Anda di halaman 1dari 2

Gambaran Histologis Ginjal

Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron (Yn.nephros,ginjal), setiap nefron terdiri atas bagian
yang melebar, korpuskulus renal, tubulus kontortus proksimal, segmen tipis dan tebal ansa
(lengkung) Henle, dan tubulus kontortus distal, tubulus dan duktus koligens, yang asal
embriologisnya berbeda dari nefron, menampung urin yang dihasilkan oleh nefron dan
menghantarnya ke pelvis renis. Nefron dan duktus koligens merupakan tubulus uriniferus,
yang dapat dipandang sebagai satuan fungsional ginjal (Junqueire & Carneiro, 1995).
Korpuskulus renal berdiameter 200m dan terdiri atas seberkas kapiler yaitu glomerulus,
dikelilingi oleh kapsula epitel berdinding ganda yang disebut kapsula Bowman. Lapisan luar
membentuk batas luar korpuskulus renal disebut lamina parietalis yang terdiri atas epitel
selapis gepeng dan lamina basalis dan selapis tipis serat retikulin. Lapisan dalam (lamina
visceralis) meliputi kapiler glomerulus yang terdiri dari sel-sel podosit (Bernike, 2008).
Tubulus kontortus proksimal selalu membentuk lengkung yang besar menghadap ke
permukaan kapsula ginjal. Tubulus ini berakhir sebagai saluran yang lurus dan melanjutkan
diri dengan ansa henle. Sel-sel tubulus proksimal bersifat eosinofilik dengan batas sikat dan
garis-garis basal. Batas sel tidak jelas karena sistem interdigitasi yang rumit dari sisi-sisi
membran plasma lateral sel. Pada tubulus kontortus proksimal terdapat 6 sampai 12 sel, tetapi
yang tampak hanya 4 sampai 5 inti (Tambajong, 1995).

Gambar. Struktur Ginjal dan Histologis Ginjal


Lengkung Henle adalah struktur berbentuk U terdiri atas ruas tebal descenden dengan
struktur yang sangat mirip tubulus kontortus proksimal, ruas tipis descenden, ruas tipis
ascenden, dan ruas tebal ascenden, yang strukturnya sangat mirip dengan tubulus kontortus
distal. Lebih kurang sepertujuh dari semua nefron terletak dekat batas korteks- medula yang
disebut nefron jukstamedula. Nefron lainnya disebut nefron kortikal. Semua nefron turut serta
dalam proses filtrasi, absorpsi dan sekresi. Ruas ascenden lengkung Henle yang menerobos
korteks, struktur histologisnya tetap terpelihara tetapi menjadi berkelok-kelok dan disebut
tubulus kontortus distal, yaitu bagian terakhir nefron yang dilapisi oleh epitel selapis kuboid
(Bernike, 2008).
Potongan histologis tubulus kontortus proksimal dan distal, terdapat dalam korteks dan
mempunyai epitel kubis. Perbedaan antara keduanya didasarkan pada sifat-sifat berikut: sel-

sel tubulus proksimal lebih besar, mempunyai brush border, dan lebih asidofil karena banyak
mengandung mitokondria. Lumen tubulus distal lebih besar, dan karena sel-sel tubulus distal
lebih pendek dan lebih kecil dari pada sel-sel tubulus proksimal, pada potongan yang sama
dinding tubulus distal terlihat lebih banyak sel dan lebih banyak inti. Sel-sel tubulus distal
kurang asidofil dari pada sel-sel tubulus proksimal, dan tidak menunjukkan brush border atau
mikrovili yang banyak (Junqueira & Carneiro, 1991).
Setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke
sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar
yang mengalirkan urin ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal
melalui kaliks mayor. Pelvis ginjal mengalirkan urin dan ke ureter yang mengarah ke
kandung kemih (Sloane, 2003).

Anda mungkin juga menyukai