Anda di halaman 1dari 33

Fibroadenoma

IKLAN1
Fibroadenoma

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di
bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara
membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka
beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah
kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma
mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari
jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga
tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat
atauoval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita
gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile,
olehsebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.

Di bawah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang fibroadenoma mammae.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari fibriodenoma

2. agar mahasiswa dapat mengetahui penyebab fibriodenoma

3. agar mahasisiwa dapat mengetahui gejala fibriodenoma

4. agar mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaaan payudara sendiri

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. FIBROADENOMA
1. Definisi

Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari
jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali
ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering
terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.

Secara histologi:

- intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur


dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.

- pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau


kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Tumor ini dibatasi
letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.

Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile,
dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja.

2. Etiologi dan Epidemiologi

Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebabsesungguhnya dari
fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruhhormonal sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dari fibroadenomamammae, hal ini diketahui karena ukuran
fibroadenoma dapat berubah padasiklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat
bahwa tumor iniadalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama
sekalitidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.Fibroadenoma mammae biasanya terjadi
pada wanita usia muda, yaitupada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan
laporan dari NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita
dengan usia21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan
prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkanlaporan dari
Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanitadengan umur antara 15
dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)wanita mengalami fibroadenoma dalam
hidupnya. Namun, kejadianfibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih
tua atau bahkansetelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil
disbanding pada usia muda.

2. Penyebab

Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan
meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen
meningkat Fibroadeno mamammae dibedakan menjadi 3 macam:

• Common Fibroadenoma

• Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.

• Juvenile fibroadenoma pada remaja.


3. Gejala

Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran
dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh
kenyal seperti karet

Benjolan mudah digerakkan, batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri)

Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yan gkuat yang ditemukan didalam
tulang rawan, urat daging dan kulit).

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara
kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri
dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan
dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.

2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan
kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk
menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur
payudara, terutama pada payudara bagian bawah.

3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu
dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.

4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara
kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling
payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu.
Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang
sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya
dengan tangan kiri.Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.

5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.

6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri
ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan
posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan

7. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu
kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari
tangan kiri.

Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan
basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

1. Patologi
- Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.

- Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma
fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).

1. Penegakan Diagnosa

Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan
pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau
ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa
terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel
biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum
yang kecil dan panjang untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.

Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis,
ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap
benjolan payudara ini harus mempertimbangkan:

Umur:

¬ Karsinoma: umumnya menyerang pada usia menjelang menopause

¬ Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun

1. TREATMENT/PENGOBATAN

Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:

Ukuran•

Terdapat rasa nyeri atau tidak•

Usia pasien•

Hasil biopsyTerapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan•

Operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi
ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan
luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.

Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan
pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja.
Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi
pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman
pada pasien maka diperlukan pengangkatan.
B. CYSTOSARCOMA PHYILODES

1. Definisi

Tumor filodes di payudara, merupakan tumor yang jarang terjadi dibandingkan dengan
fibroadenoma bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma.

Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat
menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat
dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi
kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.

Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang
sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak). Beberapa benbentuk lobus dan
kistik karena on gross section they exhibit leaflike clefts and slits, they have been designated
phyllodes (greek for “leaflike”) tumors

Tumor ini disebut sistosarkoma filodes, sebuah nama yang diperolehnya lebih dari 150 tahun
yang lalu, yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Johannes Muller pada
tahun 1838. Nama itu jelas salah, karena di dalamnya tidak ditemukan kista (gelembung yang
mengandung cairan) dan juga bukan suatu sarkoma (keganasan). Meskipndemikian, memang
benar bahwa strukturnya berbentuk daun (phyllon = daun). Masalahnya, tumor paydara ini
biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas antara jinak dan ganas dan
terkadang ganas. Untuk pemeriksaan ini seluruh tumor diperlukan, karena di berbagai tempat
pada bengkak tersebut, dapat terletak berbagai macam jaringan. Jadi, hanya dapat diatasi
dengan membuang seluruh tumor.

2. Gambaran klinik

Tumor ini bentuknya bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan dapat digerakkan
(mobil). Konsistensi tumor filodes ini ada bagian yang kistik dan padat seperti karet, tidak
melekat pada kulit dan oto pectoralis serta permukaan kulit yang tegang dan mengkilat.

3. Etiologi

Tumor ini bias berasal dari fibroadenoma selular yang telah ada dan sekarang telah
mengandung satu atau lebih komponen asal measenkima. Diferensiasi dari fibroadenoma
didasarkan atas lebih besarnya derajat selularitas stroma, pleomorfisme selular, inti
hiperkromatikdan gambaran mitosis dalam jumlah yang bermakna. Protrusio khas massa
polopoid stroma hiperplastik ke dalam kanalikuli yang tertekan menghasilkan penampilan
seperti daun yang menggambarkan istilah filodes.

4. Tata Laksana

Lesi yang menempati sebagian besar payudara terbaik ditata laksan dengan mastektomi total.
Karena kelenjar limfe jarang terlibat, maka tidak perlu dilakukan pengangkatan kelenjar
limfe. Lesi kecil dapat ditata laksana dengan eksisi lokal. Tindakan lebih radikal tidak
dibenarkan, karena neoplasma ini bersifat sebagai sarkoma jaringan lunak ringan ketimbang
suatu karsinoma yang berasal dari kelenjar.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa fibroadenoma dan cyctosarcoma phyilodes
merupakan penyakit yang mengenai payudara wanita.

3.2 Saran – saran

Bagi para remaja agar dapat melakukan deteksi dini dengan cara melakukan payudara sendiri

IKLAN3

Selanjutnya klik disini: makalah asuhan kebidanan: Fibroadenoma


dapatkan kti skripsi kesehatan KLIK DISINI

http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.co.id/2010/11/fibroadenoma.html

A. Definisi
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini
terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Secara histology : intracanalicular
fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari
pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel. Pericanalicular
fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang
dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan.
Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.
Fibro adenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon estrogen.
Fibro adenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam:
1. Common Fibroadenoma
2. Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm
3. Juvenile fibroadenoma pada remaja
Juvenile fibroadenoma adalah sejenis tumor jinak yang tumbuh pada saat berkembangnya
payudara normal ke arah yang salah. Fibroadenomas memiliki ciri keras, bulat, dan gampang
dirasakan. Meskipun, tumor ini dapat menjadi sebesar 8 – 9 cm, biasanya tidak menimbulkan
rasa sakit.

B. Etiologi dan Epidemiologi


Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya dari
fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae. Hal ini diketahui karena ukuran
fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat
bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama
sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar
remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute,
fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi
pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma
terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)
wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat
terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya
dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda.

C. Gejala
1. Pada stadium dini; tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak nyeri, aktivitas normal.
Tanda yang mungkin ada teraba benjolan kecil di payudara. Pada saat disentuh kenyal seperti
karet.
2. Bila penyakit berlanjut; terasa benjolan, bentuk dan ukuran payudara berubah, luka/eksim
pada payudara yang sudah lama dan tidak sembuh pengobatan, keluar darah/nanah/cairan dari
puting atau ASI walupun tidak menyusui.
3. Puting susu tertarik ke dalam.
4. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
Kanker dapat diawali dari sel-sel yang belum membentuk benjolan. Ketika kanker
berkembang, tumor akan tumbuh dan benjolan dapat dirasakan lebih jelas hanya dengan
pemeriksaan manual yang dilakukan dokter. Selain itu, kelenjar getah bening bisa membesar
yang menandakan sel kanker telah menyebar.

D. Patologi
Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.
Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma
fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).

E. Penegakan Diagnosa
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik (phisycal
examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration
Cytology (FNAC).
a. Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada
daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau
keras,dll.
b. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna
untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita
usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini
karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila
menggunakan mammography.
c. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap
berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.
Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil
pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut :
1. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari
epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
2. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular
(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)
3. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform

F. Treatment
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy

Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor
tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan
merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang
nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI


Nn. T USIA 19 TAHUN DENGAN FIBROMA ADENOMA MAMMAE
DI RS KASIH IBU
Jl. Gampingan Baru No. 105, Bantul, Yogyakarta

No. Register : 101010


Tanggal pengkajian : 26 Mei 2011
Pukul : 17.00 WIB
Oleh : Bidan Dina
PENGKAJIAN DATA
Biodata / Identitas
1. Nama : Nn. T
2. Umur : 19 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Jawa Indonesia
5. Pendidikan : Kuliah
6. Pekerjaan : -
7. Alamat : Jln. Gunung Pring No. 415, RT 05/RW 01 Krapyak Yogyakarta
8. No. Telp : 085643xxxxxx

Identitas Orangtua Ibu Ayah


9. Nama : Ny. J Tn. N
10. Umur : 43 tahun 46 tahun
11. Agama : Islam Islam
12. Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
13. Pendidikan : D3 D3
14. Pekerjaan : IRT Wiraswasta
15. Alamat : Jln. Gunung Pring No. 415, RT 05/RW 01 Krapyak Yogyakarta
16. No. Telp : 081234567xxx 081234566xxx

DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama
Nn. T mengatakan bahwa terdapat benjolan kenyal seperti karet pada payudara kanannya.
Benjolan tersebut sudah ada semenjak 1 tahun lalu, tetapi ukurannya belum sebesar sekarang.
Nn. T juga mengatakan benjolan tersebut tidak terasa nyeri ataupun sakit. Nn. T merasa malu
untuk memeriksakannya dan cemas, apalagi sekarang ukurannya sekarang sudah sebesar bola
pingpong.

2. Riwayat Perkawinan
Nn. T mengatakan belum menikah dan belum pernah melakukan hubungan seksual

3. Riwayat menstruasi
Nn. T mengatakan menarche usia 13 tahun, siklus menstruasi 30 hari selama 5-6 hari, ganti
pembalut 2-3x sehari. Tidak ada dismenore dan flour albus.

4. Riwayat kontrasepsi
Nn. T belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun

5. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi,
DM, jantung, TBC.

b. Penyakit yang pernah/ sedang di derita keluarga


Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang pernah dan sedang menderita penyakit berat
seperti hipertensi, DM, jantung, TBC, kanker, kista ataupun tumor.

c. Riwayat penyakit ginekologi


Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginekologi sebelumnnya.

d. Riwayat penyakit sekarang


Ibu mengatakan keanehan yang ada pada alat kelaminnya tersebut adalah suatu penyakit
meskipun ibu tidak tahu persis itu penyakit apa.

6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a. Pola nutrisi makan minum
Frekuensi 3 kali sehari 7 – 9 kali sehari
Macam nasi, sayur dan lauk air putih, dan teh
Jumlah 1 porsi habis 1 gelas habis
Keluhan tidak ada tidak ada

b. Pola eliminasi BAB BAK


Frekuensi 1 kali sehari 10-12 kali sehari
Warna kuning kuning jernih
Bau khas khas
Konsistensi lunak encer
Keluhan tidak ada tidak ada

c. Pola aktivitas
Nn. T mengatakan kegiatan sehari-harinya adalah kuliah dari hari Senin sampai Jumat dari
pukul 07.00 – 17.00. Pada hari libur hanya di rumah bersama keluarga.
Istirahat/ tidur: hampir tidak pernah, malam ± 6-7 jam
7. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : tidak pernah
Minum jamu-jamu : tidak ada
Minum-minuman keras : tidak pernah
Makanan/minuman pantangan : tidak ada
Hewan peliharaan : tidak punya

8. Personal hygiene
Kebiasaan mandi : 2 kali perhari
Kebiasaan keramas : 3 kali / minggu
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : saat mandi, setelah BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam : setiap habis mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan : katun

9. Keadaan psiko social spiritual


a. Pengetahuan pasien tentang gangguan/ penyakit yang diderita saat ini
Nn.T merasa malu, takut, cemas dan khawatir akan penyakitnya ini
b. Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi
Menurut Nn. T, apa yang dialaminya sekarang ini merupakan hal yang tidak wajar dan
membutuhkan penanganan segera.
c. Dukungan keluarga
Nn. T mengatakan yang mengetahui tentang penyakitnya ini hanya ibu dan ayahnya saja
karena dia merasa malu. Nn. T mengatakan kedua orangtuanya mendukung Nn. T untuk
berobat. Ibu mengantar Nn. T berobat.
d. Ketaatan beribadah
Nn. T mengatakan belum melaksanakan sholat 5 waktu dengan rutin. Nn. T menggunakan
pakaian yang kurang menutup aurat.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Nn. T nampak sangat cemas kesadaran : composmenthis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 kali permenit
Pernafasan : 21 kali permenit
Suhu : 37 0C
c. TB : 165 cm
BB : 50 kg
d. Kepala : rambut hitam, tidak rontok dan bersih
e. Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
f. Mulut : bibir merah muda, tidak kering
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
h. Payudara : pada payudara kanan teraba benjolan sebesar bola ping pong, konsistensi
kenyal seperti karet. Benjolan masih jelas batasnya.
i. Abdomen : tidak teraba massa, tidak ada pembesaran perut, tidak nyeri.
j. Ekstermitas
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patella : kanan dan kiri positif
k. Genetalia luar
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar bartholini: tidak ada
Pengeluaran : tidaka ada
l. Anus : tidak ada hemoroid

2. Pemeriksaan dalam/ginekologis
Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

ASSESSMENT
Nn. T usia 19 tahun kemungkinan Fibro adenoma mammae, dengan masalah :
a. Merasa cemas
b. Merasa takut
c. Merasa malu dengan orang-orang disekitarnya
d. Butuh dukungan bahwa penyakitnya bisa disembuhkan

PLANNING tanggal : 26 Mei 2011 pukul : 17.00 WIB


1. Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien bahwa kemungkinan Nn.
T menderita Fibro Adenoma Mammae. Fibro Adenoma Mammae adalah tumor jinak pada
payudara yang paling sering terjadi pada wanita.
Nn. T mengerti tentang keadaannya.
2. Memberikan dukungan kepada ibu untuk mengurangi rasa cemasnya, dan mendukung
pasien untuk tetap berusaha dan berdoa agar diberi kesembuhan.
Nn. T mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan .
3. Menyarankan kepada ibu untuk lebih taat dalam beribadah, mohon kesembuhan kepada
Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT akan senantiasa memberikan kesembuhan bagi
hamba-Nya yang selalu taat beribadah.
Nn. T mengerti dan mengatakan akan selalu berdoa kepada Allah SWT demi
kesembuhannya.
4. Memberi dukungan pada pasien untuk tetap semangat dan tidak perlu malu dalam berobat
demi kesembuhan yang maksimal.
Nn. T mengerti akan penjelasan bidan dan merasa lebih tenang.
5. Memberitahukan Nn. T bahwa nanti akan dilakukan pemeriksaan penunjang oleh dokter.
Pemeriksaannya berupa pemeriksaan ultrasound untuk memastikan betul bahwa itu adalah
tumor payudara dan melihat seberapa batasnya.
Nn. T mengerti dan bersedia melakukannya.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan.
Sudah dilakukan.
7. Membuat surat rujukan kepada dokter spesialis untuk melakukan pengobatan.
Sudah dilakukan.
Yogyakarta, 5 Mei 2011
(ttd)

Bidan Dina
KASUS
Nn. T usia 19 tahun datang ke RS bersama dengan ibunya untuk memeriksakan keadaannya.
Nn. T mengatakan bahwa terdapat benjolan kenyal seperti karet pada payudara kanannya.
Benjolan tersebut sudah ada semenjak 1 tahun lalu, tetapi ukurannya belum sebesar sekarang.
Nn. T juga mengatakan benjolan tersebut tidak terasa nyeri ataupun sakit. Nn. T merasa malu
untuk memeriksakannya dan cemas, apalagi sekarang ukurannya sekarang sudah sebesar bola
pingpong. Nn. T juga mengatakan bahwa ia belum menikah dan belum pernah melakukan
hubungan seksual.
http://ijammeru.blogspot.co.id/2011/06/makalah-mata-kuliah-askeb-iv-b-fibro.html

Dosen Pembimbing : Siti Arifah, S.SIT

Disusun oleh :
• Ruly Catur Wulandari 090105180
• Arum Ismawati 090105181
• Eka Putri Setyaningrum 090105182
• Fatika Ikhtariyani 090105183
• Tri Wahyuni 090105184
• Dian Permatasari 090105185
• Atik Maria H.P 090105186
• Sabrina Wulandari 090105187

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH


YOGYAKARTA
2011

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Gangguan perdarahan di luar dan di dalam siklus menstruasi “
Amenorhea “
Makalah ini diselesaikan karena bantuan beberapa pihak,maka kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Siti Arifah ,S.SiT selaku pembimbing.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari harapan sempurna untuk itu
penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini dan
semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat orang-orang yang berkecimpung di dunia
kesehatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, Mei 2011

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di
bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat
kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa
tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari
fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak
yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim)
danjaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor
campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atauoval, bertekstur kenyal atau padat,
dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini
terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, olehsebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.
Di bawah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang fibroadenoma mammae.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud Fibroadenoma mammae (FAM) ?
2. Penyebab Fibroadenoma mammae (FAM) ?
3. Tanda dan gejala Fibroadenoma mammae (FAM) ?
4. Bagaimana terapi dan pengobatan Fibroadenoma mammae (FAM) ?

I. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Fibroadenoma mammae (FAM) dapat terjadi pada perempuan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang gangguan yang terjadi karena gangguan Fibroadenoma
mammae (FAM)
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Fibroadenoma mammae (FAM)
II. Manfaat
1. memberikan penjelasan pada masyarakat khususnya perempuan dalam masa reproduktif
menegenai hal hal yang terjadi bila mengalami Fibroadenoma mammae (FAM)
2. mendeteksi secara dini yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perempuan apabila
terkena Fibroadenoma mammae (FAM)

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. FIBROADENOMA

1. Definisi
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan
kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada
remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita.
Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.
Secara histologi:
- intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk
dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.
- pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista
yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Tumor ini dibatasi letaknya
dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.
Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile, dan
tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja.

2. Etiologi dan Epidemiologi

penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena
ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu di ingat
bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali
tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita
usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari
NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia21-25 tahun,
kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita
terkena fibroadenoma. Sedangkanlaporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma
terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)wanita
mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadianfibroadenoma dapat terjadi pula wanita
dengan usia yang lebih tua atau bahkansetelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang
lebih kecil disbanding pada usia muda.

3. Penyebab
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan
meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.
Fibroadeno mamammae dibedakan menjadi 3 macam:
• Common Fibroadenoma
• Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
• Juvenile fibroadenoma pada remaja.
4. Gejala
Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan
tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal
seperti karet
Benjolan mudah digerakkan, batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri)
Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yan gkuat yang ditemukan didalam tulang
rawan, urat daging dan kulit).

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)


1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan
kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan
perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu.
Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua
tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan
perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada
payudara bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan
sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri.
Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai
dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan,
rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan
dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.Perhatikan juga
daerah antara kedua payudara dan ketiak.
5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan
hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke
atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini,
payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan
7. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan
dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah
tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

5. Patologi
- Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.
- Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang
khas (intracanalicular f.
6. Penegakan Diagnosa
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan
pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound
pada mammae apabila diperlukan, Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap
fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat
dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang
untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.
Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis, ultrasonografi dan
pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini
harus mempertimbangkan:
Umur: 
¬ Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun
TREATMENT/PENGOBATAN
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
• Ukuran
• Terdapat rasa nyeri atau tidak
• Usia pasien

Hasil biopsy Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan Operasi pengangkatan
tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan
merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti
akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan
mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus
memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi
tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan
pengangkatan.
BAB III
KASUS

Ibu Kayama umur 25 tahun datang ke BPS Kaory bersama suaminya. Ibu kayama mengeluh sudah 3
bulan terakhir ini merasakan adanya perubahan pada payudaranya yang sebelah kanan, Ibu kayama
merasa ada benjolan di payudaranya disebelah kanan. ibu merasa takut dan tidak nyaman akan
kondisinya saat ini. Setelah di periksa keadaan fisiknya normal yaitu
Tekanan darah : 120/90mmHg
Nadi : 84 kali permenit
Pernafasan : 20 kali permenit
Suhu : 37 0C
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Dari kasus diatas, tentu saja kita tidak dapat langsung mendiagnosa bahwa klien menderita suatu
penyakit apa, namun harus diketahui bahwa keluhan – keluhan yang dialami oleh klien merupakan
suatu hal yang sangat menggangu aktifitas klien, bahkan dapat menimbulkan ketidaknyaman
sehingga klien tidak tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Apalagi pada
keluhan didapatkan bahwa selama 3 bulan Ibu merasakan payudaranya membesar sebelah kanan
dan teraba benjolan, akibatnya ibu merasa tidak nyaman karena ibu merasa takut akan penyakitnya.
Oleh karena itu, kita sebagai bidan harus mampu melakukan keputusan segera yaitu dengan
melakukan rujukan pada dokter yang lebih berwenang dalam menangani klien sehingga keluhan-
keluhan yang dirasakan klien dapat segera disembuhkan.
BAB V
PENUTUP

I. KESIMPULAN
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan
kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada
remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita.
Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Fibroadenoma yang sering
ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran
diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja.

II. SARAN

1. Setiap perempuan hendaknya waspada terhadap gejala yang menunjukkan adanya


fibroadenoma .
2. Bagi para perempuan agar dapat melakukan deteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI).
3. Hendaknya bidan memberikan penyuluhan pada tiap perempuan mengenai fibroadenoma.

DAFTAR PUSTAKA

http://nenkeliezbid.blogspot.com/2010/04/siklus-haid.html
http://akd3b.wordpress.com/2010/06/18/poliminorea/
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-nurmasadah-5571-3-babii.pdf
Manuaba,Chandranita,dkk.2008.Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial
Untuk Profesi Bidan.Jakarta : ECG

Badziat,Ali.2003.Endokrinologi Ginekologi.Jakarta : Media Aesculapius Buku Panduan Praktikum


Kesehatan Reproduksi

http://ijammeru.blogspot.co.id/2011/06/asuhan-kebidanan-iv-b-patologi-ii.html

Minggu, 07 Juni 2009

presentasi kasus fibroadenoma mammae

ILUSTRASI KASUS
Tanggal masuk : 22 – 05 - 2009
Waktu pemeriksaan : 25 – 05 - 2009
Ruang : Teratai
Nomer status : 760578
I. IDENTITAS PASIEN
Nama :***********
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : **************
Status : Belum Menikah
II. ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Keluhan utama : Terdapat benjolan di payudara kiri
Keluhan tambahan : -
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke poliklinik bedah umum RSMS dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri
sejak 2 bulan yang lalu. Diameter benjolan kurang dari 3 cm, permukaan rata, batas tegas,
konsistensi kenyal, tidak nyeri tekan, warna sama dengan kulit sekitar dan mobil.
Pasien tidak mengeluh demam, tidak mengalami sakit kepala, tidak mengalami muntah- muntah,
tidak ada gangguan penglihatan, tidak mengalami gangguan pendengaran dan tidak ada gangguan
pembauan. Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan batuk-batuk dan sesak napas. Pasien juga
tidak memiliki keluhan perut sebah, mual ataupun mutah. Pasien bekerja sebagai pelajar/mahasiswi,
tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak memakai gigi palsu, tidak punya kebiasaan minum alkohol.
Lingkungan rumah pasien juga tidak terpapar debu atau bahan kimia industri.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Pasien mengaku ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang serupa.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kuantitatif : GCS : E4M6V5
Vital sign TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,2 oC (aksila)
Orientasi Waktu : Baik
Tempat : Baik
Orang : Baik
Kepala dan Leher
Kepala : Bentuk mesocephal, rambut panjang warna hitam, distribusi merata, tidak ada
tanda trauma
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek cahaya +/+, pupil isokor
diameter 3 mm / 3 mm
Hidung : Fungsi hidung baik, tidak ada discharge, tidak ada deviasi septum nasi
Telinga : Tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada discharge
Leher : Tidak ada deviasi trakea, tidak terdapat benjolan di kanan kiri leher
Thorak
Paru
Inspeksi : Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang tertinggal
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : SD Vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS V 2 jari medial LMC
sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas kanan atas : ICS II LPS dextra
Batas kanan bawah : ICS IV LPS dextra
Batas kiri atas : ICS II LPS sinistra
Batas kiri bawah : ICS V LMC sinistra
Auskultasi : S1>S2 regular-regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Palpasi : supel, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Extremitas
Tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada sianosis, akral hangat.
B. Status localis
Regio regio mamae sinistra
Inspeksi : Terlihat benjolan, warna sama dengan warna kulit sekitar
Palpasi : Teraba masa diameter sebesar 3 cm, padat, kenyal, mudah digerakkan, tidak nyeri tekan
2. RESUME
a. Anamnesis
Berdasarkan anamnesis kita dapat mempelajari tumor doubling time dari tumor mammae dengan
menggunakan rumus :
Lama (Bulan) x 30 hari
Pembesaran
Pada kasus ini lamanya tumor adalah sekitar 2 bulan. Pembesarannya kira-kira 2-3 cm, jadi tumor
duobling timenya adalah:
2 bulan x 30 hari = 20
3
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang
Vital sign TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,7° C
Rr : 24 x/menit
Status generalis : Dalam Batas Normal
Status localis : Regio Mammae Sinistra
Inspeksi : Terlihat benjolan, warna sama dengan warna kulit sekitar
Palpasi : Teraba masa diameter sebesar 3 cm, padat, kenyal, mudah digerakkan, tidak nyeri tekan
3. DIAGNOSIS KLINIS ONKOLOGI
Tumor mammae sinistra curiga jinak suspek fibroadinoma mammae
4. DIAGNOSIS BANDING
• Kelainan fibrokistik
• Papiloma intraduktal
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DISARANKAN
a. Foto thorax AP
b. Biopsi jarum halus (histopatologi)
VIII. DIAGNOSIS KERJA
Bila Ada Hasil PA
IX. TINDAKAN DAN TERAPI
Melalui pembedahan pengangkatan tumor eksisi biopsi
X. PROGNOSIS
Dubia Ad bonam

FIBROADINOMA MAMMAE
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. LATAR BELAKANG
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang berbatas tegas dengan konsistensi padat kenyal.1
Fibroadinoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi
payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal.2
Penanganan fibroadinoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor. Spesimen diperiksa
untuk menyingkirkan diagnosa keganasan. Sistosarkoma filodes merupakan salah satu tipe dari
fibroadinoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna.1

BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Fibroadinoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi
payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya
neoplasma tampil sebagai massa payudara mobil, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet
berukuran 1-4cm. Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm
dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral.
Pertumbuhan bisa jelas selama kehamilan atau laktasi. Terapi dengan biopsi eksisi dan harus
dinasehatkan karena jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari tumor
mammae apapun tepinya tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah
muda dan homogen secara makroskopik. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang
mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang
jelas dari kelenjar matang tak teratur yang dikemas padat dan epitel sekresi.2
Fibroadenoma mammae yang dikeluarkan selama laktasi cukup selular dan telah dikelirukan pada
potongan beku dengan adenokarsinoma berdiferensiasi baik. Ahli patologi yang memeriksa suatu
fibroadinoma yang dikeluarkan selama kehamilan harus selalu di informasikan bahwa lesi berasal
dari payudara laktasi.2

2.2. ETIOLOGI DAN PREDISPOSISI


Merupakan penyakit payudara tersering kedua yang menyebabkan benjolan di payudara. Tersering
pada usia antara 20-35 tahun, fibroadenoma mammae jarang terdapat pada pada wanita setelah
menopause. Lesi-lesi ini dapat tumbuh lambat selama kehamilan.3

2.3. PATOGENESIS
Belum ada patogenesis yang pasti dari fibroadinoma tetapi dapat dikaitkan dengan rangsangan
hormon estrogen yang tinggi. Pada masa adolesens, fibroadinoma mammae bisa terdapat dalam
ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang
menopause, saat rangsang estrogen yang tinggi.4

2.4. DIAGNOSIS
Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Pada
10-15% kasus, fibroadinoma mammae bersifat majemuk. Tumornya bersifat keras, kenyal, dan tidak
nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan bahwa ia mudah berlari-lari. Pemikiran
kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadinoma dengan kanker. Diperlukan eksisi
tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus. Resiko utama adalah, bila
fibroadinoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan.
Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi fibroadinoma, dan pula sangat
jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar
karena kanker in situ). Karena resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya
kanker pada fibroadinoma menjadi lebih sedikit, dari pada tidak adanya fibroadinoma.3

2.5. PENATALAKSANAAN DAN PROGNOSIS


Terapi fibroadinoma mammae adalah eksisi dengan anastesi lokal. Bila penderita muda, dan lesi
kecil, diagnosa dapat ditegakkan dengan aspirasi jarum halus, bila penderita tidak menginginkan
biopsi dengan eksisi. (samapai kini belum ada publikasi ilmiah tentang penyelidikan terhadap
fibroadinoma, yang tetap dibiarkantanpa tindakan, hal ini harus diberitahukan kepada penderita
yang menolak pembedahan).3
Fibroadinoma yang lebih besar (lebih dari 2 cm) harusdiangkat, karena dapat menyebabkan nyeri,
dan dapat bertumbuh terus.3 Prognosis dari fibroadinoma mammae adalah baik, bila diangkat
dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisi dari hasil operasi dapat kambuh kembali.3

DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson Silvia, McCarty Lorraine, et al. Patofisiologi. Edisi VI. Jakarta. Penerbit buku kedokteran
EGC. 2006; p. 1302.
2. Sabiston C David jr. Buku Ajar Bedah. Edisi II. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC. 1995; p. 383-
384.
3. Schorock Theodore R. Ilmu Bedah (handbook of surgery). Edisi VII. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC. 1991;p. 184.
4. De Jong Wim, Sjamsuhidajat R, Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC. 2005;p. 392.

http://budikikiw.blogspot.co.id/2009/06/presentasi-kasus-fibroadenoma-mammae.html

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkah rahmatNya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “asuhan kebidanan pada ibu dengan
gangguan sistem reproduksi Fibrioadenoma” untuk memenuhi tugas Askeb Patologi tepat
pada waktunya.

Pada kesempatan ini, kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Rachmawati Ika, S.ST, M.Kes,, selaku dosen pengajar
mata kuliah akeb patologi
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka penulis selalu
membuka diri untuk menerima berbagai kritik dan saran sehingga makalah ini kelak menjadi
lebih sempurna dan bermanfaat.

Surabaya, Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi .............................................................................................................................3
2.2 Etiologi ..........................................................................................4
2.3 Epidemiologi ....................................................................................................................5
2.4 patofisiologi ......................................................................................................................5
2.5 Klasifikasi..........................................................................................................................6
2.6 Gambaran klinis .............................................................................6
2.5 Diagnosa ...........................................................................................................................6
2.6 Pencegahan dan deteksi dini..............................................................................................7
BAB III TINJAUAN KASUS ...........................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang


Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan
usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor
payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang
mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan
adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut
berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di
payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut
dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri.
Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul
sehingga dapat bergerak, oleh sebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.

1.2  Rumusan masalah


1.      Apa definisi dari Fibrioadenoma?
2.      Bagaimana Etiologi dari Fibrioadenoma?
3.      Bagaimana epidemiologi dari Fibrioadenoma?
4.      Bagaimana patofisiologi dari Fibrioadenoma?
5.      Bagaimana klasifikasi dari Fibrioadenoma?
6.      Bagaimana tanda dan gejala dari Fibrioadenoma?
7.      Bagaimana diagnose dari Fibrioadenoma?
8.      Bagaimana pencegahan dan deteksi dini dari Fibrioadenoma?

1.3  Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.      Agar mahasiswa mengetahui definisi dari Fibrioadenoma.
2.      Agar mahasiswa mengetahui etiologi dari Fibrioadenoma.
3.      Agar mahasiswa mengetahui epidemologi dari Fibrioadenoma.
4.      Agar mahasiswa mengetahui patofisiologi dari Fibrioadenoma.
5.      Agar mahsiswa mengetahui klasifikasi dari Fibrioadenoma.
6.      Agar mahasiswa mengetahui tanda dan gejala dari Fibrioadenoma.
7.      Agar mahasiswa mengetahui diagnosa dari Fibrioadenoma.
8.      Agar mahasiswa mengetahui pensegahan dan deteksi dini dari Fibrioadenoma.

1.4  Manfaat Penulisan


1.      Bagi penulis
Penulis mengharapkan makalah ini dapat memenuhi tugas dan menambah pengetahuan, serta
dapat lebih baik lagi dalam menyusun makalah selanjutnya.
2.      Bagi pembaca
Makalah ini dapat menjadi referensi dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
3.      Bagi institusi pendidikan
Makalah ini dapat menjadi sebagai bahan ajar atau menambah koleksi perpustakaan
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Fibroadenoma Mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur anatomis yang
disebabkan oleh tumbuhnya jaringan, atau neoplasma jinak yang terutama pada wanita muda
(R.Sjamsuhidajat, 1998 : 541)
FAM adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara dengan konsistensi padat, kenyal,
dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, yang mempunyai bentuk bulat atau lonjong, dan
berbatas tegas ( Soelarto R, 1995 : 355 ).
FAM adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi padat dan kenyal,
penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen diperiksa untuk mengetahui
adanya keganasan ( Sylvia A. Price, 1995 : 1141 )
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara.
Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel)
yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor),
tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya
nyeri, Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk
kapsul sehingga dapat bergerak, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.Banyak
terjadi pada wanita usia 20 – 25 tahun.
Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi
kelenjar dan stroma jaringan ikat. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara
yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.

Gambar 1.1. Fibroadenoma

2.2 Etiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya
dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran
fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat
bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama
sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.
1.      Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.
2.      Genetik : payudara
3.      Faktor-faktor predisposisi :
a. Usia : < 30 tahun
b. Jenis kelamin
c. Geografi
d. Pekerjaan
e. Hereditas
f. Diet
g. Stress
h. Lesi prekanker

2.3 Epidemologi
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia
sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute,
fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi
pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma
terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)
wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat
terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya
dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda.
2.4 Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa
reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan
setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam
mamary displasia.
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang
berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis
menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga
kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma
berdasarkan histologik yaitu :
1. Fibroadenoma Pericanaliculare,
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
2. Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-
panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat
menopause terjadi regresi.

2.4  Klasifikasi
Fibroadeno mammae dibedakan menjadi 3 macam:
1.      Common Fibroadenoma
2.      Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
3.      Juvenile fibroadenoma pada remaja.

2.5  Gambaran Klinis


Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang
tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal.
1.      Ada bagian yang menonjol ke permukaan
2.      Ada penekanan pada jaringan sekitar
3.      Ada batas yang tegas
4.      Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant Fibroadenoma)
5.      Memiliki kapsul dan soliter
6.      Benjolan dapat digerakkan
7.      Pertumbuhannya lambat
8.      Mudah diangkat dengan lokal surgery
9.      Putting susu tidak memperlihatkan ada perubahan

2.6  Diagnosis
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan
1.      Pemeriksaan fisik (phisycal examination),
2.      Mammography atau ultrasound,
3.      Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).
Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada
daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau
keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat
berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada
wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound,
hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila
menggunakan mammography. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma
dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari
alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil
pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut :
a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular
(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)
c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform
2.7 Pencegahan dan deteksi dini
1. Faktor-faktor resiko
2. Pemerikasaan payudara sendiri (SADARI), caranya yaitu:
a.       Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri
dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan
kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan
dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
b.      Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan
kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk
menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur
payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
c.       Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu
dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
d.      Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri.
Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling
payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu.
Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang
sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya
dengan tangan kiri.Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
e.       Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
f.       Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri
ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan
posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
g.      Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu
kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari
tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan
basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.
3. Pemeriksaan klinik
4. Mammografi
5. Melaporkan tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan
         Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy
Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor
tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan
merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang
nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan

http://sichesse.blogspot.co.id/2012/08/makalah-askeb-iv-fibroadenoma.html

Anda mungkin juga menyukai