Anda di halaman 1dari 9

RHEUMATOID ARTHRITIS

Tambahan untuk RA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA ARTRITIS REUMATOID

Sendi terdiri dari 2 ujung tulang


yang tertutup tulang rawan dan tendon yang
menahan kedua tulang agar tetap menyatu.
Tulang rawan terdiri dari protein yang
memungkinkan tulang meluncur di atas satu
sama lain dan bertindak sebagai bantalan
peredam kejut. Ketika tulang rawan menipis
atau rusak, tulang saling bergesekkan tanpa
bantalan yang akhirnya akan merusak sendi.
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun
dengan inflamasi kronik yang ditandai dengan pembengkakan,
nyeri sendi serta destruksi jaringan sinovial yang disertai
gangguan pergerakan diikuti dengan kematian prematur. Penyakit
ini dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ, terutama
menyerang sendi yang disebut inflamasi sinovitis, berkembang
menjadi kerusakan tulang rawan artikuler dan kekakuan sendi.
Rheumatoid arthritis dapat menimbulkan peradangan yang
menyebar ke paru, perikardium, pleura, sklera dan timbul lesi
noduler yang paling sering dibawah kulit.
Kriteria diagnostik RA menurut American College of Rheumatology
(ACR) tahun 1987 :
• Kaku pada sendi terutama pada pagi hari
• Terlibat  3 sendi
• Artritis sendi tangan
• Nodul reumatoid simetris
• Rheumatoid factor (RF)
• Perubahan radiologi
Kriteria tersebut di atas berada paling sedikit 6 minggu. Penyakit ini belum
diketahui dengan jelas tapi dianggap kelainan autoimun memegang peranan penting.
Penyakit ini sering didapatkan pada usia 40-50 tahun tetapi dapat pula dijumpai
pada usia lain. Wanita 3 kali lebih sering dibandingkan pria. Penyakit ini akan
menonaktifkan dan menimbulkan rasa nyeri pada sendi saat terjadi mobilitas.
Bagaimana diagnosis penyakit Rheumatoid Arthritis?

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :


1. Gejala klinik
Sinovitis adalah peradangan membran sinovial yang
melapisi sendi dan tendon. Sendi tersebut akan menjadi
bengkak, lembut, hangat dan kaku sehingga pergerakan sendi
akan terbatas. Peningkatan kekakuan ini terutama terjadi pada
pagi hari yang merupakan gejala menonjol pada penyakit ini
dan dapat berlangsung lebih dari 1 jam.
Gerakan lembut bisa meringankan gejala pada tahap awal
penyakit. Kelainan sendi pada RA biasanya simetris dan pada
awal penyakit biasanya asimetris. Sering dijumpai adanya nodul
reumatoid yaitu benjolan subkutan yang menunjukkan nekrosis
fibrinoid dengan diameter dalam milimeter sampai sentimeter.
Pada RA dapat dijumpai fibrosis paru, amiloidosis ginjal karena
peradangan ginjal kronik, timbul arterosklerosis yang menyebabkan
infark jantung dan stroke.
Biasanya pada RA didapatkan kelainan poliartritis sendi kecil dan
besar secara simetris. Kerusakan ini didasarkan atas perubahan
radiografi dan reumatoid faktor.

2. Pemeriksaan radiologi sendi

3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dikaitkan dengan RA
adalah pemeriksaan reumatoid faktor dan anti-citrullinated
protein antibodies (ACPA). ACPA dikenal 2 macam yaitu
pemeriksaan anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) dan
anti-mutated citrullinated vimentin (anti-MCV).
Kriteria diagnostik RA berdasarkan American College of
Rheumatology (ACR) / Eroupean League Against Reumatism
(EULAR) tahun 2010 :

Parameter Score

A. Joint distribution

1 large joint 0

2  10 large joints 1

1 3 small joints (with or without involvement 2


large joints)
4  10 small joints (with or without involvement 3
large joints)
> 10 joints (at least one small joint) 5
Parameter Score

B. Serology

Negative RF and negative ACPA 0

Low positive RF or low positive ACPA 2

High positive RF or high positive ACPA 3


C. Acute phase reactants (0  1)
Normal CRP and normal ESR 0

Abnormal CRP or abnormal ESR 1

D. Duration of symptom

< 6 weeks 0

> 6 weeks 1

Untuk kepastian adanya RA pasien harus mendapatkan skor


minimal 6 sesuai kategori AD
Tes lain apa yang mungkin dapat diipakai untuk evaluasi RA?

Dokter akan memlih LED, jumlah leukosit untuk


mendeteksi adanya peradangan. Pemeriksaan CRP lebih baik dari
LED karena pemeriksaan CRP lebih bersifat spesifik. Oleh karena
itu terjadinya anemia merupakan komplikasi penyakit RA, maka
perlu dilakukan pemeriksaan kadar Hb. Pemeriksaan anti-nuclear
antibody (ANA) yang negatif menyingkirkan penyakit systemic
lupus erythematosus (SLE). Khusus untuk monitoring
pemeriksaan diagnosis RA dengan anti-CCP harus menggunakan
alat dan metode yang sama.
Pemeriksaan hematologi menggunakan alat hitung sel
darah otomatis, LED dengan metode westergren dan anti-MCV
dengan metode kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai