6. Komplikasi
2
a. Alergi
Tanda-tanda: Anaphilaksis (dingin, bengkak pada wajah, edema laring, pruritus,
urtikaria, wheezing), demam, nausea dan vomit, dyspnea, nyeri dada, cardiac arrest,
kolaps sirkulasi.
b. Anafilaksis
Gejala: syok, distress pernafasan (mengi, sianosis), mual, hipotensi, kram abdomen,
terjadi dengan cepat setelah pemberian hanya beberapa milliliter darah atau plasma.
c. Demam Non-Hemolitik
Gejala: Demam, flushing, menggigil, tidak ada hemolisis SDM, nyeri lumbal,
malaise, sakit kepala.
d. Hemolitik
Gejala: Cemas, nadi, pernafasan dan suhu meningkat, tekanan darah menurun,
dyspnea, mual dan muntah, menggigil, hemoglobinemia, hemoglobinuria, perdarahan
abnormal, oliguria, nyeri punggung, syok, ikterus ringan. Hemolitik akut terjadi bila
sedikitnya 10-15 ml darah yang tidak kompatibel telah diinfuskan, sedangkan reaksi
hemolitik lambat dapat terjadi 2 hari atau lebih setelah tranfusi.
e. Kelebihan sirkulasi
Tanda-tanda: Dyspnea, dada seperti tertekan, batuk kering, gelisah, sakit kepala hebat,
nadi, tekanan darah dan pernafasan meningkat, tekanan vena sentral dan vena
jugularis meningkat
f. Sepsis
Gejala: Menggigil, demam, muntah, diare, penurunan tekanan darah yang mencolok,
syok.
g. Urtikaria
Gejala: Eritema lokal, gatal dan berbintik-bintik, biasanya tanpa demam
7. Alat-alat yang diperlukan
a.
b.
c.
d.
e.
Komponen ini sama dengan RBCs, tapi leukosit dihilangkan sampai 95%, digunakan
bila kelebihan plasma dan antibodi tidak dibutuhkan. Komponen ini tersedia dalam
volume 200 ml, waktu pemberian 1 sampai 4 jam.
Indikasi: Pasien dengan penekanan sistem imun (imunokompromise)
e. Platelet/trombosit
Komponen ini biasanya digunakan untuk mengobati kelainan perdarahan atau jumlah
trombosit yang rendah. Volume bervariasi biasanya 35-50 ml/unit, untuk pemberian
biasanya memerlukan beberapa kantong. Komponen ini diberikan secara cepat.
Hindari pemberian trombosit jika klien sedang demam. Klien dengan riwayat reaksi
transfusi trombosit, berikan premedikasi antipiretik dan antihistamin. Shelf-life
umumnya 6 sampai 72 jam tergantung pada kebijakan pusat di mana trombosit tersebut
didapatkan. Periksa hitung trombosit pada 1 dan 24 jam setelah pemberian.
Indikasi:
Pasien dengan trombositopenia (karena penurunan trombosit, peningkatan
pemecahan trombosit
Pasien dengan leukemia
f. Fresh Frozen Plasma (FFP)
Komponen ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga volume akibat kehilangan
darah akut. Komponen ini mengandung semua faktor pembekuan darah (faktor V, VIII,
dan IX). Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian FFP dalam jumlah besar
diperlukan koreksi adanya hipokalsemia, karena asam sitrat dalam FFP mengikat
kalsium. Shelf-life 12 bulan jika dibekukan dan 6 jam jika sudah mencair. Perlu
dilakukan pencocokan golongan darah ABO dan sistem Rh.
Indikasi:
Pencegahan perdarahan postoperasi dan syok
Pasien dengan defisiensi faktor koagulasi yang tidak bisa ditentukan
Klien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor pembekuan.
g. Albumin 5 % dan albumin 25 %
Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai ekspander darah dan
pengganti protein. Komponen ini dapat diberikan melalui piggy bag. Volume yang
diberikan bervariasi tergantung kebutuhan pasien. Hindarkan untuk mencampur
albumin dengan protein hydrolysate dan larutan alkohol.
Indikasi :
Pasien yang mengalami syok karena luka bakar, trauma, pembedahan atau infeksi
5
Terapi hiponatremi
9. Hal khusus yang harus diperhatikan
a. Golongan darah klien
b. Homogenitas (darah bercampur semua atau tidak)
c. Kecocokan darah yang akan dimasukkan
d. Kondisi pasien sebelum ditransfusi
e. Label darah yang akan dimasukkan
f. Periksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak)
10. Protokol prosedur
1. Jelaskan prosedur kepada klien. Kaji pernah tidaknya klien menerima transfusi
sebelumnya dan catat reaksi yang timbul apabila ada.
2. Minta klien untuk melaporkan jika merasakan menggigil, sakit kepala, gatal-gatal,
atau ruam dengan segera.
3. Pastikan bahwa klien telah menandatangani surat persetujuan.
4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
5. Pasang selang IV dengan menggunakan kateter berukuran besar (18 atau 19)
6. Gunakan selang infus yang memiliki filter di dalam selang. Selang juga harus
merupakan set pemberian tipe Y.
7. Gantungkan botol larutan salin normal 0,9% untuk diberikan setelah pemberian
infus darah selesai.
8. Ikuti protokol lembaga dalam mendapatkan produk darah dari bank darah. Minta
darah pada saat siap menggunakannya.
9. Bersama seorang perawat lain yang telah memiliki lisensi, identifikasi produk
darah dari klien dengan benar.
a) Periksa etiket kompabilitas yang menempel pada kantung darah dan informasi
pada kantung tersebut.
b) Untuk darah lengkap, periksa golongan darah ABO dan tipe Rh yang terdapat
pada catatan klien.
c) Periksa kembali kesesuaian produk darah yang akan diberikan dengan resep
dokter.
d) Periksa data kadaluarsa pada kantung darah.
e) Inspeksi darah untuk melihat adanya bekuan darah.
f) Tanyakan nama klien dan periksa tanda pengenal yang dipasang di lengan klien.
10. Ukur tanda vital dasar klien.
11. Mulai pemberian transfusi.
a) Sebelum infus darah diberikan, berikan dahulu larutan salin normal 0,9%.
b) Mulai berikan transfusi secara perlahan diawali dengan pengisian filter di dalam
selang.
c) Atur kecepatan sampai 2 mL/menit untuk 15 menit pertama dan tetaplah
bersama klien. Apabila dicurigai timbul suatu reaksi, hentikan transfusi, bilas
selang dengan salin normal secara perlahan, dan beritahu bank darah serta
dokter.
12. Monitor tanda vital
a) Ukur tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama transfusi, selanjutnya
ukur setiap jam sesuai dengan kebijakan lembaga.
b) Observasi klien untuk melihat adanya kemerahan, gatal-gatal, dispnea, bintikbintik merah, dan ruam.
13. Pertahankan kecepatan infus yang diprogramkan dengan menggunakan pompa infus
jika perlu.
14. Lepas dan buang sarung tangan. Cuci tangan.
15. Observasi timbulnya reaksi yang merugikan secara berkelanjutan.
16. Catat pemberian darah atau produk darah. Catat transfusi ini sebagai asupan cairan
sesuai dengan kebijakan lembaga.
17. Setelah pemberian infus selesai, kembalikan kantung darah serta selang ke bank
darah.
11. Keamanan
a. Kebersihan diri perawat dan klien
b. Universal precaution untuk mencegah kontaminasi yang membahayakan klien
maupun perawat
12. Hal yang harus dilaporkan dan didokumentasikan
7