Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Seorang perempuan usia 48 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan keluhan tidak
bisa mengangkat kedua lengan karena nyeri berat pada bahu. Pasien mengatakan sejak 7 bulan
yang lalu merasakan kaku pada kedua tangan, pergelangan tangan dan pergelangan kaki di pagi
hari, kekakuan dirasakan lebih dari 1 jam. Pasien tidak bisa berdiri lama karena nyeri pada kaki
dan pergelangan kaki. Pasien mengatasinya dengan mengkonsumsi OAINS. Sekitar 3 bulan yang
lalu pasien merasa nyeri pada kedua bahu saat beraktivitas, merasa sangat lelah dan tidak ada
tenaga untuk beraktivitas. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas
22x/menit, suhu 37,90C. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan, pembengkakan dan terasa
lunak pada sendi yang sakit. Pemeriksaan darah kadar hemoglobin 12 g/dL, leukosit 10,5.10 3/uL,
trombosit 204.103/uL, rheumatoid factor 215,4; antibodi Cyclic Citrullinated Peptide 51,1 IU/L;
LED 31 mm/jam dan protein C-reaktif 1,69 mg/L. Rontgen menunjukkan kesan erosi pada sendi
pergelangan tangan dan bahu
ANALISIS KASUS

Referensi : Devi, P., Parmin, Nadila. 2019. Asuhan Keperawatan Keluarga pada Kasus
Arthritis Reumatoid untuk Mengurangi Nyeri Kronis melalui Pemberian
Terapi Kompres Hangat Serei. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 5 No. 2 : 1-
71

1. Seorang perempuan usia 48 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan keluhan tidak
bisa mengangkat kedua lengan karena nyeri berat pada bahu
Analisa :
 Sesuai dengan jurnal yang telah saya dapatkan, pada kasus ini pasien terdiagnosis
Arthritis Reumatoid, yang dimana arthritis reumatoid ini adalah suatu penyakit
autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan,
sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan
kerusakan bagian dalam sendi.
 Mekanisme IMUN ( AntigenAntibody) seperti interaksi antara IGC dan faktor
Reumatoid, Gangguan Metabolisme, Genetik, dan infeksi virus
 Faktor lain : nutrisi, faktor usia dan faktor lingkungan yaitu (pekerjaan dan
psikososial).
2. Pasien mengatakan sejak 7 bulan yang lalu merasakan kaku pada kedua tangan, pergelangan
tangan dan pergelangan kaki di pagi hari, kekakuan dirasakan lebih dari 1 jam. Pasien tidak
bisa berdiri lama karena nyeri pada kaki dan pergelangan kaki.
Analisa :
Pada kasus, pasien mengatakan bahwa pasien sudah mengalami masalah ini sejak 7 bulan
yang lalu. Dan berdasarkan jurnal yang didapat, pasien mengalami nyeri kronis. Karena nyeri
kronis dirasakan lebih dari 6 bulan. Pernyataan ini sesuai dengan jurnal yang di dapat yaitu
masalah yang sering timbul pada penderita Arthritis Rheumatoid yaitu nyeri Kronis.
3. Sekitar 3 bulan yang lalu pasien merasa nyeri pada kedua bahu saat beraktivitas, merasa
sangat lelah dan tidak ada tenaga untuk beraktivitas.
Analisa :
Pada kasus di katakan bahwa pasien merasa lelah dan tidak ada tenaga untuk beraktivitas. Hal
ini di karenakan adanya reaksi autoimun yang terjadi di jaringan sinovial. Hal ini
mengakibatkan menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot
akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot. Oleh karena itulah pasien merasa
lelah dan tidak ada tenaga untuk beraktivitas.
4. Pemeriksaan darah kadar hemoglobin 12 g/dL, leukosit 10,5.10 3/uL, trombosit 204.103/uL,
rheumatoid factor 215,4; antibodi Cyclic Citrullinated Peptide 51,1 IU/L; LED 31 mm/jam
dan protein C-reaktif 1,69 mg/L. Rontgen menunjukkan kesan erosi pada sendi pergelangan
tangan dan bahu
Analisa Kasus :
Pada kasus, didapatkan hasil rontgen menunjukkan kesan erosi pada sendi pergelangan tangan
dan bahu. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada jurnal yang mengatakan bahwa pada
Arthritis Rheumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses
fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi, enzim-enzim tersebut akan memecah
kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya pembentukan
pannus. Panus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

A. AWALAN
1. Edukasi tentang bahanya RA
2. edukasi penggunan oains
3. terapi terbaru dengan pendekatan farmakologi yaitu dengan memberikan disease-
modifiying antirtheumatic DRUGS (DMARDS)

B. LANJUTAN
1. Terapi fisik misalnya anjurkan rom
2. Medikasi sepereti cyclosporine dapat meningkatkan efek methothexate

C. REKOMENDASI
Rekomendasi IRA untuk diagostik dan pengobatan ar :
1. dipergunakan kriteria klasifikasi AR berdasarkan ACR/EULAR.
2. Untuk klasifikasi diperlukan pemeriksaan klinis sendi,seorologi,petanda keradangan
dan lamanya sakit.pada tahap ini pasien perlu dievaluasi
3. Untuk nyeri dapat digunakan analgestik
4. Pemantauan aktifitas penyakit dan hasil terapi DAS28
5. Jika keluhan pasien tidak dapat diatasi dengan obat yang diberikan maka harus
ditinjau kembali DM ARD yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai