SYOK SEPSIS
PENDEKATAN DIAGNOSIS
Anamnesis
• Menentukan apakah infeksi didapat dari komunitas atau
nosokomial atau apakah pasien imunokompromais
• Demam
• Sesak napas
• Disorientasi, bingung, perubahan status mental
• Perdarahan
• Mual, muntah, diare, ileus
Pemeriksaan Fisik
• Hipotensi
• Sianosis
• Nekrosis iskemik jaringan perifer, umumnya jari
• Selulitis, pustul, bula atau lesi hemoragik pada kulit
• Ikterik
• Pemeriksaan fisik lengkap untuk mencari sumber infeksi
Pemeriksaan Penunjang
• Darah perifer lengkap dengan hitung diferensial
• Urinalisis
• Gambaran koagulasi
• Glukosa darah
• Urea darah, kreatinin
• Tes fungsi hati
• Kadar asam laktat
• Analisis gas darah
• Kadar asam laktat
• Biakan darah (minimal 2 set dalam 24 jam), sputum,
urin dan tempat lain yang dicurigai terinfeksi
DIAGNOSIS BANDING
Renjatan kardiogenik, renjatan hipovolemik
TATALAKSANA
Nonfarmakologis
• Stabilisasi pasien (pemulihan airway, breathing,
circulation)
• Perawatan ICU
• Dialisis
• Nutrisi, pemantauan glukosa hingga <150
mg/dL setiap 1-2 jam hingga 4 hari
• Transfusi darah PRC apabila Hb<7 g/dL , TC
apabila trombosit < 5000 tanpa perdarahan
atau 5.000 - 30.000 dengan perdarahan
• Menghilangkan fokus infeksi (penyaluran
eksudat purulen, nekrotomi, drainase abses)
Farmakologis
• Cairan kristaloid atau koloid
c. Aspek bakteri
→Bakteri penyebab infeksi merupakan faktor
penting dipertimbangkan untuk menentukan
terapi kausatif. Studi epidemiologi mengenai
pola sensitivitas dan resistensi bakteri
merupakan hal sangat penting dilakukan dalam
kebijakan pemberian terapi antibiotik empiris.
Terapi Antibiotik pada
Mikroorganisme Resisten Antibiotik