Anda di halaman 1dari 12

referat : FIBROADENOMA MAMMAE

Pendahuluan Fibroadenoma adalah kelainan berupa tumor jinak pada payudara yang sering pada wanita
muda dan muncul sebagai benjolan pada payudara. Kebanyakan wanita pada usia dibawah 30 tahun.
Awalnya fibroadenoma muncul sebagai hasil dari proliferasi yang tidak normal pada payudara yang
disebabkan oleh fluktuasi hormonal. Fibroadenoma berhubungan dengan peningkatan resiko dari
kanker payudara, terutama ketika terdapat perubahan fibrokistik, atau riwayat keluarga dengan kanker
payudara.(1, 2)
Tumor ini biasanya terdiri dari komponen stroma dan jaringan epitel. Meskipun fibroadenoma
merupakan tumor jinak, tetapi ini bisa berhubungan dengan peningkatan resiko dari kanker payudara
yang invasif. Perubahan morfologi yang didapatkan pada fibroadenoma adalah hialinisasi, kalsifikasi,
osifikasi dan timbulnya giant cells multinucleated yang bersifat reaktif. Pertumbuhan dari
fibroadenoma di stimulasi oleh beberapa faktor yaitu estrogen, progesteron, kehamilan, dan laktasi,
sering timbul sebagai massa yang dapat di raba dengan ukuran sampai 3 cm dan mungkin akan
berubah dan mengecil pada saat menopaus. (2, 3)
II. Insidens & Prevalensi
Fibroadenoma pada wanita dapat mengenai pada berbagai usia, tetapi puncak insiden yaitu
pada usia dua atau tiga dekade pada masa kehidupan. Fibroadenoma dilaporkan terjadi pada 7%-13%
pada wanita remaja pada pertengahan usia 20 tahun dimana ditemukan saat pemeriksaan klinis.
Prevalensi fibroadenoma pada kelompok usia ini pada populasi umum dilaporkan 2,2% dan menurun
pada usia yang lebih tua.(3, 4)
III. Anatomi & Fisiologi
Pria dan wanita keduanya memiliki payudara, normalnya, kelenjar payudara lebih
berkembang pada wanita. Kelenjar payudara pada wanita merupakan system reproduksi sekunder, tapi
pada pria tidak berfungsi secara aktif, hanya memiliki sebagian kecilnya saja. Kontur dan volume
payudara terdiri dari lemak subkutaneus, kecuali saat kehamilan dimana kelenjar payudara membesar
dan penyusunan jaringan kelenjar yang baru. Pada masa pubertas 8-15 tahun, payudara wanita
normalnya berkembang karena perkembangan kelenjar dan peningkatan deposit lemak. Ukuran
payudara dan bentuk tergantung pada genetik, ras, dan factor makanan. Batas lingkaran payudara
luasnya mulai dari tepi lateral dari sternum sampai garis mid axillaris secara transversal, dan dari
kosta II sampai VI secara vertikal. Sebagian kecil payudara melekat pada muskulus pektoralis mayor
terhadap fossa axillaris, membentuk ekor axilla. 2/3 dari payudara berada pada permukaan pektoral
yang membungkus pektoralis mayor, dan yang lainnya berada pada permukaan yang membungkus
muskulus serratus anterior. Diantara payudara dan permukaan pektoral merupakan daerah bebas yang
disebut bursa retromamma. Kelenjar payudara melekat kuat pada dermis oleh ligamentum
suspensorium yang berada pada bagian atas kelenjar payudara. (5)

Gambar 1. Payudara wanita potongan sagital. (5)


Vaskularisasi payudara
Payudara dihubungkan dengan dinding thorax dan strukturnya berhubungan dengan
extremitas atas, sehingga banyak vaskularisasi antara lain: (5)
o Lateral : a. Thoracic superior (cabang I dari a. axillaris), a. Thoracoacromialis (cabang II dari A.
axillaris), a. Thoracica lateral dan a. Subscapularis
o Medial : percabangan a. Thoracica interna
o A. Intercostales II-IV (cabang penetrasi ke dinding thorax)
Innervasi payudara
Nervus yang menginervasi payudara adalah cabang anterior dan lateral cutaneus dari n.
Intercostal IV-VI. Cabang ini melalui fascia pectoralis profunda yang membungkus m. Pectoralis
major dari kulit. Cabang ini membawa serabut saraf sensoris pada kulit dari payudara dan serabut
saraf simpatis untuk pembuluh darah serta otot polos yang menutupi kulit dan papilla mammae. (5)
Sistem Limfatik Payudara
Sekitar 75 % melalui pembuluh limfe payudara bagian lateral dan superior menyalurkan ke
nodus axillaris (pectoral, humeral, subscapula, central dan apikal). Sebagian dari sisanya khususnya
regio medial mammae mengalirkan ke nodus parasternalis profunda hingga dinding thorax anterior
dan berhubungan dengan arteri Thoracica interna. Pembuluh limfe dari regio inferior mammae
mengalirkan ke nodus limfe abdominal (nodus phrenicus inferior). (5)

Pembuluh limfe dari Nodus axillaris mengalirkan limfe ke nodus infraclavivula serta
supraclavicula dan membentuknya menjadi trunkus subclavia limfatikus. Pembuluh limfe dari nodus
parasternalis akan masuk ke trunkus bronchomediastinal.(5)

Gambar 2. Sistem limfatik dan vaskularisasi payudara. (A)Limfonodus, (B)arteri, (C)vena. (5)
Perkembangan payudara
Payudara normal yang belum berkembang terdiri atas jaringan kelenjar dan jaringan fibrosa
yang dikenal sebagai stroma. Jaringan kelenjar memproduksi susu dan berada pada alveoli.
Sekelompok alveoli membentuk lobules yang akan membentuk duktus dan duktus akan berakhir di
putting. Perkembangan payudara berlangsung 3-5 tahun dan melibatkan peningkatan penimbunan
lemak, dan penyusunan duktus dan lobulus baru. Perkembangan ini distimulasi oleh estrogen yang
berasal dari siklus seksual wanita bulanan, estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria
payudara ditambah dengan deposit lemak untuk member massa pada payudara. Selain itu,
pertumbuhan yang jauh lebih besar terjadi selama keadaan kadar estrogren yang tinggi pada
kehamilan, dan kemudian hanya jaringan kelenjar saja yang berkembang sempurna untuk
pembentukan air susu.(1, 6)
IV. Etiologi & Patologi
Fibroadenoma merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus lobular dari payudara yang
selalu timbul pada wanita dengan usia produktif. Faktor resiko yang diperkirakan berhubungan
dengan kejadian fibroadenoma yaitu: usia menstruasi pertama, usia menopause, usia saat melahirkan
anak pertama, jumlah kelahiran, penggunaan kontrasepsi oral, dan konsumsi makanan buah dan
sayuran.(7)
Perkembangan payudara normal dimulai dengan formasi mammary ridge pada saat
embryogenesis. Pembesaran payudara pada bayi normalnya akan menghilang di usia 3-6 bulan setelah
lahir. Setelah itu, jaringan payudara yang tersisa akan menetap sampai pada saat pubertas.
Perkembangan payudara akan terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis, seperti progesteron,
estrogen, adrenal dan hormon lain.(1)
Fibroadenoma merupakan lesi hiperplasia dari komponen payudara yang berhubungan dengan
kelainan dari proses maturasi payudara. Fibroadenoma sering terjadi selama masa menarche (15 25
tahun) karena di usia tersebut terjadi peningkatan perkembangan dari struktur lobus serta duktus oleh
karena respon payudara terhadap stimulus hormonal yang berlebihan. Hiperplasia ini dapat terjadi
setiap saat dan bisa mengenai fase normal dari perkembangan payudara.(8)
V. Diskusi
A. Gambaran Klinis
Kejadian Fibroadenoma paling sering terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan kesehatan
atau check up. Biasanya penderita datang dengan keluhan adanya benjolan pada payudara dengan ciri
khas massa yang soliter 1-2 cm . Walaupun massa tersebut dapat berlokasi di seluruh bagian
payudara namun lebih sering bertempat di payudara kiri bagian kuadran superolateral. Massa
Fibroadenoma biasanya licin, bergerak, tidak lunak, tidak nyeri dan konsistensinya elastis. Selain itu,
ditemukan bahwa lesi fibroadenoma berkembang dengan cepat dan kadang kadang mencapai
ukuran yang sangat besar yang dipengaruhi oleh stimulasi hormonal. Tumor ini tidak menginfiltrasi
jaringan sekitar.(8)
Fibroadenoma merupakan kelainan pada perkembangan payudara. Beberapa bentuk lain
daripada fibroadenoma yaitu: Giant fibroadenoma,juvenile fibroadenoma, fibroadenoma pada masa
kehamilan dan masa laktasi, dan fibroadenoma multiple. Giant fibroadenoma didefinisikan sebagai
fibroadenoma yang ukuran diameternya lebih dari 5 cm, dan atau fibroadenoma yang beratnya lebih
dari 500 g. Juvenile fibroadenoma merupakan giant fibroadenoma yang terjadi pada wanita muda atau
remaja. Dari semua kasus fibroadenoma, terdapat 0,5%-4% yang ditemukan sebagai juvenile
fibroadenoma. (9, 10)
B. Gambaran Radiologi
Ultrasonografi Mammae
Ultrasonografi merupakan media yang sangat bermanfaat untuk pemeriksaan tumor benigna
payudara khususnya untuk membedakan massa solid atau kista. Keuntungan pemeriksaan
Ultrasonografi ialah :(11)
a. Tidak menggunakan sinar pengion, jadi tidak ada bahaya radiasi.
b. Pemeriksaannya bersifat non-invasif, relatif mudah dikerjakan, cepat dan dapat dipakai berulang
ulang serta biayanya relatif rendah.
Ultrasonografi terutama berperan pada payudara yang padat yang biasanya ditemui pada
wanita yang muda, dimana tumor payudara ini kadang kadang sulit ditemukan dengan mammografi.
Gambarannya pada mammografi dan Ultrasonografi hampir sama, tetapi mikrokalsifikasi tak dapat
dikenal dengan Ultrasonografi. Ultrasonografi juga dapat mengenali adanya pembesaran kelenjar
aksiler yang sulit teraba secara klinis.(11)
Indikasi Ultrasonografi
- Wanita < 28 tahun dengan benjolan yang jelas pada payudara harus dievaluasi dengan
Ultrasonografi karena lesi tersebut mungkin merupakan fibroadenoma.
- Differensiasi kista dari bentuk solid;
- Bukan merupakan modalitas screening.
Nilai ketepatan Ultrasonografi untuk lesi kistik adalah 98-100%, sedangkan untuk lesi solid seperti
fibroadenoma adalah 75-85%.(11)
Gambar 3. Fibroadenoma.Tampak

lesi hipoechoic dengan batas licin, echo internal homogen. (12)

Gambar 4. Giant Fibroadenoma. Ultrasonografi memperlihatkan gambaran massa yang padat. (13)
Mammografi
Mammografi merupakan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik yang dapat digunakan secara
rutin pada pemeriksaan payudara. Mammografi menggunakan radiasi ionisasi dengan radiograf
dengan dua posisi yakni Mediolateral Obliq (MLO) dan Cranio Caudal (CC). (1, 14)
Mammografi digunakan sebagai modalitas diagnostik untuk mengetahui payudara yang sehat
atau sebagai skrining untuk indentifikasi adanya kelainan pada payudara. Selain itu, mammografi juga
dapat membedakan lesi benigna dan maligna dengan observasi mikrokalsifikasi. (1, 14)
Tujuan utama pemeriksaan mammografi adalah untuk mengenal secara dini keganasan pada
payudara. Berdasarkan penyelidikan, jika mammografi dan ultrasonografi dipakai bersama sama
dalam prosedur diagnostik, maka akan diperoleh nilai ketepatan diagnostik sebesar 97%. Apabila
kedua teknik tersebut dipergunakan secara tersendiri akan diperoleh nilai ketepatan diagnostik untuk
mammografi sebesar 94%, sedangkan Ultrasonografi hanya 78%.(11)
Mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang
dominan serta jaringan fibroglandular yang relatif sedikit dan ini biasanya ditemukan pada wanita
dewasa di atas umur 40 tahun, yang pada umur tersebut kekerapan akan terjadinya keganasan makin
meningkat. Hal ini disebabkan mammografi memiliki dosis radiasi yang kecil. (11)
Peranan mammografi menjadi berkurang pada payudara yang mempunyai jaringan
fibroglandular padat dimana keadaan ini sering terdapat pada wanita muda dibawah 30 tahun. Oleh
karena itu, diagnosis fibroadenoma pada wanita muda agak terbatas. (1, 11, 14)
Indikasi pemeriksaan mammografi:(11)
1. Adanya benjolan pada payudara
2. Adanya rasa tidak enak pada payudara
3. Pada penderita dengan riwayat resiko tinggi untuk mendapatkan keganasan payudara
4. Pembesaran kelenjar aksiler yang meragukan
5. Adanya penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor primer

Gambar 5.
Mammografi. Terdapat
kalsifikasi dengan gambaran
popcorn yang berhubungan
dengan fibroadenoma. Dapat
juga terlihat jaringan lunak
disekitarnya.(12)

Gambar 6 : Gambaran potongan normal cranio caudal (CC) mammografi pada payudara kiri. (15)
Gambar 7 : Gambaran normal payudara kiri potongan mediolateral obliq (MLO) pada
mammografi. M. Pectoralis (A) terlihat dari axilla ke bagian posterior papilla mammae. Kelenjar
Inframammaria (B) terlihat jelas dan papilla mammae terlihat dari arah samping. (15)

Gambar 8. Giant fibroadenoma. Daerah kiri craniocaudal pada mammogram memperlihatkan


massa besar yang berbatas tegas pada kuadran luar dari payudara. (13)

VI. Diagnosis Banding


Kista Payudara
Kista payudara merupakan massa dengan batas yang jelas, ditemukan pada wanita di usia antara 35-
50 tahun. Kista payudara jarang terjadi setelah menopouse, jika tidak ada hormon pengganti yang
digunakan. Kista dapat didiagnosis secara akurat dengan menggunakan Ultrasonografi, biasanya tidak
pernah mengalami transformasi menjadi maligna. (15)
Gambar 9 : Breast Cyst.
A. Pada mammogram dengan posisi Cranio Caudal memperlihatkan adanya massa pada wanita di usia
50 tahun (garis panah putih). Massa mempunyai batas yang jelas.
B. Dengan menggunakan USG tampak lesi yang berbentuk bulat, struktur anechoic dengan batas tegas
disertai posterior enhancement (garis panah putih). (15)

VII. Penatalaksanaan
Fibroadenoma sebagai tumor jinak payudara, maka harus memberikan alasan untuk tidak
melakukan terapi eksisi dan diharapkan dapat mengalami kemunduran secara spontan karena menurut
pakar Cant et al dapat mengalami kemunduran secara spontan dalam waktu 1-3 tahun, tetapi harus
betul memastikan bahwa massa tersebut adalah fibroadenoma. selain itu, terapi konservatif dapat
menjamin kesembuhan dari penderita.(8)
Terdapat literatur yang percaya bahwa fibroadenoma masih dapat dipertahankan dengan terapi
management konsevatif. pada wanita dengan usia lebih dari 35 tahun, harus dilakukan mammografi.
Karena insiden dari kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu
dianjurkan dua pendekatan, yakni : (8)
a. Untuk wanita yang didiagnosis sebelum berusia 35 tahun, dianjurkan management konservatif
dengan persyaratan follow up tiap 6 bulan untuk mendeteksi adanya perubahan lesi. Follow up harus
terus dilakukan secara berkelanjutan hingga mengalami regresi yang komplit. Namun, jika hingga
berusia >35 tahun belum regresi spontan atau tidak terjadi perubahan, maka harus dioperasi eksisi.
penderita dengan riwayat keluarga kanker payudara juga disarankan untuk biopsi eksisi segera setelah
didiagnosis.(8)
b. Untuk wanita yang dideteksi fibroadenoma pada usia >35 tahun, dan telah dilakukan semua modalitas
diagnostik (misalnya mammografi) yang menunjang diagnosis maka harus dilakukan follow up 6-12
bulan. hal ini karena tumor benigna dapat mengalami perubahan dan dapat menghindari operasi.
namun, jika tidak ada perubahan, maka harus diterapi eksisi. (8)
Terdapat empat indikasi dilakukan terapi eksisi pada fibroadenoma: (16)
1. Inability untuk berdiferensiasi antara proses benigna dan maligna
2. Peningkatan ukuran massa pada tiap seri pemeriksaan (follow up)
3. Lokasi di periareolar
4. Permintaan pasien.

VIII. Prognosis
Jarang terjadi transformasi dari fibroadenoma menjadi kanker. fibroadenoma sering
mengalami resolusi, didukung dengan pendekatan konservatif dan management follow up. (8)
Pada sebuah studi yang diikuti oleh wanita muda menginjak 29 tahun, mengalami regresi atau
resolusi yang komplit dari fibroadenoma berkisar 16-59%. Selain itu, life time bagi penderita
fibroadenoma kurang lebig 5 tahun. 50% diantaranya tidak mengalami regresi spontan, setengahnya
tidak mengalami perubahan sedangkan 25% diantaranya bertambah ukurannya selama follow up.
Wanita dengan fibroadenoma mempunyai resiko yang cukup tinggi resiko kanker payudara pada
kehidupan ke depannya. benjolan yang tidak dieksisi harus selalu difollow up secara rutin dengan
pemeriksaan fisik dan tes imaging, serta mengikuti anjuran dokter. (1, 8)

IX. Bi-Rads
Pada tahun 2000 Institut Belanda untuk Peningkatan Perawatan Kesehatan telah memilih
untuk menggunakan Payudara Imaging Pelaporan dan Data System (BI-rads) untuk pencitraan
payudara.(17)
BI-rads adalah alat jaminan kualitas yang dirancang untuk membakukan pelaporan
mamografi, mengurangi kebingungan dalam interpretasi pencitraan payudara, dan memfasilitasi
pemantauan hasil.(17)
Laporan Organisasi
Sistem pelaporan ini dirancang untuk memberikan pendekatan yang terorganisasi untuk
interpretasi citra dan pelaporan.(17)
1. Penjelasan indikasi untuk penelitian.
2. Penjelasan komposisi payudara.
3. Penjelasan setiap temuan yang signifikan.
4. Perbandingan dengan penelitian sebelumnya.
5. kesimpulan ke kategori penilaian akhir.
6. Memberikan rekomendasi manajemen.
Ketika Anda menggambarkan penggunaan lesi standar BI-rads deskriptor untuk Mamografi,
Ultrasonografi dan MRI. Jika modalitas pencitraan tambahan ditambahkan, maka perlu menyebutkan
jenis dan dasar pemikiran untuk masing-masing modalitas. (17)
Jika lebih dari satu modalitas pencitraan yang dilakukan, misalnya Ultrasonografi dengan
Mamografi atau dengan MRI, laporan terintegrasi dengan penilaian didasarkan pada tingkat tertinggi
kecurigaan harus digunakan.(17)
Bila Anda menggunakan modalitas lebih, selalu pastikan, bahwa Anda berurusan dengan lesi
yang sama. Misalnya lesi ditemukan dengan Ultrasonografi tidak harus sama dengan temuan
mammografi atau fisik. Pencitraan mammografi kadang-kadang diulang dengan spidol pada lesi
ditemukan dengan Ultrasonografi dapat membantu.(17)
Kategori Penilaian Akhir
Pemeriksaan diagnostik negatif adalah salah satu yang negatif, dengan temuan jinak atau
mungkin jinak (BI-rad 1, 2 atau 3). Dalam BI-rad 3 ahli radiologi lebih memilih untuk membangun
stabilitas lesi dengan tindak lanjut jangka pendek. Dalam evaluasi BI-rad 3, tingkat keganasan lesi
harus merupakan pemeriksaan diagnostik yang positif yaitu salah satu yang memerlukan diagnosis
jaringan (BI-rad 4 dan 5). Dalam BI-rad 4 ahli radiologi memiliki perhatian yang cukup untuk
melakukan biopsi (2-95% kemungkinan keganasan). Dalam BI-rad 5 kemungkinan keganasan harus>
95%.(17)
Kategori 0 Perlu Evaluasi Pencitraan tambahan dan / atau Mammogram Sebelum Untuk
Perbandingan:
BI-rad 0 digunakan ketika pencitraan evaluasi lebih lanjut (misalnya pandangan tambahan
atau Ultrasonografi) atau pengambilan film sebelumnya diperlukan. Ketika pencitraan tambahan
selesai, penilaian akhir dibuat. Selalu mencoba untuk menghindari kategori ini dengan segera
melakukan pencitraan tambahan atau mengambil film-film lama sebelum pelaporan. Bahkan lebih
baik untuk memiliki film-film lama sebelum memulai pemeriksaan. (17)

Gambar 10. BI-rad 0 pada screening . setelah pemeriksaan Ultrasonografi memungkinkan dapat
dilakukan penilaian akhir.(17)

BI-rad 1 Negatif:
Tidak ada yang mengomentari. Payudara simetris dan tidak ada massa, distorsi arsitektur atau
kalsifikasi mencurigakan yang hadir.(17)

Gambar 11. BI-rad Kategori 1.(17)

BI-rad Kategori 2. BI-rad 2 penemuan tumor jinak:


Seperti BI-rad 1, ini adalah penilaian yang normal, tapi di sini, penafsir memilih untuk
menggambarkan temuan jinak dalam laporan mamografi. Pembesaran, kalsifikasi fibroadenoma,
kalsifikasi sekretorik ganda, lemak yang mengandung lesi seperti kista minyak, lipoma, galactoceles
dan mixed-density hamartomas semua memiliki penampilan khas jinak, dan secara yakin dapat diberi
label. Penafsir juga dapat memilih untuk menggambarkan kelenjar getah beningintramammary,
kalsifikasi vaskular, implan atau distorsi arsitektur jelas terkait dengan operasi sebelumnya, sementara
masih menyimpulkan bahwa tidak ada bukti keganasan dengan mammografi. (17)
Gambar 12. BI-rad Kategori 2. Massa terlihat pada mammogram terbukti menjadi kista. (17)

BI-rad 3 Temuan Mungkin jinak - Initial pendek-Interval Follow-Up Disarankan:


Temuan ditempatkan dalam kategori ini harus memiliki kurang dari 2% risiko keganasan. Hal
ini tidak diharapkan untuk berubah selama interval follow-up, tetapi ahli radiologi akan lebih memilih
untuk membangun stabilitas. Lesi tepat ditempatkan dalam kategori ini meliputi:
Massa yang tak teraba, dibatasi pada mammogram dasar (kecuali dapat ditunjukkan untuk menjadi
kista, kelenjar getah bening intramammary, atau temuan jinak lainnya),
Focal asimetri yang menjadi kurang padat pada tampilan tempat kompresi
kluster kalsifikasi yang belang-belang.

Gambar 13. 3b BI-rad 3. Tak teraba tajam didefinisikan lesi dengan sekelompok kalsifikasi
belang-belang.(17)
Awal tindak lanjut jangka pendek adalah mammogram unilateral pada 6 bulan, maka
pemeriksaan tindak lanjut bilateral pada 12 bulan dan 24 bulan setelah pemeriksaan awal. Jika temuan
menunjukkan tidak ada perubahan dalam menindaklanjuti penilaian akhir diubah menjadi BI-rad 2
(jinak) dan tidak ada tindak lanjut lebih jauh yang diperlukan. (17)
Gambar 14. Tindak lanjut pada 6, 12 dan 24 bulan menunjukkan tidak ada perubahan.
Penilaian akhir berubah menjadi Kategori 2.(17)
Jika lesi BI-rad 3 menunjukkan perubahan selama masa tindak lanjut, maka akan berubah
menjadi BI-rad 4 atau 5 dan tindakan yang tepat harus diambil. (17)
BI-rad 4. Abnormalitas yang mencurigakan Abnormalitas - Biopsi Harus Dipertimbangkan:
BI-rad 4 disediakan untuk temuan yang tidak memiliki keganasan penampilan klasik tetapi
memiliki berbagai kemungkinan keganasan (2 - 95%). Dengan pengelompokan Kategori 4 menjadi
4A, 4B dan 4C, dianjurkan bahwa probabilitas yang relevan untuk keganasan diindikasikan dalam
kategori ini sehingga pasien dan dokter nya dapat membuat keputusan tindakan. (17)

Gambar 15. Kategori 4: Ada kelainan yang mencurigakan untuk keganasan, namun lesi jinak,
meskipun tidak mungkin, kemungkinan (untuk jaringan misalnya kelenjar ektopik dalam payudara
heterogen).(17)
BI-rad 5 Sangat sugestif dari Keganasan. Aksi yang tepat Harus Diambil:
BI-rad 5 merupakan temuan kanker payudara klasik, dengan kemungkinan lebih dari 95%
keganasan. BI-rad 5 mengandung lesi yang satu tahap perawatan bedah dapat dipertimbangkan tanpa
biopsi awal. Namun, saat ini manajemen onkologi mungkin memerlukan pengambilan sampel
jaringan perkutan, misalnya, ketika pencitraan sentinel node termasuk dalam perawatan bedah atau
ketika neoadjuvant kemoterapi diberikan.(17)
BI-rad 6 Dikenal Keganasan Biopsi Terbukti. Aksi yang tepat Harus Diambil :
BI-rad 6 dicadangkan untuk lesi diidentifikasi pada studi pencitraan dengan bukti biopsi
keganasan sebelum terapi definitif. Kategori ini telah ditambahkan ke klasifikasi karena terkadang
pasien diobati dengan neo-adjuvant kemoterapi. Selama pengobatan tumor mungkin kurang terlihat,
sementara masih Anda tahu Anda berurusan dengan kanker. (17)
Gambar 16. Kategori 6: tumor awal ukuran 3,6 cm. Setelah pengobatan 1,8 cm. (17)

Daftar Pustaka
1. Shi A, Li S, Xu N, Nie G, Li X, Zhang T, et al. Clinical Features and Prognosis of a Unilateral
Fibroadenoma of the Breast in a 16-month-Old Female. Japanese Journal of Clinical Oncology.
2010.
2. Devi P, Singh L, Gatphoh E. Fibroadenoma with squamous metaplasia. Singapore Medical Journal.
2007;48(7):682-3.
3. Abu-Rahmeh Z, Nseir W, Naroditzky I. Invasive ductal carcinoma within fibroadenoma and lung
metastases. International Journal of General Medicine. 2012;5:19-21.
4. Santen RJ, Mansel R. Benign Breast Disorders. The New England Journal of Medicine.
2005;353:275-85.
5. Moore KL, Agur AMR. Thorax. Essential Clinical Anatomy. 3 ed: Lippincott williams & wilkins;
2007.
6. Guyton AC, Hall JE. Endokrinologi dan reproduksi. In: Rachman LY, Hartanto H, Novrianti A,
WUlandari N, editors. Buku ajar fisiologi kedokteran. 11 ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 1092-3.
7. Nelson ZC, Ray RM, Wu C, Stalsberg H, Porter P, Lampe JW, et al. Fruit and Vegetable Intakes Are
Associated with Lower Risk of Breast Fibroadenoma in Chinese Women. American Society for
Nutrition. 2010.
8. Greenberg R, Skornick Y, Kaplan O. Management of Breast Fibroadenomas. J Gen Intern Med.
1998;13:640-5.
9. Wendy KN, Mrad MA, Brown MH. Juvenile fibroadenoma of the breast: Treatment and literature
review. Can J Plast Surg. 2011;19(3):105-7.
10. Khouli RHE, Louie A. Case of the Season: A Giant Fibroadenoma in the Guise of a Phylloides
Tumor; Characterization Role of MRI. National Institutes of Health. 2009;44(2):64-6.
11. Rasad S. Payudara dan Tiroid. In: Ekayuda I, editor. Radiologi Diagnostik. 2 ed. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2005. p. 511-21.
12. Eastman GW, Wald C, Crossin J. Getting Started in Clinical Radiology : from image to diagnosis.
New York: Thieme; 2006.
13. Muttarak M, Chaiwun B. Imaging of giant breast masses with pathological correlation. Singapore
Medical Journal. 2004;45(3):132-9.
14. Howlett DC, Ayers B. The breast. The hands-on guide to imaging. USA: Blackwell; 2004. p. 129-
36.
15. Lindfors KK, Le-Petross HT. Fundamentals of Diagnostic Radiology. Texas: Lippincott Williams &
Wilkins; 2007.
16. Guyton DP, Fenton A. Benign Disorders and Diseases of the Breast. In: Curtis MG, Overholt S,
Hopkins MP, editors. Glass' Office Gynecology. 6 ed: Lippincott williams & wilkins; 2006.
17. Zonderland H. BI-RADS: Intorduction to the Breast Imaging Reporting and Data System. The
Radiology Assistant : BI-RADS [serial on the Internet]. 2006: Available
from:http://www.radiologyassistant.nl/.

Anda mungkin juga menyukai