JEJAS,ADAPTASI

& KEMATIAN SEL

Nenny Prasetyaningrum,drg.,M.Ked
 Ilmu Patologi
Patos sakit
Logos ilmu

Patologi merupakan ilmu yang mempelajari

tentang penyakit,tanda dan gejala
tentang penyakit
menjembatani antara basic medical
sciences dengan clinical sciences
 Konsep dasar patologi
1. Etiologi
2. Patogenesis
3. Perubahan morfologi
4. Manifestasi klinis
 Etiologi

Reaksi imunologis
instrinsik Kurang nutrisi
Perubahan metabolik

Agen mikrobiologi
ekstrinsik Trauma fisika
Bahan kimia
 Patogenesis
The sequence of events in the
response of cells or tissues to the
etiologic agent, from the initial
stimulus to the ultimate expression of
the disease

Agen etiologi stimulus initial

respon sel/jaringan manifestasi klinis
 Perubahan morfologi
Perubahan pada sel jaringan organ

Merupakan akibat dari proses perubahan

yang terjadi secara seluler dan biokimia
sebagai respon terhadap agen penyebab
perubahan morfologi sel/ jaringan
meliputi parenkim maupun stromanya.
 Kmr/2007
FCD
kmr/PAUMUM/07 7
Inflammatory Ca.: peau dorange, penebalan, Kmr/2007
kasar
kmr/PAUMUM/07 9
 Manifestasi Klinis
Perubahan morfologis memberikan
manifestasi klinis:
sign (tanda) dan gejala (kumpulan
perubahan fungsional)
untuk menghasilkan diagnosa
terapi
Diagnosa banding diperlukan karena
banyak dari penyakit menghasilkan sign
dan symptom yang sama
 Sel sebagai unit fungsional
Unit terkecil dari organisme tingkat
tinggi
Sel melakukan metabolisme seluler
mempertahankan fungsi nya

HOMEOSTAS
IS kondisi dinamis dimana
sel dan lingkungannya mempertahankan
fungsi fisiologisnya.
Cell Response

kmr/PAUMUM/07 12
Downloaded from: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease (on 11 February 2005 04:43
PM)
2005 Elsevier
13
 Adaptasi sel
perubahan reversibel pada sel yang
meliputi jumlah,ukuran fenotip,fungsi
,maupun aktifitas metabolik sebagai
bentuk penyesuaian terhdapa perubahan
lingkungan (stress)

Adaptasi sel sebagai suatu kondisi baru

bagi sel selama perubahan
lingkungan/stres masih ada.
 Macam adaptasi sel

hiperplasia

hipertrofi

Atrofi

Metaplasia
kmr/PAUMUM/07 16
Downloaded from: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease (on 11 February 2005 04:43
PM)
2005 Elsevier
 Hyperplasia

Penambahan massa sel pada jaringan atau

organ karena peningkatan jumlah sel

Stimulus =Hyperplasia and hypertrophy = occur

together (triggered by the same stimulus)
Types = physiologic or pathologic
caused by = growth factors, growth factor
receptors and intracellular signaling pathways

17
 Contoh hiperplasia
Physiologic Pathologic
Cancerous proliferation
Hormonal Hormonal
pregnant uterus Endometrium
female breast at hyperplasia
puberty Benign prostatic
Compensatory hyperplasia
after damage Growth factors
partial resection wound healing
viral infections

18
Hyperplasia

Physiologic
Hyperplasia

Pathologic
Hyperplasia

19
 HYPERTHROPY

Penambahan jaringan atau organ karena

penambahan ukuran sel

Stimulus peningkatan ekspresi protein

intraseluer karena peningkatan groeth
factor atau beban kerja sel
contoh : Pembesaran uterus selama
kehamilan,otot-otot rangka binawagawan
Mechanisms of Hypertrophy

Signal Transduction
Pathways

Induction of Genes

Stimulates sythesis of
proteins
 Physiologic Pathologic

Pembesaran Growth factors

uterus (hormon) Cardiac
Otot hypertrophy
binaragawan Acromegaly
(workload)
after damage
Physiologic hypertrophy (uterus during pregnancy)

gravid normal normal gravid

Gross Microscopy
Adaptations Hypertrophy
Normal

Pathologic Hypertrophy

24
 Atrophy
Merupakan adaptasi sel dengan
mengecilnya ukuran sel disertai dengan
penurunan organel intraseluler karena
adanya degradasi protein intraseluler
oleh enzim protease dan ubiquitin
sebagai upaya sel untuk mengurangi
energi yang diperlukan karena
berkurangnya asupan energi atau nutrisi
 Atrofi dapat mengarah ke irreversibel dan
kematian sel melalui jalur apoptosis

Stimulus:
berkurangnya beban kerja normal
putusnya saraf tepi
berkurangnya aliran darah ke sel
Berkurangnya nutrisi ke sel
Kegagalan sistem hormon
Proses penuaan
tekanan
 contoh atrophy
Berkurangnya ukuran timus
Kembalinya ukuran uterus pasca
melahirkan
Mengecilnya ukuran sel otak karena
penuaan
Adaptations Atrophy

28
 metaplasia
perubahan bentuk sel ke bentukan dewasa
lainnya yang lebih adaptif terhadap tekanan yang
dialami oleh sel

Perubahan reversibel ekspresi gen

berdiferensiasi displasia (jejas persisten)
mengarah keganasan

Dapat terjadi pada sel epitelial maupun mesenkimal

 a) Epithelial
1.columnar to squamous ( Squamous
metaplasia) = Respiratory tract in
cigarette smoking and vitamin A deficiency
2. Squamous to columnar type (Columnar or
Intestinal metaplasia) = Barretts
esophagus

b) Mesenchymal = Myositis ossifican

Adaptations Metaplasia

Barretts

Squamous metaplasia

31
 Cedera sel (cell injury)
Respon seluler sel dapat bersifat
reversibel maupun irreversibel terhadap
stimulus jejas (injury) tergantung dari
tipe jejas,durasi dan kualitas paparan
jejas

* chemical toxin : doses and duration

* ischemia : severity and duration
 Etiologi cedera sel
Kekurangan oksigen
Agen fisik
Bahan kimia
Infeksi
Reaksi imunologis
Perubahan genetik
Gangguan keseimbangan nutrisi
www.themegallery.com 34
 Patogenesis cedera sel
Deplesi ATP
Kerusakan mitokondria
Influks kalsium dan kegagalan
homeostasis kalsium
Akumulasi radikal bebas
Kerusakan membran dan komponennya
Kerusakan DNA dan protein
Cell injury- Mechanisms

36
 Perubahan morfologi
Reversibel akut
cell swelling
vacuolar degeneration

Reversibel Kronis
fatty change/steatosis (akumulasi
trigliserida dalam sel
cedera ini mengarah pada kematian sel
(nekrosis dan apoptosis)
 Reversible cell injury- Ultra structural (EM)
normal R. Injury

Cell swelling
Plasma membrane blebbing,
Microvilli blunting & distortion
Loosening intercellular attachments
Myelin figures
Fatty degeneration or change
begins with the development of minute, membrane-bound
inclusions (Liposomes) closely applied to the ER
38
Cell Injury

Cell Injury

39
 Fatty change / Steatosis
Akumulasi trigliserida
Sel yang terlibat: hepatocyte, myocardial
cells.
Causes : toxins, protein malnutrition,
diabetes mellitus, obesity, anoxia, alcohol
abuse.
Microscopic : small or large vacuoles in the
cytoplasm.
To identify the fat : stained with Sudan
IV or Oil Red-O
40
 Cell death
Apoptosis
Necrosis

Example of Cell injury & death

Ischemia & Hypoxia
Chemicals & Drugs

41
Cell Injury and death

42
 NECROSIS
Definition:
spectrum of morphologic changes that
follow cell death in living tissue, largely
resulting from the progressive degradative
action of enzymes on the lethally injured cell

Morphology
LM (light Microscopy)
Increased eosinophilia
Myelin figures
Calcification of dead cells

43
 Cytoplasm
Membrane discontinuities
large amorphous mitochondria densities
Aggregates of fluffy material (denatured
protein)
Nucleus
Pyknosis (nuclear shrinkage and increased
basophilia also seen in apoptotic cell death)
Karyorrhexis (fragmentation)
Karyolysis (breakdown of DNA by DNase
activity)
Necrosis
Types
1. Coagulative = preservation of
the basic outline of necrotic
cell
Mechanism protein
denaturation
characteristic of hypoxic cell
death in all tissues (except
Brain)
Best example MI
2. Liquefactive= Cell outlines are
obscured & Replaced by
yellow pus
Mechanism bacterial/fungal
enzymatic digestion &
inflammatory response
Whatever is the stimulus in
45
brain it is always
 Necrosis
Types
3. Caseous =
distinctive form of Coagulative
necrosis but tissue
architecture is completely
lost
MC in TB (also in fungal)
Meaning - cheesy white gross
appearance of necrosis
Microscopy - granulomatous
reaction
(what is granulomatous
reaction?)

46
 Apoptosis
Mekanisme sel untuk melakukan eliminasi
diri secara terstruktur saat sel
menganggap kerusakan internal yang
terjadi terlalu parah dan cenderung
potensial untuk menyebabkan gangguan
bagi sel sekitarnya
Dalam kondisi normal sel juga melakukan
apoptosis
 Etiologi apoptosis
Fisiologis
mempertahankan homeostasis
contoh:
destruksi sel puripoten dan totipoten pada
perkembangan embriogenesis
kematian sel endometrium pada akhir menstruasi
regenerasi sel payudara setelah masa sapih
kematian sel netrofil pada akhir inflamasi akut
kematian sel limfosit pada akhir respon imun
 Patologis
kerusakan DNA
akumulasi protein yang rusak
infeksi viral
atrofi
Difference Apoptosis & Necrosis
Descriptor Apoptosis Nekrosis
Ukuran sel Mengecil /shrinkage Membesar / swelling

Inti Fragmentasi Pyknosis karyolysis

Membran plasma Utuh/intact, perubahan Pecah / disrupted
struktur : lemak
Isi sel Utuh; lepas sbgai Pencernakan
apoptotic bodies enzimatik,
Sel bocor
Reaksi radang sekitar Tidak ada Sering
Fungsi fisio / patologik Sering fisiologik : Patologik, bervariasi :
eliminasi sel yg tidak fase akhir dr injury sel
perlu yg irreversible
Patologik : kerusakan
DNA
50
kmr/PAUMUM/07 51
Downloaded from: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease (on 11 February 2005 04:43
PM)
2005 Elsevier
Robbins and Cotran - Pathologic Basis of Disease,
8th
Kumar Abbas Fausto, Elsevier, 2009.
Color Atlas of Pathology - Pathologic Principles
Associated Diseases Sequela
Ursus-Nikolaus Riede, Martin Werner,
Georg Thieme Verlag, 2004
Concise Pathology 3rd Edition
Parakrama Chandrasoma and Clive T, 2006