Anda di halaman 1dari 34

Laporan kasus bell’s

palsy
KO-AS NEUROLOGI SUMBER WARAS/ 9 JULI - 12
AGUSTUS 2018
Tinjauan pustaka
Bell’s Palsy
Definisi
Kelumpuhan fasialis tipe LMN akibat
disfungsi nervus fasialis perifer yang
terjadi secara akut dan penyebabnya
idiopatik
Epidemiologi
Salah satu kelainan neurologik nervus
kranial tersering
Di Amerika Serikat : 23 kasus per 100.000
orang setiap tahun
Lebih sering terjadi pada penderita
diabetes melitus hipertensi dan wanita
hamil
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Diseases of spinal cord, peripheral nerve, and muscle. In: Ropper AH, Samuels
MA, torsedi. Adam and Victor’s Principles of Neurology. 10th Ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2014. p.
1394-9
Etiologi
Idiopatik
HSV-1
Terjadi Dimielinisasi segmental, bahkan dapat terjadi kerusakan aksonal
Nervus Fasialis (N. VII)

Nervus
Serabut motorik Intermedius
(sensorik)

Otot- otot ekspresi


wajah Serabut Serabut viseral
parasimpatik aferen

Nasal, lakrimal, kelenjar Pengecapan 2/3


Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adam and Victor’s liur (sublingual dan lidah anterior
Principles of Neurology. 10th Ed. USA: The McGraw-Hill submandibular)
Companies, Inc.; 2014. p. 1394
Manifestasi Klinis
a. Kerusakan setinggi foramen stilomastoideus.
o Mulut tertarik ke sisi yang sehat
o Makanan berkumpul diantara pipi dan gusi, sensasi dalam (deep sensation)
wajah menghilang
o Kerutan dahi menghilang
o Air mata keluar terus menerus

b. Lesi di kanalis facialis (melibatkan khorda tympani)


o Gejala: seperti (a) ditambah dengan gangguan pengecapan 2/3 depan lidah dan
gangguan salivasi.

c. Lesi di kanalis facialis lbh tinggi (melibatkan M. Stapedius)


o Gejala: seperti (b) ditambah dengan hiperakusis.
Derajat Kelumpuhan Berdasarkan
Grading House-Brackmann
Diagnosis
Umumnya dapat ditegakkan bds gejala klinis
Dapat dilakukan MRI dengan Kontras  penyangatan nervus fasialis yang menunjukan
inflamasi
Tatalaksana
Prednison (40 – 60 mg / hari) selama 7 – 10 hari
 efek beneficial
Proteksi mata yang susah ditutup
Antiviral  tidak rutin diberikan. Cth kasus: Lyme disease, VZV
Fisioterapi  mempertahankan tonus otot yg lumpuh . Cara : masase atau
faradisasi
Diagnosis banding
Sentral Stroke

Tumor

Ramsay hunt syndrome

Lymes disease

Perifer Otitis media

Guillain-Barre syndrome
Kelenjar parotis
Tumor
Serebello-pontin
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adam and Victor’s Principles of Neurology. 10th
Ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2014. p. 1394
Prognosis
Sekitar 80-90% pasien dengan Bell’s palsy sembuh dalam 6 minggu - 3
bulan
Faktor yang mendukung prognosis baik
◦ pemberian kortikosteroid dini
◦ Paralisis parsial inkomplit
◦ penyembuhan awal dan perbaikan fungsi pengecapan dalam minggu
pertama.
Faktor yang menunjukkan prognosis buruk
◦ Usia > 60 tahun
◦ Paralisis komplit
◦ EMG : tanda denervasi setelah onset 10 hari
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adam and Victor’s Principles of Neurology. 10th
Ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2014. p. 1394
Daftar Pustaka
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Diseases of spinal cord, peripheral nerve, and
muscle. In: Ropper AH, Samuels MA, editors. Adam and Victor’s Principles of
Neurology. 10th Ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2014.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Neurologi. 2017. Jakarta

Greenberg DA, Aminoff MJ, Simon RP. Clinical Neurology. 8th Ed. USA: The
McGraw-Hill Comapnies, Inc.; 2012
Laporan Kasus
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Umur : 44 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Grogol, JakBar
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pernikahan : Menikah
• Suku Bangsa : Jawa
• Agama : Islam

16
Keluhan utama
Anamnesis Mulut mencong ke kanan sejak 2 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


◂ Ps dtg ke Poli Saraf RSSW dengan keluhan mulut mencong
ke kanan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan diketahui saat
tetangga pasien mengatakan bahwa mulutnya terlihat
sedikit mencong, keluhan dirasakan semakin lama semakin
parah karena pasien juga merasakan sulit minum dan
makan karena air keluar dari mulutnya. Pada saat tidur,
mata kiri nya tidak dapat menutup sehingga terasa perih
dan berair.
◂ Keluhan Tambahan : demam (-), batuk (-), pilek (-), keluar
cairan dari telinga (-), pusing berputar (-), gangguan
pendengaran (-), gangguan pengecapan (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
•Riwayat HT (+)/ DM (-)/ Jantung (-)
•Riwayat keluhan serupa (-)
Riwayat Keluarga
•Riwayat keluhan serupa (-)
•Riwayat penyakit jantung / DM / HT (-)
Riwayat Kebiasaan

18
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: KU baik, GCS 15 (E4V5M6)

Tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82x/menit, reguler isi cukup
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5°C

19
Pemeriksaan Sistem
Mata : lagopthalmos (-/+), injeksi konjungtiva (-/+), CA (-/-), SI (-/-)
Bibir : Asimetris, tampak bergeser ke kanan
Hidung : nyeri tekan sinus (-)
Telinga : nyeri tekan preaurikular (-), nyeri tekan post aurikuler (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, KGB
Paru : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ I / II dbn, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) N, supel
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT <2dtk
Tulang Belakang : skoliosis (-), lordosis (-), kifosis (-)
Kulit : dbn
20
Pemeriksaan Neurologis
GCS : E4 V5 M6
Tanda rangsang meningeal:
◦ kaku kuduk : (-)
◦ Brudzinski I : (-)
◦ Brudzinski II : (-)
◦ Brudzinski III : (-)
◦ Brudzinski IV : (-)
◦ Laseque sign : (-)
◦ Kernig sign : (-)
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan Nervus Kranialis
N. Olfactorius (I) : Tidak dilakukan pemeriksaan
N. Opticus (II) :

Parameter Okuli Dextra (OD) Okuli Sinistra (OS)

Visus Tidak dilakukan pemeriksaan


Fundus Okuli Tidak dilakukan pemeriksaan
Lapangan Pandang Normal Normal
Refleks Cahaya langsung (+) (+)
Refleks Cahaya tidak langsung (+) (+)
Pemeriksaan Neurologis
• N. Occulomotoris (III, IV, dan VI)
Parameter Okuli Dextra (OD) Okuli Sinistra (OS)
Kedudukan bola mata Simetris, letak di tengah
Gerakan bola mata Normal Normal
Nistagmus (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Lagopthalmos (-) (+)
Pupil Isokor, letak di tengah
Lebar 3 mm 3 mm
Bentuk Bulat Bulat
Pemeriksaan Neurologis
N. Trigeminus (V)

Parameter Dextra (D) Sinistra (S)


Motorik
Membuka mulut Normal Normal
Menggerakkan rahang Normal Normal
Kekuatan gigitan Normal Normal
Sensorik
Cabang oftalmik, maksilaris dan Normal Normal
mandibularis
Pemeriksaan Neurologis
N. Fasialis (VII)
Parameter
Raut Wajah : Asimetris
Fissura Palpebra : Simetris
Saat mengerutkan dahi, sisi kiri tertinggal
Saat mengangkat alis, sisi kiri lebih rendah
Saat mencucukan bibir, sisi kiri tertinggal
Saat menggembungkan pipi, terjadi keboocoran di sisi kiri
Saat menyeringai, sudut mulut kiri tertinggal
Chvostek sign ( - )
Pemeriksaan Neurologis
N. Vestibulocochlearis (N. VIII)
◦ Tes Romberg : Normal
◦ Tes Romberg yang dipertajam : Normal
◦ Tes Pendengaran : Tidak dilakukan

N. Glossofaringeus (N IX, X)
◦ Pallatum Mole : Simetris
◦ Arkus Faring : Simetris
◦ Uvula : Di tengah
◦ Disfagia : (-)
◦ Disartria : (-)
◦ Kualitas suara : Normal
Pemeriksaan Neurologis
N. Assesorius (N. XI)
◦ M. Sternocleidomastoideus : Normal
◦ M. Trapezius : Normal

N. Hypoglossus (N.XII)
◦ Lidah
◦ Tremor : (-)
◦ Atrofi : (-)
◦ Fasikulasi : (-)
◦ Kedudukan lidah sewaktu istirahat : Simetris
◦ Kedudukan lidah sewaktu dijulurkan : Simetris
◦ Pergerakan lidah : Normal
Pemeriksaan Neurologis
Sistem Motorik
◦ Inspeksi : Postur baik, tidak ada habitus dan
gerakan involuter
◦ Trofi : Eutrofi
◦ Tonus Otot : Normotoni
◦ Kekuatan otot
◦ Extremitas superior : (5555 / 5555)
◦ Extremitas inferior : (5555 / 5555)
Pemeriksaan Neurologis
Sistem Sensorik
◦ Taktil
◦ Extremitas superior : (Normal / Normal)
◦ Extremitas inferior : (Normal / Normal)
◦ Nyeri
◦ Extremitas superior : (Normal / Normal)
◦ Extremitas inferior : (Normal / Normal)
◦ Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
Parameter Dextra (D) Sinistra (S)
Refleks Fisiologis
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Pergelangan ++ ++
Patella ++ ++
Archiles ++ ++
Patologis
Babinski - -
Oppenheim - -
Chaddock - -
Gordon - -
Schaefer - -
Hoffman – Tromner - -
Klonus Paha - -
Klonus Kaki - -
Pemeriksaan Neurologis
Koordinasi Sistem Saraf Tepi
◦ Tes Telunjuk-Hidung : Normal ◦ Tinnel’s Sign : ( - )
◦ Tes Tumit-lutut : Normal ◦ Tes Phalens : ( - )
◦ Shallow Knee Bend : Normal
Fungsi Luhur
◦ Kesadaran Kualitatif : Normal
◦ Memori : Normal
◦ Orientasi
◦ Diri : Normal
◦ Tempat : Normal
◦ Waktu : Normal
Diagnosis
Diagnosa klinis : Bell’s Palsy Sinistra, Hipertensi
terkontrol obat
Diagnosa topis : Nervus VII sinistra sekitar foramen
stilomastoideus
Diagnosa etiologi : Idiopatik

Pengkajian
•Keluhan wajah sisi kiri yang tidak dapat digerakkan mendadak
(unilateral dan onset akut)
•Pada pemeriksaan neurologis, ditemukan kelemahan seluruh
wajah bagian atas dan bawah pada sisi kiri (parese N.VII sinistra
perifer)
Tatalaksana
•Tutup sisi mata yang sakit dengan kassa, agar tidak terjadi trauma
saat tidur
•Metilprednisolon 16 mg 3x1 selama 1 minggu
•C. Lyteers 6 x 1 tetes

R/ Evaluasi
 Kontrol lagi 1 minggu, lihat perbaikan gejala (fungsi
pengecapan, fungsi motorik)
Prognosis
Ad vitam : bonam
◦ (tidak ada laporan bahwa bell’s palsy menyebabkan kematian)

Ad functionam : bonam
◦ (kejadian denervasi nervus yang dapat menyebabkan
kelumpuhan jangka panjang cukup jarang)

Ad sanationam : bonam
◦ (rekurensi hanya sekitar 8%)

Anda mungkin juga menyukai