RHEUMATOID
ARTHRITIS (RA)
FARMAKOTERAPI IV
Leflunomid 10-20 Diare, DPL, fungsi <3 bulan terapi: tiap 2- Infeksi aktif, penyakit paru, leukosit <3000,
mg/hr hepatotoksik dan hati, kreatinin, 4 minggu trombosit <50.000, CrCl <30 ml/menit, riwayat
penurunan berat HBV dan HCV 3-6 bulan terapi: tiap mielodisplasia atau penyakit limfoproliferatif, fungsi
badan 8-12 minggu liver >2 kali ULN, hepatitis B dan C akut dan kronik,
>6 bulan terapi: tiap 12 kehamilan dan laktasi
minggu
Sulfasalazi 2-3 Mual, sakit kepala, DPL, fungsi <3 bulan terapi: tiap 2- Infeksi aktif, trombosit <50.000, fungsi liver >2 kali
n g/hari leukopenia dan hati, kreatinin, 4 minggu ULN, hepatitis B/C akut
dibagi rash HBV dan HCV 3-6 bulan terapi: tiap
menjadi 8-12 minggu
2-3 >6 bulan terapi: tiap 12
dosis minggu
DMARD Dosis Toksisitas Persiapan Pemantauan Kontraindikasi
Hidroksiklo 200-400 Mual, rash, DPL, fungsi hati, *Tiap 3 bulan Hipersensitivitas, riwayat
rokuin mg/hari neuromiopati dan fungsi ginjal, Pemeriksaan mata tiap tahun, gangguan penglihatan (>6,5
≤6,5 retinopati pemeriksaan mata setelah 5 tahun pemakaian mg/kg dan durasi lebih dari 5
mg/kgBB/h (retina) tahun), defisiensi G6PD
ari
Klorokuin 250 Mual, rash, DPL, fungsi hati, *Tiap 3 bulan Hipersensitivitas, riwayat
mg/hari neuromiopati dan fungsi ginjal, Pemeriksaan mata tiap tahun, gangguan penglihatan, defisiensi
retinopati pemeriksaan mata setelah 5 tahun pemakaian G6PD
(retina)
Siklosporin 1,25-4 Hipertensi, Tekanan darah, ≤ 3 bulan terapi: tiap 2 minggu Hipersensitivitas, abnormal
mg/kgBB/h dislipidemia, DPL, profil lipid, >3 bulan terapi: tiap 4 minggu fungsi ginjal dan hipertensi tidak
ari hiperplasia gingiva, kreatinin, fungsi terkontrol
toksisitas ginjal, hati, bilirubin,
disfungsi hati, albumin, alkalin
hipertrikosis, fosfat
hiperurisemia,
parestesia
Azatioprin 1-2,5 Mielosupresi, DPL, kreatinin, DPL (tiap 4-12 minggu) Hipersensitivitas
mg/kgBB/h hepatotoksisitas, fungsi hati, albumin Kreatinin (tiap 6 bulan)
ari kelainan Fungsi hati (tiap tahun)
limfoproliferasi
tsDMARD - bDMARD
Pemantauan
Obat Mekanisme Dosis Frekuensi Efek Samping
Etanerc Anti TNF-α, TNF-receptor 50 mg SC; Tiap minggu Infeksi TB, demielinisasi Tiap 3-6 bulan
ept fusion inhibitor 25 mg SC Dua kali dalam seminggu saraf
Inflixima Anti TNF-α, chimeric 3 mg/kg IV infusin Minggu 0,2 dan 6, selanjutkan Infeksi TB, demielinisasi Tiap 3-6 bulan
b monoclonal antibody tiap 8 minggu. saraf
Golimu Anti TNF-α, human 50 mg SC Tiap 4 minggu Infeksi TB, demielinisasi Tiap 3-6 bulan
mab monoclonal antibody saraf
Adalimu Anti TNF-α, human 40 mg SC Tiap 14 hari. Dapat ditingkatkan Infeksi, TB, Tiap 3-6 bulan
mab monoclonal antibody dosisnya menjadi 40 mg/minggu demielinisasi saraf
pada pasien yang tidak
menggunakan MTX
Certoliz Anti TNF-α, pegylated 400 mg SC, Tiap 2 minggu (3 kali), Infeksi TB, demielinisasi Tiap 3-6 bulan
umab antigen-binding fragment kemudian 200 mg maintenance tiap 4 minggu saraf
of a humanizid monoclonal SC
antibody
Obat Mekanisme Dosis Frekuensi Efek Samping Pemantauan
Tocilizumab Anti IL-6 IV: 4 mg/kg Tiap 4 minggu Infeksi, TB, hipertensi, Pemantauan lipid 4-8 minggu
dapat <100 kg: dua minggu gangguan fungsi hati setelah inisiasi terapi dan tiap 24
ditingkatkan sekali; dapat minggu setelahnya.
menjadi 8 ditingkatkan menjadi Pemantauan SGOT/PT dan DPL
mg/kg tiap minggu dilakukan 4-8 minggu setelah inisiasi
SC: 162 mg ≥100 mg: tiap minggu terapi dan 3 bulan setelahnya
Rituximab Anti CD-20 1000 mg IV Hari 1 dan 15, dan dapat Reaksi infus, aritmia, Tiap 3-6 bulan
(sel B) diulangi tiap 24 minggu hipertensi, infeksi, dan
reaktivasi hepatitis B
Abatacept Anti sel T IV: Minggu ke 0,2,4 Infeksi, sakit kepala, Tiap 3-6 bulan
(penghambat <60 kg: 500 mg kemudian tiap 4 minggu mual, diare
kostimulator 60-100 kg: 750 Per minggu
sel T) mg
>100 kg: 1000
mg
SC: 125 mg
Tofacitinib Inhibitor 5 mg PO dua kali dalam sehari Infeksi saluran napas Rutin pemantauan fungsi hati,
Janus Kinase atas, sakit kepala, diare, SGOT/PT, DPL dilakukan 4-8 minggu
jaundice, mual, muntah, setelah inisiasi terapi dan 3 bulan
rash setelahnya
Pemantauan Aktivitas Penyakit
• Status aktivitas penyakit dibagi menjadi:
The Simplified Disease Activity Index (SDAI)
Remisi
Menilai lima keluaran, yaitu jumlah sendi yang nyeri Rendah
dan bengkak Sedang
Menggunakan VAS dan nilai CRP
The Disease Activity Score-28 (DAS-28)
Tinggi
Menghitung jumlah sendi yang nyeri dan bengkak DAS 28 LED SDAI CDAI
Menggunakan VAS, nilai LED atau CRP
The Clinical Disease Acitivity Index (CDAI) Remisi ≤ 2,6 ≤3.3 ≤2.8
Tanpa pemeriksaan CRP untuk menilai aktivitas Rendah >2.6- ≤ 3,2 >3.3- ≤ 11 >2.8-≤ 10
penyakit secara klinis Sedang >3.2- ≤ 5.1 >11-≤ 26 >10-≤22
Tinggi >5.1 >26 >22