Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh. Anatomi dapat

dipelajari melalui tiga cara pendekatan :

1. Anatom sistematis

Mempelajari tubuh sebagai rangkaian berbagai system organ

2. Anatomi regional

Ilmu mengenai daerah tubuh, disebut juga anatomi topografik

3. Anatomi klinis

Memperhatikan aspek struktur dan fungsi tubuh yang penting dalam praktek

kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkait.


BAB II ISI

KEPALA DAN LEHER

Anatomi dan Fisiologi

Kepala merupakan seperempat panjang badan dan sepertiga berat badan

pada baru lahir, dibandingkan dengan seperdelapan panjang badan dan

sepersepuluh berat badan pada orang dewasa. Ukuran lingkar kepala, 32 sampai

38 cm saat lahir, normalnya melebihi lingkar dada sekitar 1 samapai 2 cm sampai

usia 18 bulan. Setelah 18 bulan, pertumbuhan dada melebihi ukuran kepala sekitar

5 samapai 7 cm.

Tengkorak bayi baru lahir terdiri dari tulsng-tulang terpisah yang menyatu

ketika pertumbuhan otak telah lengkap. Sendi jaringan fibrosa lunak, disebut

sutura, memisahkan tulang-tulang tersebut. Sutura-sutura ini, yang dapat diraba

seperti daerah-daerah yang menonjol, mulai menyatu pada usia 6 bulan, tetapi

mungkin terpisah oleh tekanan intrakaranial yang meningkat sampai usia 12

tahun.

Fontanel dibentuk dari pertemuan tiga atau lebih tulang tengkorak dan

diraba seperti lekukan-lekukan yang lunak. Normalnya hanya fontanel anterior

dan posterior yang dapat dipalpasi.


Gambar Lokasi Sutura dan Fontanel (Wong DL et al, 1999)

Fontanel posterior mungkin tertutup pada saat lahir, dan akan selalu

tertutup pada bulan kedua. Fontanel anterior menutup antara usia 9 dan 26 bulan;

90% menutup pada usia antara 7 sampai 19 bulan.

Pada usia 4 bulan bayi harus mampu menahan kepala tegak. Pada usia 6

bulan perlu diperhatikan apakah kepala masih terkulai atau tidak jika anak

diletakkan dalam posisi duduk.

Leher pada bayi dan anak masih pendek, tetapi pada usia 4 tahun leher

dianggap mempunyai proporsi seperti leher orang dewasa. Meskipun aktif

sepenuhnya saat lahir, kelenjar tiroid mungkin tidak teraba pada bayi atau anak

kecil.

Kepala dan leher disuplai oleh arteri carotis communis. Terdapat

perbedaan antara sisi kanan dan kiri, arteri carotis communis dextra adalah cabang
arteria brachiocephalica yang pendek dan arteria carotis communis sinistra keluar

langsung dari aorta.

Pada setiap sisi aretria carotis communis berjalan ke atas dalam leher di

bawah musculus sternomastoideus dan terbagi pada setinggi batas cartilago

thyroid menjadi arteria carotis eksterna dan interna.

Arteri carotis eksterna memperdarahi leher dan kepala melalui

percabangannya, yang terbesar adalah arteria thyroidea superior (untuk glandula

thyroidea), arteria facialis (untuk wajah), arteria lingualis (untuk lidah), arteria

arteria occipitalis (untuk bagian belakang kepala), arteria temporalis superficialis

(untuk bagian depan dan samping kepala), arteria maksillaris (untuk struktur-

struktur pada bagian belakang rahang atas), serta arteria meningea media (salah

satu cabang arteria maksilaris.


ANATOMI DASAR KEPALA (CRANIUM)

A. Tulang Kepala (Os. Cranium)

1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :

a. Os frontal (tulang dahi)

b. Os parietal (tulang ubun-ubun)

c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)

2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :

a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar

tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.

b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal

diantara lekuk mata.

Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang

tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.

3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :

a. Tulang pelipis ( os Temporal )

b. Sebagian tulang dahi

c. Tulang ubun-ubun

d. Tulang baji.
Anterior View

Lateral View

Os. Cranium tersusun atas:

1) 1 tulang dahi (os.frontale)

2) 2 tulang ubun-ubun (os.parietale)

3) 1 tulang kepala belakang (os.occipitale)


4) 2 tulang baji (os.sphenoidale)

5) 2 tulang pelipis (os.temporale)

6) 2 tulang tapis (os.ethmoidale)

Sutura

Tulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi

yang disebut sutura. Sutura-sutura tersebut adalah:

1. Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal.

2. Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan.

3. Sutura lambdoidea/ lambdoidalis yang menghubungkan antara os parietal

dan os occipital.
Tulang Wajah

Bagian Muka/Wajah (Os. Splanchocranium)

1) 2 tulang rahang atas (os.maxilla)

2) 2 tulang rahang bawah (os.mandibula)

3) 2 tulang pipi (os.zygomaticum)

4) 2 tulang langit-langit (os.pallatum)

5) 2 tulang hidung (os.nasale)

6) 2 tulang mata (os.laximale)


7) 1 tulang lidah (os.hyoideum)

8) 2 tulang air mata (os.lacrimale)

9) 2 tulang rongga mata (os.orbitale)

Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.

Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut

(cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita).

Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:

Bagian hidung terdiri atas :

1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di

sudut mata.

2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas

3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung

danj bentuknya berlipat-lipat.

4) Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis

yang tegak.

Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :

1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)

2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.

3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri

dan kanan

4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu

bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu.


Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat

melekatnya otot.

B. Otot-otot Kepala

Cranial Mucle Lateral View


Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:

1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika

disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:

1) Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata

2) Muskulus Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit

ke belakang

2. Otot wajah terbagi atas:

1) Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah

2) Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya

memutar mata

3) Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata,

funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata

4) Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata.

Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka

mata

3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:

1) Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut,

fungsinya menarik sudut mulut ke bawah

2) Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo

penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung

3) Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan

kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau

membentuk mimik muka ke bawah


4) Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo

pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya

untuk menahan makanan waktu mengunyah.

5) Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut

ke atas waktu senyum.

4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:

1) Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu

mulut terbuka

2) Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke

belakang

3) Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang

bawah ke depan

5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah,

terbagi atas:

1) Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan

2) Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang

Cranial Muscle Anterior View


Otot-Otot Leher

Otot Leher Dan Punggung

1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada.

Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan

kulit bibir.

2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo

sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan,

memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala

ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan.

3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.

Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke

prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan

menggelengkan kepala.
Tabel 1. Otot pada tengkorak dan leher: Otot infrahioid menggerakkan tulang
hioid dan kartilago laring ke sisi superior selama menelan dan berbicara.
Anatomi Otot pada Wajah

1. M. Occipitofrontalis (Bersama, M. Occipitofrontalis dan M. temporoparietalis

disebut sebagai M. epicranius)

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Venter frontalis : kulit alis mata dan glabella, membentuk sebuah

lapisan otot bersama Mm. Procerus, corrugator supercilii, depressor

supercilii et orbicularis oculi

3) Venter occipitalis : Linea nuchalis suprema

4) Insertio : Galea aponeurotica

5) Fungsi : Menggerakkan kulit kepala, menciptakan kerut miring di dahi


2. M. Temporoparietalis

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Kulit temporal, fascia temporalis

3) Insertio : Galea aponeurotica

4) Fungsi : Menggerakkan kulit kepala.

3. M. Auricularis anterior

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Fascia te4mporalis

3) Insertio : Spina helicis

4) Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke depan dan ke atas

4. M. Auricularis Superior

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Galea aponeurotica

3) Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula

4) Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas

5. M. Auricularis Posterior

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Processus mastoideus, tendo M. sternokleimastoideus

3) Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula

4) Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang


6. M. Orbicularis Oculi

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Pars orbitalis ars nasalis ossis frontalis, Proc. frontalis maxillae,

Lig. Palpebrae mediale

3) Pars Palpebralis : Lig. Palpebrale mediale, saccus lacrimalis

4) Pars Lacrimalis : Crista lacrimalis posterior of the Os lacrimale, saccus

lacrimalis.

5) Insertio : Pars orbitalis : Lig. Palpebrale laterale, transisi menjadi suatu

otot melingkar membentuk cincin di lateral.

6) Pars palpebralis : Lig. palpebrale laterale

7) Pars lacrimalis : Canaliculi lacrimalis, tepi-tepi kelopak mata.

8) Fungsi : Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis,

menggerakkan alis mata.

7. M. Depressor Supercilii

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Pars nasalis ossis frontalis, punggung hidung.

3) Insertio : Sepertiga medial kulit alis mata

4) Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring

tepat di atas pangkal hidung.

8. M. Corrugator Supercilii

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)


2) Origo : Pars nasalis ossis frontalis

3) Insertio : Sepertiga medial (lateral) kulit alis mata, galea aponeurotica

4) Fungsi : Menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung,

menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung.

9. M. Procerus

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis

3) Insertio : Kulit Glabella

4) Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata

10. M. nasalis

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis

3) Pars transversa : Jugum alveolare dentis canini

4) Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung

5) Pars transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi

6) Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri

7) Pars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung

8) Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung

11. M. Depressor septi nasi

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)


2) Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis

3) Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi

4) Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri

12. M. Orbicularis Oris

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Pars marginalis dan Pars labialis : sebelah lateral angulus oris

3) Insertio : Kulit bibir

4) Fungsi : Menutup bibir, sehingga juta menggerakkan cuping hidung, pipi

dan juga kulit dagu

13. M. Buccinator

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Bagian posterior Proc. alveolaris maxillae, Raphe

pterygomandibularis, bagian posterior Proc. alveolaris mandibulae

3) Insertio : Angulus oris, bibir atas dan bawah

4) Fungsi : Menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral )ketika

meniup dan mengunyah)

14. M. Levatoor labii superioris

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di dekatnya;

berasal dari massa otot M. Orbicularis oculi


3) Insertio : Bibir atas

4) Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas

15. M. Depressor Labii inferioris

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Basis mandibulae sebelah mendial foramen mentale

3) Insertio : Bibir bawah, dagu, serabut dalam ke mukosa

4) Fungsi : Menarik bibir bawah ke lateral dan bawah

16. M. Mentalis

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Jugum Alveolare dentis incisivi lateralis bawah

3) Insertio : kulit dagu

4) Fungsi : Membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan

musculus orbicularis oris.

17. M. Transversus Menti

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Cabang oblik dari M. mentalis

3) Insertio : kulit dagu

4) Fungsi : Menggerakkan kulit dagu


18. M. Depressor anguli oris

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Basis mandibulae, tepat di bawah foramen mentale

3) Insertio : Bibir bawah, pipi disebelah lateral sudut mulut, bibir atas

4) Fungsi : Menarik sudut mulut ke bawah

19. M. Risorius

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Fascia parotidea, Fascia messeterica

3) Insertio : Bibir atas, sudut mulut

4) Fungsi : Menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung

dipipi.

20. M. Levator Anguli Oris

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Fossa canina maxillae

3) insertio : sudut mulut

4) Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas

21. M. Zygomaticus Major

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticotemporalis

3) insertio : bibir atas, sudut mulut


4) Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas

22. M. Zygomaticus Minor

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticomaxillaris

3) insertio : bibir atas, sudut mulut

4) Fungsi : Menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu,

memperdalam sulcus nasolabialis.

23. M. Levator labii superioris alaeque nasi

1) Persarafan : Nervus facialis (VII)

2) Origo : Proc. frontalis maxillae; berasal dari massa otot M. orbicularis

oculi

3) insertio : cuping hidung, sudut mulut, bibir atas, serabut dalam: bagian

lateral dan posterior cuping hidung

4) Fungsi : Menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu

Anatomi Otot Internal Lidah

1. M. Longitudinalis superior

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Radix linguae

Insertio : Ujung lidah


Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan

ujung lidah, Apex linguae

2. M. Longitudinalis inferior

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Radix linguae

Insertio : Ujung lidah

Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan

ujung lidah, Apex linguae

3. M. Transversus linguae

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Margo lateralis linguae, Septum linguae

Insertio :Margo lateralis linguae, aponeurosis linguae

Fungsi : Menyempitkan lidah, memanjangkan lidah bersama-sama dengan M.

verticalis linguae

4. M. Verticalis linguae

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Radix linguae, septum linguae

Insertio : aponeurosis linguae

Fungsi : Melebarkan lidah

Anatomi Otot Eksternal Lidah

1. M. Genioglossus

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)


Origo : Spina mentalis mandibulae

Insertio : aponeurosis linguae

Fungsi : Memajukkan dan menekan lidah

2. M. hyoglossus

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Cornu majus and Corpus ossis hyodei

Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae

Fungsi : Retraksi dan menekan lidah

3. M. chondroglossus (pembentukan bervariasi)

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Cornu minus ossis hyodei

Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae

Fungsi : Retraksi lidah dan menekan pangkal dan badan lidah

4. M. styloglossus

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Margo anterior processus styloidei ossis temporalis, ligamen

stylomandibulare

Insertio : memasuki bagian lateral lidah dari atas dan belakang

Fungsi : Retraksi dan mengangkat lidah


Anatomi Otot Pengunyah

Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat

dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis

dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada

permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah

dalam dari articulatio temporomandibularis.

1. Otot : M. Temporalis

Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3)

Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia

temporalis

Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae

Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula

2. Otot : M. masseter

Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3)

Origo :

-Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus

-Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus

Insertio :

-Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica

-Pars profunda : margo inferior madibulae

Fungsi : menutup mulut

3. Otot : M. Pterygoideus medialis

Nervus : N. pterygoideus medialis (N. mandibularis (V/3)


Origo : Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pyramidalis

ossis palatini

Insertio : Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea

Fungsi : menutup mulut

4. Otot : M. Pterygoideus lateralis

1) Nervus : N. Pterygoideus lateralis (N. mandibularis (V/3)

2) Origo :

a. -Caput superius : permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei,

tuber maxillae (accessorius)

b. -Caput inferius : Facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis

3) Insertio :

4) -Caput superius : discus et capsula articulationis temporamandibularis

5) -Caput inferius : Fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae

6) Fungsi :

7) -Caput inferius: menarik mandibula kearah dalam

Kulit Kepala (SCALP)

S = skin (ditumbuhi rambut kelenjar lunak)

C = connection tissue(jar.ikat antara skin&aponeurosis)

A = Aponeurosis (Galea aponeurotica) otot pada ujung otak frontal & occipi

L = Loose conective tissue (jaringan ikat jarang)

P = Periosteum
Persyaratan kulit kepala :

1. N.V (trigeminus)

a. N.V-1 (opthalmicus)

Mengurus : seluruh daerah frontal, palpebra sup, dorsum nasi sampai apex

nasi. Cabangnya: : N.supratrhoclearis, N.supraorbitalis, N.infrathroclearis,

N.nasalis

b. N.V-2 (maxilaris)

Mengurus : labium supra, ala nasi, palpebra inf, maxila, pipi, daerah

temporal. Cabangnya: N.infraorbitalis, R.malaris, N.temporalis,

R.temporalis, N.temporomalaxis

c. N.V-3 (mandibulla)

Mengurus : labium infersius , balahan caudal, (mandibula), pipi sampai

belah telinga. Cabangnya : N.buccalis, N.mentalis, N.auriculotemporali.

2. Plexus Cervicalis

Mengurus : Angulus mandibular. Cabangnya: Nn.cranialis II &III,

N.Occipitalis minor, N.occipitali major

Kulit kepala terdiri dari 3 lapisan, yaitu:

1. Skin atau kulit jaringan penghubung atau jaringan penyambung.

Aponeurosis atau galea aponeurotika jaringan penghubung langsung

dengan tengkorak.

2. Loose areolar tissue atau jaringan penunjang longgar merupakan tempat

terjadinya perdarahan subgaleal (hematom subgaleal)


3. Perikarnium

Tulang Tengkorak

Terdiri dari Kalvarium dan Basis kranii. Rongga tengkorak dasar dibagi menjadi 3

fossa, yaitu:

1. Anterior : tempat lobus frontalis

2. Media : tempat lobus temporalis

3. Posterior : tempat batang otak bawah dan serebellum

Meningen

Selaput ini menutupi seluruh permukaan otak, terdiri dari 3 lapisan, yaitu:

1. Durameter

Merupakan selaput keras atas jaringan ikat fibrosa melekat dengan tabula

interna atau bagian dalam kranium, namun tidak melekat pada selaput

arachnoid dibawahnya. Sehingga terdapat ruangan potensial disebut ruang

subdural yang terletak antara durameter dan arachnoid. Pada cedera kepala

pembuluh vena yang berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis

superior digaris tengah disebut Bridging Veins, dapat mengalami robekan

serta menyebabkan perdarahan subdural. Durameter membelah

membentuk 2 sinus yang mengalirkan darah vena ke otak, yaitu: sinus

sagitalis superior mengalirkan darah dari vena ke sinus transversus dan

sinus sigmoideus. Perdarahan akibat sinus cedera 1/3 anterior diligasi


aman, tetapi 2/3 posterior berbahaya karena dapat menyebabkan infark

vena dan kenaikan tekanan intracranial.

Arteri-arteri meningea terletak pada ruang epidural. Sering mengalami

cedera adalah arteri meningea media yang terletak pada fossa temporalis

dapat menimbulkan perdarahan epidural.

2. Arachnoid

3. Plameter

Lapisan ini melekat pada permukaan korteks serebri cairan serebro spinal

bersirkulasi diantara arachnoid dan plameter dalam ruang subarachnoid.

Perdarahan ditempat ini akibat pecahnya aneurysma intra cranial.

Otak

1. Serebrum

Terdiri atas hemisfer kanan dan kiri dipisahkan oleh falks serebri
LEHER

I.Caudal

Incisura stertu, clavicula sin & dextra, Articulatio clavico acromialis, garis

antara articulatio dengan proc.spinosusvertebra cervicalis VII

II.Cranial

Mentum, Margo inferior mandibula , angulus mandibula, Proc.mostoideus, linea

nuchae superior

TRIGONUM ANTERIOR

A. T.suprahyoid :

T.submandibular batas2nya :

 Cranial : margo inf.mand

 Med.vent : venter ant m.digastrici

 Med dors : Venter post m.digastrici

T.submentale :

 Lateral : venter ant,m.digastrici,isi v.jugularis ant

 Med: Linea media

 Caudal : Os hyodeum

B. T.infrahyoid :

T.caroticum sup isi : A carotis comunis ,V jugulare, N vagus

 Cranio dorsal : vent post m.digastrici


 Caudo vent : vent sup m. Omohyoid

 Lateral : M. Sterno0deidomastoideus

T.caroticum inf (musculare)

 Med.vent: linea mediana

 Lat cranii : ventbsup m.omohyoid

 Lat.caud : M.sternocleimastoid

TRIGONUM POSERIOR

A. T.occipitale (omotrapezideum)

 Ventro med : pinggir dorsal M.strenokidormastoid

 Dorso lat : pinggir ventral M.trapezius

 Caudal : venter inf. M.omohyoid

B. T.omoclaviculare (sub calvian triangle)

 Craniolateral :vent .inf m.omohyoid

 Craniomedial : M.sternoeleidomastoideus

 Caudal : claveiula

SYSTEMA MUSCULORUM

Otot leher dibagi dua golongan:

1. golongan yang terletak disebelah ventral

2. golongan yang terletak disebalah dorsal


Otot leher bagian ventral :

 Platysma : terletak tepat dibawah kulit, serabut2nya, sejajar dari pinggir

mandibula sampai clavicula & dari medial kelateral

Persyarafan : N.facialis VII

 M.strenocleidomastoideus

Origo: portio sternalis, portio clavicularis , insersio antara

proc.mostoideus, pars lat linea nuchae sup , innervasi N, accesorius N XI

 Mm.suprahyoid : Berhubungan dengan lidah

1) M.digastricus (M.biventer mandibula )

Origo: vent ant fossa m.biventris mandibula , vent post ine mastoidea

insersio Os hyoid diapit serabut M.stylohyoid , innervasi vent antara

N V-3 (mylohyoid), vent post N VII (facialis)

2) M.stylohyoid

Origo: bag lat proc stylodeus os temporalis , insersio basis cornu os

hyoid , innervasi N VII facialis

3) M,mylohyoid

menghubungkan os.hyoid dgn mandibula

origo: linea mylohyoid mand sin & dextra,insersio serabut yg terletak

di dorsal melekat pada corpus os hyoid ,I nnervasi N.mylohyoideus V-

III. Disebut juga M.diaghfragma ortis karna membentuk dasar rongga

mulut
4) M.genioglossus

Origo: Spina mentalis , insersio bagian depan corpus os.hyoid

innervasi cab.Nn.cervicalis I & II

Mm.infrahyoid yg terletak di caudal os.hyoid

1) M.sternohyodeus

Origo: permukaan dorsal manubrium sterni , insersio corpus os hyoid,

innervasi ansa hipoglossi

2) M.omohyoideus

3) M .sternohyroideus

4) M.Thyreoideus

Origo: cartilago tyroidea,insersio os.hyodeum,

Otot-otot dengan letak agak dalam :

1) M.scalenus ventralis : origo tubercula ant ,proc transversi III-IV,insersio costa

I,tubula scaleni ,innervasi nervus spinalis c V-VII

2) M.scalenus intermedius : origo proc transversu,insersio,dorsal sulcus,innervasi

N.sp C IV-VIIIM.scalenus dorsalis. Origo tub post ,proc trans,insersio costa

II,innervasi N.sp C VII-VIII

Otot-otot yg letaknya paling dalam :

1. M.longus cervisis :N.spinalis c II-IV

2. M.longus capitis : origo tub anterir proc transversal VC III-VI ,insersi Os,

basil ki-ka,tubuli pharyngeum,innervasi N.spi C I-V

Otot leher bagian dorsal :

 M.Trapezius
Origo: Protuberantia occipitalis ext, linea nuchae sup, septum nuchae, proc

spinasi vertebraec VII-thXII

Insersio: Pars aeromialis, lateral spina scapulae, medial spina scapulae,

innervasi N.accesorius IX, N.sp CII-IV

 M.splenius capitis

Origo: Proc.spinosi VC IV-th II

Insersio: dorsal proc mastoideus & linea nuchae superior

 M,splenius servicis

Origo: proc th III_VI

Insersio: tub post proc tranversi verteb C IV-VII

Innervasi: N sp C I-IV

 M.levator scapulae

Origo: Tuberculae post,proc transversi C I-IV

Insersio: Angulus sup & margo vertebralis scapulae

Innervasi: N.dorsalis scapulae

a. M.semispinalis capitis &servicis

b. M.longisimus capitis&cervisis

c. otot-otot yang menghubungkan V.C I dengan kepala :

1) M.rectus capitis post major

2) M.rectus lateralis

3) M.rectus anterior

4) M.obliqus superior

5) M.obliqus inferior
BAB III

PENUTUP

Anatomi sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam dunia kesehatan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan agar dengan makalah ini, kita dapat mengetahui

tentang anatomi leher dan kepala sesuia dengan tujuan kta daawal tadi, yakni :

1) Mengetahui struktur – struktur yang ada pada leher dan kepala

2) Mengetahui variasi dalam ukuran, bentuk dan jenis perlekatan otot

3) Mengetahui percabangan saraf dan pembuluh – pembuluh darah yang

terdapat pada leher dan kepala

4) Mengetahui kemungkinan adanya penyimpangan – penyimpangan yang

terjadi

Dalam penulisan makalah ini, mungkin masih banyak terdapat kekurangan, baik

dalam segi penulisan maupun materi yang disajikan, untuk itu penulis mohon

maaf yang sebesar – besarnya, dan penulis mengharapkan kita dapat mengambil

manfaat dari makalah ini. Terima kasih


DAFTAR PUSTAKA

Moore, Keith L, 1995, Anatomi Klinis Dasar, Jakarta, Hipokrates.

Netter, 1996, Interactive Atlas of Human Anatomy, Hamburg, Novartis.

Anda mungkin juga menyukai