Anda di halaman 1dari 40

TUMOR PAYUDARA

dr. I Kadek Wira Darmika, Sp.B


Departemen Bedah Umum
RSUD JOMBANG
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
FISIOLOGI PAYUDARA

PUBERTAS MENSTRUASI
• Peningkatan jaringan kelenjar • Fase premenstruasi terjadi
• Deposit jaringan lemak pembesaran vascular &
• Estrogen & Progesteron perbesaran kelenjar
meningkat memicu
perkembangan asinus dan
duktus
FISIOLOGI
PAYUDARA
KEHAMILAN MENOPAUSE
• Epitel duktus berproliferasi • Lobulus berinvolusi
• Sekresi hormon prolaktin • Jaringan lemak menggantikan
• Kolostrum dan sekresi susu parenkim
PATOFISIOLOGI TUMOR PAYUDARA

• Genetik/herediter: mutasi gen BRCA1 dan BRCA2


• Somatik: mutasi pada kromosom 17q12 yang mengandung
HER2 onkogen

• Perubahan pathway:
– Estrogen receptor pathway
– Growth Factor receptor pathway
• Her2 pathway
• RAS dan posphatidilinositol-3 kinase pathway
– Cyclin-dependent kinase (CDK) pathway
PATOFISIOLOGI TUMOR PAYUDARA
DISKUSI JINAK :
A. Fibroadenoma Mammae
B. Kista Mammae
C. Papilloma Intraduktus
D. Perubahan Fibrokistik
E. Tumor Filoides (Sistosarkoma filoides)
F. Adenosis Sklerosis
G. Galaktokel
TUMOR H. Ductus Ectasia
I. Nekrosis Lemak
PAYUDARA
GANAS :
Noninvasif
1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)
2. Penyakit paget
3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)
 
Invasif
1. Karsinoma lobular invasif
2. Karsinoma duktal invasif
3. Karsinoma inflamasi
TUMOR JINAK
FIBROADENOMA

Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang


terutama terdapat pada wanita muda berusia 15-25
tahun.
• Pertumbuhan meningkat selama kehamilan,
laktasi atau menjelang menopause
• Pada pemeriksaan didapatkan konsistensi kenyal
padat, tidak ada reaksi inflamasi, permukaan licin,
mobile, dan tidak nyeri
• Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik
dan gambaran klinik pada pasien usia muda
• Tatalaksana: eksisi dibawah pengaruh anestesi
lokal atau general.
KISTA MAMMAE

Kista mammae terbentuk dari cairan yang


berasal dari kelenjar payudara.
• Benjolan berasal dari destruksi dan dilatasi
lobulus dan duktus terminalis payudara
• Pada pemeriksaan: konsistensi kenyal
padat, permukaan licin, mobile, biasanya
pasien merasa nyeri, berbatas tegas, dan
berisi air
• Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan
klinis , aspirasi sitologi dan ultrasonografi.
• Tatalaksana: Simple aspiration
PAPILLOMA INTRADUKTUS

Papilloma Intraduktus merupakan tumor


benigna pada epithelium duktus mammae
dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium
dan mioepithelial. Insidens tertinggi pada
dekade ke enam.
• Gejala: 70% dari pasien datang dengan
nipple discharge yang serous dan
bercampur darah.
• Tatalaksana: Konservatif atau eksisi dengan
anestesi lokal
PERUBAHAN FIBROKISTIK
Kelainan ini timbul pada berbagai usia yang
ditandai penambahan jaringan fibrous dan
glandular.
• Etio: ketidakseimbangan hormonal, dan terkait
dengan proses penuaan alami.
• Gejala: Payudara teraba lebih keras, bengkak
• , terdapat penebalan, dan terdapat rasa nyeri
bila disentuh
• Diagnosis: pemeriksaan fisik, mammogram,
atau biopsi.
• Tatalaksana: Medikamentosa simptomatis,
operasi apabila medikamentosa tidak
menghilangkan keluhannya
TUMOR FILOIDES
Tumor fibroepitelial yang ditandai dengan
hiperselular stroma dikombinasikan dengan
komponen epitel
• Etio: ketidakseimbangan hormonal, dan
terkait dengan proses penuaan alami.
• Gejala: benjolan berbentuk bulat lonjong
dengan permukaan berbenjol-benjol,
berbatas tegas dan > dari fibroadenoma,
pertumbuhannya cepat.
• Tatalaksana: Jika tumor sudah besar,
biasanya perlu dilakukan mastektomi
simpel.
ADENOSIS SKLEROSIS

Pembesaran lobulus payudara, yang mencakup kelenjar-kelenjar yang lebih


banyak dari biasanya.
• Gejala: Adenosis sklerosis dengan karakteristik lobus payudara yang
terdistorsi dan biasanya muncul pada mikrokista multipel, tetapi biasanya
muncul berupa massa yang dapat terpalpasi.
• Diagnosis: Biopsi melalui aspirasi jarum halus biasanya dapat menunjukkan
apakah tumor ini jinak atau tidak.
GALAKTOKEL
Kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang
sedang hamil atau menyusui , merupakan dilatasi
kistik suatu duktus yang tersumbat yang terbentuk
selama masa laktasi.
• Gejala: benjolan yang nyeri, terdapat fokus
indurasi persisten, mobile dan berbatas jelas
• Diagnosis: skrining sonografi, dimana akan
terlihat penyebaran dan kepadatan tumor
tersebut.
• Tatalaksana: aspirasi jarum halus untuk
mengeluarkan sekret susu. Pembedahan
dilakukan jika kista terlalu kental dan sulit di
aspirasi
DUCTUS ECTASIA
Pelebaran dan pengerasan dari duktus.
• Penyebab: kerusakan elastin dinding
duktus payudara, diikuti infiltrasi sel
radang
• Gejala: sekresi puting yang berwarna
hijau atau hitam pekat, dan lengket,
daerah disekitarnya akan terasa sakit,
tampak kemerahan dan teraba massa
berupa duktus yang membesar dan
retraksi puting
• Tatalaksana: Kompres air hangat, jika
tidak membaik dilakukan nsisi tepi
areola. Pemdahan dilakukan jika sekret
yang keluar terlalu banyak.
NEKROSIS LEMAK

Jaringan payudara yang berlemak rusak, bisa terjadi spontan atau akibat dari
cedera yang mengenai payudara
• Gejala: massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak membesar. Kadang
terdapat retraksi kulit dan batasnya tidak rata.
• Tatalaksana: Dengan biopsi jarum atau dengan tindakan pembedahan eksisi
TUMOR GANAS
NON INVASIF

Karsinoma duktal in situ (DCIS)


Timbul sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan duktus laktiferus.
 
Penyakit paget
Penyakit pada puting payudara yang disebabkan oleh perluasan karsinoma
duktal in situ ke duktus laktiferus, tampak sebagai erupsi eksematosa (eritema,
edema, papul, vesikel) kronik yang berkembang menjadi ulkus basah.

Karsinoma lobular in situ (LCIS)


Sel-sel abnormal tumbuh dalam lobulus, kelenjar penghasil susu pada akhir
saluran payudara
INVASIF
Karsinoma lobular invasif
Karsinoma lobular invasif telah menembus dinding lobulus dan mulai
menyerang jaringan payudara sekitar.

Karsinoma duktal invasif


Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus dan menyerang
jaringan payudara sekitarnya. Terjadi fiksasi lesi, melekat ke kulit sehingga
menyebabkan retraksi dan cekungan (dimpling) kulit payudara.

Karsinoma inflamasi
Karsinoma inflamasi ini jarang ditemukan yang mempunyai gambaran klinis
berupa pembesaran dan pembengkakan payudara, kemerahan, biasanya tanpa
teraba massa yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran limf dermis.
FAKTOR RISIKO
PATOGENESIS

HIPERPLASIA DUKTAL

HIPERPLASIA ATIPIK (KLONAL)

KARSINOMA IN SITU

KARSINOMA INVASIF
MANIFESTASI KLINIK

• Benjolan di payudara yang tidak nyeri


• Nyeri lokal di salah satu payudara
• Retraksi puting
• Keluarnya cairan dari puting, radang dan ulserasi
• Pembesaran KGB pada ketiak
• Retraksi kulit (skin dimpling) akibat infiltrasi kanker pada otot
pektoralis akan bertambah jelas saat otot dikontraksikan
• Limfangitis karsinomatosa dapat tampak sebagai inflamasi infeksius
(nyeri, bengkak, merah, demam dan malaise)
• Peau d’orange
TATALAKSANA

Tindakan pembedahan:
• Mastektomi radikal klasik: Pengangkatan seluruh kelenjar payudara
dengan sebagian besar kulitnya, otot pektoralis mayor, minor dan
kelenjar limfe kadar I, II dan III.
• Mastektomi radikal modifikasi: Sama dengan mastektomi radikal
klasik namun otot pektoralis mayor dan minor dipertahankan.
• Mastektomi sederhana: seluruh kelenjar payudara diangkat, tanpa
pengangkatan kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis. Dilakukan jika
dipastikan tidak ada penyebaran ke kelenjar limfe.
• Breast conserving surgery (BCS). Prosedur ini membuang massa
tumor dengan memastikan batas bebas tumor dan diseksi aksila
kadar I dan II atau dilakukan sentinel node biopsy terlebih dahulu.
TATALAKSANA

Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada pembedahan
mastektomi simpel, mastektomi radikal modifikasi dan terapi paliatif
pasca mastektomi, metastasis tulang dan otak

Terapi hormonal
Terapi hormonal terdiri dari obat-obatan anti-estrogen seperti
(tamoksifen, toremifen) analog LHRH, inhibitor aromatase selektif
(anastrazol, letrozol), agen progetasional (megesterol asetat), agen
androgen dan prosedur ooforektomi
TATALAKSANA

Kemoterapi
Kemoterapi adjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan pasca
mastektomi untuk membunuh sel-sel tumor yang mungkin tertinggal
atau menyebar secara mikroskopik. Kemoterapi neoadjuvan merupakan
kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil
besar tumor sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi atau
mastektomi simpel.
DIAGNOSIS
TRIPLE DIAGNOSTIC
(pada Tumor Mamma)
• Pendekatan diagnostik (diagnostic approach) pada tumor
payudara yang tidak jelas jinak/ganas.

• Komponennya:
– Pemeriksaan Klinis  Tanda dan Gejala: Progresivitas,
Infiltratif dan Metastase
– Pencitraan/Imaging  USG Mamma dan Mammografi
– Pemeriksaan SITOLOGI  FNAB

• GOLD STANDART  Pemeriksaan Histopatologi


PEMERIKSAAN PAYUDARA

ANAMNESIS
• Keluhan dan gejala yang telah dituliskan dalam manifestasi klinis serta
pengaruh siklus menstruasi terhadap gejala yang timbul.
• Faktor risiko yang dia miliki
• Kemungkinan metastasis ke organ otak, paru, paru, hati, dan tulang
dengan menyakan gejala seperti adanya sesak nafas, nyeri tulang, dan
sebagainya.
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA

B. INSPEKSI
• Dikerjakan saat penderita duduk
• Kedua lengan relaks disamping penderita dan dengan gerakan mengangkat
kedua lengan tergantung lemas di kedua sisi tubuh dan diangkat setinggi-
tingginya keatas
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA

C. PALPASI
• Mengunakan bagian volar dari jari kedua sampai kelima
• Diperiksa mulai dari payudara yang sehat
• Pada posisi duduk cari adanya pembesaran kelenjar getah
bening axilla, supraklavikula, infraklavikula dan untuk
menentukan mobilitas tumor terhadap dinding dada.
• Saat berbaring, payudara diusahakan mendatar dan
menyebar
• Pemeriksaan bisa secara radier atau sirkuler  Yang penting
seluruh kwadran payudara termasuk areola harus di periksa.
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA
Dalam menilai karakteristik nodul:
1. Lokasi
2. Jumlah
3. Ukuran
4. Bentuk
5. Konsistensi
6. Tepi/Batas
7. Permukaan
8. Mobilitas

9. Nyeri
PEMERIKSAAN PAYUDARA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MAMMOGRAFI
• ULTRASONOGRAFI
• SCINTIMAMMOGRAFI
• BIOPSI (GOLD STANDARD)
PENCEGAHAN

Tumor payudara dapat dicegah dengan mengetahui


faktor risiko dan mengetahui cara pencegahannya.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
SADARI
Cara melakukan SADARI adalah :
• Wanita sebaiknya melakukan SADARI pada posisi duduk atau berdiri
menghadap cermin.
• Pertama kali dicari asimetris dari kedua payudara, kerutan pada kulit
payudara, dan puting yang masuk.
• Angkat lengannya lurus melewati kepala  atau lakukan gerakan
bertolak pinggang untuk mengkontraksikan otot pektoralis (otot
dada) untuk memperjelas kerutan pada kulit payudara.
• Sembari duduk / berdiri, rabalah payudara dengan tangan
sebelahnya.
• Selanjutnya sembari tidur, dan kembali meraba payudara dan ketiak.
• Terakhir tekan puting untuk melihat apakah ada cairan.
PROGNOSIS

Prognosis kanker payudara buruk jika pasien


menderita kanker payudara bilateral, pada usia
muda, adanya mutasi genetik, dan adanya triple
negatif yaitu grade tumor tinggi dan seragam
TUMOR PAYUDARA VS OBAT HORMONAL

Cara kerja pil KB:


(A) Pil KB mempertahankan kadar estrogen dan progestogen yang tinggi dalam aliran darah dan
menghambat pelepasan hormon FSH dan LH oleh kelenjar hipofisis, sehingga mencegah ovulasi
(B) Progestogen dalam pil mengentalkan lendir serviks. Akibatnya, sperma tidak bisa menembus
dinding rahim untuk mencapai sel telur
TUMOR PAYUDARA VS OBAT HORMONAL

Estrogen dan progestogen diperlukan untuk perkembangan dan fungsi normal beberapa jaringan.
Namun, estrogen juga dapat mendorong perkembangan kanker payudara sebagian besar melalui
aktivasi jalur faktor pertumbuhan yang mendorong sel untuk membelah.
TUMOR PAYUDARA VS OBAT HORMONAL
KONTRASEPSI AMAN?
Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam memilih metode
kontrasepsi yang aman, sehingga dapat membantu mengurangi risiko kanker
payudara:
a) Gunakan alat kontrasepsi non hormonal atau kontrasepsi yang memiliki
kandungan hormon estrogen rendah.
b) Pilih metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan efisien untuk
mencegah kehamilan, serta tidak mengganggu infertilitas
c) Selain aman dan praktis, metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD
tidak mempengaruhi produksi serta kualitas ASI, sehingga aman digunakan
bagi ibu menyusui
d) Berkonsultasi dengan bidan atau dokter kandungan Anda

Anda mungkin juga menyukai