Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

REUMATOID ARTHRITIS

Aldi Firdaus
406182018
Pembimbing : dr. Eko Sugihanto, Sp.PD FINASIM
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAA SOEWONDO PATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Reumatoid Arthritis
• Definisi : penyakit inflamasi kronis sitemik yg
ditandai dgn pembengkakan & nyeri sendi
serta destruksi membran sinovial persendian.
Epidemiologi
• Di Amerika Serikat dan beberapa daerah di Eropa prevalensi AR
sekitar 1% pada kaukasia dewasa; Perancis sekitar 0,3%, Inggris dan
Finlandia sekitar 0,8% dan Amerika Serikat 1,1% sedangkan di Cina
sekitar 0,28%. Jepang sekitar 1,7% dan India 0,75%. Insiden di
Amerika dan Eropa Utara mencapai 20-50/100000 dan Eropa
Selatan hanya 9-24/100000
• Di Indonesia di Bandungan Jawa Tengah didapatkan prevalensi AR
0,3 %, sedang di Malang pada penduduk berusia diatas 40 tahun
didapatkan prevalensi AR 0,5 % di daerah Kotamadya dan 0,6% di
daerah Kabupaten. Di Poliklinik Reumatologi RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta, pada tahun 2000 kasus baru Artritis
Reumatoid merupakan 4,1% dari seluruh kasus baru. Di poliklinik
reumatologi RS Hasan Sadikin didapatkan 9% dari seluruh kasus
reumatik baru pada tahun 2000-2002.
• Etiologi & Faktor Resiko : predisposisi genetik,
terutama HLA-DR4 & HLA-DR1  reaksi
imunologis pd membran sinovium.
Perempuan > sering (rasio 3:1 dibanding laki-
laki). Insidens tertinggi pd usia 20-45 tahun.
PATOFISIOLOGI
Tanda & Gejala
• 1. Gejala konstitusional : penurunan
BB,malaise,depresi,demam, & kakeksia.
• 2. Manifestasi Artikular
– a. Manifestasi reversibel berkaitan dgn inflamasi
sinovium :
• Kekakuan sendi pd pagi hari, > 2 jam jika tdk diberikan
pengobatan adekuat.
• Tanda sinovitis : kemerahan,bengkak,panas,maupun
nyeri.
Tanda & Gejala
– b. Manfestasi ireversibel akibat penipisan kartilago
sendi & erosi tulang periartikular. Tanda & Gejala :
• Vertebra servikalis : kekakuan pd seluruh
segmen leher,berkurangnya ruang lingkup
gerak sendi,gangguan stabilitas sendi,subluksasi
vertebra pd C4-C5 atau C5-C6.
• Gelang bahu : kekakuan gelang bahu berat (
frozen shoulder syndome).
Tanda & Gejala
• Siku : ditemukan sinovitis pd articulatio cubiti
yg bermanifestasi sbg parestesia digiti 4&5
serta paralisis fleksor digiti 5.
• Tangan : pembengkakan fusiformis di PIP,
swan neck deformities (MCP fleksi,PIP
hiperekstensi,DIP fleksi), boutonniere (PIP
fleksi,DIP hiperekstensi), carpal tunnel
syndrome,z-line deformity (deviasi ulnar), dan
tenosinovitis.
Tanda & Gejala
• Panggul : keterbatasan range of motion (ROM).
• Lutut : penebalan sinovial,efusi lutut,kista
Baker.
• Kaki & pergelangan kaki : rasa nyeri,pronasi &
eversi kaki akibat spasme otot,parestesia pd
telapak kaki,deformitas subluksasi kaput
metatarsal (hammer toe ).
Tanda & Gejala
• Manifestasi Ekstraartikular , meliputi :
– Kulit : nodul reumatoid,purpura,pioderma
gangrenosum.
– Mata : keratokonjungtivitis sicca,
skleritis,episkleritis.
– THT : xerostomia,periodontitis.
– Sistem respirasi : nyeri tenggorokan,nyeri
menelan,pneumonitis interstisial,efusi
pleura,fibrosis paru luas.
Tanda & Gejala
– Sistem kardiovaskular : perikarditis,penyakit
jantung sistemik,miokarditis,disfungsi
katup,artimia,kardiomiopati.
– Sistem gastrointestinal : vaskulitis.
– Sistem urogenital : nefropati
membranosa,amiloidosis sekunder.
– Sistem saraf : mielopati,neuropati
– Sistem hematologi : anemia pykt
kronis,neutropenia,splenomegali,limfoma sindrom
Felty.
– Sistem endokrin : hipoandrogenisme.
Clinical Manifestations
Kriteria American Rheumatism Assocition untuk RA (1987)

1 Kaku pagi hari Kekakuan pd pagi hari pd persendian dan sekitarnya, sekurangnya
selama 1 jam sebelum perbaikan maksimal
2 Artritis pd 3 daerah Pembengkakkan jar lunak atau persendian atau lbh efusi (bukan
persendian atau lebih pertumbuhan tulang) pd sekurang2nya 3 sendi secara bersamaan yg
diobservasi o/ seorg dokter
3 Artitis pd persendian Sekurang2nya terjd pembengkakkan satu persendian tangan spt yg
tangan tertera di atas
4 Artritis sinmetris Keterlibatan sendi yg sama spt yg tertera pd kriteria 2 pd ke2 belah
sisi(keterlibatan PIP, MCP atau MTP bilateral dpt diterima walaupun tdk
mutlak bersifat simetris)
5 Nodul reumatoid Nodul subkutan pd penonjolan tulang atau permukaan ekstensor atau
daerah juksta artikuler yg diobservasi o/ seorg dokter.

6 Faktor reumatoid Terdptnya titer abnormal FR serum yg diperiksa dgn cara yg


serum positif memberikan hasil positif kurang dr 5% kelompok kontrol yg diperiksa

7 Perubahan gbrn Perubahan gbrn radiologis khas bagi RA pd pemeriksaan sinar-x


radiologis tangan posterior/pergelangan tangan yg hrs menunjukkan adanya erosi
atau dekalsifikasi tulang yg berlokasi pd sendi atau daerah yg
berdekatan dgn sendi (perubahan akibat osteoartritis saja tdk
memenuhi persyaratan)
Diagnosis
• Pasien dikatakan menderita RA jika memenuhi
kriteria 1-4 yg dialami minimal 6 minggu
Diagnosis RA berdasarkan skor dari American
College of Reumatology dan The Europan
League Against Reumatism

Distiribusi Sendi (0-5) Durasi Gejala (0-1)


1 sendi besar 0 < 6minggu 0
2-10 sendi besar 1 > 6 minggu 1
1-3 sendi kecil (sendi besar tdk 2 Acute phase reactant (0-1)
diperhitungkan
CRP normal & LED normal 0
4-10 sendi kecil (sendi besar 3
CRP abnormal/LED abnormal 1
tdk diperhitungkan)
>10 sendi (minimal satu sendi 5
kecil - Jika Skor didapat >= 6, maka pasien pasti
Serologi (0-3) menderita RA.
- Jika Skor < 6, tidak dianggap menderita
RF (-) & CPA (-) 0 artritis reumatoid, akan tetapi status
(+) rendah RF/(+) rendah CPA 2 mereka dapat dinilai ulang dan kriteria
dapat dipenuhi secara kumulatif
(+) tinggi RF/(+) tinggi CPA 3
sepanjang waktu.
Pemeriksaan Penunjang
• Darah perifer : anemia,trombositosis, dan
peningkatan LED & CRP
• Analisis cairan sendi inflamasi : 5.000-
50.000/uL,PMN >50 %
• Faktor Reumatoid (RF), anti-cyclic citrullinated
peptide antibodies (ACPA)
DD
• Artropati reaktif
• Spondiloartropati Seronegatif
• SLE
• Artritis Gout
Tatalaksana ( Farmako )
• Tujuan : menghilangkan inflamasi,mencegah
deformitas,mengembalikan fungsi
sendi,&mencegah destruksi jaringan lbh
lanjut.
• OAINS : diberikan sejak awal munculnya gejala
inflamasi sendi. OAINS tdk melindungi
kerusakan tulang rawan sendi & tulang dari
proses destruksi
Tatalaksana ( Farmako )
• Disease-Modifying Antirheumatic Drugs
(DMARDs),u/ mengontrol pykt & mengurangi
kerusakan sendi.
Tatalaksana (Farmako)
Tatalaksana ( Farmako )
Tatalaksana ( NonFarmako )
• Latihan aerobik dapat dikombinasikan dengan
latihan penguatan otot (regio terbatas atau
menyeluruh), dan latihan untuk kelenturan,
koordinasi dan kecekatan tangan serta kebugaran
tubuh.
• Terapi fisik dengan menggunakan laser kekuatan
rendah dan TENS (transcutaneous electrical nerve
stimulation).
• Kombinasi parafin (termoterapi) dan latihan aktif
juga tampak efektif mengurangi nyeri.
Tatalaksana ( NonFarmako )
• Penggunaan alat bantu perlu dipertimbangkan
pada penderita yang memiliki keterbatasan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pada
periode inflamasi aktif maka ortotik statis
dapat digunakan.
Tatalaksana ( NonFarmako )
• Terapi bedah ortopedik : u/ memperbaiki
fungsi,mobilitas, dan mengontrol nyeri. Dapat
berupa tendon repair dan transfer,operasi
carpal tunnel,total joint replacement,serta
stabilisasi sendi servikal yg tdk stabil.
Komplikasi
• Komplikasi yang paling sering dijumpai pada
AR adalah komplikasi artikular yaitu kecacatan
sendi baik struktural maupun fungsional. Pada
vertebra cervicalis dapat terjadi tenosinovitis
pada ligamentum transversum C1 yang
selanjutnya dapat mengakibatkan instabilitas
C1-C2 bahkan dapat terjadi myelopati cervical
akibat erosi processus odontoid, kelemahan
ligamen atau ruptur ligamen.
Komplikasi
• Selain itu bisa juga terjadi komplikasi ekstra
artikular seperti fibrosis paru dan sindroma
Felty.
Prognosis
• Sejumlah 10% pasien yg memenuhi kriteria RA
akan mengalami remisi spontan dalam 6
bulan. Akan tetapi kebanyakan pasien akan
mengalami penyakit yang persisten dan
progresif

Anda mungkin juga menyukai