Anda di halaman 1dari 51

ASKEB PADA KESHPRO DG

KEGANASAN
Wahyuningsih, SST., M.Kes

PRODI S1 KEBIDANAN STIKES ESTU


UTOMO
FIBRO ADAENOMA MAMAE
(FAM)
 Fibroadenoma atau fibroadenoma mammae
(FAM) adalah jenis tumor jinak di payudara.
 Fibroadenoma ditandai dengan benjolan kecil di
salah satu atau kedua payudara, yang teraba
padat dan mudah digerakkan.
 FAM dialami oleh wanita berusia antara 15–35
tahun.
FIBRO ADAENOMA MAMAE
(FAM)
JENIS FAM
 Simple fibroadenoma
Simple fibroadenoma adalah jenis fibroadenoma
yang paling sering terjadi. Jenis ini sering terjadi
pada wanita yang berusia muda. Jenis ini tidak
memiliki risiko berubah menjadi ganas.
 Complex fibroadenoma
Complex fibroadenoma mengandung sel-sel yang
dapat tumbuh dengan cepat. Fibroadenoma jenis ini
biasanya terjadi pada wanita lanjut usia.
JENIS FAM
 Juvenile fibroadenoma
Juvenile fibroadenoma biasanya dialami wanita
berusia 10–18 tahun. Fibroadenoma ini dapat
membesar, namun biasanya menyusut seiring
waktu.
 Giant fibroadenoma
Fibroadenoma jenis ini dapat membesar hingga
berukuran 5 cm, sehingga harus diangkat agar tidak
menekan jaringan payudara di sekitarnya.
JENIS FAM
 Phyllodes tumor
Tumor phyllodes biasanya bersifat jinak, namun
juga dapat berubah menjadi ganas. Dokter akan
menyarankan tumor ini untuk diangkat.
PENYEBAB FAM
 Belum diketahui penyebab pasti dari fibroadenoma,
tetapi kondisi ini diduga terkait dengan aktivitas
hormon estrogen. Dugaan ini timbul karena
fibroadenoma sering kali muncul pada saat wanita
berada pada usia reproduksi
 FAKTOR RESTI PENDERITA FAM:
 Berusia 15–30 tahun
 Mengonsumsi pil KB sebelum usia 20 tahun
 Sedang hamil
 Menjalani terapi penggantian hormon
GEJALA FAM
 Fibroadenoma kadang tidak disadari oleh
penderitanya. Pada beberapa kasus, penderita baru
menyadari ada fibroadenoma di payudaranya ketika
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI), atau saat menjalani pemeriksaan
mamogram atau USG.
GEJALA FAM YG LEBIH
SPESIFIK
 Benjolan di satu atau kedua payudaraberdiameter 1–5 cm,
tetapi ada juga yang sampai 15 cm.
 Tidak terasa sakit
 Terasa kenyal dan padat
 Berbentuk bundar dengan tepi benjolan yang mudah dirasakan
(batasnya terasa tegas)
 Mudah digerakkan
 Meski umumnya tidak terasa sakit, benjolan fibroadenoma bisa
terasa nyeri menjelang memasuki masa menstruasi. Benjolan
juga bisa membesar saat penderita sedang hamil atau menyusui
dan mengecil setelah memasuki usia menopause.
PX PENUNJANG UTK PENEGAKKAN
DIAGNOSIS FAM

Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan:


 Mammografi, untuk melihat benjolan

fibroadenoma menggunakan sinar-X


 USG payudara, untuk melihat struktur jaringan

payudara dan mendeteksi apakah benjolan di


payudara bersifat padat atau berisi cairan
 Biopsi atau pengambilan sampel jaringan pada

benjolan di payudara dengan bantuan USG, untuk


menilai perubahan sel atau jaringan di payudara
PENATALAKSANAAN FAM
 Lumpektomi, yaitu operasi pengangkatan benjolan
fibroadenoma. Selain untuk mengatasi
fibroadenoma, sampel jaringan dari prosedur ini
juga bisa diperiksa lebih lanjut guna mengetahui
jenis sel dan jaringan yang tumbuh pada benjolan
 Krioterapi, yaitu prosedur untuk membekukan dan
menghancurkan jaringan fibroadenoma dengan
menggunakan gas argon atau nitrogen cair
KISTA SARCOMA FILLODES
 Breast cyst atau kista payudara adalah benjolan
berbentuk bulat atau lonjong yang berisi cairan dan
tumbuh pada jaringan payudara. Benjolan ini tidak
mengandung sel kanker atau bersifat jinak. Terjadi
pada usia 35-50 tahun.
 Kista payudara dapat berjumlah lebih dari satu dan
tumbuh pada salah satu atau kedua payudara. Jika
diraba, kista payudara terasa lembek seperti balon
berisi air. Kista yang ada di payudara dapat rasa tidak
nyaman atau nyeri, tergantung dari ukuran kista.
GEJALA KISTA PAYUDARA
 Mudah dikenali, umumnya berupa kemunculan benjolan
yang terasa pada payudara.
 Benjolan berbentuk bulat atau lonjong dan terasa mudah
digoyangkan.
 Area benjolan terasa lembek saat ditekan.
 Menjelang menstruasi, benjolan tampak makin besar.
Benjolan akan kembali mengecil pasca menstruasi.
 Selain muncul benjolan, kista payudara juga dapat
mengakibatkan payudara terasa nyeri dan keluarnya cairan
berwarna jernih, kuning, atau kecokelatan dari puting susu
KISTA PAYUDARA
PENYEBAB KISTA
PAYUDARA
 Penyebab kista sarcoma fillodes (kista payudara)
berkaitan dengan adanya perubahan hormon pada
wanita, terutama dalam siklus menstruasi tiap
bulannya. Tumbuhnya kista diduga berkaitan
dengan tingginya kadar hormon estrogen di dalam
tubuh.
PENATALAKSANAAN KISTA
PAYUDARA
Kista payudara umumnya tidak membutuhkan penanganan
khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun jika
kista terasa nyeri, beberapa hal berikut dapat dilakukan
sebagai pengobatan awal di rumah:
Mengompres payudara

Mengompres payudara dengan air hangat atau air dingin


bisa membantu meredakan rasa nyeri akibat kista.
Menghindari konsumsi kafein

Pada beberapa penderita, rasa nyeri di payudara dapat


berkurang saat mereka tidak mengonsumsi kafein.
PENATALAKSANAAN KISTA
PAYUDARA
 Mengenakan bra yang nyaman
Mengenakan bra yang dapat menopang payudara
dengan nyaman dapat mengurangi rasa tidak nyaman
yang dirasakan.
 Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas

Beberapa jenis obat pereda nyeri, seperti paracetamol,


dapat meredakan nyeri payudara akibat kista.
Penanganan lebih lanjut dilakukan jika kista payudara
tidak hilang, bertambah besar seiring waktu, dan mulai
mengganggu kenyamanan
KARSINOMA MAMAE
(CA.MAMAE)
 Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan
payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada
jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali
dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan
sekitarnya.
 Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang
menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang
membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara.
Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan
ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada
wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
GEJALA KLINIS KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

1. Benjolan pada payudara >> umumnya benjolan


tidak nyeri yang semula kecil lama2 membesar
lalu melekat pada kulit sehingga menimbulkan
perubahan pada kulit payudara maupun puting
payudara
2. Erosi/eksema puting >> kulit putting akan tertarik
ke dalam, berwarna merah muda atau kecoklatan
sampai oedema hingga kulit seperti kulit jeruk
(peau d’orange), mengkerut, timbul luka (ulkus).
GEJALA KLINIS KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

3. Borok semakin lama semakin besar dan dalam


hingga dapat menghancurkan seluruh payudara,
berbau busuk dan mudah berdarah
4. Nipple discharge >> keluarnya cairan
encer,berdarah warna merah atau coklat putting
susu secara spontan tanpa dipijat, terus menerus
dan hanya pada salah 1 payudara
GEJALA KLINIS KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

5. Rasa sakit timbul setelah tumor besar, sudah


timbul borok
6. Pembesaran pada kelenjar getah bening di ketiak,
bengkak pada lengan
7. Paget disease >> ruam/bintil merah pada putting
dan areola, sangat gatal, peka saat tersentuh/nyeri,
terasa panas.
JENIS CA MAMAE
 Ductal carcinoma in situ
Ductal carcinoma in situ (DCIS) tumbuh di saluran air susu
tetapi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. DCIS termasuk
kanker stadium awal yang mudah diobati. Namun, DCIS bisa
menyebar ke jaringan di sekitarnya jika tidak segera ditangani.
 Lobular carcinoma in situ
Lobular carcinoma in situ (LCIS) adalah kanker yang tumbuh
di kelenjar penghasil air susu. Sama seperti ductal carcinoma
in situ, jenis kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.
Akan tetapi, LCIS di salah satu payudara dapat meningkatkan
risiko terbentuknya kanker di kedua payudara.
JENIS CA MAMAE
 Invasive ductal carcinoma
Invasive ductal carcinoma (IDC) tumbuh di duktus dan bisa
menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke
area tubuh yang lain. IDC terjadi pada 70–80% kasus kanker
payudara.
 Invasive lobular carcinoma
Invasive lobular carcinoma (ILC) adalah kanker yang
awalnya tumbuh di kelenjar air susu, tapi kemudian menyebar
ke jaringan di sekitarnya. Kanker jenis ini juga bisa menyebar
melalui darah dan saluran getah bening menuju ke bagian
tubuh lain. ILC terjadi pada 10% kasus kanker payudara.
FAKTOR PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

Faktor
Reproduksi
Karakterisitik reproduktif yang berhubungan dengan resiko
terjadinya ca mamae adalah nuliparitas, menarche di usia
muda, menopause dg usia lbh tua, ataupun kehamilan
pertama di usia tua.
Resiko utama ca. mamae adalah bertambahnya umur, karena
secara anatomi dan fungsional payudara akan mengalami
atrofi sesuai pertambahan umur
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

Faktor
Hormonal
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya ca.mamae.
Penelitian menunjukkan ada peningkatan ca mamae yg
signifikan pada pengguna HRT.
Suatu penelitian menyatakan bahwa meski tdk ada resiko ca
mamae pada pengguna kontrasepsi oral, namun dalam jangka
waktu lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami ca
mamae.
Sel-sel yg sensitif thd rangsangan hormonal menyebabkan
munculnya sel jinak menjadi ganas
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

Penyakit
Fibrokistik
Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis
tidak ada peningkatan resiko terjadinya ca mamae.
Resiko meningkat 1-2 kali lipat pada penderita hiperplasis
dan papiloma. Resiko 5 kali lipat terjadi pada penderita
hiperplasia atipik
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

Obesitas
Ada hubungan antara peningkatan BB dan kejadian ca
mamae pada wanita menopause.

Konsumsi Lemak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi lemak dan
serat ada hubungannya dengan ca mame pada wanita usia 34
– 59 tahun.
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

Radiasi
Adanya radiasi selama atau sesudah
pubertas meningkatkan resiko
terjadinya ca mamae
FAKTOR GENETIK PENYEBAB KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)

Riwayat keluarga/genetik merupakan komponen yang


paling penting dalam riwayat penderita yang akan
dilaksanakan skrinning untuk ca mamae. Terdapat
peningkatan resiko pada wanita dengan keluarga
pernah mengalami ca mame.
Faktor genetik diartikan sebagai kondisi mutasi bbrp
gen yang berperan penting dalam pembentukan ca
mamae
STADIUM KANKER PAYUDARA
(CARCINOMA MAMAE/CA. MAMAE)
Pengobatan ca mamae
Pengobatan ca mamae

Mastektomi
1. Modified radical mastektomi  operasi pengangkatan
seluruh payudara, jar.payudara di tlg dada, tulang selangka
dan tlg iga serta benjolan di sekitar ketiak
2. Total (simple) mastectomy  operasi pengangkatan
seluruh payudara tapi tanpa kelenjar ketiak
3. Radical mastectomy/Lumpectomy  operasi pada
sebagian payudara yang mengandung sel kanker saja.
Dilakukan pada pasien dengan massa kurang dari 2 cm dan
letaknya di pinggir payudara dan diikuti radioterapi
Pengobatan ca mamae

Radiasi
Radiasi/penyinaran merupakan prosesn penyinaran pada
daerah payudara yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar X dan sinar Gamma yang bertujuan
membunuh sisa sel kanker yang tersisa di payudara.
Efek dari rasdiasi: tubuh lemah, nafsu makan berkurang,
warna kulit sekitar payudara menghitam, Hb dan leukosit
cenderung menurun.
Pengobatan ca mamae

Kemoterapi
Proses pemberian obat2an anti kanker/sitokina dalam
bentuk pil cair atau kapsul melalui infus yang bertujuan
membunuh sel kanker (tdk hanya payudara, tapi juga
seluruh tubuh) melalui melalui proses kemotaksis
(gerakan sel krn terpapar zat kimiawi)
Efek dari kemoterapi: mual, muntah, rambut rontok
sebagai akibat dari pengaruh obat2an yang diberikan.
Pencegahan ca mamae
Pencegahan ca mamae

P. Primer
 Dilakukan dalam bentuk promosi kesehatan karena
dilakukan pada orang sehat sebagai upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai
faktor resiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
 Berupa sadari yang dilakukan secara rutin sehingga
memperkecil faktor resiko terkena kanker payudara
Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan
sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang
efektif untuk mengetahui lesi payudara
Waktu pemeriksaan

 Pemeriksaan dapat dilakukan pada wanita usia 20


tahun atau lebih.
 Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat
melakukan pemeriksaan payudara sendiri maupun
ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.
 Hari ke 5 sampai dengan hari ke 10 setelah hari
pertama menstruasi.
 Atau bisa juga dilakukan seminggu setelah
menstruasi.
Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara
Sendiri
A. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin

Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris


atau tidak). Cara melakukan :

Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya
payudara, perubahan puting susu, serta
kulit payudara di depan kaca. Sambil
berdiri tegak depan cermin, posisi kedua
lengan lurus ke bawah disamping badan.
Tahap 2

Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas


kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi
kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau
fascia dibawahnya.

Tahap 3

Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan


disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke
kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada
payudara.
Tahap 4

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan


berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul
dimaksudkan untuk menegangkan otot di
daerah axilla.
B. Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.

Tahap 1. Persiapan

Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri


dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan
bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah
bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan
diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di
bawah kepala Gunakan tangan kiri Anda untuk
memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari
Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau
penebalan.
Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari
tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah,
dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah
bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali
pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk
merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan
ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di
setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang
lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang
selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas
dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian
yang ditunjuk
Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara
Memutar.

Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran


yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan
memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah
sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting
payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan
tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan
lupa periksa bagian bawah areola mammae.
Pencegahan ca mamae

P. Skunder
 Dilakukan pada individu yang memiliki faktor
resiko.
 Berupa sadari dan mammography. Jika sadari
akurasi 25 %, jika 2 pencegahan ini dilakukan,
akurasi meningkat 75 %.
Pencegahan ca mamae

P. Tersier
 Dilakukan pada individu yang positif menderita ca
mamae.
 Pencegahan dilakukan sesuai stadium ca.
 Berupa kemoterapi dengan tujuan mencegah
pertumbuhan sel ca
Terimakasih........

Anda mungkin juga menyukai