Anda di halaman 1dari 37

Nadia Puspita

C111 11 141
Pendahuluan
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak payudara
yang paling sering terjadi pada wanita
Berasal dari jaringan fibrosa dan jaringan glanduler
Fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita muda,
terutama dengan usia di bawah 30 tahun dan relatif
jarang ditemukan pada payudara wanita
postmenopause.
Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti.
Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas
estrogen
Anatomi
Payudara normal mengandung jaringan kelenjar,
duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh
darah, saraf dan pembuluh limfe.
Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar yang
masing-masing mempunyai saluran ke papilla mamae,
yang disebut duktus lactiferous.
Di antara lobules tersebut ada jaringan ikat yang
disebut ligamentum Cooper yang memberi rangka
untuk payudara.
Payudara terletak pada hemithorak kanan dan kiri
dengan batas-batas yang tampak:
Batas superior : Costa 2
Batas inferior : Costa 6
Batas medial : Parasternalis
Batas Lateral : Linea axillaris anterior
Anatomi
Fisiologi
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang
dipengaruhi oleh hormon masa menopause.

Perubahan pertama

Terjadi mulai dari masa hidup anak melalui


masa pubertas, masa fertilitas, masa
klimacterium, sampai

Perubahan kedua

Terjadi perubahan yang sesuai dengan siklus


menstruasi, sekitar hari ke delapan
menstruasi,
payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari
sebelum menstruasi terjadi pembesaran maksimal
bahkan dapat timbul benjolan yang nyeri dan tidak
rata.

Perubahan ketiga

Terjadi sewaktu hamil dan menyusui, pada waktu


kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel
duktus lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan
tumbuh duktus baru.
Definisi
Fibroadenoma merupaka tumor jinak pada payudara
yang paling umum ditemukan.
Fibroadenoma terbentuk dari sel-sel epitel dan
jaringan ikat dimana komponen epitelnya
menunjukkan tanda-tanda aberasi yang sama dengan
komponen epitel normal
Etiologi
Penyebab FAM belum pasti namun belakangan ini
dihubungkan dengan aktivitas hormon esterogen
FAM membesar pada saat menstruasi atau pada saat
hamil
Epidemiologi
FAM sering terjadi pada usia muda, umumnya pada
usia 15-25 tahun dan jarang terjadi pada usia diatas 50
tahun.
Patofisiologi
Sel stroma neoplastik

Faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel

Peningkatan mutlak aktivitas estrogen

Terjadi proliferasi duktus


Fibroadenoma dapat menghilang secara spontan tiap
tahunnya dan kebanyakan perkembangan
fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2-3
cm. fibroadenoma hampir tidak pernah berkembang
menjadi ganas
Klasifikasi
FAM di bedakan menjadi 3 macam :
1. common FAM
2. giant FAM ( umumnya uk > 5 cm)
3. juvenile FAM pada remaja
Faktor predisposisi
Usia : < 30 tahun
Jenis kelamin
Geografi
Pekerjaan
Hereditas
Diet
Stress
Lesi prekanker
Gejala dan Tanda
Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna
putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan
ikat berwarna putih, kenyal
Ada bagian yang menonjol ke permukaan
Ada penekanan pada jaringan sekitar
Ada batas yang tegas
Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul
Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma )
Memiliki kapsul dan soliter
Benjolan dapat digerakkan
Pertumbuhannya lambat
Mudah diangkat dengan lokal surgery
Diagnosis
1. Diagnosis klinis
Anamnesis
Pemeriksaan fisis:
SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri)
Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah
mendeteksi dini apabila terdapat benjolan
terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat
menurunkan angka kematian.
Wanita premenopause (belum memasuki masa
menopause) sebaiknya melakukan SADARI setiap
bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya
selesai.
Cara melakukan SADARI adalah

1. Wanita sebaiknya melakukan


SADARI pada posisi duduk atau
berdiri menghadap cermin.
2. Angkat lengannya lurus
melewati kepala atau lakukan
gerakan bertolak pinggang
untuk mengkontraksikan otot
pektoralis (otot dada) untuk
memperjelas kerutan pada kulit
payudara.
3. Sembari duduk / berdiri,
rabalah payudara dengan
tangan sebelahnya.

4. Selanjutnya sembari tidur,


dan kembali meraba
payudara dan ketiak.

5. Terakhir tekan puting


untuk melihat apakah ada
cairan.
2. Histopatologi
Ciri mikroskopisnya yaitu tampak:
Sel tumor dengan proliferasi sel epitel dengan inti
bulat
Bisa membentuk struktur tubulus atau celah / slit
Membentuk struktur tubulus tipe perikanalikuli
Membentuk struktur celah, tipe intrakanalikuli
Pada lapang pandang lain, tampak proliferasi stroma
fibromyxoid dengan sel2 stellate.
3. Pemeriksaan Radiologi
a. Mammografi = tampak massa yang berbentuk bulat
dan berbatas tegas, jika terjadi kalsifikasi maka akan
tampak gambaran popcorn appearence
b.Ultrasonografi
Fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk
bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar
dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya.
Internal echogenicnya homogen dan ditemukan
gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic
c. Magnetic Resonances Imaging
Fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau oval
yang rata
Fibroadenoma digambarkan sebagai lesi yang
hypointense atau isointense
Diagnosis Banding
Cystosarcoma phyllodes;
Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan
berasal dari stroma intralobulus. T
Tumor ini berdiameter kecil, sekitar 3-4 cm
Tumor ini kebanyakan ditemukan pada usia 45 tahun
Gambaran USG Cystosarcoma Phylloides. Lesi hypoechoic tampak besar ,
berlobulasi dengan echo-internal inhomogen, sering ampak struktur anechoic
yang menandakan adanya proses degeneresi kistik.
Kista payudara
Kista payudara dapat berasal dari adenosis ketika lamina
duktus dan acini mengalami dilatasi dan dibatasi oleh
jaringan epitel.
Gambaran mammografinya berupa massa bulat atau
oval yang berbatas tegas
Gambaran Mamografi Kista Payudara. Tampak massa bulat atau oval dengan
densitas yang lebih terang dibandingkan dengan parenkim payudara
Papilloma
Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan
tumbuh di bawah mammae
Papilloma memberikan gejala berupa sekresi cairan
serous dan berdarah
Mamografi Papilloma. Tampak gambaran heterogen dari payudara dengan
kalsifikasi yang menyebar tanpa gambaran massa
Penatalaksanaan
Operasi eksisi; merupakan satu-satunya pengobatan
untuk fibroadenoma.
Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk
memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari
bekas luka.
Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran
dan lokasi dari lesi di payudara.
Terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan, yaitu :
1. Radial Incision;
2. Circumareolar Incision; digunakan untuk fibroadenoma
yang tunggal dan kecil serta lokasinya sekitar 2 cm batas
aerola
3.Curve/Semicircular Incision; digunakan untuk
mengangkat tumor yang besar dan berada di daerah di
lateral payudara
Prognosis
Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun
penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk
menderita kanker payudara. Bagian yang tidak
diangkat harus diperiksa secara teratur
Kesimpulan
Fibroadenoma terbentuk dari sel sel epitel dan
jaringan ikat, dimana komponen epitelnya
menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama dengan
komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum
diketahui secara pasti. Namun diperkirakan berkaitan
dengan aktivitas estrogen.
Untuk menegakkan diagnosis, kita dapat melakukan
beberapa pemeriksaan, dimulai dari gejala klinis,
pemeriksaan fisik, sampai dengan pemeriksaan
penunjang seperti mammografi, USG, dan MRI.
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan
untuk fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal
ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan
untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi
dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di
payudara. Terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan,
yaitu Radial Incision, Circumaleolar Incision, dan
Semicircular Incision.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai