Anda di halaman 1dari 11

496

PROSES MENUA DAN IMPLIKASI KLINIKNYA


Siti Setiati, Kuntjoro Harimurti, Arya Govinda R

PENDAHUTUAN Akibat penurunan kapasitas fungsional tersebut, orang


berusia lanjut umumnya tidak berespons terhadap ber-
lembahasan tentang proses menua semakin sering muncul bagai rangsangan, internal atau eksternal, seefektif yang
:eiring dengan semakin bertambahnya populasi usia dapat dilakukan oleh orang yang lebih muda. Menurunnya
anjut di berbagai belahan dunia. Penelitian-penelitian kapasitas untuk berespons terhadap lingkungan internal
nengenai perubahan yang terkait usia merupakan area yang berubah cenderung membuat orang usia lanjut sulit
ini. Berbagai aspek untuk memelihara kestabilan status fisikawi dan kimiawi
-,ang menarik dan penting belakangan
mengenai proses menua banyak dibahas seperti aspek dl dalam tubuh, atau memelihara homeostasis tubuh'
sosial, psikologi, ekonomi, atau fisik. Gangguan terhadap homeostasis tersebut menyebabkan
Telah banyak dikemukakan bahwa proses menua disfungsi berbagai sistem organ lebih mungkin terjadi dan
amat dipengaruhi oleh interaksi antara faktor genetik dan
juga toleransi terhadap obat-obatan menurun.
ingkungan. Usia kronologi yang diukur dengan tahun dan Perlu disadari bahwa amat sulit membedakan apakah
usia fisiologi yang diukur dengan kapasitas fungsional proses menua yang terjadi pada seseorang murni semata-

tidaklah selalu seiring sejalan. Seseorang dapatterlihat lebih mata karena proses menua itu sendiri atau akibat penyakit
muda atau lebih tua dari umurnya, dan mungkin memiliki yang menyertai usia tua tersebut. Amat dibutuhkan
kapasitas fungsional yang lebih besar atau lebih kecil dari penelitian yang dapat membedakan penurunan fungsi
yang diperkirakan dimilikinya pada umur tertentu' akibat penyakit atau proses menua normal yang tentunya
Proses menua bukanlah sesuatu yang terjadi hanya tidak mudah, karena proses menua normal belum dapat
pada orang berusia lanjut, melainkan suatu proses normal sepenuhnya dijelaskan dan kebanyakan orang berusia
yang berlangsung sejak maturitas dan berakhir dengan lanjut juga sudah mengalami beragam penyakit ket;ka
kematian. Namun demikian, efek penuaan tersebut mereka bertambah tua. Penelitian yang sudah ada, sebenar-
umumnya menjadi lebih terlihat setelah usia 40 tahun' nya lebih banyak menggunakan disain potong lintang
Proses menua seyogianya dianggap sebagai suatu dimana parameter yang diteliti, diukur dan dibandingkan
proses normal dan tidak selalu menyebabkan gangguan pada saat yang sama untuk berbagai kelompok umur'
fungsi organ atau penyakit. Berbagai faktor seperti faktor Kelemahan penelitian dengan disain tersebut adalah amat
genetik, gaya hidup, dan lingkungan, mungkin lebih besar sulit untuk menetapkan apakah perubaha n - peru baha n
mengakibatkan gangguan fungsi, daripada penambahan fungsi organ yang terjadi disebabkan karena usia atau
usia itu sendlri. Di sisi lain, hubungan antara usia dan perubahan akibat sejumlah faktor sosial dan lingkungan,
penyakit amatlah erat. Laju kematian untuk banyak karena semuanya diukur pada satu saat yang sama dan
penyakit meningkat seiring dengan menuanya seseorang, tidak diikuti dari waktu ke waktu (kohort).
terutama disebabkan oleh menurunnya kemampuan Sebuah penelitian kohort besar, Frominghom Study,
orang usia lan)ut berespons terhadap stres, baik stres fisik yang melibatkan sekitar 5000 orang sejak tahun 1950-an,
maupun psikologik. atau biasa disebut studi longitudinal Framingham, dan
Secara umum dapat dikatakan terdapat kecenderungan Boltimore Longitudinol Study of Agrng (BLSA) yang dimulai
menurunnya kapasitas fungsional baik pada tingkat selular pada tahun 1958 dan melibatkan lebih dari 1000 subyek,
maupun pada tingkat organ sejalan dengan proses menua' mencoba mengikuti berbagai perubahan pada manusia

3669
3670 GERIATRI DAN GERONTOLOGI

dari waktu ke waktu seiring dengan penuaan. turunnya fungsi efisien suatu organisme sejalan dengan
Penelitian-penelitian mengenai perubahan akibat penuaan dan meningkatnya kemungkinan kematian
proses menua menjadi semakin populer dan dirasakan Membedakan anlara oging dan senescence dianggap
penting pada tahun-tahun belakangan ini seiring dengan perlu, karena banyak perubahan selama ogtng mungkin
semakin bertambahnya populasi usia lanjut di berbagai tidak merusak dan mungkin suatu perubahan yang di-
belahan dunia. Berbagai artikel ilmiah dan populer semakin harapkan. Sebagai contoh, kebijakan (wisdom) yang men-
banyak membincangkan masalah proses menua tersebut ingkat seiring usia tidak dianggap sebagai senescence me-
dari berbagai aspek, baik sosial, psikologi, ekonomi, lainkan suatu oging, walaupun hal itu merupakan bagian
atau fisik. Tulisan ini akan lebih banyak membahas aspek dari proses menua. Sebaliknya, gangguan memori yang
biologi proses menua, yakni berbagai perubahan pada terjadi selama ogtng merupakan manifestasi senescence.
tubuh akibat proses menua pada tataran mikroskopik dan Sementara konsep homeostenosis menu nju kka n
makroskopik. Selanjutnya fisiologi proses menua disertai bahwa seiring dengan bertambahnya usia maka makin
dengan implikasi kliniknya akan dibicarakan lebih jauh, kecil kapasitas seorang tua untuk membawa dirinya ke
dan akhirnya konsep menua yang sukses/sehat akan keadaan homeostasis setelah terjadinya sualu'challenge'
dikemukakan untuk melengkapi pembahasan mengenai (di sini yang dimaksud 'chollenge'adalah kondisi atau
proses menua ini. perubahan yang mengganggu homeostasis). Penjelasan
mengenai konsep homeostenosis ini akan diuraikan pada
bagian lain dari tulisan ini.
Beberapa istilah lain yang perlu dikemukakan terkait
DEFINISI DAN TERMINOLOGI
dengan proses menua adalah gerontologi, geriatri, dan
Menua didefinisikan sebagai proses yang mengubah se- longevity. GerontoLogt adalah ilmu yang mempelajari
orang dewasa sehat menjadi seorang yang froll'(lemah, proses menua dan semua aspek biologi, sosiologi, dan
rentan) dengan berkurangnya sebagian besar cadangan sejarah yang terkait dengan penuaan. Geriotri merujuk
sistem fisiologls dan meningkatnya kerentanan terhadap pada pemberian pelayanan kesehatan untuk usia lanjut.
berbagai penyakit dan kematian secara eksponensial. Me- Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang mengo-
nua juga didefinisikan sebagai penurunan seiring-waktu bati kondisi dan penyakit yang dikaitkan dengan proses
yang terjadi pada sebagian besar makhluk hidup, yang menua dan usia lanjut. Pasien geriatri adalah pasien usia
berupa kelemahan, meningkatnya kerentanan terhadap lanjut dengan multipatologi (penyakit ganda) Sementara
penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas longevity merujuk pada lama hidup seorang individu Dua
dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait- aspek tongevity adalah mean longevity dan moximum Lon-

usia. gevity. Meon longevity merupakan Longevity rata-rata suatu


Terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh ger- populasi, disebut pula usia harapan hidup (ttfe expectoncy).
ontologis ketika membicarakan proses menua: Meon longevity dihitung berdasarkan penjumlahan umur
7. aging (bertambahnya umur): menunjukkan efek semua anggota populasi saat meninggal dibagi jumlah
waktu; suatu proses perubahan, biasanya bertahap anggota populasi ter-sebut. Moxim um longevity (life spon
dan sponta n merupakan usia saat meninggal dari anggota populas
2. senescence (menjadi tua): hilangnya kemampuan sel yang hidup paling lama. Pada manusia, moxlmum longevi\'
untuk membelah dan berkembang (dan seiring waktu diyakini sekitar 110-120 tahun.
akan menyebabkan kematian)
3. homeostenosrs: penyempita n/berku rang nya cadangan
homeostatis yang terjadi selama penuaan pada setiap TEORI MENGENAI PROSES MENUA
sistem organ
lstilah oging yang hanya menunjukkan efek waktu, Berbagai teori mengenai proses penuaan telah diajukar
dianggap tidak mewakili apa yang terjadi pada proses namun hingga 20 tahun yang lalu teori-teori tersebu:
menua. Sebab berbagai proses yang teriadi seiring waktu, kelihatannya sama dengan teori-teori penuaan yan3
seperti perkembangan (development), istilah yang sering pernah diajukan 200 tahun bahkan 2000 tahun yang lal-
digunakan di bidang pediatri, dapat disebut sebagai oging. Beberapa teori mengenai proses menua yang telah di:-
Aging merupakan proses yang terus berlangsung (contin- inggalkan dan ditolak antara lain adalah: (1) Model "errc'
uum), yang dimulai dengan perkembangan (development) cotostrophe" yang diperkenalkan oleh Orgel; (2) Teori "la -
yaitu proses generatif seiring waktu yang dibutuhkan kehldupan" alau "rote of living" yang diajukan oleh Pea'
untuk kehidupan, dan dilanjutkan dengan senescence yaitu dan (3) Hipotesis "g lu kokortikoid".
proses degeneratif yang inkompatibel dengan kehidupan. Suatu teori mengenai penuaan dapat dikatakan val :
lstilah senescence juga digunakan untuk menggambarkan bila ia dapat memenuhi tiga kriteria umum berikut: (1) tec-
pROSES MENUA DAN IMPLIXASI KLINIS 3671

.ang dikemukakan tersebut harus terjadi secara umum di terhadap beberapa substansi dan memungkinkan
:eluruh anggota spesies yang dimaksud, (2) proses yang substansi tersebut melewati membran secara bebas.
:imaksud pada teori itu harus terjadi secara progresif Struktur di dalam sel seperti mitokondria dan lisosom
seiring dengan waktu, dan (3) proses yang terjadi harus juga diselimuti oleh membran yang mengandung
rrenghasilkan perubahan yang menyebabkan disfungsi lemak sehingga mudah diganggu oleh radikal bebas.
atau kegagalan suatu organ/sistem tubuh tertentu. Radikal bebas juga dapat bereaksi dengan DNA,
Berbagai penelitian eksperimental di bidang gerontologi menyebabkan mutasi kromosom dan karenanya
dasar selama 20 tahun terakhir ini berhasil memunculkan merusak mesin genetik normal dari sel. Radikal bebas
teori-teori baru mengenai proses menua yang mencoba dapat merusak fungsi sel dengan merusak membran
memenuhi ketiga kriteria di atas. Dari berbagai penelitian sel atau kromosom sel. Lebihjauh, teori radikal bebas
tersebut, terdapat tiga hal mendasar (fundamental) yang menyatakan bahwa terdapat akumulasi radikal bebas
didapatkan dan kemudian dipergunakan sebagai dasar secara bertahap di dalam sel sejalan dengan waktu,
untuk menyusun berbagai teori menua. Ketiga hal dan bila kadarnya melebih konsentrasi ambang maka
fundamental tersebut adalah: (1) pola penuaan pada mereka mungkin berkontribusi pada perubahan-perubahan
hampir semua spesies mamalia diketahui sama, (2) laju yang seringkali dikaitkan dengan penuaan.
penuaan ditentukan oleh gen yang sangat bervariasi pada Sebenarnya tubuh diberi kekuatan untuk melawan
setiap spesies, dan (3) laju penuaan dapat diperlambat radikal bebas berupa antioksidan yang diproduksi
dengan pembatasan kalori (coloric restriction), setidaknya oleh tubuh sendiri, namun pada tingkat tertentu anti-
pada hewan tikus. oksidan tersebut tidak dapat melindungi tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas yang berlebihan.
Beberapa teori tentang proses menua yang dapat
diterima saat ini, antara lain: Teori "glikosilasi" yang menyatakan bahwa proses
glikosilasi nonenzimatik yang menghasilkan pertautan
1. Teori "radikal bebas" yang menyebutkan bahwa
produk hasil metabolisme oksidatif yang sangat glukosa-protein yang disebut sebagai odvanced
glycoti.on end products (AGEs) dapat menyebabkan
reaktif (radikal bebas) dapat bereaksi dengan berbagai
komponen penting selular, termasuk protein, DNA, penumpukan protein dan makromolekul lain yang
dan lipid, dan menjadi molekul-molekul yang tidak termodifikasi sehingga menyebabkan disfungsi
berfungsi namun bertahan lama dan mengganggu pada hewan atau manusia yang menua. Protein
gllkasi menunjukkan perubahan fungsional, meliputi
fungsi sel lainnya.
Teori radikal bebas (Free Rodicol Theory of Ageing) menurunnya akitivitas enzim dan menurunnya
diperkenalkan pertama kali oleh Denham Harman degradasi protein abnormal. Manakala manusia
pada tahun 1956, yang menyatakan bahwa proses menua, AGEs berakumulasi di berbagai jaringan,
menua normal merupakan akibat kerusakan jaringan
termasuk kolagen, hemoglobin, dan lensa mata.
akibat radikal bebas. Harman menyatakan bahwa mito-
Karena muatan kolagennya tinggi, jaringan ikat
menjadi kurang elastis dan lebih kaku. Kondisi tersebut
kondria sebagai generator radikal bebas,juga merupakan
target kerusakan dari radikal bebas tersebut. dapat mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh
Radikal bebas adalah senyawa kimia yang berisi elektron
darah. AGEs diduga juga berinteraksi dengan DNA
tidak berpasangan yang terbentuk sebagai hasil dan karenanya mungkin mengganggu kemampuan
sel untuk memperbaiki perubahan pada DNA.
sampingan berbagai proses selular atau metabolisme
normal yang melibatkan oksigen. Sebagai contoh adalah
Bukti-bukti terbaru yang menunjukkan tikus-tikus
reoctive oxygen species (ROS) dan reoctive nitrogen yang dibatasi kalorinya mempunyai gula darah yang
rendah dan menyebabkan perlambatan penumpukan
species (RNS) yang dihasilkan selama metabolisme
produk glikosilasi (AGEs), merupakan hal yang men-
normal. Karena elektronnya tidak berpasangan, secara
kimiawi radikal bebas akan mencari pasangan elektron
dukung hipotesis g likosilasi ini.
lain dengan bereaksi dengan substansi lain terutama 3. Teori "DNA repoir" yang dikemukakan oleh Hart
dengan protein dan lemak tidak jenuh. Melalui proses dan Setlow. Mereka menunjukkan bahwa adanya
oksidasi, radikal bebas yang dihasilkan selama fosforilasi perbedaan pola laju 'repoir' kerusakan DNA yang
oksidatif dapat menghasilkan berbagai modifikasi diinduksi sinar ultraviolet (UV) pada berbagai fibroblas
makromolekul. Sebagai contoh, karena membran sel yang dikultur. Fibroblas pada spesies yang mempunyai
mengandung sejumlah lemak, ia dapat bereaksi dengan umur maksimum terpanjang menunjukkan laju 'DNA
radikal bebas sehingga membran sel mengalami repoir' terbesar, dan korelasi ini dapat ditunjukkan
perubahan. Akibat perubahan pada struktur membran pada berbagai mamalia dan primata. Teori 'DNA
tersebut membran sel menjadi lebih permeabel repair', atau tepatnya'mitochond ria I DNA repair' ini
3672 GERIATRI DAN GERONTOLOGI

terkait erat dengan teori radikal bebas yang sudah homeostasis yang terjadi seiring meningkatnya usia pada
diuraikan di atas, karena sebagian besar radikal bebas setiap sistem organ. Konsep homeostenosis dapat leblh
(terutama ROS) dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif mudah dipahami dengan memperhatikan gambar 1.
yang terjadi di mitokondria. Mutasi DNA mitokondria Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa seiring
(mtDNA) dan pembentukan ROS di mitokondria saling bertambahnya usia jumlah cadangan fisiologis untuk
mempengaruhi satu sama lain, membentuk "vicious menghadapi berbagai perubahan yang mengganggu
cycle" yang secara eksponensial memperbanyak homeostasis (choLlenge) berkurang. Setiap "choLlenge"
kerusakan oksidatif dan disfungsi selular, yang pada terhadap homeostasis merupakan pergerakan menjauhi
akhirnya menyebabkan kematian sel. Mutasi mtDNA keadaan dasar (boseline), dan semakin besar "chatlenge"
di manusia terutama terjadi setelah umur pertengahan yang terjadi maka semakin besar cadangan fisiologis
tigapuluhan, terakumulasi seiring pertambahan umuI yang diperlukan untuk kembali ke homeostasis. Di sisi
dan jarang melebihi 1%. Rendahnya jumlah mutasi lain dengan makin berkurangnya cadangan fisiologis,
mtDNA yang terakumulasi ini diakibatkan proses maka seorang usia lanjut lebih mudah untuk mencapai
repair yang terjadi di tingkat mitokondria. Bukti- suatu ambang (yang disebut sebagai "precipice'), yang
bukti menunjukkan gangguan repair pada kerusakan dapat berupa keadaan sakit atau kematian akibat "chal
oksidatif ini menyebabkan percepatan proses penuaan lenge" lersebul.
(acceleroted oqing). Selain itu, mutasi mtDNA akibat Penerapan konsep homeostenosis ini tergambar pada
gangguan repair ini juga terkait dengan munculnya sistem skoring APACHE (Acute Physlology and Chronic
keganasan, diabetes melitus dan penyakit-penya kit Health Evoluation), suatu skala penilaian berat-nya penya-
neurodegeneratif. kit. Penilaian perubahan fisiologis akut yang terjadi dinya-
takan dengan semakin besarnya deviasi dari nilai homeo-
Selain teori-teori di atas, beberapa teori lainjuga telah statis pada 12 variabel, antara lain tanda vital, oksigenasi,
dikemukakan untuk menjelaskan proses yang terjadi selama pH, elektrolit, hematokrit, hitung leukosit, dan kreatinin.
penuaan, antara lain: 'oging by program', teori gen dan Seorang normal pada keadaan homeostasis mempunyai
mutasi gen, cross-Linkoge theory, ce uLor gorboge theory,
weor-ond-teor theory, dan leori autoimun. Yang pasti, tidak
ada satu teori tunggal pun yang dapat menjelaskan seluruh
proses menua. Semua teori-teori tersebut saling mengisi
dan mencoba menjelaskan berbagai sebab dan perubahan
akibat proses menua, walaupun belum dapat menjelaskan
meostatis
seluru h proses yang terjadi. Perkembangan usia --'------|

Gambar 1. Skema standar homeostenosis yang menunjukkan


bahwa seiring dengan meningkatnya usia maka cadangan
FISIOLOGI PROSES MENUA
fisiologis semakin berkurang, sehingga seorang usia lanjut
lebih mudah untuk menjadi sakit atau meninggal (Modifikasi
Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi berbagai dari Taffet GE, 2003).
perubahan fisiologis yang tidak hanya berpengaruh terh-
adap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan
responsnya pada kehidupan sehari-hari. Namun harus nilai nol. Semakin besar penyimpangan dari homeo-
dicermati, bahwa setiap individu mengalami perubahan- stasis skornya semakin besar. Pada awal penerapannya,
perubahan tersebut secara berbeda pada beberapa skoring APACHE ini tidak memasukkan variabel usia sebagai
individu, laju penurunannya mungkin cepat dan dramatis; salah satu faktor penilaian. Namun ketika diterapkan
sementara untuk lainnya, perubahannya lebih tidak ber- pada pasien-pasien yang dirawat karena kondisi akut,
makna. terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara kelompok
Membicarakan fisiologi proses penuaan tidak dapat usia muda dan kelompok usia tua pada satu kondisi
dilepaskan dengan pengenalan konsep homeostenosis. penyakit yang sama; skor APACHE pada kelompok usia
Konsep ini diperkenalkan oleh Walter Cannon pada tahun tua cenderung lebih rendah. Terlihat bahwa dengan
1940 yang telah disinggung di atas, terjadi pada seluruh penyimpangan yang lebih kecildari keadaan homeostasis,
sistem organ pada individu yang menua. Pengenalan seorang usia tua lebih rentan untuk menjadi sakit atau
terhadap konsep ini penting untuk memahami berbagai meninggal dibandingkan orang muda. Oleh karena itu
perubahan yang terjadi pada proses penuaan. Homeo- penggagas sistem skoring APACHE kemudian memasuk-
stenosis yang merupakan karakteristik fisiologi penuaan kan variabel usia sebagai 'nilai bonus'pada skoring itu,
adalah keadaan penyempitan (berkurangnya) cadangan sehingga skor total untuk satu keadaan sakit tidak berbeda
PROSES MENUA DAN IMPLIKASI KLINIS 3673

antara usia muda dan usia tua. RESTRIKSI KATORI


Dengan mengingat bahwa mempertahankan keadaan
homeostasis merupakan proses yang aktif dan dinamis, Sudah sekitar 70 tahun yang lalu, McKay menunjukkan
konsep homeostenosis yang digambarkan pada gambar bahwa restriksi kalori yang dilakukan seumur hidup pada
1 dapat d ireinterpretasi seperti apa yang terlihat pada hewan tikus (roden) dapat secara bermakna memper-
gambar 2. Seorang usia lanjut tidak hanya memiliki cadangan panjang usia sampai dengan 4oo/o dibandingkan pada
fisiologis yang makin berkurang, namun mereka juga hewan tikus yang diberi akses bebas terhadap makanan
memakai atau menggunakan cadangan fisiologis itu hanya
untuk mempertahankan homeostasis. Akibatnya akan Tabel 1. Beberapa Perubahan yang Terjadi pada Ber-
semakin sedikit cadangan yang tersedia u ntuk menghadapi bagai Sistem Tubuh pada Proses Menua
"chollenge". Sistem endokrin
Konsep homeostenosis inilah yang dapat menjelas- Toleransi glukosa terganggu (gula darah puasa meningkat
kan berbagai perubahan fisiologis yang terjadi selama 1 mg/dlldekade; gula darah postprandial meningkat
proses menua dan efek yang ditimbulkannya. Walaupun 10 mg/dlldekadelnsulin serum meningkat, HbAIC
merupakan suatu proses fisiologis, perubahan dan efek meningkat, IGF-1 berkurang
Penurunan yang bermakna pada dehidroepiondrosteron
penuaan terjadi sangat bervariasi dan variabilitas ini makin
(DHEA)
meningkat seiring peningkatan usia. Variasi terjadi antara Penurunan testosteron bebas maupun yang bioavoiloble
satu individu dengan individu lain pada umur yang sama, Penuru nan horman T3
antara satu sistem organ dengan organ lain, bahkan dari Peningkatan hormon paratiroid (PTH)
satu sel terhadap sel lain pada individu yang sama. Tabel Penurunan produksi vitamin D oleh kulit
1 merangkum berbagai perubahan utama berbagai sistem 'Ovorion foilure' disertai menurunnya hormon ovarium
orga n pada proses menua. Peningkatan kadar homosistein serum
Kardiovaskular
Tidak ada perubahan frekuensi jantung saat istirahat,
penurunan frekuensi jantung maksimum
APAKAH PROSES MENUA DAPAT D!PERTAMBAT? Berkurang nya pengisian ventrikel kiri
Berkurangnya sel pacu jantung (pocemoker) di nodus SA
Pertanyaan ini masih menjadi tantangan bagi para peneliti Hipertrofi atrium kiri
di bidang gerontologi dasar untuk dijawab, dan penelitian Kontraksi dan relaksasi ventrikel kiri bertambah lama
mengenai hal ini telah banyak dilakukan. Bila merujuk Menurunnya respons inotropik, kronotropik, lusitropik
pada berbagai teori mengenai proses menua yang telah terhadap stimulasi beta adrenergik
Menurunnya curah jantung maksimal
Menurunnya hipertrofi sebagai respons terhadap
pening katan volume dan tekanan
Peningkatan atriot notriuretic peptide (ANP) serum
Cadanoan --1--==- Laplsan subendotel menebal dengan jaringan ikat

J I tisiotogis
I
l, . Homeostatis Ukuran dan bentuk yang iregular pada sel-sel endotel
I I vano tersedia .-'.'-- Fragmentasi elastin pada lapisan media dinding arteri
I J' ' Cadangan llsrologis Peningkatan resistensi vasku lar perifer
yanq
yarg ruua'r
sudah
,_-/-
Tekanan Darah
Pertambahan usia + Peningkatan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik
tidak berubah
Gambar2. Skema revisi konsep homeostenosis.pada gambar Berkurangnya vasodilatasi yang dimediasi beta-adrenergik
ini ditunjukkan bahwa selain cadangan fisiologis yang makin Vasokonstriksi yang dimediasi alfa-adrenergik tidak berubah
berkurang seiring meningkatnya usia, juga ternyata cadangan Terganggunya perfusi autoregu lasi otak
fisiologis yang ada sudah terpakai hanya untuk mempertahankan Paru-paru
homeostasis (Modifikasi dari Taffet GE, 2003). Penurunan FEVl dan FVC
Mening katnya volume residual
Berkurang nya efektivitas batuk
disebutkan di atas, maka memperlambat atau bahkan
Berkurangnya efektivitas fungsi silia
mencegah proses penuaan nampaknya bukan hal yang
Ventilation-perfusion mismotching' yang menyebabkan PaO,
tidak mungkin. Beberapa penelitian telah menunjukkan menurun seiring bertambahnya usia: 100 - (0,32 x umur)'
hasil yang menjanjikan, walaupun sampai saat ini belum Peningkatan diameter trakea dan saluran napas utama
didapatkan hasil yang konklusif terutama bila diterapkan Membesarnya duktus alveolaris akibat berkurang-
pada mamalia dan primata, juga pada manusia. nya elastisitas struktur penyangga parenkim paru,
Berikut ini beberapa konsep dan penelitian yang telah menyebabkan berkurang nya area permukaan
dilakukan untuk mencoba menjawab pertanyaan di atas. Penurunan massa jaringan paru
3674 GERIATRI DAN GERONTOTOGI

Proliferasi astrosit
Ekspansi toraks Berkurang nya densitas koneksi dendritik
Penurunan tekanan maksimum inspirasi dan ekspirasi Berkurangnya mielin dan total lipid otak
Berku rang nya kekuatanotot-otot pernapasan Berubahnya neurotransmitet termasuk dopamin dan serotonin
Kekakuan dinding dada Meningkatnya aktivitas monoamin oksidase
Berkurangnya difusi CO Berkurangnya reseptor glukokortikoid hipokampal
Berkurangnya respons ventilasi akibat hiperkapnia Melambatnya proses sentral dan waktu reaksi
Hematologi Gastrointestinal
Berkurangnya cadangan sumsum tulang akibat kebutuhan Berkurangnya ukuran dan aliran darah hati
yang meningkat Terganggunya cleoronce obat oleh hati sehingga membutuh-
ottenuoted retikulosis terhadap pemberian eritropoietin kan metabolisme fase lyang lebih ekstensif
Ginjal Terganggunya respons terhadap cedera pada mukosa
Menurunnya bersihan kreatinin (creotinin cleoronce) dan lambung
laju filtrasi glomerulus (GFR) 10 ml/dekade Berkurangnya massa pankreas dan cadangan enzimatik
Penurunan massa ginjal sebanyak 25%, terutama dari Berkurangnya kontraksi kolon yang efektif
korteks dengan peningkatan relatif perfusi nefron Berkura ng nya absorpsi kalsium
yukstamedular Penglihatan
Menurunnya ekskresi dan konservasi natrium Terganggunya adaptasi gelap
Menurunnya ekskresi dan konservasi kalium Pengeruhan pada lensa
Menurunnya kapasitas konsentrasi dan dilusi Ketidakmampuan untuk fokus pada benda-benda jarak
Berkurangnya sekresi akibat pembebanan asam dekat (presbiopia)
Akentuasi pelepasan ADH sebagai respons terhadap dehidrasi Berkurangnya sensitivitas terhadap kontras
Berku rangnya produksi nitrit oksida Berkurangnya lakrimasi
Meningkatnya ketergantungan prostaglandin ginjal untuk Penghidu
mempertahankan perfusi Deteksi penghidu berkurang 50%
Menurunnya aktivasi vitamin D Haus
Regulasi Suhu Tubuh Berku rangnya rasa haus
Berkurangnya vasokonstriksi dan vasodilatasi pem-buluh Terganggunya kontrol haus oleh endorfin
darah kutaneus Keseimbangan
Berkurangnya produksi keringat Meningkatnya respons ambang vestibu ler
Meningkatnya temperatur inti untuk mulai berkeringat Berkurangnya jumlah sel rambut pada organ Corti
Otot Pendengaran
Massa otot berkurang secara bermakna (sarkopenia) karena Hilangnya nada berfrekuensi tinggi secara bilateral
berkurangnya serat otot Defisit pada proses sentral
Efek penuaan paling kecil pada otot diafragma, lebih pada Kesulltan untuk membedakan sumber bunyi
otot tu ng kai dibandingkan lengan Terganggunya kemampuan membedakan target dari noise
Berkurangnya sintesis rantai berat miosin Jaringan Adiposa
Berkurangnya inervasi, meningkatnya jumlah miofibril Meningkatnya aktivitas aromatase
per unit otot Peningkatan kemungkinan lipolisis
lnfiltrasi lemak ke berkas otot Sistem lmun
Peningkatan fatigabilitas Berkurangnya imunitas yang dimediasi sel
Berkurangnya laju metabolisme basal (berkurang 4%/ Rendahnya afinitas produ ksi antibodi
dekade setelah usia 50) Meningkatnya autoantibodi
Tulang Banyaknya nonresponder terhadap vaksinasi
Melambatnya penyembuhan fraktur Berkurangnya hipersensitivitas tipe lambat
Berkurangnya massa tulang pada pria dan perempuan, baik Terganggunya fu ngsi makrofag
pada tulang trabekular maupun kortikal Atrofi timus dan hilangnya hormon timus
Berkurangnya formasi osteoblas tulang Meningkatnya lL-6 dalam sirkulasi
Sistem Saraf Perifer Berkurangnya produksi sel B oleh sumsum tulang
Hilangnya neuron motor spinal Fungsi Kognitif
Berkurangnya sensasi getat terutama di kaki Kemampuan meningkatkan fungsi intelektual berkurang
Berkurangnya sensitivitas termal (hangat-dingin) Berkurangnya efisiensi transmisi saraf di otak, menyebab-
Berkurangnya amplitudo aksi potensial saraf sensorik kan proses informasi melambat dan banyak informasi
Berkurangnya ukuran serat yang termielinasi hilang selama transmisi
Meningkatnya heterogenitas selaput akson mielin Berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi baru
Sistem saraf pusat dan mengambil informasi dari memori
Berku rang nya sedikit massa otak Kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik
Berkurangnya aliran darah otak dan terganggunya auto- dibandingkan kemampuan mengingat kejadian yang
regulasi perfusi baru saja terjadi
PROSES MENUA DAN IMPLIKASI KLINIS 3675

:an minuman. Efek restriksi kalori ini menyebabkan kadar Pengaruh Aksis GH,/lGF- 1
-- ukosa dan insulin menurun, sedikit
peningkatan pada Berbagai penelitian pada tikus dan cacing (Coenorhobditis
. adar serum glukokortikoid bebas, menurunnya suhu tubuh elegons) menunjukkan bahwa keadaan panhipopituar-
:asal sebesar 0,5-1'C, dan meningkatnya proteksi sel isme dengan defisiensijelas pada hormon tirotropin, pro-
:erhadap kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Efek- laktin, dan growth hormone (GH) akan memper-panjang
:fek inilah yang dipercaya dapat memperlambat proses usia pada hewan-hewan tersebut dibandingkan kontrol.
renuaan, dan nampaknya sesuai bila dihubungkan dengan Dibuktikan juga bahwa lnsulin-Like growth foctor- 1 (lGF-1)
:eori mengenai proses menua. Restriksi kalorijuga terbukti yang rendah di sirkulasi juga mempengaruhi usia pada
Japat mengurangi produksi ROS di mitokondria otak dan cacing. Satu penelitian kohort pada tikus yang telah
ginjal, dan menurunkan berbagai petanda-petanda dilakukan mutasi sehingga terjadi pengurangan jumlah
markers) stres oksidatil reseptor IGF-1 sebanyak 50%, menunjukkan usia yang
Saat ini ada 3 penelitian besar yang sedang berlangsung lebih panjang 33o/o pada tikus betina (bermakna secara
dengan menggunakan hewan monyet dan tupai, untuk statistik) dan 16o/o pada tikus jantan (tidak bermakna)
mengetahui efek restriksi kalori tersebut pada hewan selain dibandingkan dengan tikus kontrol. Pemeriksaan kimia
tikus. Hasil definitif mungkin masih akan lama didapatkan, darah yang dilakukan secara berkala menunjukkan bahwa
karena sebagian besar hewan tersebut akan hidup lebih tikus mutan sama sehatnya dengan tikus kontrol, dan
dari 30 tahun, namun beberapa hasil pendahuluan seperti hasil pemeriksaan nekropsi menunjukkan patologi yang
perubahan pada otot, sistem imun, dan fungsi kognitif terjadi juga sama pada kedua kelompok. Walaupun
mungkin akan didapatkan tidak lama lagi. ada penelitian lain yang menunjukkan bahwa semakin
Saat ini isu mengenai restriksi kaloridalam hubungannya panjang usia berhubungan dengan rendahnya fertilitas,
dengan upaya memperpanjang usla pada manusia masih penelitian ini mendapatkan bahwa tingkat fertilitas kedua
menjadi perdebatan, mulai dari mendefinisikan restriksi kelompok tidak berbeda.
kalori dan menerapkannya ke manusia dalam konteks Tikus mutan yang rendah jumlah reseptor IGF-1nya
fisiologi dan evolusi. menunjukkan konsumsi makanan dan energy expen'
diture yang lebih rendah dibandingkan tikus kontrol.
Pemanjangan Telomer Tikus mutan juga lebih tahan terhadap stres oksidatif
Setiap sel mempunyai kemampuan untuk membelah diri akibat pemberian bahan oksidan (radikal bebas), sehingga
untuk mempertahankan fungsinya dan memperlambat kerusakan pada DNA, protein, dan lipid lebih rendah
kematian. Kemampuan untuk membelah diri ini terjadi dibandingkan tikus kontrol. Hal-hal ini nampaknya juga
sampai sel-sel tersebut cukup padat untuk saling bertemu sesuai dengan teori penuaan yang telah diuraikan di
satu sama lain, untuk kemudian berhenti untuk membelah atas.
diri, suatu fenomena yang disebut tontoct i nhibition'. Bila Strategi pencegahan penuaan secara ilmiah dan
sel-sel yang sudah berhenti membelah diri ini kemudian rasional bertujuan untuk memperlambat penuaan,
'diencerkan' (diluted), maka sel kembali akan membelah mencegah dan memperlambat penurunan fisiologis, dan
diri. Hal ini dapat diulang sampai kira-kira 50 kali, saat sel- mengembalikan kemampuan fungsional yang hilang.
sel sudah kehilangan kemampuan untuk membelah diri Seyogianya upaya-upaya tersebut mengacu pada bukti-
kembali. Sel-sel yang sudah tidak membelah ini kemudian bukti ilmiah yang didapat dari berbagai penelitian dasar
akan membesar, bertahan beberapa lama, untuk kemudian mengenai proses menua. Namun penelitian-penelitian
perlahan-laha n akan mati. dengan hasil yang memuaskan belum ada, khususnya
Terbatasnya sel-sel untuk membelah diri setelah 50 pada manusia, maka kemudian muncul upaya-upaya
kali dikenal dengan fenomena Hayflick atau 'Hoyflick limit'. yang bersifat coba-coba. Upaya yang dilakukan antara
Fenomena Hayflick ini ternyata berhubungan dengan lain dengan suplementasi hormonal seperli growth hormone,
panjang telomer suatu sekuensi DNA pada ujung setiap dehydroepiondrosterone (DHEA), melatonin, dan estro-
kromosom manusia. Setiap kali sel membelah, maka gen, serta suplemen nutrisi dengan antioksidan sintetik
telomer ini akan semakin pendek, sampai suatu saat telomer maupun natural yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
tidak dapat memendek lagi (yaitu setelah sel membelah atau binatang. Beberapa pendekatan di atas menunjuk-
50 kali). kan manfaat klinis pada pengobatan berbagai penyakit
Walaupun belum dapat dibuktikan, nampaknya pada usia lanjut, namun tidak ada yang benar-benar
dengan memodifikasi panjang telomer melalui enzim dapat mengubah proses penuaan tersebut. Klaim yang
telomerase, maka proses penuaan khususnya kematian menyatakan bahwa asupan vitamin dosis tinggi dan
sel dapat diperlambat. Dengan membuat telomer menjadi berbagai antioksidan mempunyai efek anti-penuaan dan
lebih panjang, kemampuan sel untuk membelah diri tidak memperpanjang hidup ternyata masih belum didukung
lagi dibatasi oleh fenomena Hayflick. bukti ilmiah.
3676 GERIATRI DAN GERONTOI.OGI

IMPTIKASI KLINIK PROSES MENUA kreatinin juga mengalami penurunan. Oleh karena itu,
kreatinin serum bukan indikator yang baik untuk fungsr
Mengelola orang berusia lanjut berbeda dengan ginjal orang usia lanjut. Dalam pemberian obat-obatan
mengelola orang muda untuk beberapa alasan, antara pada orang usia lanjut, bukan kreatinin serum yang di-
lain karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi di gunakan untuk menentukan dosis obat melainkan klirens
dalam proses menua. Perbedaan yangjelas antara proses kreatinin yang dapat diestlmasi berdasarkan nilai kreatinln
menua normal dan peru baha n -peru bahan yang bersifat serum. Salah satu formula yang cukup terkenal untuk
patologis sebenarnya penting dipahami dalam mengelola memperkirakan klirens kreatinin adalah rumus Cockcroft
dan mengasuh orang usia lanjut. Dengan demikian di- dan Gault.
harapkan dapat dicegah patologi yang menyertai usia Perlu disadari pula adanya variasi individu dalam
lanjut yang sebenarnya dapat diobati, dan dapat pula menetapkan kinerja seorang pasien yang ditentukan oleh
dihindari pengobatan masalah kesehatan yang sebenarnya kiner.la pasien tersebut sebelumnya. Seorang pelari berusia
merupakan bagian dari proses menua normal akan tetapi 75 tahun mungkin memiliki fungsi kardiovaskular yang
dianggap sebagai suatu penya kit. lebih baik dibandingkan dengan seorang dokter yang
Setiap individu tidak menua secara seragam, baik cara lebih muda tapi tidak pernah berolah raga.
maupun laju kecepatannya. Belakangan ini perhatian di- Proses menua juga bukan semata serangkaian
tujukan pada adanya variasi dalam proses menua, dengan perubahan biologis. Proses menua merupakan sebuah
perhatian besar ditujukan pada mereka yang mengalami waktu untuk berbagai kehilangan, kehilangan peran sosial
proses menua dengan sukses, yakni hanya mengalami akibat pensiun, kehilangan mata pencahariaan, kehilangan
penurunan minimal pada status fungsionalnya. teman dan keluarga. Proses menua, juga sebuah waktu
Banyak perubahan yang dikaitkan dengan proses menua dengan banyak ketakutan atau kecemasan; cemas akan
merupakan akibat dari kehilangan yang bersifat bertahap keamanan pribadi, cemas akan tidak adanya jaminan
(gradual loss). Berdasarkan perbandingan yang diamati finansial, dan cemas akan ketergantungan.
secara potong lintang antar kelompok usia yang berbeda, Di sisi lain, sebagian besar orang usia lanjut juga
sebagian besar organ tampaknya mengalami kehilangan telah mengembangkan mekanisme untuk mengatasi
fungsi sekitar 1 persen per tahun, dimulai pada usia sekitar berbagai keterbatasan dan terus mampu melaksanakan
30 tahun. Namun demikian, data lain menyatakan perubahan aktivitas hidupnya dengan baik. Peran petugas kesehatan,
pada orang usia lanjut yang diikuti secara longitudinal kurang khususnya para dokter adalah meningkatkan kemampuan
dramatis dan baru mulai pada usia 70-an. copyIng tersebut dengan mengidentifikasi dan mengobati
Hilangnya fungsi organ tidak bermakna sampai masalah yang dapat diobati, dan memfasilltasi perubahan
melampaui tingkat tertentu. Jadi kinerja fungsional sebuah lingkungan untuk memaksimalkan fungsi dalam meng-
organ pada orang berusia lanjut tergantung pada 2 faktor hada pi masalah yang menetap.
penting yakni: la.ju penurunan dan tingkat kinerja yang Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para
dibutuhkan. Tidaklah mengherankan bahwa sebagian dokter adalah sulitnya memperoleh riwayat penyakit
besar orang usia lanjut akan memiliki hasil laboratorium dengan baik. Hal ini disebabkan karena pasien seringkali
dengan nilai normal. Perbedaan penting, yang merupakan sudah beradaptasi dengan masalah atau penyakit yang
kekhususan proses menua, bukan terletak pada level dialami. Pada kondisi tersebut, pasien umumnya ber-
kinerja saat istirahat, akan tetapi pada bagaimana organ adaptasi dengan penyakitnya melalui mekanisme peng-
atau organisme beradaptasi terhadap stres eksternal. abaian, penyangkalan atau adaptif terhadap masalah atau
Sebagai contoh, orang usia lanjut mungkin memiliki kadar penyakitnya tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang
gu la darah puasa normal, tetapi tidak dapat mempertahan- mengalami gangguan pendengaran justru akan banyak
kan kadar gula darah dalam nilai normal dengan pem, bicara untuk menyembunyikan defisit pendengarannya.
bebanan glukosa. Contoh lain, seorang usia lanjut mungkin Salah satu cara untuk mencegah tidak terdeteksinya
memiliki denyut nadi dan curahjantung yang normal saat gangguan fungsi kognitif pada pasien, direkomendasi-
istirahat, tetapi tidak dapat mencapai peningkatan yang kan evaluasi yang seksama menggunakan pengkajian
adekuat pada saat latihan jasmani. paripurna geriatri yang memasukkan penapisan formal
Kadang perubahan-perubahan pada proses menua terhadap fungsi kognitif dan mental.
berlangsung bersamaan sehingga menghasilkan nilai Proses menua juga ditandai oleh berkurangnya
normal untuk beberapa parameter lain. Sebagai contoh, respons terhadap stres termasuk stres terhadap penyakit.
walaupun filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal Intensitas gejala mungkin tertutup oleh menurunnya
menurun sejalan dengan usia, banyak orang usia lanjut respons tubuh pada orang berusia lanjut.
memiliki kadar kreatinin serum normal karena pada saat Tanggung jawab dokter adalah menatalaksana pasien,
yang bersamaan massa otot bebas lemak dan produksi mengobati penyakit atau masalah yang dapat diobati.
?fosES MENUA DAN IMPTIKASI KTINIS 3677

!:telah memperbaiki kemampuan pasien secara fisiologi memerlukan perawatan yang lebih besar.
:an psikologi semaksimal mungkin, tugas selanjutnya ada- Diantara masalah pada pasien geriatri yang penting
an mengelola lingkungan yang memfasilitasi fungsi pasien untuk diperhatikan adalah iatrogenesis. Dalam beberapa
:engan ototnomi yang maksimal. Tugas yang terakhir ini kasus, terdapat beberapa risiko sebagai konsekwensi dari
: daklah semata-mata merupakan tanggungjawab dokter, perawatan yang dapat memperburuk kesehatan pasien.
:etapijuga berbagai profesi kesehatan yang lain. Perhitungan keuntungan sebagai salah satu dasar melaku-
Lingkungan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi, kan tata laksana terhadap kondisi pasien harus dilakukan
.nenyebabkan terjadinya jatuh dan mengakibatkan pula dengan hati-hati pada pasien usia lanjut. Risiko biasanya
lekompensasi. Sebagai contoh, seorang pasien dengan terdapat pada pemberian obat-obatan sebagai akibat
sesak napas pada saat aktivitas, dapat tetap beraktivitas dari tata laksana yang mungkin sebenarnya tidak terlalu
bila tinggal di lantai bawah, tetapi menjaditidak berfungsi diperlukan. Petugas kesehatan yang tiba-tiba menambah-
oila tinggal di lantai atas atau harus naik turun tangga. kan obat kepada pasien geriatri dengan polifarmasi
Pasien juga bisa mengalami imobilisasi akibat sebenarnya berhadapan dengan set kimia hidup.
ketidakpahaman keluarga atau pengasuhnya. Pada banyak Penurunan laju metabolisme obat dan ekskresi pada usia
keluarga atau pengasuh cukup sering terjadi pasien lanjut akan memperburuk masalah interaksi obat. Hal
mengalami imobilisasi karena keluarga atau pengasuh yang lebih bahaya adalah ketidakhati-hatia n, penetapan
khawatir pasien mengalamijatuh atau celaka. Tugas dokter label klinis yang tergesa-gesa. Pasien yang menjadi dis-
atau petugas kesehatan adalah melatih dan meyakinkan orientasi dan kebingungan di rumah sakit mungkin bukan
keluarga atau pengasuh untuk mengelola pasien dengan disebabkan karena menderita demensia. Seseorang yang
benar, dengan tidak membatasi pasien beraktivitas, akan mengalami masalah berkemih belum tentu menderita
tetapi juga tetap menjaga agar pasien tidak mengalami inkontinensia urin. Menetapkan pasien menderita
kondisi yang membahayakan. demensia atau inkontinensia urin mungkin terlalu dini
Karena diagnosis yang diperoleh seringkali tidak dapat sebagai alasan menempatkan mereka di nursing homes.
menceritakan masalah pasien secara utuh, diperlukan Petugas kesehatan harus lebih hati-hati dalam mengevaluasi
pula penetapan masalah kesehatan yang muncul pada dan menetapkan diagnosis pada pasien usia lanjut.
pasien. Beberapa masalah kesehatan yang sering muncul
pada pasien geriatri adalah: imobilisasi, instabilitas,
inkontinensia, gangguan intelektual, infeksi, gangguan MENUAYANG SUKSES DAN SEHAT (SUCCESSFUL
pendengaran dan penglihatan, isolasi, inanisi (malnutrisi), AGING)
iatrogenesis, insomnia, defisiensi imun, dan impotensi.
Masalah-masalah tersebut penting untuk diketahui karena Konsep menua sukses (successful oging) sebenarnya masih
beberapa alasan. Pada usia lanjut, timbulnya masalah dalam perkembangan dan pencarian jati diri. Walaupun
mungkin bukan merupakan suatu tanda etiologi, namun menua sukses/sehat diyakini dapat dicapai, namun definlsi
masalah dapat timbul karena beberapa sebab. Sebagai dan faktor-faktor yang berperan di dalamnya belum
contoh, seseorang menderita imobilisasi dapat disebab- sepenuhnya disepakati. Penelitia n - penelitian besar yang
kan fraktur panggul, angina berat, atau karena artritis. mencoba mengikuti perjalanan hidup sekelompok manusia
Namun pasien juga dapat menderita imobilisasi karena menuju usia tua mendapati bahwa sulit sekali menentukan
adanya rasa takut. Seorang usia lanjut yang telah diobati faktor-faktor yang dapat dijadikan indikator suksesnya
fraktur panggulnya mungkin tidak berkeinginan untuk suatu proses menua. Belum lagi perbedaan sudut pandang
dapat berjalan kembali karena takut jatuh kembali yang mengenai indikatorindikator tersebut antara peneliti dan
dapat menimbulkan fraktur lainnya. Dokter dan tenaga para usia lanjut yang menjadi subyek penelitian.
kesehatan harus mendapatkan informasi riwayat penyakit Walaupun demikian, secara umum dapat disimpulkan
yang cukup untuk memahami etiologi dari masalah yang sementara bahwa seluruh segi kehidupan seharusnya
timbul jika akan melakukan tata laksana dengan tepat dipertimbangkan ketika membicarakan konsep menua
untuk menyembuhkan masalah yang ada. sukses. Walaupun sering diidentikkan dengan menua yang
Faktor lain yang menyebabkan timbulnya keter- sehat, konsep menua sukses ternyata tidak hanya terpaku
gantungan adalah biaya. Seringkali lebih mudah dan lebih pada kesehatan (baik fisik maupun mental) saja, namun
murah melakukan suatu hal untuk seseorang dengan juga faktor intelektual, emosional, sosial, dan kultural
keterbatasan fungsional daripada melakukan sesuatu yang juga penting dan terbukti berpengaruh pada terciptanya
diperlukan untuk memotivasi mereka untuk melakukannya menua yang sukses. Dari segi kesehatan fisik pun, ternyata
untuk diri sendiri. Namun, sayangnya hal tersebut hanya didapatkan bahwa bukan penyakit (diseose) yang paling
akan berlangsung dalam jangka waktu pendek, karena berperan tetapi lebih pada bebas dari keterbatasan
tingkat ketergantungan mereka akan semakin tinggi dan (h e nd oyo, d iso b ilito s) fisik.
3678 GERIATRI DAN GERONTOLOGI

Suatu penelitian besar, MacArthur LongitudinaI Study dari lubuk hati yang paling dalam harus diperhatikan;
on SuccessfuL Aging, menyimpu lka n bahwa menua yang tidak memaksakan kehendak dan jangan biarkan
sukses terdiri dari 3 komponen, yaitu: (1) rendahnya risiko apapun menganggu keinginan hati. Manusia yang
untuk mengalami sakit dan disabilitas akibat penyakit, (2) diketahui berumur paling panjang, Ms. Jeanne
kapasitas kognitif dan fisik yang tinggi, dan (3) kehidupan Calment yang meninggal pasa usia 122 tahun pada
yang selalu aktil terdiri atas hubungan interpersonal yang 1997, mempunyai motto: "lf you con't do onything
baik serta aktivitas yang produktif. Walaupun terdapat obout it, just occept it;'
beberapa perbedaan pada definisi dan operasionalisasi, 4. Ting kotko n keseja hte roo n motertol. Walaupun kekayaan
penelitian-penelitian lain umumnya secara konsisten dan kesejahteraan material bukan merupakan hal
mendapatkan bahwa komponen kesehatan fisik yang baik, paling penting dalam kehidupan, kemampuan
yang disertai dengan kemandirian (bebas dari disabilitas), pemenuhan kebutuhan material baik untuk diri
fungsi kognitif yang terjaga, hubu nga n sosial yang terbina maupun keluarga berdampak pada tingkat kesehatan
dengan baik, serta kehidupan spiritualyang kuat merupa- fisik, mental, maupun sosial. Bagi seorang yang akan
kan ind ikator-ind ikator menua sukses yang penting. memasuki usia pensiun, adalah sangat tepat dan
bermanfaat bila dapat merencanakan masa-masa
pensiunnya tanpa harus kekurangan materi.
BAGAIMANA MENCAPAI MENUA YANG Hubungon sosiol yong sehot Sahabat-sahabat sejati
SUKSES? serta anggota keluarga yang mendukung tentu
merupakan obat yang mujarab, terutama pada masa
Atas dasar temuan-temuan ilmiah yang secara khusus akhir-akhir kehidupan. Dengan membina hubungan
dirancang untuk meng identifikasi faktor-faktor apa saja yang positif dengan berbagai pihak, kita akan semakin
yang berperan pada terwujudnya menua yang sukses, sehat, semakin panjang umur, dan makin menikmati
berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan hidup. Di kultur masyarakat kita, sebenarnya peran
u ntuk mencapainya: sosial orang tua sudah sangatjelas. Sebagai seorang
1. Upoyokon fisik don mentot selolu sehot Lakukan yang dituakan, umumnya seorang berusia tua selalu
latihan-latihan atau kegiatan fisik yang teratur. diminta nasehat dan pemikiran- pem ikirannya dalam
Walaupun dianjurkan dilakukan sejak usia muda, berbagai masalah. Perasaan telah memberikan
latihan fisik teratur yang dilakukan setelah usia tua pun manfaat bagi orang lain ternyata sangat membantu
tetap memberikan banyak manfaat. Dalam melakukan baik dari segi mental maupun kesehatan fisik.
latihan fisik seyogyanya disertai dengan kontak Sikop yong positif Dalam perlalanan hidup menjadi
yang erat dan sehat dengan lingkungan/orang- tua, tentu banyak tantangan dan kehilangan yang
orang disekitar. Dengan bermain dan bercengkrama terjadi yang mendera seorang tua. Tetapi jangan
dengan cucu-cucu, selain bermanfaat secara fisik, berkecil hati, karena berbagai masalah yang selama
hubungan sosial dankondisi mentalpun akan tetap ini dihadapi tersebut merupakan pelajaran berharga
terjaga bahkan meningkat sampai pada tahap optimal. agar dapat bersikap positif terhadap kehidupan.
Nikmati berbagai aktivitas yang menjaga ketajaman Seorang yang bersikap positif umumnya lebih mudah
pikiran, seperti membaca, menulis, bermain musik, menerima berbagai peristiwa apapun yang terjadi,
dan terlibat dalam pembicaraan atau diskusi yang serta dapat mengendallkan emosi pada keadaan
santai atau serius. jangan dilupakan tidu r yang cukup apapun. Bersikap positif diyakini akan memberikan
sangat dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat secara manfaat yang lebih dalam kehidupan seorang usia
fisik maupun psikis. lanj ut yang berkualitas.
2. Upayokon nutrisi yong boik. Walaupun status nutrisi 7. Tingkatkon vitolltos sptrttuol. Kehidupan spiritual yang
yang buruk lebih mudah didapatkan pada mereka baik, di masyarakat dan kultur kita, telah diyakini dapat
yang berusia lanjut, namun bukan hal tidak mungkin memberikan makna lebih dalam menjalani kehidupan,
mereka mampu mendapatkan nutrisi yang cukup terutama bagi mereka yang menuju usia senja. Hal
dan seimbang untuk mempertahan kesehatan dan yang sama pun juga terjadi di negara Barat yang
kebugaran fisik. Pemenuhan kebutuhan nutrisl tldak selama ini terkesan cenderung memisahkan agama
semata-mata terbatas pada jenis dan jumlah makanan, dari kehidupan. Larry Dossey, seorang peneliti, dokter,
tetapi yang tidak kalah penting adalah aktivitas makan dan penulis buku terkemuka, setelah mengamati
yang tentu melibatkan hubungan sosial dan rekresi berbagai studi menyimpulkan bahwa: "Terdapat
yang manfaatnya juga akan sangat dirasakan. paling tidak 250 studi yang menunjukkan bahwa
3. Perhatikon keinginon hofi (heart's desire). Dalam mereka yang taat menjalankan ajaran agamanya lebih
menjalani hidup, seyogyanya keinginan yang berasal sehat selama kehidupannya dibanding yang tidak.
rrcsEs MENUA DAN IMPLIKASI KLINIS 3679

Am J Ge atr Psycl.fatry.200614:.6-20.
'.'ereka lebih jarang ke dokter. Mereka lebih sedikit
3. Druzhyna NM. WilsonGL, LeDoux SP. Mitochondrial DNA
-embelanjakan uang untuk biaya kesehatan. Dan repair in agrng and disease. Mech Ageing Dev. 2008;129:383-
- areka lebih jarang sakit." 90.
Halli\\,ell B, Gutteddge JMC. Free radicals in biology and
medicine. Oxford: Universily Press, 1999. p. 784-859.
5. Harnan D. The aging process: major fisk factor for disease
PEN UTU P and death. Proc Natl Acad Sti USA. 1991;88:5360-3.
Holzenberger M. The GH/IGF-1 axis and longevity. Eur J
: ---:?s menua hingga saat ini masih merupakan misteri Endocrinolo gy. 2004 ;751,:5.23 -27.
7. Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B Clinical
:-9 belum banyak terjawab. Perubahan-perubahan implications of the agingprocess. Dalam: Essential of Clinical
'i : ogis yang terjadi pada proses menua, yang erat Gerit cs. 6'h Edition. USA: McGraw-Hill Companies, 2009
,: :3nnya dengan berkurangnya cadangan fisiologis 8. Mobbs C. Molecular and biologic factors in aging. Inl Cassel
AK, LeipzigRM, etal. Ceriatric Medicine: An Evidence-Based
.: - qg bertambahnya usia, sangat mempengaruhi seorang
Approach. Fourth edition. New York: Springer-Verlag New
--. : lanjut dalam mempertahankan kondisi homeostasis. York, Inc. 2003. p. 15-25.
::'ubahan-perubahan yang terjadi serta kemampuan 9. Martell RE, Cohen HJ. The science of neoPlasia and its
-3mpertahankan homeostasis ini terjadi secara relationship to aging. Inr Cassel AK, Leipzig RM, et al.
Geriatric Medicine: An Evidence-Based Approach Fourth
-lividual, walaupun terjadi pada seluruh individu yang edition. New York: Springer-Verlag New Yolk, Inc. 2003. p.
-enua. Konsep mengenai memperlambat proses menua
::n memperpanjang usia serta penelitian-penelitian di Miller RA. The bioiogy of aging and longevity ln: Hazard
WR, Blass JP, HalterJB, OuslanderJG, Tinetti ME. PdnciPles
: dang itu masih merupakan kontroversi, terlebih lagi of Ge atric Medicine and Gerontology. Fifth edition. USAI
--iuk penerapannya di manusia. Masih banyak hal yang McGraw-Hill Companies, Inc., 2003. P. 3.
:e um terjawab dan membutuhkan penelitian lanjutan, 11 Rowe JW, Kalm RL. Human aging: usual and successful.
Science. 1987;137:143-9.
..rng tentu membutuhkan waktu, dana, dan sumber daya Rusell RM. The aging process as a modifier of metabolism.
ain yang tidak sedikit. Am J CIin Nutr 2000;72(suppl):529S-32S
Pemahaman mengenai proses menua serta perubahan- 13. Scharlach AE, Robinson B. Curriculum module on the aging
cerubahan yang terjadi akan sangat mempengaruhi cara process. University of Calilomia Barkeley. Diunduh da
http: www.moduleprocessaging.com. diakses pada tanggal
oandang kita bila menghadapi seorang usia lanjut yang 11-3-2004.
sakit, dan pada akhirnya mempengaruhi penatalaksanaan- 14. Taffett GE. Physiology of aging. Cassel AK Leipzig RM, et
nya. lmplikasi klinis akibat proses menua yang terjadi al. Gedatric Medicine: An Evidence-Based Approach. Fourth
edition. New York: Sp nger Verlag New York, Inc , 2003. p.
harus diwaspadai, baik oleh dokter dan tenaga kesehatan,
27-35.
maupun oleh keluarga dan core giveryang merawat pasien 15 Quick S, Hesseldenz P, Hayhoe C, et al. Aging gracefully:
usia lanjut sehari-hari. Sehingga diharapkan seorang usia Making ihe most of your later liJe adventure. Available from
lanjut tidak mengalami pengabaian masalah kesehatan http://wwl^/.ca.uky.edu/fcs/aging Cited at July 10, 2008.
yang dialaminya, sementara di lain pihak tidak teUadi
diagnosis dan pengobatan yang berlebihan (overdiognosis
dan overtreotment) terhadap hal-hal yang fisiologis akibat
proses menua.
Akhirnya, menjadi tua (menua) dengan sukses dan
sehat bukanlah suatu angan-angan lagi. Menjadi tua
tidaklah identik dengan banyak penyakit dan ketidak
berdayaan. Banyak hal yang dapat dilakukan sejak usia
muda, bahkan setelah usia tua pun, yang dapat menuntun
kita untu k menjadi tua dengan sukses. Kesehatan fisik dan
tidak adanya disabilitas, bersama-sama dengan kesehatan
mental, hubungan sosial, dan kehidupan spiritual yang
baik merupakan indikator-indikator utama keberhasilan
proses menua yang sukses.

RE FERE NSI

1. Alexander P Spence. Biology of human aging. Second Edition.


NewYork: Prentice H all lnc,7999. p 1-37.
2 Depp CA, Jeste DV. Definition and predictors of successful
agilg: a comprehensive revielt'of larger quantitative sfudies.

Anda mungkin juga menyukai