Anda di halaman 1dari 36

REFERAT

FIBROADENOMA MAMMAE

Pembimbing :
dr. Wicaksono Probowoso, Sp.B
Disusun Oleh :
Saina Abas
H2A012027
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
Definisi
Fibroadenoma adalah kelainan berupa tumor jinak pada
payudara yang sering pada wanita muda dan muncul
sebagai benjolan pada payudara. Kebanyakan wanita pada
usia dibawah 30 tahun.
Awalnya fibroadenoma muncul sebagai hasil dari proliferasi
yang tidak normal pada payudara yang disebabkan oleh
fluktuasi hormonal. Fibroadenoma berhubungan dengan
peningkatan resiko dari kanker payudara, terutama ketika
terdapat perubahan fibrokistik, atau riwayat keluarga
dengan kanker payudara.(1, 2)
Anatomy Payudara
Secara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan
kelenjar dan jaringan stromal.
Jaringan kelenjar meliputi lobus dan duktus.
Sedangkan jaringan stromal meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat.
Payudara terdapat dalam fasia superfisialis dinding torak ventral yang
berkembang menonjol tegak dari subklavikula sampai dengan costae atau
intercostae kelima sampai keenam.(8)
Jaringan kelenjar membentuk 12 hingga 25 lobus yang tersusun radier di
sekitar puting dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya,
yang mengelilingi jaringan ikat (stroma) di antara lobus lobus.
Jika dilihat melalui potongan sagital, maka struktur payudara terdiri atas
beberapa lapisan, dari luar ke dalam, yaitu : kulit, jaringan lemak
subkutaneus, stroma (jaringan fibroglandular) yang di dalamnya terdapat pula
duktus laktiferus, fascia pektoralis, m. pektoralis dan tulang iga.
Vaskularisasi
Arteri
Vaskularisasi kelenjar mamae terutama berasal dari cabang arteri
aksilaris
Ramus perforata intercostalis 1 4 dari arteri mammaria interna
Ramus perforata arteri intercostalis 3 7
Cabang arteri aksilaris dari medial ke lateral adalah arteri
torakalis lateralis.
Vena
vena aksilaris
vena mammaria interna
dan vena azigos atau vena hemiazigos
Sistem Limfatik
Sekitar 75 % melalui pembuluh limfe payudara bagian lateral dan
superior menyalurkan ke nodus axillaris (pectoral, humeral,
subscapula, central dan apikal). Sebagian dari sisanya khususnya
regio medial mammae mengalirkan ke nodus parasternalis profunda
hingga dinding thorax anterior dan berhubungan dengan arteri
Thoracica interna. Pembuluh limfe dari regio inferior mammae
mengalirkan ke nodus limfe abdominal (nodus phrenicus inferior).(5)
Saluran limfe kelenjar mammae terutama berjalan mengikuti vena
kelenjar mammae, drainasenya terutama melalui : (10)
a. Bagian lateral dan sentral masuk ke kelenjar limfe fosa aksilaris
b. Bagian medial masuk ke kelenjar limfe memmaria interna.
c. Saluran limfe subkutis kelenjar mammae umumnya masuk ke
pleksus imfatik subareolar.
Persarafan
Kelenjar mammae dipersarafi oleh nervi intercostal ke 2 6 dan 3 4 rami dari pleksus
servikalis. Sedangkan saraf yang berkaitan dengan terapi bedah adalah : (10)
Nervus torakalis lateralis. Kira-kira di tepi medial m.pektoralis minor melintasi anterior vena
aksilaris, berjalan ke bawah, masuk ke permukaan dalam m. pektoralis mayor.Nervus
torakalis medialis. Kira kira 1 cm lateral dari nervus torakalis lateralis, tidak melintasi vena
aksilaris, berjalan ke bawah masuk ke m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor.
Nervus torakalis longus dari pleksus servikalis. Menempel rapat pada dinding toraks berjalan
ke bawah, mempersarafi m. seratus anterior.Nervus torakalis dorsalis dari pleksus brakhialis.
Berjalan bersama pembuluh darah subskapularis, mempersarafi m. subskapularis, m. teres
mayor.
Fisiologi Payudara
Payudara normal yang belum berkembang terdiri atas jaringan kelenjar dan
jaringan fibrosa yang dikenal sebagai stroma. Jaringan kelenjar memproduksi susu
dan berada pada alveoli. Sekelompok alveoli membentuk lobules yang akan
membentuk duktus dan duktus akan berakhir di puting.
Perkembangan payudara berlangsung 3-5 tahun dan melibatkan peningkatan
penimbunan lemak, dan penyusunan duktus dan lobulus baru. Perkembangan ini
distimulasi oleh estrogen yang berasal dari siklus seksual wanita bulanan,
estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria payudara ditambah
dengan deposit lemak untuk member massa pada payudara. Selain itu,
pertumbuhan yang jauh lebih besar terjadi selama keadaan kadar estrogren yang
tinggi pada kehamilan, dan kemudian hanya jaringan kelenjar saja yang
berkembang sempurna untuk pembentukan air susu.(1, 6)
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipegaruhi oleh hormon.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas,
masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas,
pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium dan juga
hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya
asinus.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke
8 haid, payudara jadi lebih besar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya
terjadi pembesaran maksimal. Kadang kadang timbul benjolan yang nyeri
dan tidak rata
Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada kehamilan,
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus alveolus
berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. (5)Sekresi hormon prolaktin dari
hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel sel alveolus,
mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.
Etiologi
Fibroadenoma berasal dari proliferasi kedua unsur lobulus,
yaitu asinus atau duktus terminalis dan jaringan fibroblastik.
Sifat lesi jinak ini berupa benjolan yang mobile atau dapat
digerakkan, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet
berukuran satu sampai dengan empat sentimeter, dan banyak
ditemukan pada kuadran lateral kanan atas payudara kiri pada
penderita yang right handed. Benjolan ini dapat bertambah
besar satu sentimeter dibawah pengaruh estrogen haid normal.
Faktor resiko
Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan pria
Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor payudara beresiko tiga
kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
Faktor genetik
Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat
meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85%. Selain itu, gen p53, BARD1, BRCA3,
dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat meningkatkan
resiko terjadinya tumor payudara.
Usia saat kehamilan pertama
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dibandingkan
dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
Terpapar radiasi
Intake alkohol
Pemakaian kontrasepsi oral
Patofisiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses
hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya
dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal.
Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma
neoplastik mengeluarkan faktor pertumbuhan yang memengaruhi sel
epitel. Peningkatan mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan
dalam pembentukannya. Kira kira 10% fibroadenoma akan menghilang
secara spontan tiap tahunnya dan kebanyakan perkembangan
fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2 3 cm.
Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.(2,4)
Fibroadenoma jarang ditemukan pada wanita yang telah mengalami
postmenopause dan dapat terbentuk gambaran kalsifikasi kasar.
Sebaliknya, fibroadenoma dapat berkembang dengan cepat selama proses
kehamilan, pada terapi pergantian hormon, dan pada orang orang yang
mengalami penurunan kekebalan imunitas, bahkan pada beberapa kasus,
dapat menyebabkan keganasan.(4)
Klasifikasi
Common fibroadenoma
memiliki ukuran 1-3 cm, disebut juga dengan simpel fibroadenoma.33 Sering ditemukan
pada wanita kelompok umur muda antara 21-25 tahun. Ketika fibroadenoma dapat
dirasakan sebagai benjolan, benjolan itu biasanya berbentuk oval atau bulat, halus,
tegas, dan bergerak sangat bebas.
Giant fibroadenoma
Adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan diameter lebih
dari 5 cm. Secara keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 4% dari
seluruh kasus fibroadenoma. Giant fibroadenoma biasanya ditemui pada
wanita hamil dan menyusui. Giant fibroadenoma ditandai dengan ukuran
yang besar dan pembesaran massa enkapsulasi payudara yang cepat. Giant
fibroadenoma dapat merusak bentuk payudara dan menyebabkan tidak
simetris karena ukurannya yang besar, sehingga perlu dilakukan pemotongan
dan pengangkatan terhadap tumor ini.
Juvenile Fibroadenoma
Biasa terjadi pada remaja perempuan,33 dengan insiden 0,5-2% dari seluruh kasus
fibroadenoma. Sekitar 10-25% pasien dengan juvenile fibroadenoma memiliki lesi
yang multiple atau bilateral.
Klasifikasi Secara Histopatologi
Fibroadenoma mammae juga dapat dibedakan secara histologi antara lain:
Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-
panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau.
Diagnosis Klinis
Anamnesis
Anamnesis harus diawali dengan pencatatan identitas pasien secara lengkap, keluhan apa
yang mendasari penderita untuk datang ke dokter. Keluhan ini dapat berupa massa di
payudara yang berbatas tegas atau tidak, benjolan dapat digerakkan dari dasar atau melekat
pada jaringan di bawahnya, adanya nyeri, cairan dari puting, adanya retraksi puting
payudara, kemerahan, ulserasi sampai dengan pembengkakan kelenjar limfe.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pasien diminta duduk tegak atau berbaring atau kedua duanya, kemudian perhatikan bentuk
kedua payudara, warna kulit, tonjolan, lekukan, retraksi adanya kulit berbintik seperti kulit
jeruk, ulkus dan benjolan.
Palpasi
Lebih baik dilakukan berbaring dengan bantal tipis dipunggung sehingga payudara terbentang
rata. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri oleh pasien atau oleh klinisi menggunakan
telapak jari tangan yang digerakan perlahanlahan tanpa tekanan pada setiap kuadran
payudara. Benjolan yang tidak teraba ketika penderita berbaring kadang lebih mudah
ditemukan pada posisi duduk. Perabaan aksila pun lebih mudah dilakukan dalam posisi duduk.
Dengan memijat halus puting susu dapat diketahui adanya pengeluaran cairan, darah, atau
nanah.
SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri). Tujuan dari pemeriksaan payudara
sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara,
terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian.
Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal,
ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan
perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada
puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting
susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di
belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti
ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat tumor.
Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara
bagian bawah.
Kedua tangan diletakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah
cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran
dan kontur payudara.
Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan,
telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar
(membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar
payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara
perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal
yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan
dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua
payudara dan ketiak.
Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan
dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan
kanan.
Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri
dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan
jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar
dan memudahkan pemeriksaan. Lakukan hal yang sama terhadap payudara
kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat
lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Kemungkinan Penyebab Patologis
Presentasi Klinis < 25 tahun 25-35 tahun 35-55 tahun >55 tahun
Benjolan
FAM FAM FAM, Phyloides
mobile
Phyloides
Benjolan Jarang Fibrokistik Fibrokistik Jarang
berbatas tegas
Benjolan Jarang Karsinoma Karsinoma Karsinoma,
Nekrosis lemak
keras dan melekat
Discharge Jarang Jarang Duktus eksatia Duktus eksatia
papila
Ulserasi
Adenoma Adenoma papila Paget disease, Paget disease,
papila
papila Adenoma papila Adenoma papila
Tanda atau Gejala Dasar Patologis
Benjolan
Difus Fibrosis, hiperplasia eptel dan kista pada perubahan fibrokistik
Soliter Neoplasma atau kista soliter
Mobile Neoplasma jinak (biasanya FAM)
Melekat Neoplasma Invasif (karsinoma)
Gambaran Kulit
Edema (peau dorange) Gangguan aliran limfe akibat karsinoma
Berkerut atau berlekatan Invasi kulit akibat karsinoma
Eritema Aliran darah meningkat akibat radang atau tumor

Papila Mamma
Discharge Mirip ASI atau darah
Retraksi Terkait karsinoma invasif
Eritema dan bersisik Penyakit paget papila mamma atau ekzema
Nyeri Mamma
Siklik Penyakit jinak mamma
Pada palpasi Lesi radang
Pembesaran Kelenjar Aksila Metastasis karsinoma mamma
Nyeri Tulang atau Fraktur Metastasis Karsinoma mamma atau berhubungan dengan hiperkalsemia
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonography (USG)
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk bulat, oval
atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan diameter
anteroposteriornya. Internal echogenicnya homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic
sampai hypoechoic. Gambaran echogenic kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari
fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma tidak memiliki kapsul,
gambaran kapsul yang terlihat pada pemeriksaan USG merupakan pseudocapsule yang
disebabkan oleh penekanan dari jaringan di sekitarnya.(4,11)
Mammografi
Pada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai massa berbentuk
bulat atau oval dengan batas yang halus dan berukuran sekitas 4 100 mm.
Fibrodenoma biasanya memiliki densitas yang sama dengan jaringan kelenjar
sekitarnya, tetapi, pada fibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan densitas yang
lebih tinggi. Kadang-kadang, tumor terdiri atas gambaran kalisifikasi yang kasar, yang
diduga sebagai infraksi atau involusi. Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya
di tepi atau di tengah berbentuk bulat, oval atau berlobus lobus. Pada wanita
postmenopause, komponen fibroglandular dari fibroadenoma akan berkurang dan
hanya meninggalkan gambaran kalsifikasi dengan sedikit atau tanpa komponen jaringan
ikat.
MRI
Dalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau oval
yang rata dan dibandingkan dengan menggunakan kontras gadolinium-based.
Fibroadenoma digambarkan sebagai lesi yang hypointense atau isointense.
Pemeriksaan Histologi
Dengan FNAC diperoleh diagnosis tumor apakah jinak atau ganas, tanpa
harus melakukan sayatan atau mengiris jaringan. Pada FNAC diambil sel dari
fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang
dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut dapat diperoleh sel yang
terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke
laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Di bawah
mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut :30
a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa)
dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus.
b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bular(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler).
c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar
pendek uniform.
Fine-needle aspiration biopsy (FNAB)
Pemeriksaan histology dapat dilakukan dengan menggunakan jarum halus
seperti Trucut atau Corecut dibawah anaesthesi local. Sitologi didapatkan
dengan menggunakan jarum Gauge 21 atau 23 dan spoit 10cc. Pemeriksaan ini
hanya dianjurkan untuk dilakukan pada wanita dengan usia lebih tua guna
menyingkirkan kemungkinan terjadinya keganasan pada payudara. Fine-needle
aspiration biopsy (FNAB) berguna dan merupakan suatu teknik yang akurat
dengan sensitivitasnya lebih dari 90%.Ia mendiagnosis kehadiran sel-sel maligna,
tetapi tidak member informasi tentang tingkatan (grade) tumor atau jika
terdapat invasi ke jaringan sekitar.Fine-needle aspiration (FNA) pada kista
payudara berfungsi sebagai terapeutik dan diagnostik.(18)
Diagnosis Banding
Cystosarcoma Phyllodes.
Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. Tumor ini
berdiameter kecil, sekitar 3 4 cm, tetapi sebagian besar terus tumbuh dan membesar sehingga
menyebabkan payudara membesar. Tumor ini terdapat pada semua usia, namun kebanyakan ditemukan
pada usia 45 tahun. Gambaran radiologis (mammografi) dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat
dan berbatas tegas.(2,5,13)

Gambar 2.115. Mamografi Cystosarcoma Phyllodes. Tampak massa berbatas tegas tanpa kalsifikasi (14)
Gambaran USG tumor ini, pada umumnya hipoechoic dengan batas yang masih tegas, echo-internal
dapat homogen atau sedikit inhomogen serta adanya penyangatan akustik posterior lemah, hal ini
mungkin disebabkan struktur kistik pada tumor tersebut.(16)
Kista Payudara.
Kista payudara dapat berasal dari adenosis, ketika lamina duktus dan acini mengalami
dilatasi dan dibatasi oleh jaringan epitel. Gambaran mamografinya berupa massa bulat atau
oval yang berbatas tegas. Tepi kista ini dapat berbatasan dengan jaringan fibroglandular, baik
sebagian maupun seluruhnya.(11)

Gambar 2.17. Gambaran Mamografi Kista Payudara. Tampak massa bulat atau oval dengan densitas yang
lebih terang dibandingkan dengan parenkim payudara. (13)
Gambaran USG pada kista adalah lesi dengan bentuk bulat atau oval, mempunyai batas tegas dan
teratur, an-echoic dan adanya penyangatan akustik posterior.(16)
Papilloma.
Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola
mamma. Papilloma memberikan gejala berupa sekresi cairan serous atau berdarah,
adanya tumor subareola kecil dengan diameter beberapa milimeter atau retraksi puting
payudara (jarang ditemukan). Biasanya, ukuran lesi papilloma sangat kecil, hanya
beberapa milimeter, sehingga pada mamografi, terlihat gambaran sedikit pengembungan
atau normal dari duktus retro-areolar. .(2,5,11)

Gambar 2.19. Mamografi Papilloma. Tampak gamabran heterogen dari payudara dengan kalsifikasi yang
menyebar tanpa gambaran massa (14)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Terapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:3
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsi
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini
bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan
berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. Terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan, yaitu (3)
Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
Circumareolar Incision
Curve/Semicircular Incision
Tipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe radial. Tipe circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas
luka dan deformitas, tetapi hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk
fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas areola. Semicircular incision
biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang besar dan berada di daerah lateral payudara.
Tipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe radial.
Tipe circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka
dan deformitas, tetapi hanya memberikan pembukaan
yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk
fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar
2 cm di sekitar batas areola. Semicircular incision
biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang besar
dan berada di daerah lateral payudara.
Prognosis

Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun


penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk
menderita kanker payudara. Bagian yang tidak
diangkat harus diperiksa secara teratur.(6)
Kesimpulan
Fibroadenoma terbentuk dari sel sel epitel dan jaringan ikat, dimana
komponen epitelnya menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama dengan
komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti.
Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen.
Untuk menegakkan diagnosis, kita dapat melakukan beberapa pemeriksaan,
dimulai dari gejala klinis, pemeriksaan fisik, sampai dengan pemeriksaan
penunjang seperti mammografi, USG,Biopsy, dan MRI.
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma.
Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi
payudara dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan
berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. Terdapat 3 tipe insisi
yang biasa digunakan, yaitu Radial Incision, Circumaleolar Incision, dan
Semicircular Incision.

Anda mungkin juga menyukai