Anda di halaman 1dari 43

PENYAKIT DAN KELAINAN

PADA PAYUDARA

PERTEMUAN 10 GYNEKOLOGI
DETEKSI DINI SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara yang efektif untuk
mendeteksi sedini mungkin. Para wanita disarankan untuk melakukannya sendiri
karena mereka sendiri yang benar-benar mengenal struktur payudara normalnya.
Oleh karena itu jika ada benjolan atau ada hal normal lainnya, maka mereka akan
langsung menyadarinya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala
setiap bulan agar benjolan dapat ditemukan pada stadium dini dan dapat dilakukan
tindakan yang cepat apabila ditemukan benjolan maupun kelainan lainnya pada
payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita setelah
berusia 20 tahun. Saat yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah
hari ke 5-7 setelah menstruasi, dimana payudara tidak mengeras, membesar atau
nyeri lagi. Untuk wanita yang telah menopause dapat melakukan pemeriksaan ini
kapan pun dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap awal atau akhir
bulan.
SADARI dilakukan 3 tahap
1. Melihat payudara.
• a. Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin.
• b. Buka seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdiri di depan cermin yang besar.
• c. Kedua lengan diletakkan disamping tubuh.
• d. Perhatikan payudara.
- Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?
- Apakah payudara membesar dan mengeras?
- Apakah arah puting tidak lurus ke depan atau berubah arah?
- Apakah puting tertarik ke arah dalam?
Next..
- Apakah ada puting yang mengalami luka atau lecet?
- Apakah ada perubahan kulit?
- Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar menyerupai kulit jeruk?
- Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?
• e. Ulangi semua pengamatan diatas dengan kedua tangan lurus keatas.
• f. Setelah itu ulangi kembali pengamatan tersebut dengan posisi kedua
tangan terletak di pinggang, dada dibusungkan dan siku tertarik ke arah
belakang.
Next..
2. Meminjat payudara.
a. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi ke arah puting.
b. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu.
3. Meraba payudara.
c. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring.
d. Lakukan perabaan payudara satu persatu.
e. Untuk pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal atau handuk yang
dilipat dibawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan disamping kepala atau
diletakkan dibawah kepala.
Next..
d. Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri yang
saling dirapatkan.
e. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar, naik turun dan pilahpilah dari tepi
payudara hingga ke puting susu.
f. Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi dengan gerakan sebelumnya dari tepi
payudara hingga ke puting susu.
g. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara.
h. Lakukan hal yang sama pada payudara sisi lainnya.
Next..
i. Perabaan dilakukan dengan tiga tingkat tekanan, yaitu:
• tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit,
• tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan
payudara dan
• tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada
tulang iga.
j. Pemeriksaan dapat menggunakan pelicin agar pemeriksaan menjadi lebih
sensitif.
k. Ulangi langkah-langkah perabaan pada posisi berdiri, sebaiknya dilakukan
pada saat mandi dengan menggunakan sabun.
Macam-macam
FIBROADENOMA
Fibroadenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak payudara
yang paling sering dialami oleh wanita berusia antara 15–35 tahun.
Tumor ini berukuran kecil dengan tekstur yang padat dan mudah
digerakkan.
ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa
penyebabsesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun
diketahui bahwa pengaruhhormonal sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan darifibroadenomamammae, hal ini diketahui karena
ukuran fibroadenoma dapat berubah padasiklus menstruasi atau
pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor iniadalahtumor
jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama
sekalitidak dapatmenjadi kanker atau tumor ganas.Fibroadenoma
mammae biasanya terjadi pada wanitausia muda, yaitupada usia
sekitar remaja atau sekitar 20 tahun.
NEXT..
Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, fibroadenoma
umumnya terjadi pada wanita denganusia21-25 tahun, kurang dari 5%
terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinyalebih dari 9%
populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkanlaporan dari
WesternBreast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada
wanitadengan umur antara 15 dan25 tahun, dan lebih dari satu dari
enam (15%)wanita mengalami fibroadenoma dalamhidupnya. Namun,
kejadianfibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih
tua atau bahkansetelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian
yang lebihkecil disbanding pada usia muda.
JENIS-JENIS FIBROADENOMA
1. Simple fibroadenoma
Simple fibroadenoma adalah jenis fibroadenoma yang paling sering terjadi. Jenis
ini sering terjadi pada wanita yang berusia muda. Jenis ini tidak memiliki risiko
berubah menjadi ganas.

2. Complex fibroadenoma
Complex fibroadenoma mengandung sel-sel yang dapat tumbuh dengan cepat.
Fibroadenoma jenis ini biasanya terjadi pada wanita lanjut usia.

3. Juvenile fibroadenoma
Juvenile fibroadenoma biasanya dialami wanita berusia 10–18 tahun.
Fibroadenoma ini dapat membesar, namun biasanya menyusut seiring waktu.
NEXT..
4. Giant fibroadenoma
Fibroadenoma jenis ini dapat membesar hingga berukuran 5 cm, sehingga
harus diangkat agar tidak menekan jaringan payudara di sekitarnya.
5. Phyllodes tumor
Tumor phyllodes biasanya bersifat jinak, namun juga dapat berubah
menjadi ganas. Dokter akan menyarankan tumor ini untuk diangkat
PENYEBAB
FIBROADENOMA
1. Belum diketahui penyebab pasti dari
fibroadenoma, tetapi kondisi ini diduga
terkait dengan aktivitas hormon estrogen.
Dugaan ini timbul karena fibroadenoma
sering kali muncul pada saat wanita berada
pada usia reproduksi.
2. Fibroadenoma sering terjadi pada wanita
yang memiliki faktor-faktor berikut:
3. Berusia 15–30 tahun
4. Mengonsumsi pil KB sebelum usia 20
tahun FIBROADENOMA
5. Sedang hamil
6. Menjalani terapi penggantian hormon
GEJALA FIBROADENOMA
Fibroadenoma kadang tidak disadari oleh penderitanya. Pada
beberapa kasus, penderita baru menyadari ada fibroadenoma di
payudaranya ketika melakukan pemeriksaan payudara sendiri (
SADARI), atau saat menjalani pemeriksaan mamogram atau
USG.
Fibroadenoma ditandai dengan benjolan di satu atau kedua
payudara. Biasanya, benjolan fibroadenoma berdiameter 1–5
cm, tetapi ada juga yang sampai 15 cm.
Benjolan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tidak terasa sakit


2. Terasa kenyal dan padat
3. Berbentuk bundar dengan tepi benjolan yang mudah dirasakan (batasnya
terasa tegas)
4. Mudah digerakkan
Meski umumnya tidak terasa sakit, benjolan fibroadenoma bisa terasa nyeri
menjelang memasuki masa menstruasi. Benjolan juga bisa membesar saat
penderita sedang hamil atau menyusui dan mengecil setelah memasuki usia
menopause.
PENEGAKAN DIAGNOSA
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap
fibroadenoma mammae ini adalah
dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakuka
n mammogram (x-ray pada mammae) atauultrasound
pada mammae apabila diperlukan.
PENCEGAHAN FIBROADENOMA
SADARI sebaiknya dilakukan antara hari ke-7 sampai ke-10 setelah menstruasi.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Berdiri tegak di depan cermin dan amati apakah ada perubahan bentuk atau
permukaan kulit payudara, serta pembengkakan atau perubahan pada puting.
2. Angkat kedua lengan ke atas dengan menekuk siku dan meletakkan tangan di
belakang kepala, kemudian dorong siku ke depan dan ke belakang sambil
mengamati bentuk dan ukuran payudara.
3. Letakkan kedua tangan di pinggang dan condongkan bahu ke depan sambil
mendorong kedua siku ke depan, kemudian kencangkan otot dada Anda dan
cermati kedua payudara.
NEXT..

4. Angkat lengan kanan ke atas dan tekuk siku sampai tangan kiri
menyentuh bagian atas punggung, lalu raba dan tekan seluruh bagian
payudara kanan sampai ke area ketiak dengan menggunakan ujung jari
tangan kiri. Lakukan perabaan secara melingkar, vertikal dan horisontal.
5. Cubit pelan kedua puting payudara dan cermati apakah ada cairan yang
keluar.
6. Letakkan bantal di bawah pundak kanan dalam posisi berbaring.
Lakukan perabaan pada payudara kanan seperti di langkah nomor 4 sambil
terus mengamati payudara. Ulangi langkah yang sama pada payudara kiri.
KISTA SARCOMA FILODES
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh
meliputi seluruh mammae. Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma
jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas
(10-15%) dan (80-95%) jinak. Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan
dalam ukuran yang besar. Tumor ini timbul biasanya pada umur 35-40 tahun,
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam
ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
ETIOLOGI
Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa
kasus, karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis, kedua
lesi mungkin terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes
berkembang dari fibroadenoma atau keduanya berkembang bersama-sama, atau
apakah tumor filodes dapat muncul de novo, tidaklah jelas. Noguchi dan kolega
telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasus dimana
fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien yang sama. Pada
masing-masing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel inaktif
yang sama. Mereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes
memiliki asal yang sama dengan fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat
berkembang menjadi tumor filodes.
PATOFISIOLOGI

Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma.


Tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas
antara jinak dan ganas dan terkadang ganas.

Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang


bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%).
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor
ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45
tahun.
NEXT..
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam
ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).

Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling


sering terjadi, meskipun hanya mewakili 1% dari tumor payudara. Tumor ini
memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara
bebas.Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5
cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.
TANDA DAN GEJALA
Adapun tanda dan gejala dari kista sarcoma filodes yaitu:
1. Kulit di atas tumor mengkIiap, regang, tipis, merah dan pembuluh-pembuluh
balik melebar & panas
2. Jarang terjadi mestastasis (pembesaran kelenjar regional) hal ini yang
menjadi petunjuk untuk membedakan tumor ini dari kanker karena jarang
sekali kita menemukan kanker payudara dengan ukuran diameter 10 – 15 cm
yang tidak bermestastasis dan menginfiltrasi kulit atau toraks
3. Tumor tumbuh cepat, nekrosis dan radang pada kulit
4. Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak
secara bebas.
NEXT..
Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm
Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40
fibroadenoma. Distribusi usia luas, dari 10-90 pada seri Haagensen dari 84
pasien, namun dengan mayoritas antara 35 dan 55 tahun. Tumor bilateral sangat
jarang, meskipun sebuah kasus luar biasa dari tiga buah tumor terpisah pada
jaringan payudara ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah dilaporkan.
Tumor filodes jarang pada pasien dibawah usia 20 tahun, ketika muncul untuk
memberikan reaksi terutama dengan cara jinak, tanpa memperhatikan corak
histologis. Juga telah dijelaskan dalam kelenjar mirip mammae di vulva,
payudara pria dan di prostat dan vesikula seminalis.
ENATALAKSANAAN

Tindakan: Karena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,


biasanya dilakukan mastektomi, dengan pengangkatan fasia pektoralis
b.   Pascabedah diberi radiasi
c.   Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah umur 20,
semuanya harus diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu
berperilaku dalam sikap jinak
d.   Terapi Bedah
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi luas
normal, dengan lingkaran jaringan normal.Tidak terdapat aturan tentang
besarnya batas. Namun, batas 2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm) dan
batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan.
Lesi tidak seharusnya "dikupas keluar", seperti yang mungkin dilakukan
dengan fibroadenoma, atau angka rekurensi tanpa dapat diterima jadi
meningkat.
a)   Jika tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi untuk
menghindarkan hasil kosmetik yang memuaskan dengan eksisi
segmental, mastektomi total, dengan atau tanpa rekonstruksi, adalah
sebuah alternative
b)   Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan
c)   Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang
dicurigai secara klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan
tidak mengandung sel-sel maligna
KANKER PAYUDARA
Kanker payudara adalah kondisi ketika sel kanker terbentuk di
jaringan payudara. Kanker bisa terbentuk di kelenjar yang
menghasilkan susu (lobulus), atau di saluran (duktus) yang
membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara.
Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di
dalam payudara.Kanker payudara terbentuk saat sel-sel di dalam
payudara tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sel tersebut
umumnya membentuk tumor yang terasa seperti benjolan. Meski
biasanya terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang
pria.
Macam-macam kanker payudara umum terjadi

1. Ductal carcinoma in situ. Kanker ini tumbuh di duktus, dan tidak menyebar
ke jaringan sekitarnya. Jenis kanker ini termasuk kanker stadium awal dan
mudah diobati. Namun demikian, kanker ini bisa menyebar ke jaringan
sekitarnya jika tidak segera ditangani.
2. Lobular carcinoma in situ. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus. Sama
seperti ductal carcinoma in situ, kanker ini tidak menyebar ke jaringan
sekitarnya.
3. Invasive ductal carcinoma. Kanker ini tumbuh di duktus dan bisa menyebar
ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Jenis
kanker ini terjadi pada 70-80% kasus kanker payudara.Invasive lobular
carcinoma. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus dan bisa menyebar ke
jaringan sekitarnya. Kanker ini terjadi pada 10% kasus kanker payudara.
Kanker payudara yang sering terjadi
1. Angiosarcoma, jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran getah
bening di payudara.
2. Penyakit Paget, merupakan kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas
ke area hitam di sekitar puting (areola).
3. Tumor phyllodes. Jenis kanker yang jarang ini tumbuh di jaringan ikat payudara
yang disebut stroma.
4. Inflammatory breast cancer, jenis kanker payudara yang jarang, namun
berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening, sehingga membuat
payudara tampak meradang seperti infeksi.
5. Triple negative breast cancer, jenis kanker yang menunjukkan hasil negatif pada
pemeriksaan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon
progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2 pada jaringan kanker, yang
biasanya positif pada kanker payudara.
GEJALA KANKER PAYUDARA
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi di tahap awal
karena ukurannya yang kecil. Benjolan baru dapat teraba
jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua
benjolan di payudara berarti kanker. Oleh karena itu,
pemeriksaan penting dilakukan guna memastikan apakah
benjolan tersebut kanker atau bukan.
NEXT..
1. Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan
sekitar.
2. Darah keluar dari puting payudara.
3. Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara, yang menyerupai
kulit jeruk.
4. Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
5. Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.
6. Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan.
7. Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
8. Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.
9. Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.
PENYEBAB KANKER PAYUDARA

Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari


sel-sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal ini diduga
disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik.
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga
menjadi pemicu kanker payudara, yaitu:
NEXT..
1. Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
2. Usia yang bertambah, paling banyak pada usia di atas 50 tahun.
3. Belum pernah hamil sebelumnya.
4. Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol.
5. Kelebihan berat badan atau obesitas.
6. Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun.
7. Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun.
8. Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon setelah menopause.
9. Riwayat kanker payudara pada diri sendiri pada salah satu payudara.
10. Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung.
11. Riwayat terpapar dengan radiasi.
DIAGNOSA KANKER PAYUDARA
Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis
lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara
serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
2. Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa
massa padat atau kista yang berisi cairan.
3. Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium
dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
4. Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara.
PENGOBATAN KANKER PAYUDARA
Penanganan kanker payudara bergantung pada jenis kanker yang dialami,
stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon.
Dokter akan menentukan terapi yang paling sesuai dengan keadaan penderita
berdasarkan hal-hal tersebut. Beberapa pilihan pengobatan pada kanker
payudara, antara lain:
1. Pembedahan, yang meliputi pengangkatan kanker atau benjolan
(lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), pengangkatan
jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy), atau pengangkatan
beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node dissection).
NEXT..
2. Radioterapi, yang dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan
proton, untuk mematikan sel-sel kanker.
3. Kemoterapi, yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu,
untuk mematikan sel kanker.
4. Terapi penghambat hormon, jika kanker diketahui sensitif terhadap
hormon estrogen atau progesteron.
Umumnya, pengidap akan menjalani prosedur pembedahan untuk kanker
payudara dan mendapatkan penanganan lain sebelum dan/atau sesudah
pembedahan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi.
Click icon to add picture
Click icon to add picture Use this slide if you
need more content
• You can add a brief description here

Add more information here as needed


Who’s who in the Civil
Rights Movement
This is an example
Martin Luther
King, Jr.
• 1929-1968
• Pastor Dexter Avenue Baptist Church
• Voting rights campaign
• Non-violent leader of the civil rights
movement
• Assassinated 1968
• Famous speech “I Have a Dream”
• Posthumously awarded the Presidential
Medal of Freedom and the Congressional
Gold Medal
• Martin Luther King, Jr. Day was established
as a holiday in numerous cities and states
beginning in 1971, and as a U.S. federal
holiday in 1986.
John F. Kennedy
• 1917-1963
• President of the United States, 1961-
1963
• Champion of freedom
• Strong supporter of civil rights
• Assassinated 1963

Anda mungkin juga menyukai