Presentan : Irmawati Suling Latar Belakang Tujuan Penelitian menilai efek zoledronate pada fraktur wanita pascamenopause dengan osteopenia Metode Penelitian Prosedur Penelitian • Partisipan disarankan konsumsi kalsium makanan 1g/hari, suplemen kalsium tidak disarankan. Peserta yang belum mengonsumsi suplemen vitamin D menerima cholecalciferol 1 minggu sebelum penelitian dimulai (dosis tunggal 2,5 mg) dan selama penelitian (1,25 mg/bulan)
• partisipan mendapat 4 infus zoledronate dosis 5 mg (kelompok zoledronat) atau normal
saline (kelompok plasebo), dikemas dalam wadah identik, interval 18 bulan, diikuti selama 6 tahun
• Peserta mencatat adanya fraktur, efek samping, dan perubahan obat dalam kuesioner triwulan dan melaporkan segera jika ada fraktur Prosedur Penelitian dan intervensi Target population
infus zoledronate dosis 5 mg Outcome
Intervention sebanyak 4 kali interval 18 bulan Group
waktu pertama kali terjadi fragility fracture,
Selection by terjadi fraktur simptomatik (klinis), terjadi random 6 tahun fraktur vertebra, perubahan tinggi badan, variabel block dan kematian size
Control Normal saline sebanyak 4
Group kali interval 18 bulan Outcome Definisi Operasional • Fragility fracture didefinisikan: fraktur non-vertebra (tidak termasuk fraktur jari kaki, tulang metatarsal, jari tangan, tulang metakarpal, tengkorak, tulang wajah dan mandibula) dan fraktur vertebra yang dikonfirmasi bukti radiografi. Beratnya trauma yang menyebabkan fraktur bukan bagian dari definisi fraktur kerapuhan. • Fraktur vertebra simptomatik dikonfirmasi oleh penilaian morfometri vertebra • Kepadatan mineral tulang (diukur dengan Densitometer GE Prodigy tunggal) dan markers of bone turnover (diukur dengan carboxy-terminal collagen crosslinks dan procollagen type 1 N-propeptide) HASIL
• Pada kelompok plasebo, 825 wanita
menerima empat dosis regimen, 80 menerima tiga dosis, 53 menerima dua dosis, dan 42 menerima satu dosis
• Pada kelompok zoledronate, 806 wanita
menerima empat dosis regimen, 58 menerima tiga dosis, 50 menerima dua dosis, dan 86 menerima satu dosis Hasil • Menunjukkan risiko fraktur lebih rendah pada zoledronate dibandingkan plasebo pada nonvertebral fragility fracture, symptomatic vertebral fracture dan forearm or wrist fractures • Risiko hip fractures secara statistik tidak signifikan lebih rendah zoledronate dibandingkan plasebo • First fragility fracture (nonvertebral fragility fractures dan vertebral fractures)
• Nonvertebral fragility fracture (exclude:
fracture of the toes, metatarsal bones, fingers, metacarpal bones, skull, facial bones, and mandible)
• Symptomatic fracture (symptomatic
vertebral fracture dan nonvertebral fracture) Bone Mineral Density and Markers of Bone Turnover • Pada kelompok plasebo, konsentrasi serum markers of bone turnover secara signifikan tidak berubah selama penelitian. • Pada kelompok zolendronat, konsentrasi procollagen type 1 N-propeptide 37% lebih rendah dan konsentrasi carboxy-terminal collagen crosslinks 50% lebih rendah dibandingkan kelompok plasebo Dari 68 kematian kedua kelompok tahun , 41 berasal dari neoplasma (25 kelompok plasebo & 16 kelompok zoledronate), 8 berasal stroke (7 grup plasebo & 1 grup zoledronate ) & 7 berasal kejadian jantung (3 kelompok plasebo dan 4 kelompok zoledronate). Tidak ada fraktur femur atipikal atau kasus osteonekrosis rahang dilaporkan di kedua kelompok. Pembahasan Pembahasan... Pembahasan... Kesimpulan Risiko fraktur kerapuhan nonvertebral atau vertebra secara signifikan lebih rendah pada wanita usia 65 ≥ dengan osteopenia yang menerima zoledronate daripada wanita yang menerima plasebo. TERIMA KASIH MOHON ARAHAN