Anda di halaman 1dari 3

DM

Latar Belakang
DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus
diklasifikasikan atas DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM pada kehamilan. Diabetes
melitus tipe 2 meliputi 90-95% dari semua populasi diabetes. (buku dm). Organisasi
International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang
pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan
agka prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Berdasarkan jenis
kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di tahun 2019 yaitu 9% pada perempuan
dan 9,65% pada laki-laki. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan
umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada uur 65-79 tahun. Angka
diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun
2045.

Permasalahan
Nama : Tn. H; Usia : 69 th; TB : 170 cm; BB :65 kg; RM : 035303; Alamat : Gg. mesjid RT 5/4
Anamnesis :
Pasien datang untuk kontrol penyakit DM, minum obat teratur, pasien biasa minum obat
metformin, saat ini obat sudah habis. Keluhan saat ini lemas (+) sejak 1 hari yang lalu,
keluhan disertai pusing berdenyut sejak 1 hari yang lalu. keluhan demam (-), batuk (-), pilek
(-), mual (-), muntah (-). BAK dan BAB normal.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/89
N : 90
R : 20
S : 36,5

Kepala : normocephal, lidah normal


Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera icteric (-/-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax :
Pulmo : simetris, VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
Cor : BJ murni reguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen : supel, BU (+) normal, Nyeri Tekan Epigastrik (-)
Ekstremitas : acral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
GDS : 210 mg/dL

Perencanaan dan pemilihan intervensi


Dalam mengobati pasien DMT2 tujuan yang harus dicapai adalah meningkatkan kualitas
hidup pasien. Tujuan penatalaksanaan meliputi tujuan penatalaksanaan jangka pendek dan
jangka panjang. Tujuan penatalaksanaan jangka pendek adalah menghilangkan keluhan dan
tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai target pengendalian glukosa
darah. Tujuan penatalaksanaan jangka panjang adalah untuk mencegah dan menghambat
progresivitas komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler, serta neuropati diabetikum.
Tujuan akhir pengelolaan DMT2 adalah menurunkan morbiditas dan mortalitas DM.
Pengelolaan DMT2 dimulai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa
waktu. Apabila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, dilakukan intervensi
farmakologis dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. Pemilihan obat
untuk pasien DMT2 memerlukan pertimbangan yang banyak agar sesuai dengan kebutuhan
pasien. Pertimbangan itu meliputi, lamanya menderita diabetes, adanya komorbid dan jenis
komorbidnya, riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat hipoglikemia sebelumnya, dan
kadar HbA Dengan 1c. pertimbangan tertentu, OHO dapat segera diberikan secara tunggal
atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. Pada keadaan dekompensasi metabolik berat,
misalnya ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, adanya
ketonuria, insulin dapat segera diberikan. Pengetahuan tentang pemantauan mandiri, tanda
dan gejala hipoglikemia dan cara mengatasinya harus dijelaskan kepada pasien.

Pelaksanaan
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan upaya pengobatan dasar dilaksanakan di Puskesmas
Tanah Sareal pada tanggal 8 Maret 2021. Sebelum memulai kegiatan, terlebih dahulu
meminta persetujuan dan kesediaan pasien untuk mengikuti alur upaya pengobatan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pengobatan.
Diagnosis : DM tipe 2
Pengobatan dasar yang diberikan :
R/ Metformin 500 mg tab No. XX
S 2 dd 1 tab
R/ Paracetamol 500 mg tab No. IX
S 3 dd 1 tab
R/ Vitamin B kompleks tab No. VI
S 2 dd 1 tab

Monitoring
Apabila pasien datang untuk kontrol, dilakukan evaluasi apakah keluhan yang dialami
sudah berkurang atau belum. Memeriksa kadar gula darah pasien. Ditanyakan apakah
obat masih ada atau tidak. Jika gula darah masih belum memenuhi sasaran setelah
beberapa kali pengobatan dan modifikasi gaya hidup yang tepat atau ditemukan
komplikasi dari DM, maka pasien perlu dirujuk ke dokter spesialis.

Anda mungkin juga menyukai