Anda di halaman 1dari 53

MANAJEMEN KASUS

PRURITUS EC PENYAKIT SISTEMIK


Preseptor
dr.
Oleh
Ahmad Syahputra
Citara Tri Utami
Christi Natalia Sirait
Dita Ayu Permata Dewi
Fikta Zakia Nurfaizah

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Tanda Vital
• Ku : Tampak sakit sedang • TD : 150/90 mmHg
• Kes : Compos Mentis • T : 36.8 ⁰C
• BB : 50 kg • HR : 89 x/menit
• TB : 156 cm • RR : 20 x/menit

• Status Gizi • Thoraks: kesan Cardiomegali dan


IMT : 20.5 kg/m2 (Normal) Bronchitis
Pruritus
1. Regio antebrachii anterior
bilateral (dextra et sinistra)
Tampak krusta merah -
kecoklatan, multiple, batas
tegas, ukuran miliar

2. Regio cubiti posterior


Tampak makula
hiperpigmentasi yang
diatasnya terdapat krusta
coklat-kehitaman, multiple,
batas tegas, ukuran miliar
3. Regio genu medialis sinistra
Tampak krusta, merah dengan tepi
kecoklatan, multiple, batas tegas ,
ukuran miliar – nummular

4. Regio cruris medialis sinistra


Tampak krusta kehitaman dengan
dasar hipopigmentasi, solitar, batas
tegas, ukuran lentikular
Tampak krusta kecoklatan, multiple,
batas tegas, ukuran miliar – lenticular

5. Regio cruris lateralis dextra


Tampak makula hipopigmentasi,
multiple, batas tegas, ukuran miliar -
lentikular, annular
Tampak maluka hiperpigmentasi yang
diatasnya terdapat krusta kehitaman,
multiple, batas tegas, ukuran miliar
6. Regio femoralis lateral dextra
Tampak makula hiperpigmentasi, multiple, batas tegas, ukuran lentikular-
numular, irreguler
Tampak krusta merah kecoklatan dengan dasar eritema, multiple, batas tegas,
ukuran miliar-lenticular. Tampak krusta kehitaman dengan dasar
hiperpigentasi, multiple ,batas tegas, ukuran lentikular
7. Regio gluteus

Tampak erosi, dengan central berwarna


merah muda , tepi putih - kecoklatan , solitar,
batas tegas, ukuran numular
8. Regio Thorax posterior
eTampak krusta kecoklatan yang
diatasnya terdapat skuama
putih, multiple, batas tegas,
ukuran miliar- lentikular,

9. Regio abdomen
Tampak makula kecoklatan -
eritema, multiple, batas tegas,
ukuran miliar-plakat , irregular

Tampan krusta kecoklatan


dengan dasar eritema, multiple,
batas tegas, ukuran miliar-
lentikular
9. Regio abdomen
Tampak makula kecoklatan -
eritema, multiple, batas tegas,
ukuran miliar-plakat , irregular

Tampan krusta kecoklatan


dengan dasar eritema, multiple,
batas tegas, ukuran miliar-
lentikular
Diagnosis
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
• Pruritus ec penyakit sistemik (CKD) • Pruritus ec Penyakit sistemik (CKD)
Tatalaksana
Umum
• Memberi informasi mengenai penyakit kulit pasien, penyebab, faktor risiko, pencegahan, dan
pengobatan yang akan diberikan
• Menjaga agar kulit tetap lembab, dengan cara menggunakan pelembab yang sering sehingga membantu
memulihkan skin barrier
• Menghindari kebiasaan yang mengiritasi kulit seperti menggaruk dengan tangan atau sisir jika gatal

Khusus
Topikal
Dexametason cream 15 gr 2 x sehari
Pelembab 2x sehari
Sistemik
Loratadin 1x 10mg
Contoh Penulisan Resep
dr. Putra
08989192633
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Bandarlampung, 20 Februari 2021

R/ Loratadin tab 10mg No. VII


ʃ 1 dd tab I

R/ Dexametason 0,25% cr 15 gram tube No I


ʃ u.e 2 dd part dol applic

Pro : Ny.B
Usia : 67 tahun
Quo ad
Quo Prognosis
sanationa
ad Quo ad functionam m
Dubia ad Bonam

vitam Dubia ad
Pada Umumnya prognosis baik, selama faktor pencetusBonamBo
dapat dihindari dan

Bonam kepatuhan dalam pengobatan baik


Serta tergantung pada penyakit sistemik yang mendasari yangnam
pruritus.
menyebabkan
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

“C hronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) is


a common, troubling and in some cases debilitating problem for
patients with CKD and end-stage renal disease ”
Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) didefinisikan sebagai gatal yang
berhubungan langsung dengan penyakit ginjal, tanpa kondisi komorbid lain yang
mendasari rasa gatal
CKD-aP juga dikenal sebagai uremic pruritus
yang umum terjadi pada pasien dialisis
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier
PREVALENSI

Tingkat prevalensi
sekitar 20% pada Hubungan yang Kondisi ini sering
CKD dan 40% jelas terjadi ialah tidak dilaporkan
pada penyakit efek pada aspek oleh pasien dan
ginjal stadium akhir psikososial dan overlooked oleh
(end-stage renal kondisi medis penyedia layanan
disease) pasien yang kesehatan
menjadi lebih buruk

Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New


Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier
Salah satu studi pertama untuk mengukur CKD-aP pada pasien dialisis diterbitkan
hampir 50 tahun yang lalu. Pada saat itu, prevalensi pada 36 pasien hemodialisis
(HD) adalah 86%

Sejak saat itu, prevalensi kondisi ini pada pasien HD telah menurun menjadi sekitar
40%

Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New


Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
PATOGENESIS Reports. Elsevier

Paling umum, CKD-aP dikaitkan dengan :

Pembentukan toksin (toxin build-up)

Neuropati perifer (peripheral neuropathy)

Disregulasi sistem kekebalan (immune


system dysregulation)

* Untuk pasien dengan CKD stadium lanjut atau yang Disregulasi opioid (opioid dysregulation)
menjalani dialisis, pruritus dapat recurrent dan
persisten, hal ini mempengaruhi terhadap quality of
life dan kemungkinan kelangsungan hidup pasien
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
PATOFISIOLO Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier

GI
PRURITUS (gatal) kronis sangat kompleks dan belum dipahami
sepenuhnya

Secara umum diperkirakan bahwa pruritogen (senyawa penghasil gatal seperti


histamin, prostaglandin, sitokin, neuropeptida, dan protease) dilepaskan oleh
keratinocytes, immune cells, or neighboring neurons in the skin

Pruritogen ini mengaktifkan neuron sensorik aferen primer yang bergantung


pada histamin atau independen dengan badan sel di akar dorsal dan ganglia
trigeminal melalui G protein–coupled, Toll-like, atau interleukin receptors

Neuron sensorik ini kemudian menyebarkan sinyal rasa “gatal” ke neuron


sekunder di tanduk dorsal spinal cord. Spinal Interneuron kemudian
memodulasi rasa gatal melalui neurotransmiter tertentu (misalnya naturietic (Gambar 2a)
polypeptide B) dan akhirnya mengaktifkan neuron proyeksi yang
mengirimkan sinyal ke spinothalamic tract ke korteks serebral
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New

EVALUASI Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International


Reports. Elsevier

CKD-aP memiliki presentasi klinis yang


bervariasi, sehingga sulit untuk diidentifikasi

Tingkat keparahannya dapat bervariasi dari


waktu ke waktu dari hampir tidak terlihat,
hingga terus-menerus dan mengganggu;
mungkin terjadi secara intermiten atau
persisten; dan dapat terjadi kapan saja dalam
kaitannya dengan dialisis — sebelum, selama,
atau setelah
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier

 Selain itu, distribusi EFLORESENSI pun bervariasi, dapat


generalisasi pada hingga 50% pasien dan seringkali simetris
 Tetapi dapat pula dilokalisasi, seringkali hanya terjadi pada wajah,
punggung, dan lengan

 Beberapa situasi telah diketahui memperburuk CKD-aP, termasuk


kondisi iklim panas atau dingin yang ekstrim, stres, aktivitas fisik, dan
mandi
 Dapat timbul berdampingan dengan xerosis (kulit kering) pada
50% -85% pasien, dan dapat terjadi dengan komplikasi gatal yang
bertumpang tindih dengan impetigo, crusta, papula, ulserasi, erosi, dan
prurigo nodularis1 (Figure 1)
Swarna et al. 2019. Journal of Pruritus Associated With Chronic Kidney Disease:
Gambaran klinis PRURITUS pada CKD A Comprehensive Literature Review. Cureus. NCBI

Gambaran klinis pruritus pada pasien CKD bervariasi pada setiap individu. Intensitas dan
distribusi juga bervariasi di antara pasien dari waktu ke waktu. Intensitasnya bervariasi
dari ketidaknyamanan sporadis hingga kegelisahan total sepanjang siang dan malam.

Kulit pasien CKD yang menjalani hemodialisis dengan gatal kronis terlihat hampir sama
dengan pasien tanpa gatal. Mungkin ada perubahan kulit sekunder karena garukan, seperti
ekskoriasi. Eksoriasi dengan atau tanpa impetigo dapat terjadi sebagai fenomena
sekunder; jarang, prurigo nodularis juga bisa terjadi.

Biasanya, pasien yang terkena CKD-aP akan mengalami gejala tersebut selama berbulan-
bulan hingga bertahun-tahun.

*Beberapa penelitian menemukan bahwa durasi dialisis berhubungan dengan keparahan


pruritus.

Lama dialisis selama tiga bulan atau kurang dikaitkan dengan pruritus sedang - berat, dan
mereka yang menjalani dialisis selama 10 tahun lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami
pruritus dalam analisis yang disesuaikan
STATUS
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier
DERMATOLOGIS
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier

Karena variabilitas klinis ini, dan


CKD-aP adalah kondisi umum pada pasien
dialisis, health provider harus
mempertimbangkan setiap timbulnya rasa gatal
pada populasi ini terkait dengan kondisi
CKD-aP, kecuali jika ada penjelasan alternatif
yang mendasari secara jelas

Penjelasan alternatif potensial untuk gatal


termasuk penyakit komorbid seperti penyakit
hati , hematologi, dan kondisi kulit, serta obat-
obatan seperti opioid
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International
Reports. Elsevier
Combs , Teixeira and Germain. 2015. Journal of Pruritus in Kidney Disease. HHS
Public Access. NCBI
Skala Keparahan

Empat skala biasanya digunakan untuk mengukur keparahan


gatal: visual analog scale (VAS), numeric rating scale
(NRS), verbal rating scale (VRS), Kidney Disease Quality
of Life-Short Form (KDQOL-SF).

VAS adalah skala yang paling umum digunakan


untuk mengukur keparahan CKD-aP. Awalnya
dikembangkan untuk mengevaluasi nyeri, VAS telah
disesuaikan untuk mengukur rasa gatal. Ini menggambarkan
garis horizontal atau vertikal, umumnya 10 cm, di mana
paling kiri tidak menunjukkan gatal dan paling kanan adalah
gatal paling parah yang bisa dibayangkan.
Combs , Teixeira and Germain. 2015. Journal of Pruritus in Kidney Disease. HHS
Public Access. NCBI

ABC SCALE
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New pada QOL. Ini adalah ukuran gatal yang valid
Insights Into Diagnosis, Pathogenesis, and Management. Kidney International dan andal
Reports. Elsevier

Multidimensional Scales

Skala gatal multidimensi yang paling umum


digunakan adalah 5-D itching scale dan
itching severity scale (ISS) . QOL Scales

5-D itching scale mengevaluasi intensitas Indeks QOL dermatologi (DLQI) dan Skindex
gatal, durasi gatal, pola gatal, dan telah dikembangkan dan divalidasi untuk
pengaruhnya terhadap kualitas hidup. Skala ini mengukur dampak penyakit kulit pada QOL.
dapat diandalkan, berkorelasi baik dengan VAS,
dan secara valid mengukur perubahan pruritus DLQI berisi 10 pertanyaan yang mengukur efek
dari waktu ke waktu. gatal pada gejala / perasaan, aktivitas sehari-hari,
waktu luang, pekerjaan / sekolah, hubungan
ISS mengukur durasi, frekuensi, pola, intensitas, pribadi, dan pengobatan.
pengobatan, gejala, sensasi, dan efek gatal
Skindex berisi 61 pertanyaan yang mengukur
efek penyakit kulit pada kualitas hidup, termasuk
efek psikososial yang kognitif, sosial, atau
emosional, dan efek fisik terkait dengan
ketidaknyamanan atau keterbatasan.
DIAGNOSIS
BANDING
Pruritus in Systemic Diseases

Metabolic Disorders. Chronic renal failure


(dialysis) and liver diseases with or without
cholestasis.

Infections. HIV, hepatitis C virus.

Hematologic Diseases. Iron deficiency, polycythemia


vera.

Endocrinal Disorders. Thyroid diseases, diabetes mellitus.

Paraneoplastic Diseases. Lymphomas and solid organ


Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Reviewtumors.
of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
DIAGNOSIS Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

BANDING
Chronic kidney disease–associated
pruritus (CKD-aP) Diagnosis
1. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying
Kerja
: Abnormal mast-cell proliferation in skin of patients on
hemodialysis
2. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying
: Dryness of the skin (Xerosis Skin)

3. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying


: Correcting anemia with erythropoietin

4. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying


: Secondary hyperparathyroidism

5. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying


: Disregulasi opioid (opioid dysregulation)
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
DIAGNOSIS Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

BANDING

6. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying


:
Disregulasi sistem kekebalan (immune system dysregulation)
7. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying
: Peripheral neuropathy
8. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying
:
Elevated levels of serotonin concentrations
9. Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying
:
Hypervitaminosis A
10. End Stage Renal Disease (ESRD) disease–associated pruritus
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying :


Dryness of the skin (Xerosis Skin)

Xerosis skin atau kulit kering, adalah manifestasi dermatologis yang


paling sering terjadi pada pasien yang menjalani terapi dialisis

Prevalensi pada keparahan pruritus dan kekeringan kulit pada populasi


uremik yang menerima dialisis maintenance , menunjukkan bahwa pasien
yang mengalami PRURITUS (gatal) yang menjalani hemodialisis atau
dialisis peritoneal memiliki hidrasi kulit yang jauh lebih rendah daripada
pasien dialisis tanpa pruritus uremik.
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying :


Correcting anemia with erythropoietin

Mengoreksi anemia dengan erythropoietin, pruritus membaik dalam waktu


satu minggu, kemungkinan karena penurunan konsentrasi histamin plasma
sebagai akibat dari penurunan produksi sitokin pelepas histamin
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying :


secondary hyperparathyroidism

Hiperparatiroidisme sekunder adalah masalah umum lainnya pada pasien


yang menjalani dialisis. Hiperparatiroidisme sekunder menyebabkan
mikropresipitasi garam kalsium dan magnesium di kulit. Itu menyebabkan
degranulasi sel mast dan pelepasan serotonin dan histamin.

Pengurangan rasa gatal pada pruritus setelah paratiroidektomi subtotal


telah dilaporkan . Telah dilaporkan bahwa pruritus bisa hilang sama sekali
setelah paratiroidektomi. Namun, di sisi lain, tidak semua pasien dengan
hiperparatiroidisme parah mengalami pruritus.
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying :


Disregulasi opioid (opioid dysregulation)

Pruritus uremik sebagian merupakan hasil dari ketidakseimbangan dalam


sistem opioidergik, dengan hiperaktivitas reseptor μ-opioid dalam sel
dermal dan limfosit. Opioid endogen sebagian diekskresikan oleh ginjal
dan kadar beta endorfin serum meningkat pada gagal ginjal kronis. Peptida
opioid menyebabkan pruritus melalui degranulasi sel mast kulit, atau
melalui efek pruritogenik sentral dan perifer langsung dengan
mengaktifkan reseptor μ-opioid.
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying :


Disregulasi sistem kekebalan (immune system dysregulation)

Disregulasi Sistem Kekebalan Tubuh


Salah satu teori CKD-aP menunjukkan bahwa peradangan mikro di kulit
dan kemungkinan peradangan sistemik merangsang rasa gatal. Tingkat
penanda inflamasi yang lebih tinggi terlihat pada pasien dialisis, termasuk
sel T-helper 1, protein c-reaktif, interleukin-6, dan interleukin-2,
mendukung hipotesis ini. Selanjutnya, CKD-aP dikaitkan dengan jumlah
white blood cell yang tinggi, albumin rendah dan kadar feritin tinggi ; obat
anti-inflamasi telah dikaitkan dengan pengurangan rasa gatal.
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

Chronic kidney disease–associated pruritus (CKD-aP) underlying :


Peripheral neuropathy

Neuropati Perifer
Gatal neuropatik diperkirakan terjadi ketika neuron sensorik aferen primer
yang sakit atau interneuron yang sakit diaktivasi secara tidak proporsional
atau tidak tergantung pada pruritogen apa pun. Prevalensi tinggi neuropati
sensorimotor perifer dan disautonomia ditemukan pada pasien dialisis, dan
ini mungkin menjelaskan rasa gatal mereka. Selanjutnya, pasien dialisis
dengan paresthesia dan restless leg syndrome lebih sering mengalami
CKD-aP
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of
Etiological Factors and New Treatment Modalities. The Scientific World Journal.
NCBI

End Stage Renal Disease (ESRD) disease–associated pruritus

Karakteristik klinis dari Penyakit Ginjal Stadium Akhir (ESRD) pruritus


bervariasi. Pada dua pertiga pasien, pruritus bersifat umum, sedangkan
pada pasien lainnya, pruritus terutama menyerang punggung, wajah, dan
lengan fistula arteri, dalam urutan frekuensi ini. Pruritus mungkin konstan
atau intermiten dan biasanya memburuk pada malam hari. Uremia
menyebabkan paroxysms pruritus yang parah, terutama selama musim
panas, dan beberapa pasien melaporkan pruritus selama atau segera setelah
dialisis.
Outlines a differential diagnosis of nonuremic and
treatable causes of itching that are common in patients with
CKD

Combs , Teixeira and Germain. 2015. Journal of Pruritus in Kidney Disease. HHS
Public Access. NCBI
TREATMENT

Swarna et al. 2019. Journal of Pruritus Associated


With Chronic Kidney Disease: A Comprehensive
Literature Review. Cureus. NCBI
Swarna et al. 2019. Journal of Pruritus Associated
With Chronic Kidney Disease: A Comprehensive
Literature Review. Cureus. NCBI
Swarna et al. 2019. Journal of Pruritus Associated
With Chronic Kidney Disease: A Comprehensive
Literature Review. Cureus. NCBI
Shirazian et al. 2017. Journal of Chronic kidney
disease-associated pruritus: impact on quality of
life and current management challenges.
International Journal of Nephrology and
Renovascular Disease. NCBI
ANALISI KASUS
Tatalaksana

Menjaga agar kulit tetap lembab, dengan cara


menggunakan pelembab yang sering sehingga
membantu memulihkan skin barrier.

Sesuai Teori

Nowak D, Jensen Y. 2017. Diagnosis and treatment of pruritus. Canadian Family Physician vol 63 https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5729138/pdf/0630918.pdf
Tatalaksana

Menghindari kebiasaan yang mengiritasi kulit seperti


menggaruk dengan tangan atau sisir jika gatal

Sesuai Teori

Nowak D, Jensen Y. 2017. Diagnosis and treatment of pruritus. Canadian Family Physician vol 63 https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5729138/pdf/0630918.pdf
Tatalaksana

Sesuai Teori

Dexametason cream 15 gr 2 x sehari

Nowak D, Jensen Y. 2017. Diagnosis and treatment of pruritus. Canadian Family Physician vol 63 https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5729138/pdf/0630918.pdf
Tatalaksana

Sesuai Teori

Loratadin 1x 10mg

Nowak D, Jensen Y. 2017. Diagnosis and treatment of pruritus. Canadian Family Physician vol 63 https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5729138/pdf/0630918.pdf
Quo ad
Quo Prognosis
sanationa
ad Quo ad functionam m
Dubia ad Bonam

vitam Dubia ad
BonamBo
Bonam nam

Pruritus and Systemic Disease. https://emedicine.medscape.com/article/1098029-overview#a2


Analisis Kasus
Diagnosis pada kasus ini sesuai dengan teori
Diagnosis Banding dimana dari anamnesis pasien memiliki
• Pruritus ec penyakit sistemik (CKD) penyakit sistemik yaitu CKD dan
melakukan HD ini sesuai dengan waktu
munculnya dalam teori yaitu dapat
terjadi kapan saja dalam kaitannya
dengan dialisis — sebelum, selama,
atau setelah dan hasil pemeriksaan fisik
yang menunjukkan gambaran sesuai
dengan teori dimana distribusi
Efloresensi bervariasi, dapat
generalisasi pada hingga 50% pasien
dan seringkali simetris
FOLLOW UP
DAFTAR PUSTAKA
Combs , Teixeira and Germain. 2015. Journal of Pruritus in Kidney Disease. HHS Public Access. NCBI.
Nowak D, Jensen Y. 2017. Diagnosis and treatment of pruritus. Canadian Family Physician vol 63
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5729138/pdf/0630918.pdf
Pruritus and Systemic Disease. https://emedicine.medscape.com/article/1098029-overview#a2
Shirazian et al. 2017. Journal of Chronic kidney disease-associated pruritus: impact on quality of life
and current management challenges. International Journal of Nephrology and Renovascular
Disease. NCBI.
Swarna et al. 2019. Journal of Pruritus Associated With Chronic Kidney Disease: A Comprehensive
Literature Review. Cureus. NCBI.
Tarikci et al. 2015. Journal of Pruritus in Systemic Diseases: A Review of Etiological Factors and New
Treatment Modalities. The Scientific World Journal. NCBI.
Verduzco and Shirazian. 2020. Joournal of CKD-Associated Pruritus: New Insights Into Diagnosis,
Pathogenesis, and Management. Kidney International Reports. Elsevier
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai