibuat dari seorang donor dengan metoda
pemutaran melalui hemonetic -30.
 Indikasi :
- Penderita neutropenia dengan febris tinggi yang
gagal dengan antibiotika adekuat.
- Aplastik anemia dengan lekosit kurang dari 2000/ml
- Penyakit-penyakit keganasan lainnya.
Reaksi hemolitik

 Penghancuran eritrosit hasilkan Hb bebas dalam


plasma akibat golongan darah tidak cocok.
 Hb bebas 25% terjadi Hb uria.
Reaksi Hemolitik
a. Reaksi Hemolitik Akut
Terjadi segera pada waktu transfusi sedang
berlangsung, biasanya disebabkan oleh
hemolisin yang paten dari golongan ABO.

b. Reaksi Hemolitik Lambat


Disebut juga hemolitik ekstravaskuler dan
gejalanya ringan. Reaksi terjadi pada beberapa
jam atau 2-21 hari sesudah transfusi dan
biasanya pada botol kedua atau lebih.
Reaksi Hemolitik

Gejala-gejalanya :
- Panas sepanjang vena dimana infus terpasang.
- Nyeri pinggang yang khas.
- Rasa tertekan [ada dada, sesak nafas.
- Sakit kepala.
- Suhu tubuh naik,
- Mual sampai muntah.
- Ikterik.
- Gejala DIC, syok.
Reaksi Hemolitik

Pemeriksaan laboratorium : - Hb uria


- Sediaan darah tepi : hemolitik
- Bilirubin darah
- Hb bebas darah
- Methemoglobin
Reaksi Hemolitik

Penanggulangan : - Transfusi dihentikan.


- Atasi syok.
- Posisi syok
- Infus plasma ekspander
- Vasopresor apabila volume darah cukup.
- Larutan Biknatrikus.
- Oksigenasi.
- Furosemid/ manitol
- Kortikosteroid 100 mg i.v
Reaksi Non Hemolitik

a. Reaksi Alergi
• Reaksi pengikatan Ag donor-Ab serumdarah penerima.
• Reaksi antibodi donor terhadap penerima.
• Pada reaksi yang berat dapat diberikan terapai berupa pemberian
antihistamin dan kortikosteroid.
Reaksi Non Hemolitik

b. Reaksi kontaminasi bakteri


• Terjadi saat pengumpulan darah.
• Sign and symptoms :
- Demam, sakit kepala, muntah, nyeri lambung, diare, syok.
- Terjadi selama atau segera setelah tranfusi berlangsung.
• Therapy :
- Stop pemberian tranfusi
- Atasi segera syok.
Reaksi Non Hemolitik

c. Overload
• Akibat tranfusi yang terlalu banyak
• waktu yang singkat
• Sign and symptoms :
- sakit kepala, nyeri prekardial, batuk-batuk
- sesak nafas, terasa berat kedua tangan, rhonki paru, -
peningkatan tekanan vena jugularis.
• Therapy :
- perlambat tetesan infus
- berikan komponen darah saja
- observasi ketat selama tranfusi.
Reaksi Non Hemolitik

d. Kelainan rithme jantung


• Terjadi pada :
- darah yang dingin
- peningkatan jumlah kalium
- keracunan sitrat.
• Therapy :
- perlambat tetesan infus
- hangatkan darah sesuai temperatur tubuh
- ganti segera dengan darah segar.
Reaksi Non Hemolitik

e. Asidosis
f. Keracunan kalium
• Akibat peningkatan kadar kalium
• Darah telah tersimpan lebih dari 10 hari
• Sign :
- perubahan EKG
- sebabkan henti jantung.
Reaksi Non Hemolitik

g. Keracunan sitrat
• Tranfusi masif (>2 liter)
• Pasien gangguan fungsi hepar
• Sitrat berikatan dengan ion kalsium
• Sign and symptoms :
- kejang-kejang, tremor
- ganguan EKG
- henti jantung
•Therapy :
- kalsium glukonas
- CaCl2 (1 gram setiap 1000ml tranfusi darah)
Reaksi Non Hemolitik

g. Gangguan perdarahan
• Tranfusi yang berlebih darah simpan
• Kekuranagn trombosit dan faktor pembekuan lainnya
• Therapy :
- 1 unit FFP ataupun
- cryoprecipitate (setiap 5 unit whole blood)

h. Emboli udara
• Kesalahan teknis dalam pemasangan alat-alat tranfusi.
Reaksi Non Hemolitik

i. Transmisi penyakit
- Hepatitis B dan C
- Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Human T-lymphocytotropic Virus (HTLV-1)
- Cytomegalovirus (CVM), dan
- Malaria.
Reaksi Non Hemolitik

A. Cara Menaksir perdarahan


• Dengan menimbang kasa yang digunakan untuk
menghapus perdarahan (1 ml darah beratnya 1 gram)
• Dengan kolorimeter.
• Taksiran secara visual.
• Darah dalam suction apparatus.
• Dengan menilai keadaan klinis penderita.
Reaksi Non Hemolitik

Teknik Transfusi
• Siapkan set infus.
• Pemasangan set infus.
• Persiapan botol darah.
• Kecepatan transfusi.
• Tergantung pada indikasi dan reaksi penderita.
Dalam normovolemia
- Dewasa : 500ml/5-6 jam.
- Anak-anak : Terghantung berat badan dan umur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai