Anda di halaman 1dari 87

Penyakit pada Keganasan

Dr. Fredia Heppy, Sp.PD


Jenis Penyakit Keganasan
Karsinoma/
Adenokarsinoma
Rongga mulut-kolorectal
Keganasan padat (solid)

Lymfoma

Jenis keganasan Keganasan kistik

Leukemia

Keganasan darah

Multipel myeloma
Keganasan/kanker solid
Pengertian

Keganasan berasal
Keganasan padat/ dari jaringan yang
solid malignancy bersifat tidak kistik
atau cair
Keganasan padat penyakit Dalam

Adenokarsinoma rongga mulut

Karsinoma tiroid

Adenokarsinoma esofagus dan gaster

Adenokarsinoma hepatoselulare

Adenokarsinoma sistem bilier dan


pakreas

Aadenokarsinoma kolorektal
Keganasan rongga mulut

Kanker rongga mulut: pertumbuhan jaringan yang


cepat dan tak terkendali di daerah rongga mulut
mulai meliputi semua jaringan di cavum oral sampai
daerah faring
95% kanker rongga mulut secara histopatologi
adalah skuamous sel karsinoma: suatu keganasan
asal sel epitel mukosa mulut

6
Etiologi

 Faktor lokal  kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi


kronis dari restorasi, gigi-gigi karies/akar gigi, gigi palsu
 Faktor luar karsinogen kimia berupa rokok dan cara
penggunaannya, tembakau, agen fisik, radiasi ionisasi, virus,
kandida, makanan daging dan cabe rendah serat, sinar matahari
 Faktor host  usia, jenis kelamin, status imun dan genetik

7
Gejala klinis

Anamnesis Pemeriksaan fisik

Umumnya awal tak bergejala Ditemukan abnormalitas kulit:


merah, hitam, putih, elevasi,
ulkus
Tukak yang tak sembuh pada
rongga mulut > 2 minggu

gangguan fungsi mulut


Lokasi: bibir, lidah, dasar mulut, Pembesaran kelenjer limfe
mukosa pipi, ginggiva, palatum

8
Kanker lidah
 Lokasi: 80% pada 2/3 anterior lidah (umumnya pada
 tepi lateral dan bawah lidah) dan pada posterior lidah
 Gejala klinis:
 lokasi 2/3 anterior, keluhan utama: massa yang seringkali terasa
tidak sakit bisa dideteksi dini
 Lokasi 1/3 posterior, keluhan sering tanpa gejala, disfagia
diketahui setelah metastase ke KGB regional
 Pada stadium awal, manifestasi berupa bercak leukoplakia,
penebalan, perkembangan eksofitik atau endofitik bentuk ulkus,
lanjut infiltrasi lebih dalam
 jaringan tepi yang mengalami indurasi sering tanpa nyeri kecuali
ada infeksi sekunder.
9
Kanker bibir
Kanker bibir sering dihubungkan dengan orang dg aktivitas diluar:
nelayan dan petani diduga ada faktor Sinar matahari

Lokasi umumnya pada bibir bawah

Stadium awal: lesi dapat berupa nodul kecil atau ulkus yang tidak
sembuh-sembuh bisa di deteksi

Stadium lanjut: lesi papiller, ulseratif atau infiltratif. Tanda khas:


indurasi pada pinggiran ulkus

10
Kanker Dasar Mulut

Predisposisi: alkohol dan tembakau.

Stadium awal mungkin tidak menimbulkan gejala.

Stadium lanjut: setelah lesi berkembang menjadi


gumpalan dalam mulut atau perasaan tidak
nyaman
Pemeriksaan fisik: ulkus dengan tepi yang timbul dan
mengeras yang terletak dekat frenulum lingual, penebalan
mukosa kemerahan, nodul tanpa sakit

Stadium lanjut: pertumbuhan eksofitik


atau infiltratif
11
Karsinoma mukosa pipi

 Di negara yang sedang berkembang, kanker pada mukosa pipi


dihubungkan dengan kebiasaan mengunyah campuran pinang,
daun sirih, kapur dan tembakau.
 Susur tersebut berkontak dengan mukosa pipi kiri dan kanan
selama beberapa jam
 Pada awalnya lesi tidak menimbulkan simptom, terlihat sebagai
suatu daerah eritematus, ulserasi yang kecil, daerah merah
dengan indurasi dan kadang-kadang dihubungkan dengan
leukoplakia tipe nodular

12
Karsinoma ginggiva
 Umumnya pada ginggiva daerah susur tembakau
 Daerah yang terlibat biasanya lebih sering pada gingiva
mandibula daripada gingiva maksila
 Lesi awal:ulkus indolen, granuloma yang kecil atau sebagai
nodul mirip lesi trauma kronis atau hiperplasia inflamatori
 Lesi yang lebih lanjutpertumbuhan eksofitik atau
pertumbuhan infiltratif yang lebih dalam, pertumbuhan eksofitik
seperti bunga kol, mudah berdarah.
 Pertumbuhan infiltratif biasanya tumbuh invasif pada tulang
mandibula dan menimbulkan desdruktif

13
Karsinoma palatum
 Predisposisi rokokperubahan yang terjadi pada mukosa
mulut yang dihubungkan dengan menghisap rokok dg gambaran
adanya ulserasi, erosi, daerah nodul dan bercak, microinvasive
carcinoma
 Stadium awal: perubahan warna kulit bentuk yang kecil, oval
atau bulat, erosi yang licin dengan daerah hiperkeratosis
disekelilingnya lesi ini biasanya terjadi pada zona glandular
palatum keras dan asimptomatik.  Jika mendapatkan tekanan
dapat berdarah
 Umumya kanker palatum merupakan pertumbuhan eksofitik
dan dasar yang luas dengan permukaan bernodul.

14
Pemeriksaan anjuran

Laboratorium BAJH
Keganasan tiroid

Keganasan tiroid sering berbentuk karsinoma


yang terdiri dari 3 kategori utama:

Karsinoma degan
tingkat keganasan Karsinoma dengan
Karsinoma dengan sedang: keganasan tingkat tinggi:
tingkat keganasan
rendah: 1. Karsinoma folikulare
dg invasi luas 1. Karsioma anaplastik
1. Karsinoma papilare
2. Karsinoma medulare 2. angiosarkoma
2. Karsinoma folikulare
3. Karsinoma tiroid
differensiasi buruk
Etiologi/ faktor risiko

Peran faktor
Tak jelas
genetik

Faktor
radiasi
Gejala klinis

Gejala keganasan
Sering usia < 20 th atau Sering ditemukan pada
umum: peurunan berat
>70 th pria
badan drastis

Keluhan benjolan
dileher cepat
Riwayat radiasi pada
membesar, disfagia,
anak-anak
disfonia, gejala
metastase
Pemeriksaan fisik

Nodul
Limfadenoati
padat/keras, tidak
servikal
rata dan terfixir
Pemeriksaan penunjang

BAJH Laboratorium

USG dan
Histopatologi
skintigrafi
(gold standar)
tiroid
Keganasan esofagus dan gaster

Keganasan esofagus dan gaster


terdri atas 2 asal:
Keganasan non
Keganasan mukosa:
mukosa:
Hemangioma
Adenokarsinoma
lymphangioma
Faktor risiko

Diet tinggi
Diet tinggi
nitrat Obesitas
garam
(pengawet)

Riwayat
Rokok kanker pada Ulkus gaster
keluarga
Gejala klinis

Anamnesis:
Keluhan mual
muntah dan nafsu
makan turun serta
Penurunan berat Disfagia, nyeri sering sendawa,
badan drastis epigastrium hematemesis,
regurgitasi dan
perut cepat
kenyang
Pemeriksaan fisik

Pembesaran Pembesaran
Mungkin masa
hati akibat kelenjer limfe
di epigastrium
metastase di kalvikula
Pemeriksaan penunjang

USG Gastroskopo
Radiologi
abdomen dan biopsi

Endoskopi Pemeriksaan Sitologi cairan


ultrasonografi laboratorium lambung
Adenokarsinoma hepatoselulare

Adenokarsinoma
Merupakan
hepatoselulare
keganasan yang
dikenal dengan
berasal dari sel hati
hepatoma
Faktor risiko

Lebih jarang:
Umum: sirosis
hemokromasitosis,
karena sebab
defisiensi antitripsin,
apapun
penyakit glikogen
Gejala klinis

Penurunan Benjolan Nyeri perut


berat badan perut kanan kanan dan ulu
drastis atas hati

Anoreksia,
malaese, Ikterik
nausea
Pemeriksaan

Stigmata
Hepatomegali
penyakit hati
bernodul
kronik
Pemeriksaan anjuran

Laboratorium Serologi biomarker

USG CT scan
Abdomen abdomen
Keganasan sistem bilier

Keganasan sistem bilier berasal


dari:

Kandung Ekstra hepatik:


empedu: Saluran empedu
adenokarsinoma intrahepatik: Fibrosarkoma
dan karsinoma kolangiosarkoma dan tumor sel
skuamous kecil granuler
Faktor risiko

Perempuan Batu empeu Umur tua

Abnormalitas
obesitas Zat kimia
bilier

Polip
Tifoid kronik
empedu
Gejala klinis

Keluhan lanjut: nyeri


abdomen atas, mual,
Umumnya stadium awal
muntah, ikterik,
tak bergejala
penurunan berat badan,
gatal dan BAB dempul
Pemeriksaan fisik

Pembesaran
Ikterik kandung
empedu

Nyeri tekan
perut kanan
atas
Pemeriksaan penunjang

Tumor
Laboratorium USG
marker

CT Scan ERCP MRI

Laparaskopi Biopsi
Keganasan kolorektal

Keganasan kolorektal merupakan keganasan pada


saluran usus besar hingga rektum yang terdiri dari:

Adenokarinoma
Polip ganas
kolorektal
Faktor risiko

Genetik Linkungan

• Familial • Faktor nutrisi :


adenomatous faktor peningkat:
poliposis daging merah, diet
• Hereditary tinggi lemak
nonpolyposis faktor penurun:
colorectal cancer ikan dan anti
oksidan vitamin
A,C, E
Gejala klinis

Perubahan pola BAB (keras, konstipasi


atau encer dan hematokezia)

Gejala obstruksi: kolik, mual


muntah, distensi dan obstipasi

Invasi lokal: tenesmus, retensi uri,


hematuria, ISK berulang
Pemeriksaan fisik

Nyeri tekan Distensi Tanda


abdomen abdomen obstruksi

Masa intra
Hepatomegali
abdomen
Pemeriksaan anjuran

Laboratorium Kolonoskopi

Biopsi
Limfoma malignum

Lifoma malignum: keganasan sel limfoid yang


terjadi pada jaringan limfoid yang terdiri dari:

Limfoma malignum non Limfoma malignum


Hodgkin Hodgkin
Limfoma malignun Non Hodgkin
Limfoma malignun non Hodgkin: kelompok
keganaan yang berasal dari limfosit B, Limfosit T, dan
kadang variasi sel Natural killer yang terdiri dari:

Sel T matang
Sel B
dan sel NK
matang
matang
Gejala klinis

Pembesaran Keluhan
Malaise
KGB anemia

Keringat
Organomegali Infeksi
malam
Pemeriksaan fisik

Pembesaran
Hepatomegali Splenomegali
KGB

Pembesaran Masa
abdomen testikuler
Limfoma malignum Hodgkin

Keganasan
Limfoma malignum limforetikuler
hodgkin dengan sel reed
sternberg
Gejala klinis

Demam Penurunan BB Lemah

Pembesaran Nyeri
pruritus KGB tak abdomen dan
nyeri tulang
Pemeriksaan fisik

Limfadenopati
dengan konsisstensi
Demam
rubbery dan tidak
nyeri

Hepatosplenomegali Neuropati
Pemeriksaan anjuran

Pemeriksaan Biopsi sum


laboratorium sum tulan

Usg
BAJH KGB
abdomen
Leukemia
Leukemia: penyakit proliferasi neoplastik yang sangat cepat
dan progresif sehingga sum sum tulang normal digantikan
oleh sel primitif dan sel induk darah yang terdiri dari:

Leukemia seri myeloid:


1. Leukemia mieloblastik akut Leukemia seri limfositik:
(LMA) 1. Leukemia limfoblastik akut
2. Leukemia (LLA)
mieloblastik/granulositik 2. Leukemia limfositik kronik
kronik( LGK) (LLK)
Leukemia myeloblastik akut (LMA)

Penyakit yang ditandai


dengan transformasi
LMA neoplastik dan gangguan
differensiasi sel progenitor
dari sel mieloid
Gejala klinis

Gusi
Mudah lelah Mimisan
berdarah

Penurunan
Anoreksia
berat badan
Pemeriksaan fisik

Ptehie dan purpura Tanda infesi


Gangguan
pada ektremitas tenggorokan, paru-
kesadaran
bawah biasanya paru dll

Hepatosplenomegali
Sesak nafas Priapismus
jarang
Pemeriksaan anjuran

Laboratorium
Sitokimia
morfologi sel

Imunofenotip
Leukemia granulositik kronik (LGK)

Gangguan
mieloproliferatif dari
LGK stem sel hematopoetik
prifmitif dg karakteristik
peningkatan seri myeloid
Gejala klinis

Mudah lelah Anoreksia

Penurunan Nyeri perut


berat badan kanan atas
Pemeriksaan fisik

Limfadenopati Hepatosplenomegali Jarang perdarahan

Dapat ditemukan
Gejala vasooklusif Trombosis vena
artritis gout

Gangguan
Tanda infeksi jarang
penglihatan
Pemeriksaan anjuran

Sitogenetik ab
Laboratorium
normalitas
morfologi sel
gen

Imunofenotip
Leukemia limfoblastik akut (LLA)

Penyakit keganasan
klonal dari sel prekursor
LLA limfoid
Biasanya terdapat pada
limfosit T atau B
Gejala klinis

Mudah lelah Pusing Sesak nafas

Mata Mudah infeksi


Gagal jantung berkunang dan
kunang perdarahan
Pemeriksaan fisik

Pembesaran KGB
Anemis Demam
superfisial

Sesak nafas Priapismus Hepatosplenomegali


Pemeriksaan anjuran

Laboratorium
Sitokimia
morfologi sel

Imunofenotip Sitogenetik
Leukemia limfositiK kronik (LLK)

Keganasan hematologi yang


ditandai dengan proliferai klonal
dan penumpukan limfosit B
LGK
neoplastik dalam darah, sum-
sum tulang, limfonodi, lien, hati
dan organ lain
Gejala klinis

Mudah lelah Anoreksia Demam

Penurunan
Keringat
kemampuan Tanpa gejala
malam
berjalan
Pemeriksaan fisik

Limfadenopati
terlokalisir atau Hepatosplenomegali
generalisata
Pemeriksaan anjuran

Sitogenetik ab
Laboratorium
normalitas
morfologi sel
gen

Imunofenotip
Multipel myeloma

Multipel myeloma: neoplasma monoklanal


yang berkebang dari sel B yg tdd:

Nama lain:
gamopatia
Penyakit rantai monoklonal,
Multiple myeloma Makroglobulinemia
berat paraproteinemia,
disproteinemia dan
dikrasia darah
Faktor risiko

Gentik Ras afrika Laki-laki

Monoklona
Usia tua radiasi
gamopaty

Paparan pestisida,
cat, metal, kayu,
bensin, pelarut
Gejala klinis
Anemia yg tak
Usia tua diketahui Disfungsi ginjal
penyebabnya

Fratur Gangguan
Nyeri tulang
patologis perdarahan

Neuropati
Hiperviskositas
perifer
Pemeriksaan anjuran

Laboratorium Radiologi
Patogenesis keganasan

Aktivasi faktor
Stimulasi pada gen
Perburukan proliferasi dan
yang mengalami
genetik inaktivasi supresor
defek genetik
tumor

Deregulasi
Over ekpresi gen
proliferasi sel dan
malignan
kematian sel

70
Gen yang berperan dalam keganasan

Gen Gen
aktivasi supresi

erbB-2 Gen p16

Epidermal Growth
Factor Receptor Gen P53
(EGFR)

cyclin D1

71
Patogenesis keganasan

Gangguan gen supresor tumor dan


pertumbuhan sel

Instabilitas genomik

Deregulasi apoptosis dan peningkatan


aktivitas telomerase

Neovaskularisasi dan aktivasi sitokin

72
Gangguan gen supresor tumor dan
pertumbuhan sel

Perburukan Gangguan siklus


Instabilitas
ekspresi gen istirahat dan
genomik
p16 dan p53 apoptosis sel

Progesivitas
Differensiasi sel
siklus sel

73
Instabilitas genomik

kehilangan Aktivasi kehilangan


Supresi gen p 16 beberapa
dan p53 kromosom 3p dan kromosom
9p terutama 11

Overekspresi
mutasi gen
EGFR

74
Deregulasi apoptosis dan peningkatan
aktivitas telomerase

Aktivitas
Kromosom akhir
Over ekspresi p53, telomerase
yang dibentuk tak
bcl-2 dan bax, terganggu pada
lama di proteksi
saat divisi sel

Kematian sel
Fusi abnormal
berulang yang neoplasma
kromosom
cepat

75
Neovaskularisasi

Penigkatan
EGFR Angiogenesis matriks
ekstraseluler

Proliferasi
Neovaskularisi
endotel

76
Aktivasi sitokin

 Pada proses malignansi terjadi aktivasi sitokin:


 Th2-like cytokine response.
 Interleukin-4 receptors in Situ
 Interleukin-13
 Sitokin mempercepat pertumbuhan keganasan dan
penyebaran sel ganas

77
STADIUM DAN DERAJAT

• Stadium tumor: deskripsi • Derajat tumor: deskripsi


tumor secara makroskopik tumor berdasarkan
di seluruh tubuh histopatologi
• Stadium tumor • Derajat tumor
membutuhkan membutuhkan
pemeriksaan penunjang Ro, pemeriksaan patologi
USG, CT scan anatomi secara
mikroskopik

Stadium Derajat
(staging) (grading)
78
Pengelolaan pasien keganasan

 Perlu pendekanan multidisiplin: Ahli penyakit Dalam, bedah


onkologi dan bidang lain, radiologist onkologi, dan ahli gizi serta
fisioterapist
 Tumor primer dini terlokalisir: pilihan terapi bedah
 Tumor Primary: radioterapi dan bedah
 Tumor dengan nodul KGB: Neck dissection
 Tumor luas dengan osteomyocutaneous: flap reconstruction
dan kombinasi radioterapi
 Tumor metastase jauh: kemoterapi

79
Metastase jauh
 Tulang
 Paru
 Hati
 Abdomen
 Otak

80
Pengelolaan suportif pada keganasan

Pengelolaan suportif meliputi


pengeloaan:
Pencegahan dan
Kebersihan
pengobatan Nyeri
pribadi
Infeksi

Masalah saluran cerna: Gangguan


mual muntah, nafsu Gangguan ansietas
koagulasi/perdarah
makan menurun, diare dan depresi
dan obstruksi an

81
NUTRISI PASIEN KANKER

82
PENGELOAAN NYERI KANKER

83
PENGELOLAAN GANGGUAN PSIKIATRIK

 Perlu multidisiplin
 Pendekatan yang dilakukan:
 Terapi religi
 Terapi psikoterapi
 Psikofarmaka

84
87

Anda mungkin juga menyukai