Pembimbing :
dr. Ira Savitri Tanjung, Sp.KJ (K)
Disusun Oleh :
Hans Frewin (406182003)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.IS
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Lakilaki
Tempat / Tanggal Lahir : 28 Juli 1974
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Betawi / Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Jumlah Anak : 2
Pekerjaan Terakhir : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kelapa 3 gang Menteng RT/RW 4/6, no 1A Lenteng
Agung
Tanggal masuk RS : 05 Maret 2017
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesa:
Dilakukan autoanamnesa dengan pasien pada :
Senin, 11 November 2019 pukul 13.30 – 14.30 WIB di pendopo
Selasa, 12 November 2019 pukul 09.30 – 10.00 WIB di pendopo
Rabu, 13 November 2019 pukul 09.00 – 10.00 WIB di depan paviliun Tulip
Melalui rekam medis dan keterangan perawat RSK Dharma Graha
A. KELUHAN UTAMA :
Autoanamnesa :
bisikan dari dalam dan luar diri pasien dan bertengkar dengan kakak ipar dan istrinya.
Alloanamnesa :
Pasien datang diantar oleh keponakannya ke RSK Dharma Graha karena keluarga sudah
tidak sanggup menangani pasien. Menurut keluarga, pasien sulit tidur sejak 3 hari
sebelum dibawa ke RSK Dharma Graha dan memukul suami kakaknya,selain itu pasien
juga sering gelisah serta marahmarah ke tetangganya dan mendengar suarasuara bisikan
yang menjelekjelekkan pasien.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Autoanamnesa:
Pasien mengatakan ia dibawa ke RSK Dharma Graha karena emosi, marahmarah dan
bertengkar dengan tetangga, istri, dan iparnya. Pasien mengakui bahwa ia memiliki
masalah dengan keluarganya karena istri pasien melakukan hubungan gelap dengan
abang ipar pasien. Pasien mengatakan ia mengetahui hal ini karena mendapat informasi
dari keponakan pasien. Sejak saat itu, hal tersebut selalu memenuhi pikiran pasien.
Pasien sering kali mendengar adanya bisikan bahwa tetangga di samping rumah pasien
mempunya kunci duplikat rumah pasien, bisikan itu sering mengatakan tetangganya
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
3
mengambil barangbarang milik pasien. Pasien mengatakan masalah ini muncul sejak
pasien berusia sekitar kurang lebih 20 tahun. Saat ditanya mengenai sosok tetangganya,
pasien mengatakan tidak tahu karena setiap kali pasien pergi ke rumah tetangganya,
orang tersebut tersebut selalu tidak ada. Pasien menyadari bahwa bisikanbisikan itu
sering datang untuk membuat pasien merasa rendah. Pasien juga mengatakan tetangga
rumah pasien adalah pak RT dan menurutnya isterinya pernah menjalin hubungan gelap
dengan pak RT.
Pasien juga kadang melihat adanya makhluk gaib, yang dideskripsikan pasien
berwarna hitam. Makhluk tersebut sudah sering dilihat pasien sejak pasien belajar
mengenai ilmu gaib dengan ayahnya. Pasien juga sering mencium wewangian melati dan
kamboja saat ia berada di tempat sepi. Pasien pernah mencoba untuk bunuh diri dengan
didengarnya itu membuat pasien ketakutan.
pemeriksa dengan jawaban panjang dan sangat ingin bercerita serta menyelesaikan
ceritanya terlebih dahulu dan tidak terlihat terganggu dengan pertanyaan yang diajukan.
Pasien memiliki banyak sekali cerita, Pasien berbicara dengan suara bervolume sedang
nyaring, pengucapan jelas, kuantitas cukup, dan kecepatan normal.
Alloanamnesa:
Menurut keterangan, pasien masuk ke RS Khusus Dharma Graha diantar keponakan pada
tanggal 5 Maret 2017. Pada saat itu kondisi pasien emosi tidak stabil, sering marah
marah, membanting barang, dan tidak bisa tidur. Pasien memukul jendela tetangga
rumahnya dengan meja dan bertengkar dengan abang iparnya. Pasien sering
mendengarkan suarasuara. Gejala yang dialami pasien sudah timbul sejak 1 tahun yang
lalu. Pasien sempat dirawat jalan di RS Asri oleh dr.Proftasari SP.KJ dan diberikan obat
mau meminum obat lagi.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA :
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah berobat ke psikiater di RS. Siloam tahun 2014.
Pasien pernah Rawat Jalan di RS Asri dengan dr.Proftasari SP.KJ. dan diberikan obat
persidal 2x1/2 per hari, namun sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien
sudah tidak mau meminum obat lagi.
2. Riwayat Kebiasaan
Pasien secara aktif mengikuti kegiatan yang diadakan di RSK Dharma Graha. Pasien
memiliki kebiasaan merokok sejak SMP, terkadang pasien juga mengkonsumsi
alkohol dan pasien pernah mencoba obat terlarang bernama NIPAM yang menurut
pengakuan pasien diberikan oleh temannya.
3. Kondisi Medis Umum
Menurut pasien, perawat dan catatan medis, pasien menderita penyakit sistemik
berupa kencing manis, hiperurisemia, dan hiperkolesterol.
4. Riwayat Pengobatan
Sebelum di rawat di RSKJ Dharma Graha, pasien pernah di rawat jalan di RS Asri
dengan dr. Proftasari Sp.Kj. Pasien diberikan pengobatan persidal 2 x ½ tablet per
hari, terapi ± 5 bulan, dan setelah itu pasien tidak mau minum obat lagi
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
A. MASA PRENATAL DAN PERINATAL
dilahirkan secara normal dan tidak ada cedera sewaktu proses kelahiran.
Alloanamnesa: Tidak didapatkan data
B. MASA KANAKKANAK AWAL (03 TAHUN)
oleh orang tuanya.
Alloanamnesa: Tidak didapatkan data
C. MASA KANAKKANAK PERTENGAHAN (411 TAHUN)
Autoanamnesa: Pasien dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan dapat
bermain bersama temantemannya.
Alloanamnesa: Tidak didapatkan data
D. MASA KANAKKANAK AKHIR (PUBERTAS – REMAJA)
Autoanamnesa: Pasien menempuh pendidikan TKSD di Wibowo daerah Rasuna Said,
Said. Pasien menyelesaikan pendidikan SMA di STM jurusan mesin di daerah Cawang.
Alloanamnesa: Tidak didapatkan data
E. RIWAYAT MASA DEWASA
1. Riwayat Pendidikan
Universitas Nasional di Pasar Minggu mengambil jurusan mesin selama 6 tahun dari
19942000.
SLTA.
2. Riwayat Pekerjaan
Menurut penuturan pasien, pasien sempat bekerja di PT YKK sebagai karyawan dan
naik pangkat menjadi bagian Quality Control. Pasien bekerja di perusahaan tersebut
sejak tahun 1993 hingga tahun 2010. Setelah itu pasien mengundurkan diri karena
rupiah yang digunakannya sebagai modal membuka usaha di rumah.
3. Riwayat Pernikahan dan Psikoseksual
Pasien menikah pada tahun 2010, isterinya bernama Sri Rahayu dan dikaruniai 2
orang anak. Anak pertama pasien berusia 6 tahun bernama Ilham Abdillah dan yang
kedua berusia 5 tahun bernama Risyad Firdaus Sauki.
4. Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam sejak kecil.
5. Riwayat Pelanggaran Hukum
membawa ganja.
6. Riwayat Keluarga
GENOGRAM
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha : Meninggal
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
7
Pasien mengatakan bahwa ia anak ketiga dari 6 bersaudara. Kakaknya yang pertama
meninggal akibat komplikasi penyakit ginjal yang dideritanya. Kedua orang tua
pasien juga sudah meninggal, ayah meninggal tahun 2008 akibat penyakit ginjal
sementara ibu pasien meninggal tahun 2007 akibat penyakit jantung.
7. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien merasa senang berada di RSK Dharma Graha bersama temanteman disini.
Pasien juga secara aktif mengikuti kegiatan yang ada.
8. Persepsi Tentang Diri dan Kehidupanya
Pasien mengatakan di RSK Dharma Graha karena dalam proses rehabilitasi. Pasien
ingin sehat kembali seperti sediakala. Pada saaat wawancara dengan pasien
mengatakan bahwa ia ingin merubah hidupnya kembali seperti normal, pasien sudah
berusaha dan akan berusaha lebih keras lagi agar dapat sehat dan bertemu istri dan
anak yang dicintainya. Mengenai kehidupannya pasien mengatakan bahwa dalam
menjalani hidup, diperlukan semangat, motivasi dan ambisi tinggi untuk mencapai
cita-cita.
9. Mimpi, Fantasi, dan NilaiNilai
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki banyak cita-cita. Beberapa di antaranya adalah
ingin menuntun dan menemani anaknya sampai anak-anaknya dewasa. Pasien juga
mengatakan ingin membangun hidupnya kembali, dan bersedia bekerja keras agar hal
itu dapat tercapai.
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
1. Kesadaran
Kesadaran compos mentis dan kesiagaan pasien baik. Pasien dapat memusatkan dan
mempertahankan perhatian dengan cukup baik selama wawancara.
2. Penampilan
usianya, perawakan overweight. Ketika diwawancara pasien mengenakan baju kaos
dan celana pendek. Sikapnya seperti sesuai usianya, cukup terbuka, sering tersenyum
dan kadang tertawa. Perawatan diri dan kebersihan cukup baik.
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
dengan baik dan kontak mata pasien baik. Kecepatan bicara cukup, volume suara
pasien sedang dan jelas. Pasien ekspresif saat menceritakan tentang pengalaman
hidupnya.
4. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap cukup kooperatif, tenang menjawab pertanyaan, ramah dan sopan
sepanjang dilakukannya wawancara.
2. MOOD DAN AFEK
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi (appropriate)
3. BICARA
Selama wawancara, pasien menjawab semua pertanyaan, dan bercerita tanpa harus
diminta terlebih dahulu, cukup banyak tersenyum dan terkadang tertawa. Volume suara
Ketika menjawab pertanyaan, pasien menjawab pertanyaan dengan baik.
4. GANGGUAN PERSEPSI
2) Depersonalisasi dan derealisasi
- Depersonalisasi : Tidak ada
- Derealisasi : Tidak ada
3) Apraksia dan agnosia
- Apraksia : Tidak ada
- Agnosia : Tidak ada
5. PIKIRAN
1. Proses pikir
Produktivitas : Cukup
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Bentuk pikir
Sirkumtansial : Ada
i. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik, tetapi kadang pasien
akan berputarputar dulu menceritakan hal yang lain sebelum
menjawab pertanyaan.
Tangensial : Tidak ada
Asosiasi longgar : Tidak ada
Ambivalensi : Tidak ada
Ekolalia : Tidak ada
Flight of ideas : Tidak ada
Inkoherensi : Tidak ada
Verbigerasi : Tidak ada
Perseverasi : Tidak ada
Blocking : Tidak ada
Neologisme : Tidak ada
3. Isi pikir
Waham kebesaran : Tidak ada
Waham paranoid : Ada
o Pasien merasakan ada orang lain yang membuat ia merasa takut
Waham bizarre : Tidak ada
Waham sistematik : Tidak ada
Waham passivity : Tidak ada
Gagasan bunuh diri : Ada
Fobia : Tidak ada
Obsesi dan kompulsi : Tidak ada
Preokupasi : Tidak ada
Ideas of reference : Tidak ada
6. FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF)
1. Taraf kesadaran dan kesiagaan
Kesadaran compos mentis dan kesiagaan pasien cukup baik. Pasien dapat
memusatkan dan mempertahankan perhatian dengan baik selama wawancara.
2. Orientasi
o Orientasi waktu
Baik, pasien mengetahui waktu, tanggal dan bulan dengan tepat saat
wawancara berlangsung.
o Orientasi tempat
Baik, pasien mengetahui bahwa dirinya berada di RSK Dharma Graha yang
berlokasi di Serpong Tangerang.
o Orientasi orang
Baik, pasien dapat mengenal dan mengetahui serta menyebutkan nama –nama
teman penghuni dan petugas RSK Dharma Graha.
3. Daya Ingat
o Daya Ingat Segera
o Baik (Pasien dapat mengingat 3 benda yang disebutkan)
o Daya Ingat Jangka Pendek
o Baik (Pasien dapat menyebutkan menu makan pagi yang
dikonsumsinya)
4. Konsentrasi dan Perhatian
Baik, dapat melakukan pengurangan 100 dikurangi 7 dan seterusnya (hingga 5 kali
pengurangan), serta dapat mengeja huruf dari nama pasien.
5. Kemampuan membaca
Baik, pasien dapat membaca tulisan yang ditulis pemeriksa dan dapat menuliskan
identitas pribadinya dengan baik
6. Kemampuan visuospasial
Baik. Pasien dapat menggambarkan jam bulat lengkap dengan semua angka serta
menempatkan jarumnya menunjukan pukul 08.15 WIB.
7. Pikiran abstrak:
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa “Besar pasak daripada tiang” yang
diartikan pengeluaran lebih besar daripada penghasilan.
8. Intelegensi dan kemampuan informasi
Baik. Pasien dapat menyebutkan nama Presiden Indonesia saat ini.
7. DAYA NILAI DAN TILIKAN
1. Daya Nilai Realita
Discriminative insight : Baik
Discriminative judgement : Baik
2. Tilikan
Tilikan atau insight pasien 6. Pasien menyadari bahwa dia mendengar suara dan
melihat bayangan dan sadar bahwa pasien sedang sakit dan pasien ingin sembuh dari
penyakitnya ini agar dapat hidup normal kembali .
8. TARAF DAPAT DIPERCAYA / RELIABILITAS
dapat dipercaya.
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan gizi : Baik
Nadi : 88x/menit
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Pernapasan : 20x/ menit
Kepala : bentuk normal, rambut pendek tipis hampir tidak ada
Mata : sklera tidak ikterik, conjunctiva anemis /,
pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+.
Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret
Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret
Mulut : bibir tidak kering namun berwarna sedikit gelap,
letak uvula ditengah
Jantung
o Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
o Palpasi : ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat angkat
o Perkusi : batas jantung dalam batas normal
o Auskultasi : bunyi jantung I & II reguler, gallop (), murmur ()
ParuParu
o Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
o Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
o Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi : ronkhi /, wheezing /
Abdomen
o Inspeksi : tampak datar, tidak tampak luka
o Palpasi : supel, nyeri tekan (), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
o Perkusi : timpani pada keempat kuadran
o Auskultasi : bising usus dalam batas normal
Extremitas : edema (), deformitas ()
Kesan : Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan fisik
Tanda rangsang meningeal : ()
Peningkatan TIK : ()
Nervus cranialis : dalam batas normal
Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+
Sensorik : baik
Motorik : baik
()
Refleks patologis : /
Refleks fisiologis : +/+
KESAN : Tidak didapatkan kelainan pada status neurologis
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki bernama Tn. IS, berusia 45 tahun, beragama Islam,
suku bangsa Betawi, sudah menikah, memiliki 2 orang anak. pendidikan terakhir adalah S1
dan pekerjaan terakhir adalah wiraswasta. Penampilan sesuai usia. Pasien masuk ke RSKJ
DG tanggal 5 Maret 2017 diantar oleh keponakan. Saat itu kondisi pasien emosi tidak stabil,
sering marah-marah, membanting barang, dan tidak bisa tidur selama 3 hari. Dari hasil
anamnesa, rekam medis dan dari perawat didapatkan:
1. Penampilan secara umum baik. Pada pemeriksaan psikomotor, selama wawancara
kontak mata antara pasien dengan pemeriksa cukup baik. Sikap pasien kooperatif,
tidak agresif, dan tidak menunjukan tanda-tanda yang membahayakan. Saat berbicara
volume suara kecil-sedang bersuara seperti usianya, artikulasi jelas. Pasien menjawab
pertanyaan dengan jawaban panjang.
VII. FORMULA DIAGNOSIS
AKSIS I
Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa belum didapatkan data secara klinis yang
cukup bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian, maka tidak ditemukan
diagnosis untuk aksis II.Z03.2 Tidak ada diagnosis.
AKSIS III (Kondisi Medik Umum):
Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa, didapatkan pasien menderita diabetes mellitus
tipe 2, hiperurisemia dan hiperkolesterolemia.
AKSIS IV (Masalah Psikososial dan Lingkungan):
Dari autoanamnesa didapatkan pasien masih kecewa dan kesal terhadap tingkah laku istrinya,
kakak ipar dan tetangganya.
AKSIS V (Penilaian Fungsi Secara Global):
Global Assesment of Functioning (GAF) Scale dalam 1 tahun terakhir 7061
VIII. EVALUASI MULTI AKSIAL
Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis
Aksis III : Diabetes Mellitus tipe 2, hiperurisemia, hiperkolesterolemia
A. PSIKOFARMAKA
Risperidon 1 x 2 mg
Glibenclamide 1 x 1 tab
Metformin 2 x 500 mg
B. NON PSIKOFARMAKA
1. Monitoring dosis obat setiap seminggu.
2. Psikoterapi: Supportive Therapy
Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur
Pengawasan dalam meminum obat
Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas
seoptimal mungkin
3. Terapi Psikososial
Konseling keluarga: memberikan informasi berupa edukasi kepada keluarga pasien
mengenai kondisi penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan dan
motivasi kepada pasien.
Terapi rekreasi: mengikut sertakan pasien dalam kegiatan rekreasi yang diadakan
4. Terapi perilaku
Mengajak pasien untuk untuk mengikuti segala kegiatan di RSK Dharma Graha.
C. RENCANA TATALAKSANA LAIN
Anjuran pemeriksaan:
Pemeriksaan darah rutin terkait efek samping pengobatan.
Anjuran monitor tekanan darah rutin, dan berat badan.
XII. PROGNOSIS