Skenario:
Seorang pria pekerja bangunan berusia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri seluruh
sendi.
Tugas Mahasiswa:
1. Lakukan anamnesis pada pasien!
2. Lakukan pemeriksaan!
3. Sebutkan diagnosis klinis dan alasannya!
4. Sebutkan tata laksana farmakologi dan alasannya!
5. Tuliskan resep!
6. Lakukan konseling dan edukasi!
PELAKSANAAN TUGAS
Anamnesis :
- Melakukan anamnesis sistematis berdasar 7 butir atribut dan 4 pokok pikiran
Data Pasien :
Nama : Romi
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 7 Juni 1989/ 32 thn
Alamat : Jl. Apel No. 3, Jajar, Surakarta
Pekerjaaan : tukang bangunan
Status : menikah
Keluhan utama : nyeri seluruh sendi
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum
diketahui dan ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus
disertai keterlibatan jaringan ekstraartikular. Perjalanan penyakit RA ada 3 macam
yaitu monosiklik, polisiklik dan progresif. Sebagian besar kasus perjalananya kronik
kematian dini (Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia,2014).
Kata arthritis berasal dari bahasa Yunani, “arthon” yang berarti sendi, dan “itis”
yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang pada sendi.
Sedangkan Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian
(biasanya tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi
(Febriana,2015).
Penyakit ini sering menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan dan banyak
mengenai penduduk pada usia produktif sehingga memberi dampak sosial dan
ekonomi yang besar. Diagnosis dini sering menghadapai kendala karena pada masa
dini sering belum didapatkan gambaran karakteristik yang baru akan berkembang
sejalan dengan waktu dimana sering sudah terlambat untuk memulai pengobatan yang
adekuat (Febriana,2015).
Hasil Anamnesis (Subjective)
Inflamasi pada rheumatoid arthritis timbul perlahan dalam periode minggu hingga
bulan dengan tampilan awal klasik berupa kekakuan, nyeri serta bengkak pada sendi.
Keadaan ini dapat hilang timbul dan disebut dengan rheumatisme palindromik, yaitu
pembengkakan pada satu atau dua sendi yang dapat berlangsung beberapa hari hingga
minggu kemudian hilang dan kembali muncul pada sendi yang sama dengan pola
yang semakin meningkat seiring waktu.
Tata laksana
1. NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug)
Diberikan sejak awal untuk menangani nyeri sendi akibat inflamasi. NSAID yang
dapat diberikan atara lain: aspirin, ibuprofen, naproksen, piroksikam, dikofenak, dan
sebagainya. Namun NSAID tidak melindungi kerusakan tulang rawan sendi dan
tulang dari proses destruksi.
2. DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic Drug)
Digunakan untuk melindungi sendi (tulang dan kartilago) dari proses destruksi oleh
Rheumatoid Arthritis. Contoh obat DMARD yaitu: hidroksiklorokuin, metotreksat,
sulfasalazine, garam emas, penisilamin, dan asatioprin. DMARD dapat diberikan
tunggal maupun kombinasi (Putra dkk,2013).
3. Kortikosteroid
Diberikan kortikosteroid dosis rendah setara prednison 5-7,5mg/hari sebagai “bridge”
terapi untuk mengurangi keluhan pasien sambil menunggu efek DMARDs yang baru
muncul setelah 4-16 minggu.
4. Rehabilitasi
Terapi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Caranya dapat
dengan mengistirahatkan sendi yang terlibat melalui 15 pemakaian tongkat,
pemasangan bidai, latihan, dan sebagainya. Setelah nyeri berkurang, dapat mulai
dilakukan fisioterapi.
5. Pembedahan
Jika segala pengobatan di atas tidak memberikan hasil yang diharapkan, maka dapat
dipertimbangkan pembedahan yang bersifat ortopedi, contohnya sinovektomi,
arthrodesis,total hip replacement, dan sebagainya. (Kapita Selekta, 2014)
Resep
Sulfasalazin : tablet 1 x 500 mg/hari setelah makan
Ibuprofen : tablet 3 x 400 mg/hari setelah makan
Konseling dan Edukasi
1. Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mengurangi risiko
peradangan oleh RA.
2. Melakukan peregangan setiap pagi untuk memperkuat otot sendi.
3. Menjaga berat badan. Jika orang semakin gemuk, lutut akan bekerja lebih berat
untuk menyangga tubuh.
4. Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti almond, kacang polong, jeruk, bayam,
buncis, sarden, yoghurt, dan susu skim. Selain itu vitamin A,C, D, E juga sebagai
antioksidan yang mampu mencegah inflamasi akibat radikal bebas.
5. Memenuhi kebutuhan air tubuh.
Konsumsi air yang disrankan adalah 8 gelas setiap hari
6. tidak menjadi perokok akif maupun pasif.