0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan27 halaman
Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun kronik yang menyerang sendi-sendi, ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi-sendi kecil tangan dan kaki. Terapi utamanya meliputi obat antiinflamasi, DMARD seperti metotreksat, dan glukokortikoid untuk mengurangi inflamasi dan mencegah kerusakan sendi. Komplikasi yang sering terjadi antara lain anemia, deformitas sendi, dan gangguan paru. Prognosis AR
Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun kronik yang menyerang sendi-sendi, ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi-sendi kecil tangan dan kaki. Terapi utamanya meliputi obat antiinflamasi, DMARD seperti metotreksat, dan glukokortikoid untuk mengurangi inflamasi dan mencegah kerusakan sendi. Komplikasi yang sering terjadi antara lain anemia, deformitas sendi, dan gangguan paru. Prognosis AR
Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun kronik yang menyerang sendi-sendi, ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi-sendi kecil tangan dan kaki. Terapi utamanya meliputi obat antiinflamasi, DMARD seperti metotreksat, dan glukokortikoid untuk mengurangi inflamasi dan mencegah kerusakan sendi. Komplikasi yang sering terjadi antara lain anemia, deformitas sendi, dan gangguan paru. Prognosis AR
ARTRITIS REUMATOID Muhamad Rhio Argentha 12100118017 Linda Oktaviana 12100118168
Preseptor : H. Apen Afgani, dr., Sp.PD., M.Kes
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat 2019 Definisi • Artritis rheumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama. Khas Manfes klinis : Poliartritis simetrik yang terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Epidemiologi • Prevalensi yang tinggi didapatkan di Pima Indian dan Chippewa Indian masing masing sebesar 5,3% dan 6,8%. • Sedangkan di China, Indonesia, dan Philipina prevalensinya kurang dari 0,4% • Prevalensi AR P > L (Faktor Hormonal) • Faktor Infeksi ( belum terbukti pasti ) • Protein Heat Shock (HSP) Faktor Risiko • Jenis kelamin Perempuan • Riwayat keluarga yang AR • Usia Tua • Paparan salisilat dan Rokok • Konsumsi kopi lebih dari 3 cangkir sehari • Makanan tinggi Vit D • Konsumsi Teh Patogenesis • Kerusakan sendi pada AR dimulai dari proliferasi Makrofag dan fibroblast synovial setelah adanya faktor pencetus, berupa autoimun atau infeksi. Sehingga mengakibatkan proliferasi dari endotel dan membentuk neovaskularisasi. Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan kecil dan sel sel inflamasi. Terjadi pertumbuhan yang irregular pada jaringa synovial yang mengalami inflamasi sehingga membentuk jaringan pannus. Manifestasi Klinis • Awitan (onset) terjadi secara perlahan, artritis simetris terjadi dalam beberapa mnggu sampai beberapa bulan. Kekakuan sendi pada pagi hari yang berlangsung selama 1 jam atau lebih. Juga mempunyai gejala konstitusional berupa kelemahan, kelelahan, anoreksia dan demam ringan. • Manifestasi Artikular , nyeri dan kaku pada banyak sendi. • Kardinal sign ( Nyeri, bengkak, kemerahan dan terba hangat) sering di temukan pada awal perjalanan penyakit dan kekambuhan. • Sinovitis pada persendian tangan, kaki dan vertebra servikal. Tetapi sendi besar seperti bahu dan lutut juga bisa terkena. (simetris) • Ankilosis tulang terutama pada pada sendi pergelangan tangan dan kaki. • Manifestasi Ekstraartikular, biasanya pada orang dengan titer Faktor rheumatoid (FR) serum tinggi. - Nodul rheumatoid (kulit) - Vaskulitis dan felty syndrome jarang dijumpai. PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
• Darah perifer lengkap (complete blood cell count)
• Faktor reumatoid (RF) • Laju endap darah atau C-reactive Protein (CRP) • Pemeriksaan fungsi hati • Pemeriksaan fungsi ginjal • Anti-CCP • Anti-RA33 • Plain radiograph • MRI PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK KRITERIA DIAGNOSIS (berdasarkan ACR-EULAR 2010) • Sendi besar : bahu, siku, lutut, pangkal paha, dan pergelangan kaki • Sendi kecil : MCP, PIP, MTP II-V, IP ibu jari dan pergelangan tangan
Jika skor yang didapat 6 atau lebih dapat dibuat diagnosis AR
DIAGNOSIS BANDING • Artropati reaktif • Spondiloartropati seronegatif • Lupus eritematosus sistemik • Artritis gout TERAPI Tujuan terapi pada penderita AR : • Mengurangi nyeri • Mempertahankan status fungsional • Mengurangi inflamasi • Mengendalikan keterlibatan sistemik • Proteksi sendi dan struktur ekstraartikular • Mengendalikan progresivitas penyakit • Menghindari komplikasi yang berhubungan dengan terapi Terapi Non Farmakologi • Terapi puasa • Suplementasi asam lemak esensial • Terapi spa dan latihan • Pemberian suplemen minyak ikan (cod liver oil) : digunakan sebagai NSAID-sparing agent • Edukasi untuk proteksi sendi : hindari posisi yang menyebabkan deformitas, hindari satu posisi terlalu lama, serta hindari tekanan kuat pada sendi Terapi Farmakologi 1. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) • Digunakan sebagai terapi awal untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan • Diklofenak 50-100 mg 2x/hari • Meloksikam 7,5-15 mg/hari • Celecoxib 200-400 mg/hari 2. Glukokortikoid • Prednison 10-15 mg per hari • Dosis steroid harus diberikan dalam dosis minimal karena risiko tinggi mengalami efek samping seperti osteoporosis, katarak, gejala Cushingoid, dan gangguan kadar gula darah. • Steroid sistemik sering digunakan sebagai bridging therapy selama periode inisiasi DMARD sampai timbulnya efek terapi DMARD 3. Disease-Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD) • Untuk mengontrol penyakit dan mengurangi kerusakan sendi. Terapi dengan DMARD dapat digunakan secara tunggal maupun kombinasi. • Methotrexate 7,5-25 mg PO, IM, atau SC per minggu • Sulfasalazin 2-3 gr PO per hari • Leflunomide 100 mg PO per hari selama 3 hari kemudian 10-20 mg PO per hari • Klorokuin fosfat 250 mg PO per hari • Hidroksiklorokuin 200-400 mg PO per hari Terapi Kombinasi • Banyak penelitian memperlihatkan bahwa efikasi terapi kombinasi lebih superior dibandingkan dengan terapi tunggal. • MTX + hidroksiklorokuin • MTX + hidroksiklorokuin + sulfasalazine • MTX + sulfasalazine + prednisolone • MTX + leflunomide Terapi Pembedahan • Untuk memperbaiki fungsi, mobilitas, dan mengontrol nyeri • Pembedahan harus dipertimbangkan bila terdapat nyeri berat yang berhubungan dengan kerusakan sendi yang ekstensif, keterbatasan gerak yang bermakna atau keterbatasan fungsi yang berat, atau ada ruptur tendon • Prosedur dapat berupa tendon repair and transfer, operasi carpal tunnel, total joint replacement, serta stabilisasi sendi servikal yang tidak stabil KOMPLIKASI Komplikasi Keterangan Anemia 75% penderita AR mengalami anemia karena penyakit kronik Kanker Mungkin akibat sekunder dari terapi yang diberikan (limpoma, leukemia, tumor solid) Komplikasi kardiak Efusi perikardial asimptomatik, miokarditis, blok atrioventrikular Cervical spine disease Tenosinovitis, myelopati Gangguan mata Episkleritis (jarang) Pembentukan fistula Terbentuknya sinus kutaneus dekat sendi yang terkena, terhubungnya bursa dengan kulit Peningkatan infeksi Umumnya merupakan efek terapi dari AR Deformitas sendi tangan Deviasi ulnar pada sendi metakarpofalangeal; deformitas boutonniere (fleksi PIP dan hiperekstensi DIP); deformitas swan neck (kebalikan dari deformitas boutonniere); hiperekstensi ibu jari; peningkatan risiko ruptur tendon Deformitas sendi lainnya Frozen shoulder, kista popliteal, sindrom terowongan karpal dan tarsal Komplikasi pernapasan Nodul paru; inflamasi pada sendi cricoartenoid dengan gejala suara serak dan neri pada laring; pleuritis; fibrosis intersisial Nodul reumatoid Ditemukan pada 20-35% penderita AR pada permukaan ekstensor ekstremitas atau daerah penekanan lainnya, bisa juga ditemukan pada daerah sklera, pita suara, sakrum, atau vertebra Vaskulitis Arteritis distal, perikarditis, neuropati perifer, lesi kutaneus, arteritis organ visera, arteritis koroner KOMPLIKASI Komplikasi Pleuroparenkimal Primer Dan Sekunder Penyakit pleura Efusi pleura, fibrosis pleura Penyakit jaringan intersisial paru Pneumonia intersisial, pneumonia intersisial nonspesifik, organizing pneumonia, kerusakan alveolus difus, pneumonia eosinofilik akut, penyakit fibrobulosa apikal, amiloid, nodul rematik Penyakit pulmonar vaskular Hipertensi pulmonar, vaskulitis, perdarahan alveolar difus dengan kapilaritis Komplikasi Vaskular Pulmonal Infeksi oportunistik Tuberkulosis paru, infeksi mikobakterium atipik, nokardiosis, aspergilosis, pneumonia pada pneumositis jeroveci, pneumonitis sitomegalovirus Toksisitas obat Metotreksat, aurum, D-penisilamin, sulfasalazin PROGNOSIS • Prognosis AR sangat bergantung dari waktu diagnosis dan pengobatan dimulai • 40% pasien AR mengalami hendaya dalam 10 tahun kedepan • Penggunaan DMARD kurang dari 12 minggu menunjukkan hasil remisi yang lebih baik